Anda di halaman 1dari 41

KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA

LAPORAN PENDAHULUAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA 2 (MMD 2)

OLEH:
KELOMPOK 1 & 2
2102621001 Nurdiyanti
2102621006 Kadek Ririn Agnesia
2102621007 Dewa Gede Ari Wisnawa
2102621012 Gusti Nyoman Mega Utami
2102621015 Ni Made Listya Prihartini
2102621022 Ni Luh Putu Wahyu Widiani
2102621024 Made Ayu Puspa Dewi
2102621032 Ni Wayan Windari
2102621034 Luh Yudita Intan Pratiwi
2102621036 Rai Rosita Candra Dewi
2102621042 Made Ayu Tara Sania Tari
2102621045 Putu Gede Wiyata Dharma Putra
2102621050 Ni GA Putu Intan Sofiyantari
2102621057 Syoufiana
2102621060 Ni Ketut Nadia Wini Sarah

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI


NERS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Desa siaga merupakan salah satu strategi dalam pembangunan keseahatan.
Desa siaga merupakan bentuk orientasi pelayanan kesehatan dari sebelumnya
bersifat sentralitik dan top down menjadi lebih partisipatif dan bottom up. Dalam
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
564/MENKES/SK/VI11/2006, mengenai desa siaga memaparkan bahwa desa
siaga merupakan desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya, mampu
dan memiliki kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan,
bencana alam dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri (BKPM, 2017).
Desa siaga merupakan suatu konsep peran serta dan pemberdayaan masyarakat
pada tingkat desa yang disertai dengan pengembangan kesiagaan dan kesiapan
masyarakat dalam memelihara kesehatannya secara mandiri. Tahap
pengembangan desa siaga bersifat siklus yang dimulai dari survey mawas diri
(SMD), pembuatan rencana kegiatan saat MMD 2 dan MMD 3, tahap pelaksanaan
dan monitoring, dan diakhiri dengan kegiatan evaluasi (Kemenkes RI, 2018).
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) II merupakan pertemuan yang
dilakukan setelah pelaksanaan atau pengimplementasian rencana kegiatan yang
telah disusun pada MMD I. Musyarawah Masyarakat Desa II dilakukan untuk
mengetahui perkembangan dan hasil evaluasi dari implementasi keperawatan
yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi. Pada MMD II
juga disampaikan hambatan yang dialami serta solusinya dan rencana tindak
lanjut yang akan dilakukan setelahnya kemudian menyepakati rencana tindak
lanjut tersebut (Kemenkes RI, 2018).
Berdasarkan kegiatan MMD I yang telah dilaksanakan di Banjar Batan Poh
pada tanggal 14 Oktober 2021 terdapat empat masalah yang muncul pada
masyarakat Batan Poh yaitu ketidakefektifan manajemen kesehatan pada
kelompok dewasa di Banjar Batan Poh, perilaku kesehatan cenderung beresiko
pada kelompok dewasa di Banjar Batan Poh, kurang pengetahuan warga Banjar
Batan Poh mengenai cara penggunaan garam beryodium, dan risiko gangguan
resiliensi keluarga di Banjar Batan Poh akibat Pandemi COVID-19. Pada kegiatan
MMD I juga membahas mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk
mengatasi masalah yang muncul tersebut yaitu dengan memberikan penyuluhan
kesehatan, pemasangan poster, pemberian video guided imagery. Kegiatan
implementasi dilakukan sesuai dengan kesepakatan pada MMD I tanggal 17
Oktober 2021 dan 18 Oktober 2021.
Keberhasilan dan capaian tujuan kegiatan yang disepakati pada MMD I
dapat diketahui melalui evaluasi kegiatan dan perlu disampaikan kepada
masyarakat. Dengan demikian, perlu dilaksanakan kegiatan lanjutan berupa
MMD II untuk pemaparan hasil evaluasi dari implementasi keperawatan yang
dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi, hambatan yang
dialami serta solusinya dan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan setelahnya
kemudian menyepakati rencana tindak lanjut tersebut.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Masyarakat Banjar Batan Poh mengetahui hasil kegiatan kesehatan yang
telah dilakukan di Banjar oleh mahasiswa profesi Ners Program Studi
Sarjana Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan
menyusun rencana tindak lanjut dari kegiatan yang sudah dilakukan di
Banjar Batan Poh.

1.2.2. Tujuan Khusus


1) Untuk mengetahui dan memaparkan hasil implementasi keperawatan
di Banjar Batan Poh
2) Untuk mengetahui dan memaparkan evaluasi kegiatan yang telah
dilakukan di Banjar Batan Poh
3) Untuk membantu masyarakat membuat rencana tindak lanjut (RTL)
dari kegiatan yang telah dilakukan di Banjar Batan Poh
4) Masyarakat mampu menyepakati rencana tindak lanjut yang telah
disusun bersama.
1.3. Manfaat
1.3.1. Manfaat Bagi Penulis
1. Penulis mampu memahami konsep dari musyarawah masyarakat desa
2 (MMD 2) dengan terlibat langsung dalam pelaksanaan musyawarah
masyarakat desa.
2. Penulis mengetahui gambaran dari setiap tahapan kegiatan
musyarawah masyarakat desa, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, menetapkan rencana tindak lanjut, dan monitoring
3. Penulis mengetahui keterlibatan berbagai pihak dalam kesuksesan
kegiatan musyarawah masyarakat desa.

1.3.2. Manfaat Bagi Pembaca


1. Makalah ini mampu menjadi acuan dan referensi pembelajaran bagi
pembaca dalam pelaksanaan kegiatan musyawarah masyarakat desa.
2. Makalah ini mampu memberikan gambaran secara tidak langsung
mengenai kegiatan musyawarah masyarakat desa dari tahap persiapan,
pelaksanaan, evaluasi sampai dengan monitoring.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi MMD 2


Musyawarah Masyarakat Desa I merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat desa untuk menyampaikan permasalahan yang terjadi di desa serta
menentukan solusi pemecahan masalah. Adapun Musyawarah Masyarakat Desa II
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memaparkan hasil intervensi dari
masalah kesehatan yang ada. Melalui musyawarah diharapkan dapat menyelesaikan
masalah kesehatan yang ada di desa (Nurafifah, 2021).

2.2. Tujuan MMD 2


Adapun tujuan dari dilaksanakannya MMD 2 yaitu:
1) Untuk mengetahui dan memaparkan hasil implementasi keperawatan
di Banjar Batan Poh
2) Untuk mengetahui dan memaparkan evaluasi kegiatan yang telah
dilakukan di Banjar Batan Poh
3) Untuk membantu masyarakat membuat rencana tindak lanjut (RTL)
dari kegiatan yang telah dilakukan di Banjar Batan Poh
4) Masyarakat mampu menyepakati rencana tindak lanjut yang telah
disusun bersama.

2.3. Manfaat MMD 2


Musyawarah Masyarakat Desa II penting dilaksanakan agar masyarakat mengetahui
masalah kesehatan di wilayahnya dan mengathui hasil intervensi yang telah
diberikan berdasarkan kesepakatan dari MMD 1, dan mampu membuat evaluasi
akhir terkait kekurangan yang ada sehingga dapat dijadikan acuan pada MMD
selanjutnya.

2.4. Pelaksanaan MMD 2


Langkah-langkah penyelenggaraan Musyawarah Masyarakat Desa 2 yaitu sebagai
berikut (Yanti, 2021):
1. Persiapan
Adapun hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum melaksanakan MMD 2, meliputi:
a. Menentukan waktu pelaksanaan (hari, tanggal, jam).
b. Menentukan tempat pelaksanaan, sarana, dan prasarana yang diperlukan,
seperti gedung/balai pertemuan/ruangan rapat, meja, kursi, sound system,
alat serta alat untuk presentasi (LCD dan laptop).
c. Perangkat atau panitia yang dibutuhkan seperti pembawa acara, moderator,
penyaji, notulen/sekretaris, fasilitator, dan observer.
d. Berkoordinasi dengan semua pihak yang harus hadir dalam MMD 2.
Umumnya, pihak-pihak yang hadir dalam MMD 2 yaitu :
1) Kepala Puskesmas
2) Lurah/ Kepala Desa/ Bendesa Adat
3) Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dll
4) Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa
5) Sekolah (misalnya: TK, SD, SMP, SMA)
6) Kader kesehatan
7) Karang Taruna
8) PKK
9) Organisasi atau institusi lainnya yg dianggap penting dan terkait
e. Menyiapkan susunan acara.
f. Menyiapkan surat undangan.
2. Pelaksanaan
Adapun pelaksanaan kegiatan MMD 2, meliputi:
a. Pembukaan oleh pembawa acara.
b. Sambutan dari ketua panitia dan kepala desa/lurah sekaligus membuka
musyawarah.
c. Penyajian data hasil implementasi keperawatan, hasil evaluasi tindakan yang
telah dilaksanakan, hambatan selama proses kegiatan, dan menentukan
masalah yang belum dapat diatasi atau mungkin terdapat masalah baru.
d. Membentuk kelompok diskusi untuk membahas rencana intevensi atau
rencana tindak lanjut (RTL).
e. Penyajian hasil diskusi kelompok (RTL) oleh fasilitator atau perwakilan
masing-masing kelompok.
f. Penyepakatan rencana tindak lanjut (RTL) oleh masyarakat.
g. Pengesahan rencana tindak lanjut (RTL) oleh Kepala Puskesmas, Kepala
Lingkungan, Dan Kepala Desa/Lurah.
h. Serah terima rencana tindak lanjut (RTL) dari puskesmas ke masyarakat
i. Pengarahan singkat dari Kepala Puskesmas dan Kepala Lingkungan untuk
memotivasi warga desa untuk mensukseskan RTL.
j. Pembawa acara menutup kegiatan MMD 2.
3. Evaluasi
Kegiatan evaluasi ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana musyawarah
kedua berhasil dilaksanakan. Melalui evaluasi ini dapat diketahui hambatan apa saja
yang dialami selama pelaksanaan musyawarah, sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan untuk melaksanakan musyawarah masyarakat desa berikutnya.
BAB 3
SATUAN ACARA PENYULUHAN

3.1. Satuan Acara Penyuluhan


Pokok Bahasan : Musyawarah Masyarakat Desa II Banjar Batan Poh, Sanur
Sub Pokok Bahasan:
1. Pemaparan hasil implementasi keperawatan di Banjar Batan Poh
2. Pemaparan evaluasi kegiatan dan evaluasi keperawatan
3. Pembahasan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
4. Menyepakati Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Hari/Tanggal : Jumat, 22 Oktober 2021


Waktu : 09.00 WITA - selesai
Tempat : Ruang Pertemuan Puskesmas II Denpasar Selatan
Penyaji : Kelompok 1& 2 Mahasiswa Profesi Ners Program Studi Sarjana
Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana
A. Latar Belakang
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) II adalah pertemuan perwakilan
warga desa, tokoh masyarakat dan para petugas kesehatan untuk membahas hasil
kegiatan kesehatan yang telah direncanakan pada MMD I dan berdasarkan hasil
Survei Mawas Diri (SMD). MMD II dilakukan dengan maksud untuk
mengevaluasi hasil kegiatan kesehatan yang telah dilakukan bersama-sama oleh
masyarakat. Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan rencana tindak lanjut dari
kegiatan yang sudah berjalan. Melalui partisipasi aktif oleh seluruh peserta
diharapkan kegiatan MMD II mampu menemukan solusi dari hambatan-hambatan
yang dirasakan saat penyelenggaraan kegiatan. Program-program yang telah
berjalan baik dan menunjukkan hasil positif akan ditindaklanjuti untuk kegiatan-
kegiatan selanjutnya. Kegiatan MMD II juga menentukan masalah yang belum
dapat diatasi atau menemukan permasalahan yang baru.
Banjar Batanpoh merupakan salah satu banjar yang ada di Desa Sanur Kaja.
Pada beberapa hari sebelumnya telah dilakukan survei mengenai masalah
kesehatan yang ada di banjar tersebut dan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) I untuk menentukan prioritas masalah kesehatan serta rencana kegiatan
untuk menyelesaikan permasalahan yang ditemukan. Berdasarkan hasil
implementasi kegiatan yang telah dilakukan, maka perlu adanya diskusi antara
warga dibanjar tersebut dengan tim kesehatan untuk mendiskusikan evaluasi
kegiatan dan rencana tindak lanjut melalui kegiatan Musyawarah Masyarakat
Desa II (MMD II).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Masyarakat Banjar Batan Poh mengetahui hasil kegiatan kesehatan yang
telah dilakukan di Banjar oleh mahasiswa profesi Ners Program Studi
Sarjana Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan
menyusun rencana tindak lanjut dari kegiatan yang sudah dilakukan di
Banjar Batan Poh
2. Tujuan Khusus

5) Masyarakat mampu mengetahui hasil implementasi keperawatan di


Banjar Batan Poh
6) Masyarakat mampu mengetahui evaluasi kegiatan yang telah
dilakukan di Banjar Batan Poh
7) Masyarakat mampu membuat rencana tindak lanjut dari kegiatan
yang telah dilakukan di Banjar Batan Poh
8) Masyarakat mampu menyepakati rencana tindak lanjut yang telah
disusun bersama.

C. Rencana Kegiatan
1. Nama Kegiatan
Musyawarah Masyarakat Desa II Banjar Batan Poh
2. Waktu dan Tempat
Hari, tanggal : Jumat, 22 Oktober 2021
Waktu : 09.00-Selesai WITA
Tempat : Ruang Pertemuan Puskesmas II Denpasar Selatan
3. Sasaran
Masyarakat di Banjar Batan Poh
4. Alat dan Media
Laptop, PPT, LCD, Layar LCD, Kertas dan alat-alat tulis, Kabel Rol,
Sound System, Microfon.
5. Metode
Ceramah dan tanya jawab (diskusi).
6. Susunan Acara
No. Kegiatan Waktu Penyaji Peserta
1. Pembukaan 09.00- Memberi salam dan Menjawab
09.05 perkenalan salam
WITA

Menjelaskan tujuan,
Mendengarkan
manfaat dan rangkaian
dan
kegiatan
memperhatikan
2. Sambutan 09.05- Sambutan Ketua Mendengarkan
09.10 Panitia dan
WITA memperhatikan

3. Penyajian 09.10- Memaparkan hasil Mendengarkan


hasil evaluasi 10.30 evaluasi tindakan yang dan
tindakan WITA telah dilaksanakan memperhatikan
dengan baik

Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
Bertanya jika
apabila ada yang
ada yang kurang
kurang jelas
jelas
4. Penentuan 10.30 - Memaparkan dan Berdiskusi
masalah yang 10.45 menentukan masalah untuk
belum teratasi WITA yang belum dapat menentukan
diatasi atau apabila ada masalah yang
masalah baru yang belum dapat
muncul diatasi atau
apabila ada
permasalahan
baru yang
muncul dan
bertanya apabila
ada yang kurang
jelas
5. Diskusi 10.55- Mendiskusikan rencana Menyimak
Kelompok 10.15 intervensi tindak lanjut materi yang
WITA yang kemudian disampaikan dan
menghasilkan POA berdiskusi untuk
penyusunan
rencana
intervensi
6. Penyajian 10.15- Memaparkan hasil dari Menyimak
hasil diskusi 10.20 diskusi rencana materi yang
kelompok WITA intervensi tindak lanjut disampaikan dan
dan POA yang telah bertanya apabila
disepakati bersama ada hal yang
kurang jelas
7. Penandatangan 10.20 - Memandu kegiatan Memperhatikan
rencana 10.25 penandatanganan dengan baik
intervensi WITA rencana intervensi
8. Pengarahan 10.25- Pengarahan dari Kepala Mendengarkan
Singkat 10.50 Puskesmas dan
WITA memperhatikan
Pengarahan Kepala
Desa

Pengarahan dari Kepala


Lingkungan
8. Penutup 10.55- Mengucapkan salam Menjawab
11.00 penutup salam
WITA

7. Pengorganisasian Kelompok
a. Ketua
Ketua bertugas sebagai penanggung jawab dan koordinator seluruh
kegiatan MMD II ini yaitu : Rai Rosita Candra Dewi
b. MC
MC bertugas memandu dan memimpin jalannya acara. MC pada
kegiatan ini yaitu: Kadek Ririn Agnesia
c. Moderator
Moderator bertugas memandu dan memimpin jalannya diskusi.
Moderator dari kegiatan ini yaitu : Ni Gusti Ayu Putu Intan Sofiyantari
d. Penyaji
Penyaji bertugas memaparkan hasil analisis data SMD dan
permasalahan di Banjar Batan Poh. Penyaji dalam kegiatan MMD I
yaitu: Ni Luh Putu Wahyu Widiani
e. Fasilitator
Fasilitator memiliki tugas untuk mendampingi peserta agar mampu
berpartisipasi secara aktif ketika acara berlangsung. Fasilitator dari
kegiatan ini yaitu : Made Ayu Puspa Dewi
f. Observer
Observer bertugas untuk mengawasi dan mengevaluasi jalannya acara.
Anggota yang bertugas sebagai observer yaitu : Nurdiyanti
g. Notulen
Notulen bertugas untuk mencatat hal-hal penting selama jalannya acara.
Anggota yang bertugas sebagai notulen yaitu : Syoufiana
h. Operator
Operator memiliki tugas untuk menyiapkan alat, media, dan materi
penyuluhan. Anggota yang bertugas sebagai operator yaitu : Putu Gede
Wiyata Dharma Putra
8. Setting Tempat

Layar LCD

MC
Notulen
Moderator
Penyaji
Operator

Fasilitator

Observer
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Peserta yang hadir memenuhi jumlah undangan
b. Perangkat pelaksana MMD II yang hadir tepat waktu dan berperan sesuai
dengan tugasnya
c. Tempat dan alat sudah tersedia sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai dengan susunan acara yang sudah
dibuat
b. Seluruh peserta yang hadir mengikuti seluruh proses kegiatan
c. Kegiatan MMD II berjala sesuai dengan tahapan yang direncanakan
d. Peserta yang hari memberi respon dan mengajukan pertanyaan/ saran
selama Musyawarah Masyarakat Desa II berlangsung
e. Peserta dapat menentukan rencana tindak lanjut untuk penatalaksaan
masalah di Banjar Batan Poh
3. Evaluasi Hasil
a. Rencana Tindak Lanjut sudah dapat disepakati oleh seluruh peserta dan
ditandatangani oleh pihak puskesmas, kepala desa, kepala lingkungan, dan
ketua panitia pelaksana Musyawarah Desa II.
BAB 4
RENCANA EVALUASI

4.1. Evaluasi Struktur


a. Laporan pendauluan MMD 2 sudah dipersiapkan 1 minggu sebelum
acara
b. Telah berkoordinasi dan menyampaikan undangan 2 hari sebelum
pelaksanaan MMD 2
c. Peserta yang hadir memenuhi jumlah undangan
d. Perangkat pelaksana MMD II yang hadir tepat pada waktunya dan
berperan sesuai dengan tugasnya
e. Tempat dan alat atau media sudah tersedia sesuai dengan perencanaan.
4.2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai dengan susunan acara yang sudah
dibuat
b. Seluruh peserta yang hadir mengikuti seluruh proses kegiatan
c. Kegiatan MMD berjalan sesuai dengan tahapan yang direncanakan
d. Peserta yang hadir memberi respon dan mengajukan pertanyaan/
saranselama Musyawarah Masyarakat Desa II berlangsung
e. Peserta yang hadir mampu menyusun rencana tindak lanjut bersama
pelaksana MMD 2 terkait masalah yang belum teratasi/ masalah baru
yang muncul
4.3. Evaluasi Hasil
a. Rencana Tindak Lanjut sudah dapat disepakati oleh seluruh peserta dan
ditandatangani oleh pihak puskesmas, kepala desa, dan ketua panitia
pelaksana Musyawarah Masyarakat Desa II.
DAFTAR PUSTAKA

BKPM. (2017). KEPMENKES_564_2006 Pedoman Pelaksanaan Pengembangan


Desa Siaga. Diakses melalui: https://peraturan.bkpm.go.id pada 18 Oktober
2021.

Kemenkes RI. (2018). Pengertian, tujuan, indikator, dan kegiatan pokok desa
siaga. Diakses melalui: promkes.kemkes.go.id pada 18 Oktober 2021

Yanti, N.L.P.E. (2021, Maret). Musyawarah masyakat desa (MMD).


Dipresentasikan pada Perkuliahan MK Komprehensif, Program Studi Sarjana
Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
LAPORAN HASIL KEGIATAN PRAKTIK
PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS

Nama Kegiatan: Penyuluhan Kesehatan Penggunaan Garam Beryodium di


Banjar Batan Poh
Hari/ Tanggal: Minggu, 17 Oktober 2021
Tempat : 09.00-12.00 WITA
Waktu: Masing-masing rumah warga di Banjar Batan Poh

1. Acara dihadiri oleh :


a. Mahasiswa
1. Nurdiyanti
2. Kadek Ririn Agnesia
3. Gusti Nyoman Mega Utami
4. Ni Made Listya Prihartini
5. Ni Luh Putu Wahyu Widiani
6. Made Ayu Puspa Dewi
7. Ni Wayan Windari
8. Luh Yudita Intan Pratiwi
9. Rai Rosita Candra Dewi
10. Made Ayu Tara Sania Tari
11. Putu Gede Wiyata Dharma Putra
12. Syoufiana
13. Ni Ketut Nadia Wini Sarah
b. Kepala lingkungan
c. Warga/ peserta

2. Hasil evaluasi
a. Evaluasi struktur
Persiapan pelaksanaan penyuluhan penggunaan garam beryodium ini telah
dilakukan 1 minggu sebelum kegiatan dengan mempersiapkan media
pendidikan kesehatan yaitu: mempersiapkan Satuan Acara Penyuluhan
Kesehatan (SAP) dan media leaflet
b. Evaluasi proses
Beberapa hal yang dievaluasi selama proses berlangsungnya pemberian
pendidikan kesehatan yaitu :

- Sarana dan prasarana kegiatan sudah siap saat kegiatan dimulai


(leaflet)
- Sasaran pendidikan kesehatan (warga masyarakat di Banjar Batan
Poh) dapat merata dan tepat sasaran.
- Materi penyuluhan disajikan dengan baik oleh penyaji dan dapat
menarik perhatian peserta
- Penyuluhan berlangsung sesuai dengan durasi yang sudah
ditetapkan yaitu pada pukul 09.00- 12.00 WITA di Banjar Batan
Poh
- Metode penyuluhan dilakukan sesuai rencana awal yaitu door to
door di rumah warga di Banjar Batan Poh
- Masyarakat terlihat antusias mengikuti pendidikan kesehatan yang
dilakukan
- Seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal
hingga selesai Jumlah peserta penyuluhan garam yodium adalah 25
KK.
- Pengorganisasian kelompok berlangsung dengan baik dan semua
anggota sudah melakukan tugasnya masing-masing

c. Evaluasi hasil
Evaluasi hasil dalam kegiatan Penyuluhan Kesehatan penggunaan garam
beryodium yaitu sebagai berikut:
- Masyarakat di Banjar Batan Poh mampu mengetahui pengertian
garam beryodium.
- Masyarakat di Banjar Batan Poh mengetahui cara penyimpanan
garam beryodium dengan benar.
- Masyarakat di Banjar Batan Poh mampu menyebutkan berapa
jumlah konsumsi garam yang dianjurkan setiap harinya
- Masyarakat di Banjar Batan Poh mampu menyebutkan bahan
makanan yang mengandung zat yodium
- Masyarakat di Banjar Batan Poh menyebutkan 3 penyakit jika
kekurangan garam beryodium
Nama Kegiatan : Penyuluhan Kesehatan Hipertensi di Banjar Batan Poh
Hari/ Tanggal : Minggu, 17 Oktober 2021
Tempat : 09.00-12.00 WITA
Waktu : Masing-masing rumah warga di Banjar Batan Poh
1. Acara dihadiri oleh :
a. Mahasiswa
1. Nurdiyanti
2. Kadek Ririn Agnesia
3. Gusti Nyoman Mega Utami
4. Ni Made Listya Prihartini
5. Ni Luh Putu Wahyu Widiani
6. Made Ayu Puspa Dewi
7. Ni Wayan Windari
8. Luh Yudita Intan Pratiwi
9. Rai Rosita Candra Dewi
10. Made Ayu Tara Sania Tari
11. Putu Gede Wiyata Dharma Putra
12. Syoufiana
13. Ni Ketut Nadia Wini Sarah

b. Kepala lingkungan
c. Warga/ peserta

2.Hasil evaluasi
a. Evaluasi struktur
Persiapan pelaksanaan penyuluhan hipertensi telah dilakukan dengan
mempersiapkan media pendidikan kesehatan berupa leaflet dan sudah
mempersiapkan SAP kegiatan penyuluhan serta sudah mempersiapkan
kuesioner evaluasi pengetahuan tentang hipertensi.

b. Evaluasi proses

Beberapa hal yang dievaluasi selama proses berlangsungnya pemberian


pendidikan kesehatan hipertensi yaitu sebagai berikut:
a) Sarana dan prasarana seperti leaflet tentang hipertensi dan kuesioner
dalam bentuk google form sudah siap saat kegiatan dimulai
b) Sasaran pendidikan kesehatan dapat merata dan tepat sasaran. Mahasiswa
berjumlah 12 orang mahasiswa menyebar ke setiap rumah di lingkungan
Banjar Batan Poh sehingga lebih efisien dalam melakukan pendidikan
kesehatan secara door to door dan juga menghindari timbulnya
kerumunan warga.
c) Materi penyuluhan disajikan dengan baik oleh penyaji dan dapat menarik
perhatian peserta
d) Penyuluhan berlangsung sesuai dengan durasi yang sudah ditetapkan
yaitu pada pukul 09.00- 12.00 WITA di Banjar Batan Poh
e) Metode penyuluhan dilakukan sesuai rencana awal yaitu door to door ke
rumah warga di Banjar Batan Poh,
f) Masyarakat sudah antusias mengikuti pendidikan kesehatan hipertensi
yang dilakukan
g) Seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan penyuluhan hingga selesai
h) Pengorganisasian kelompok berlangsung dengan baik dan semua anggota
sudah melakukan tugasnya masing-masing

c. Evaluasi hasil
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan warga tentang hipetensi diberikan
kuesioner yang disajikan melalui google form, yang diisi oleh peserta
dengan bantuan mahasiswa yang bertugas. Hasil kuesioner yang terkumpul
berjumlah 10 jawaban responden. Jawaban tersebut dihitung jumlah benar
dan salah dan diberikan skor. Skor dikategorikan sebagai berikut:
Jawaban
- 76%-100% : Baik
- 56%-75% : Cukup Baik
- <56% : Kurang
Seluruh jawaban dihitung jumlah benar dan diberi skor 1 jika salah diberi
skor 0. Berdasarkan hasil penghutungan seluruh jawaban diperoleh hasil:

Kategori N
Baik 5
Cukup 5
Kurang 0
Total 10
Poin rata-rata 8
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan rata-rata pengetahuan
hipertensi setelah diberikan pendidikan kesehatan berada pada kategori
Baik. Tabel di atas menunjukkan jumlah responden yang berada pada
katefori baik berjumlah 5 dan cukup baik berjumlah 5 responden.
Nama Kegiatan : Penyuluhan Mengenai Bahaya Merokok
Hari/Tanggal : Minggu/ 17 Oktober 2021
Tempat : Banjar Batan Poh, Desa Sanur Kaja, Denpasar Selatan
Waktu : 09.00 Wita – selesai

1. Acara dihadiri oleh :


a. Pembimbing : -
b. Mahasiswa :
1. Nurdiyanti 2102621001
2. Kadek Ririn Agnesia 2102621006
3. Gusti Nyoman Mega Utami 2102621012
4. Ni Made Listya Prihartini 2102621015
5. Ni Luh Putu Wahyu Widiani 2102621022
6. Made Ayu Puspa Dewi 2102621024
7. Luh Yudita Intan Pratiwi 2102621034
8. Rai Rosita Candra Dewi 2102621036
9. Made Ayu Tara Sania Tari 2102621042
10. Putu Gede Wiyata Dharma Putra 2102621045
11. Syoufiana 2102621057
12. Ni Ketut Nadia Wini Sarah 2102621060
c. Warga/peserta :
Seluruh Warga Banjar Batan Poh, Desa Sanur Kaja, Denpasar Selatan

2. Hasil Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Adapun hasil evaluasi struktur pelaksanaan pendidikan kesehatan yaitu
sebagai berikut :
1) Kegiatan pendidikan kesehatan sudah mulai dipersiapkan tanggal 15
Oktober 2021.
2) Penyusunan SAP dan materi penyuluhan dimulai dari tanggal 15
Oktober 2021 dan dikonsultasikan ke CT pada tanggal 16 Oktober
2021.
3) Media yang digunakan berupa leaflet yang diperoleh dari puskesmas
dan sudah dikoordinasikan mengenai jumlah leaflet yang dibagikan.
4) Papan KTR sudah disiapkan dan dikoordinasikan dengan pihak
puskesmas. Selain itu, sudah melakukan koordinasi dengan kepala
lingkungan terkait pemasangan papan KTR.
5) Sudah melakukan breafing tim dengan baik sebelum mulai melakukan
penyuluhan.
b. Evaluasi proses
Beberapa hal yang dievaluasi selama proses berlangsungnya pemberian
pendidikan kesehatan yaitu sebagai berikut.
1) Sarana dan prasarana sudah dipersiapkan sebelum pendidikan
kesehatan dimulai yaitu berupa penyediaan leaflet merokok
2) Jumlah peserta yang diberikan penyuluhan rumah ke rumah (door to
door mengenai bahaya rokok adalah sebanyak 16 KK
3) Materi penyuluhan disajikan dengan baik oleh penyaji dan dapat
menarik perhatian peserta
4) Penyaji mampu berinteraksi dengan peserta selama penyampaian
materi meskipun proses pemberian materi dilakukan door to door
5) Penyuluhan berlangsung sesuai dengan durasi yang sudah ditetapkan
yaitu kurang lebih 10 menit
6) Peserta antusias mendengarkan dan menyimak materi terkait
penyebab sulit berhenti merokok, dampak jangka panjang dan jangka
pendek dari merokok, tips menghindari agar tidak merokok, dan
Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
7) Peserta berpartisipasi aktif bertanya dan memberikan respon selama
proses penyuluhan. Contoh pertanyaan yang diajukan meliputi :
bagaimana cara untuk berhenti merokok karena dirasa sangat sulit dan
cara mengurangi dampak untuk perokok pasif. Contoh respon yang
diberikan masyarakat selama proses penyuluhan seperti menceritakan
pengalaman sempat berhenti merokok dan alasan kembali merokok
8) Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan hingga selesai
9) Pengorganisasian kelompok berlangsung dengan baik dan semua
anggota sudah melakukan tugasnya menyajikan materi secara
bergantian di masing-masing rumah
c. Evaluasi Hasil
1) Sebanyak 16 peserta yang diberikan penyuluhan mengenai bahaya
merokok sudah mampu menjelaskan penyebab sulit berhenti merokok
2) Sebanyak 16 peserta yang diberikan penyuluhan mengenai bahaya
merokok sudah mampu menyebutkan masing-masing 3 dampak jangka
panjang dan jangka pendek dari merokok
3) Sebanyak 16 peserta yang diberikan penyuluhan mengenai bahaya
merokok sudah mampu menyebutkan cara atau tips menghindari
keinginan untuk merokok
4) Sebanyak 16 peserta yang diberikan penyuluhan mengenai bahaya
merokok, sudah mampu menjelaskan pengertian dari Kawasan Tanpa
Rokok (KTR).
Nama kegiatan : Pendidikan Kesehatan “Sekolah Sehat” (Health
Promoting School/HPS) tentang Protokol Kesehatan
Pembelajaran Tatap Muka Pada Anak SD di Masa
Pandemi COVID-19.
Hari/Tanggal : Senin, 18 Oktober 2021
Tempat : SD N 2 Sanur dan SD N 12 Sanur
Waktu : 10.30-12.00 Wita
1. Acara dihadiri oleh
a. Mahasiswa :
1. Ni Wayan Windari
2. Dewa Gede Ari Wisnawa
3. Ni Gusti Ayu Putu Intan Sofiyantari
b. Warga/peserta : peserta yang hadir saat kegiatan yaitu kepala sekolah SD N
2 Sanur dan SD N 12 Sanur serta beberapa staf pengajar dalam pemberian
media leaflet dan poster.
2. Hasil evaluasi
a. Evaluasi struktur
Media leaflet dan poster sudah dipersiapkan dengan menentukan topik
materi dan kemudian mencetak media sesuai waktu yang ditentukan.
Kepala sekolah sudah dihubungi H-2 dan dimintai izin terkait proses
pemasangan poster.
b. Evaluasi proses
Penyerahan media leaflet dan pemasangan poster sudah dilakukan sesuai
waktu yang ditetapkan yaitu pada hari Senin, 18 Oktober 2021.
c. Evaluasi hasil
Media edukasi poster dan leaflet diterima pihak sekolah dengan baik dan
pihak sekolah berkomitmen menggunakan poster sebagai media edukasi
ketika pembelajaran tatap muka berlangsung. Poster sudah ditempelkan
pada aera-area strategis yang mudah dijangkau oleh penghuni sekolah
seperti di depan pintu masuk sekolah, di pintu ruangan kelas, di depan
perpustakaan, di depan ruang guru, di depan ruangan serba guna sekolah, di
dekat kantin dan toilet, serta di area lorong atau tangga sekolah.
Nama Kegiatan : Penyuluhan Kesehatan Diabetes Melitus di Banjar Batan
Poh
Hari/ Tanggal: Minggu, 17 Oktober 2021
Tempat : 09.00-12.00 WITA
Waktu: Masing-masing rumah warga di Banjar Batan Poh
1. Acara dihadiri oleh :
a. Mahasiswa
1. Nurdiyanti
3. Kadek Ririn Agnesia
4. Gusti Nyoman Mega Utami
5. Ni Made Listya Prihartini
6. Ni Luh Putu Wahyu Widiani
7. Made Ayu Puspa Dewi
8. Ni Wayan Windari
9. Luh Yudita Intan Pratiwi
10. Rai Rosita Candra Dewi
11. Made Ayu Tara Sania Tari
12. Putu Gede Wiyata Dharma Putra
13. Syoufiana
14. Ni Ketut Nadia Wini Sarah

b. Kepala lingkungan
c. Warga/ peserta

2. Hasil evaluasi
a. Evaluasi struktur
Persiapan pelaksanaan penyuluhan diabetes melitus telah dilakukan1
minggu sebelum kegiatan dengan mempersiapkan media pendidikan
kesehatan yait: leaflet diabetes mellitus, mempersiapkan Satuan Acara
Penyuluhan Kesehatan (SAP) serta sudah mempersiapkan kuesioner
evaluasi pengetahuan tentang diabetes melitus.
b. Evaluasi proses

Beberapa hal yang dievaluasi selama proses berlangsungnya pemberian


pendidikan kesehatan diabetes melilitus (DM) yaitu :

a) Sarana dan prasarana kegiatan sudah siap saat kegiatan dimulai (leaflet
dan poster)
b) Sasaran pendidikan kesehatan (warga masyarakat di Banjar Batan Poh)
dapat merata dan tepat sasaran.
c) Materi penyuluhan disajikan dengan baik oleh penyaji dan dapat
menarik perhatian peserta
d) Penyuluhan berlangsung sesuai dengan durasi yang sudah ditetapkan
yaitu pada pukul 09.00- 12.00 WITA di Banjar Batan Poh
e) Metode penyuluhan dilakukan sesuai rencana awal yaitu dor to dor di
rumah warga di Banjar Batan Poh
f) Masyarakat terlihat antusias mengikuti pendidikan kesehatan
hipertensi yang dilakukan
g) Seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal hingga
selesai
h) Pengorganisasian kelompok berlangsung dengan baik dan semua
anggota sudah melakukan tugasnya masing-masing
c. Evaluasi hasil
Evaluasi hasil dalam kegiatan Penyuluhan Kesehatan penyakit Diabetes
Melitus yaitu sebagai berikut:
a. Masyarakat di Banjar Batan Poh mampu mengetahui pengertian
Diabetes Melitus.
b. Masyarakat di Banjar Batan Poh mengetahui penyebab dan faktor
resiko penyakit Diabetes Melitus.
c. Masyarakat di Banjar Batan Poh mampu mengetahui pencegahan dan
penanganan penyakit Diabetes Melitus.

d. Masyarakat yang mengikuti penyuluhan sebanyak 5 KK yang


mendapatkan penyuluhan terkait penyakit Diabetes Melitus.
Nama Kegiatan : Guided Imagery untuk Meringankan Stres dan
Meningkatkan Ketahanan Keluarga di Banjar Batan
Poh, Desa Sanur Kaja dalam Menghadapi Pandemi
COVID-19
Hari/Tanggal : Senin/ 18 Oktober 2021
Tempat : Media sosial whatsapp dan youtube
Waktu : 09.30 WITA

1. Acara dihadiri oleh :


Kegiatan dilakukan dengan metode daring. Ketua (Ni Made Listya Prihartini)
menyebarkan link video guided imagery menggunakan aplikasi whatsapp.

2. Hasil Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Adapun hasil evaluasi struktur pelaksanaan pendidikan kesehatan melalui
video guided imagery yaitu sebagai berikut :
- Kegiatan pendidikan kesehatan melalui video guided imagery sudah
dipersiapkan mulai dari tanggal 15 Oktober 2021.
- Penyusunan Satuan Acara Penyuluhan (SAP) dan media pendidikan
kesehatan dimulai dari tanggal 15 Oktober 2021 dan dikonsultasikan ke
pembimbing akademik pada tanggal 16 Oktober 2021.
- Media yang digunakan berupa video edukasi sudah dibuat oleh kelompok
dan sudah di upload ke youtube serta google drive.
- Kelompok sudah melakukan breafing sebelum memulai pelaksanaan
pendidikan kesehatan.
b. Evaluasi proses
Beberapa hal yang dievaluasi selama proses berlangsungnya pemberian
pendidikan kesehatan melalui video guided imagery yaitu :
- Sarana dan prasarana sudah dipersiapkan sebelum link video guided
imagery disebarkan ke masyarakat Banjar Batanpoh.
- Masyarakat Banjar Batanpoh menonton video guided imagery di
halaman youtube.
- Pengorganisasian kelompok berlangsung dengan baik dan semua anggota
sudah melakukan kegiatan sesuai pembagian tugas.
c. Evaluasi Hasil
- Sebanyak 37 masyarakat Banjar Batanpoh yang menonton video guided
imagery di youtube.
- Sebanyak 4 masyarakat Banjar Batanpoh yang menyukai video guided
imagery di youtube.
- Total penayangan video guided imagery di youtube yaitu 0,8 jam.

Mengetahui, Denpasar, 17 Oktober 2021


Pembimbing

Ns. Ni Komang Ari Sawitri, S.Kep., M.SC, PhD Rai Rosita Candra Dewi
NIP. 198206282008012007 NIM: 2102621036
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

No. Kegiatan Tujuan Waktu Sasaran Pelaksana Tempat Sumber Dana Penanggung Jawab
Penggunaan Garam Beryodium di Banjar Batan Poh
1. Pendidikan Setelah Sabtu, 23 Seluruh - Kepala Sabtu, 23 - - UPTD
Kesehatan dilakukan Oktober 2021. masyarakat Lingkunga Oktober Puskesmas II
bekerja sama pendidikan Banjar n Banjar 2021, Pukul: Dinas Kesehatan
dengan Kepala kesehatan Batanpoh, Banjar 10.00 Wita di Kecamatan
Lingkungan melalui whats Sanur Kaja Batanpoh whats app Denpasar Selatan
membagikan app group - Kader group Banjar - Perbekel Desa
media edukasi diharapkan Banjar dan PKK Sanur Kaja
tentang garam masyarakat Batanpoh Banjar Kecamatan
yodium di Whats mengetahui Batanpoh Denpasar Selatan
App Group pentingnya
organisasi Banjar konsumsi garam
dan PKK Banjar beryodium dan
Batanpoh, Sanur dapat
Kaja. menjangkau
warga secara
merata baik yang
tinggal di
lingkungan
Batanpoh sendiri
ataupun
merantau.
2 Sosialisasi di Setelah Menyesuaikan - Orang tua - Kepala Metode Uang kas kader - Kader posyandu
balita dan lansia
Posyandu Balita dilakukan jadwal balita yang Lingkunga luring yang Banjar Batanpoh,
di Banjar
dan Lansia, serta intervensi, posyandu datang n Banjar dilakukan Desa Sanur Kaja Batanpoh, Desa
Dauh Sanur Kaja
pembagian garam masyarakat balita dan pada saat Banjar pada saat
- Kepala UPTD
beryodium secara Banjar Gemeh lansia di posyandu Batanpoh posyandu
Puskesmas II
berkala. dapat memahami Banjar balita. - Kader balita dan
Dinas Kesehatan
pentingnya Batanpoh - Lansia Banjar lansia di
Kecamatan
penggunaan yang Batanpoh Banjar Batan
Denpasar
garam beryodium datang Poh
Selatan
dan saat
- Perbekel Sanur
menggunakan posyandu
Kaja
garam beryodium lansia
- Kepala
sesuai dengan
anjuran. Lingkungan
Banjar Batanpoh
Hipertensi di Banjar Batan Poh
3 Kontrol tekanan Setelah Sesuai dengan Seluruh Kader Bale Banjar - - UPTD
darah secara rutin dilakukan jadwal masyarakat Posyandu batan Poh Puskesmas II
setiap bulan pada pendidikan posbindu yang di Banjar Batan Denpasar Selatan
kegiatan kesehatan ditetapkan lingkungan Poh Barat
Posbindu di diharapkan oleh kader Banjar Batan - Kepala
lingkungan warga yang posyandu di Poh Lingkungan
Banjar Batan memiliki riwayat Banjar Batan Banjar Batan Poh
Poh.. hipertensi dapat Poh
mengontrol
tekanan darah
secara rutin dan
bagi yang tidak
memiliki riwayat
tekanan darah
dapat mencegah
terjadinya
tekanan darah
tinggi.
Perilaku Merokok Masyaeakat di Banjar Batan Poh
4 Pengawasan oleh Memastikan Secara berkala Seluruh - Kepala Sesuai - - UPTD
kepala penerapan setiap satu masyarakat Lingkunga dengan Puskesmas II
lingkungan untuk Kawasan Tanpa minggu sekali Banjar n Banjar tempat Dinas Kesehatan
memantau Rokok benar- Batanpoh Batanpoh pemasangan Kecamatan
penerapan benar dipatuhi Desa Sanur - Kader poster Denpasar Selatan
Kawasan oleh masyarakat Kaja Kawasan - Kepala
Tanpa Rokok Banjar Tanpa Rokok Lingkungan
(KTR) di Banjar Batanpoh Banjar Batanpoh
Batanpoh
5 Pemberian Memfasilitasi Sabtu, 23 Masyarakat - Mahasiswa Via grup - - Mahasiswa
kontak masyarakat yang Oktober 2021 yang Profesi WhatsApp Profesi Ners FK
konseling ingin merokok di Ners FK yang dimiliki Unud
berhenti berkonsultasi Banjar Unud Banjar - Kepala
merokok dari mengenai cara Batanpoh - Kepala Lingkungan
Puskesmas berhenti merokok Lingkunga Banjar Batanpoh
kepada n Banjar - UPTD
masyarakat di Batanpoh Puskesmas II
Banjar Dinas Kesehatan
Batanpoh yaitu: Kecamatan
Bu Dayu Novi Denpasar Selatan
(087762608899)
Bagian Upaya
Berhenti
Merokok (UBM)
Puskesmas II
Denpasar Selatan
Protokol Kesehatan Pembelajaran Tatap Muka Pada Anak SD di Masa Pandemi COVID-19.
6 Pengawasan Memastikan Setiap ada Seluruh - Kepala SD N 2 - - Kepala sekolah SD
oleh kepala protokol kegiatan siswa dan sekolah Sanur dan SD N 2 Sanur
sekolah bersama kesehatan pembelajaran siswi di SD SD N 2 N 12 Sanur - Kepala sekolah SD
puskesmas diterapkan dalam tatap muka N 2 Sanur Sanur N 12 Sanur
untuk kegiatan dan SD N 12 berserta - UPTD
memantau pembelajaran Sanur staf Puskesmas II
penerapan sesuai dengan pengajar Dinas Kesehatan
protokol poster dan leaflet - Kepala Kecamatan
kesehatan pada edukasi yang sekolah Denpasar
kegiatan telah diberikan. SD N 12 Selatan.
pembelajaran Sanur
tatap muka di berserta
SD N 2 Sanur staf
dan SD N 12 pengajar
Sanur
Diabetes Melitus di Banjar Batan Poh
7 Pendidikan Setelah Sabtu, 23 Warga - Kepala Sabtu, 23 - -Kepala lingkungan
kesehatan dilakukan Oktober 2021 masyarakat lingkungan Oktober 2021 Banjar Batan Poh
bekerja sama penyuluhan di Banjar Banjar Pukul 10.00 -Kepala Desa Sanur
dengan kepala penyakit Batan Poh Batan Poh Wita di Kaja
lingkungan Diabetes Melitus - Kader whatssapp -UPTD Puskesmas II
berupa pada warga Banjar grup Dinas Kesehatan
pembagian masyarakat di Batan Poh Kecamatan
media edukasi Banjar Batan Poh Denpasar Selatan
melalui tentang diharapkan
Diabetes mampu
Melitus di meningkatkan
WhatsApss pengetahuan
Grup kepada mengenai
seluruh warga penyakit DM dan
masyarakat di mengaplikasikan
Banjar Batan pengetahuan
Poh (Grup PKK yang didapat
dan Karang dalam kehidupan
Taruna) sehari-hari.
Guided Imagery untuk Meringankan Stres dan Meningkatkan Ketahanan Keluarga di Banjar Batan Poh
8 Pemberian Memfasilitasi Sabtu, 23 Seluruh - Mahasiswa Via grup - - Mahasiswa
kontak keluarga yang Oktober 2021 keluarga Profesi whatsapp Profesi Ners FK
konseling ingin melakukan Banjar Batan Ners FK yang dimiliki Unud
puskesmas yang konseling Poh, Desa Unud banjar - Dosen
dapat dihubungi berkaitan dengan Sanur Kaja - Kepala Departemen
jika memiliki masalah Lingkunga Komunitas dan
masalah psikologis dan n Banjar Jiwa PSSKPN
gangguan relasi keluarga yang Batan Poh FK Unud
dan resiliensi dapat Desa - UPTD
yang tidak dapat memengaruhi Sanur Kaja Puskesmas II
diatasi oleh ketahanan Denpasar Selatan
keluarga sendiri keluarga dalam - Kepala
yaitu : menghadapi Lingkungan
Puskesmas II pandemic Banjar Batan Poh
Denpasar COVID-19 Desa Sanur Kaja
Selatan :
Cp : Bu Sayu
(081246749278)
9 Pembagian Menyebarluaskan Sabtu, 23 Anggota - Mahasiswa Instagram - - Ketua STT
video guided video melalui Oktober 2021 STT Banjar Profesi STT Banjar Banjar Batan Poh
imagery untuk media sosial lain Batan Poh Ners FK Batan Poh Desa Sanur Kaja
mengurangi yang dimiliki dan Unud - Kepala
stres secara banjar, seperti masyarakat - Kepala Lingkungan
berkelanjutan di Akun Instagram Banjar Batan Lingkunga Banjar Batan Poh
akun media STT Banjar Poh yang n Banjar Desa Sanur Kaja
sosial lain yang Batan Poh. memiliki Batan Poh
dimiliki oleh Instagram Desa
banjar Sanur Kaja
Lampiran 1. (Dokumentasi Foto Kegiatan dan Media)

Gambar 1. Penyuluhan Kesehatan Penggunaan Garam Beryodium di Banjar Batan Poh

Gambar 2. Penyuluhan Kesehatan Hipertensi di Banjar Batan Poh


Gambar 3. Penyuluhan Mengenai Bahaya Merokok

Gambar 4. Media Penyuluhan Mengenai Bahaya Merokok


Gambar 5. Pendidikan Kesehatan “Sekolah Sehat” (Health Promoting School/HPS)
tentang Protokol Kesehatan Pembelajaran Tatap Muka Pada Anak SD di Masa Pandemi
COVID-19.

Gambar 6. Penyuluhan Kesehatan Diabetes Melitus di Banjar Batan Poh


Gambar 7. Guided Imagery untuk Meringankan Stres dan Meningkatkan Ketahanan
Keluarga di Banjar Batan Poh

Anda mungkin juga menyukai