PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan kesehatan di masyarakat Indonesia dimulai sejak pemerintah
Belanda. Memasuki zaman kemerdekaan salah satu tonggak penting perkembangan
kesehatan di Indonesia adalah konsep bahwa dalam pelayanan kesehatan di
masyarakat aspek kuratif dan preventif tidak dapat dipisahkan lagi, baik dirumah
maupun di pelayanan kesehatan. Selanjutnya pada tahun 1956 dimulainya kegiatan
pengembangan kesehatan sebagai bagian dari upaya pengembangan kesehatan di
masyarakat. Selain itu upaya pencegahan penyakit menular juga dilaksanakan dengan
cara memperbaiki kesehatan lingkungan, gizi, perilaku dan kewaspadaan dini.
Di era globalisasi saat ini di tengah-tengah persaingan yang begitu ketat
seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, maka
sebagai perawat profesional dituntut mampu memberikan pelayanan yang terbaik
bagi masyarakat. Perawat profesional tidak hanya dilihat dari kemampuan menjaga
dan merawat klien saja tetapi bagaimana dia mampu memberikan pelayanan secara
menyeluruh baik aspek biologis, psikologis, sosial dan spritual dengan penuh
semangat dalam memberikan pelayanan yang di iringi dengan senyuman yang ikhlas
dan tulus.
Perbekalan ilmu kesehatan terhadap masyarakat juga harus diterapkan sedini
mungkin karena perkembangan pembangunan di bidang kesehatan dewasa ini
berkembang dengan pesat dan terjadi berbagai permasalahan yang sangat kompleks.
Hal ini tidak dapat dihindari sebagai akibat pengaruh tuntutan dari dalam maupun
luar negeri. Perkembangan kemajuan pada masyarakat yang cepat, adanya transisi
epidemiologi, transisi demografi, transformasi sosial menuntut kinerja seorang
perawat sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan untuk dapat bekerja lebih baik
dalam memberikan pelayanan secara langsung kepada masyarakat. Pelayanan
keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan
dengan baik di Rumah Sakit, Puskesmas, Keluarga maupun masyarakat.
Saat ini masyarakat menuntut pelayanan yang lebih baik, bermutu dan biaya
terjangkau, sedangkan masalah lain di bidang kesehatan yang harus dihadapi perawat
kesehatan masyarakat bertambah banyak dan kompleks saja permasalahannya, untuk
itu diperlukan kemapuan perawat dalam menganalisis penyebab masalah dan perlu
dipertimbangkan juga faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan.
Menurut H.L Blum (1984) ada 4 faktor yang diperhatikan : faktor lingkungan, faktor
perilaku masyarakat, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan.
Praktek keperawatan profesional diartikan sebagai bentuk penampilan dari hsail
tindakan observasi, asuhan dan konseling dari kondisi sakit, cedera atau
ketidakberdayaan atau upaya dalam mempertahankan kesehatan atau mencegah
terjadinya penularan penyakit. Keperawatan komunitas merupakan salah satu bentuk
asuhan keperawatan yang diberikan kepada masyarakat. Asuhan keperawatan
komunitas diberikan kepada individu, keluarga, kelompok-kelompok tertentu,
kelompok resiko tinggi dan masyarakat secara luas dan menyeluruh, yang bersifat
umum, komprehensif, pada semua umur/kalangan masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaporkan hasil kegiatan selama praktek profesi ( tanggal 18 Januari s.d 10
Februari 2010) serta tindak lanjut kegiatan Praktek Profesi Keperawatan oleh
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Harapan Ibu Jambi di
Kampung Pancuran Gading Dusun Tanjung Agung Kabupaten Muaro Bungo.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan tentang gambaran umum wilayah Kampung
Pancuran Gading Dusun Tanjung Agung Kabupaten Muaro Bungo.
b. Menjelaskan masalah – masalah kesehatan yang terdapat di
Kampung Pancuran Gading Dusun Tanjung Agung Kabupaten Muaro Bungo,
berdasarkan data kesehatan yang sudah dikumpulkan.
c. Menjelaskan kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa
PSIK STIKES Harapan Ibu Jambi di Kampung Pancuran Gading Dusun
Tanjung Agung Kabupaten Muaro Bungo.
d. Menggambarkan rencana tindak lanjut kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh masyarakat di Kampung Pancuran Gading Dusun Tanjung
Agung Kabupaten Muaro Bungo.
C. Manfaat Penulisan
1. Untuk masyaraka diharapkan laporan kegiatan ini dapat dijadikan
pedoman dalam melaksanakan kegiatan unutuk mengatasi masalah kesehatan di
Kampung Pancuran Gading Dusun Tanjung Agung Kabupaten Muaro Bungo.
2. Untuk pihak yang terkait baik lintas program maupun lintas sektoral
diharapkan laporan hasil kegiatan ini dapat dijadikan bahan maupun data untuk
menyusun kebijakan dan program kerja dibidang kesehatan di masa yang akan
datang.
3. Untuk institusi Pendidikan diharapkan laporan hasil kegiatan ini menjadi
bahan perbandingan untuk profesi berikutnya dan menjadi bahan evaluasi
terhadap program atau kurikulum keperawatan yang telah ditetapkan.
D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan akhir praktek profesi keperawatan komunitas
adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab II Tinjauan Teoritis
Bab III Pelaksanaan
Bab IV Pembahasan
Bab V Penutup
Lampiran
LAPORAN HASIL WINDSHEILD SURVEY
A. Pendahuluan
1. Sejarah
kampung.
2. Geografi
sebelah barat berbatasan dengan Tanjung Agung, sebelah utara berbatasan dengan
3. Demografi
Usia penduduk Kampung Pancuran Gading Dusun Tanjung Agung
Kabupaten Bungo sangat bervariasi yang terdiri dari bayi, balita, anak sekolah,
4. Etnic
Bungo mayoritas suku melayu dan beberapa suku pendatang diluar Propinsi
Jambi.
terdapat yasinan bapak-bapak yang di adakan setiap malam rabu yang di adakan
dari rumah ke rumah dan yasinan ibu-ibu pada hari jum’at yang di lakukan juga
1. Lingkungan Fisik
halaman, namun pencahayaan dan ventilasi pada umumnya baik. Terdapat banyak
tanah kosong yang dimanfaatkan untuk berkebun karet. Penduduk sebagian besar
menggunakan air ledeng sebagai sumber air minum. Sebagian besar disekitar
rumah terdapat selokan namun tidak digunakan untuk saluran pembuangan air
karena keadaan got terlihat kering. Limbah Rumah Tangga banyak dibuang
sampah yang ditumpuk disekitar rumah, sebagian dibakar dan sebagian lagi
Bungo.
2. Pelayanan Kesehatan
terdapat praktek dokter dan hanya ada praktek bidan dan mantri.
penyakit infeksi.
3. Ekonomi
buruh, petani, pegawai swasta, PNS, Pedagang, sebagai sumber mata pencaharian.
Masalah keperawatan :
4. Fasilitas Tranportasi :
5. Komunikasi
Masalah keperawatan : -
6. Pendidikan
Tingkat pendidikan tiap kepala keluarga rata-rata adalah SD, SMP dan
sekolah.
Masalah keperawatan : -
7. Rekreasi
puskesmas di peroleh bahwa penyakit yang lebih dominan terjadi pada warga
kampung pancuran gading dusun tanjung agung kabupaten bungo adalah penyakit
asam urat, rematik dan maag. Hal ini terutama terjadi pada mereka yang berusia
diatas 50 tahun. Sedangkan pada balita dari hasil wawancara terhadap beberapa
masyarakat dan kader posyandu bahwa penyakit yang sering terjadi adalah
10. Politik
bungo tidak ada markas besar politik tetapi ada gambar / poster partai politik di
beberapa tempat
11. Media
TINJAUAN TEORITIS
b. Tujuan
Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara kesehatan untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal dan mewujudkan masyarakt yang sehat.
Dimana ciri-ciri masyarakat yang sehat antara lain
Meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
Dapat mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan
pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan terutama untuk
ibu dan anak
Meningkatkan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar
yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menaikkan
mutu lingkungan
Meningkatnya status gizi masyarakat berkaitan dengan meningkatnya status
ekonomi masyarakat
Menuurunnya angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit
c. Sasaran
Sasaran keperawatan komunitas adalah individu, keluarga, masyarakat, dan
kelompok khusus dalam keadaan sehat maupun sakit.
1) Individu
1. Individu di klinik / puskesmas
2. Individu di rumah
2) Keluarga
1. Keluarga yang teridentifikasi mempunyai atau potensial terjadinya
masalah, mampu mengenal masalah atau belum memanfaatkan
pelayanan kesehatan.
2. Keluarga yang sudah kontak dengan tenaga kesehatan tapi belum
mampu mengambil keputusan untuk mengatasi masalah.
3. Keluarga yang sudah mampu mengambil keputusan untuk
memecahkan masalah tetapi belum mampu merawat anggota yang
sakit.
3) Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur,permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat
rawan terhadap masalah kesehatan dan termasuk diantaranya :
F. SIFAT ASUHAN
Sifat asuhan keperawatan komunitas adalah kerja sama atau partnership berupa :
Partisipasi Pasif : Masyarakat sebagai sumber data
Partisipasi Aktif : Masyarakat ikut dalam proses keperawatan.
G. ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Pengkajian
Pengkajian atau tahap pengkonsepan adalah mengidentifikasi masalah-masalah
yang terdapat dalam suatu wilayah dapat berupa wawancara, observasi dan
penyebaran kuisioner (Stanhope M dan Jeanette, 1996)
a. Individu
Berhubungan dengan keluarga, pola hubungan, dan peran serta pola
pertahanan dan koping.
b. Keluarga
Pengakajian yang perlu dilakukan adalah struktur dan karakteristik keluarga,
sosial budaya, lingkungan, riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik
c. Komunitas
Core = Inti = Komunitas
No Komponen Sumber Informasi
Riwayat / sejarah terjadinya Sejarahwan, perpustakaan
perkembangan
Demografi dan penduduk Sensus penduduk / Rumah tangga
Karakteristik Lokal, Kota, Propinsi, Negara
Umur dan jenis kelamin Kelurahan, Kecamatan
Distribusi suku bangsa Kontak langsung / pribadi
Tipe keluarga Puskesmas
Status perkawinan Puskesmas
Vital statistik : angka kelahiran, Puskesmas
angka kematian dan penyebabnya
Nilai, kepercayaan dan agama Kontak langsung atau pribadi
d. Lingkungan fisik
Perbedaan pengkajian individu dan komunitas
KOMPONEN SUMBER DATA
Individu Komunitas
Inspeksi Semua indra Semua indra “ winshield survey
berjalan melalui komunitas
Auskultasi, tanda Stetoskop Mendengar komunitas
vital
Termometer Observasi iklim, batas, sumber
Tensimeter tanda kehidupan dan kepadatan
penduduk
Review Sistem Dari kepala –kaki Observasi sistem sosial, perumahan
dan bisnis
Laboratorium Darah, Rontgen tes urin Pusat penelitian
dll
- Pelayanan kesehatan :
Pelayanan, bayaran, jam pelayanan
Sumber daya,
Karakteristik pemakai
Statistik jumlah kunjungan, hari perbulan pertahun)
- Pelayanan sosial, sama dengan pelayan kesehatan misalnya konseling, pusat
belanja.
Elemen-elemen Winshield Survey
No Elemen Deskripsi
1 Perumahan dan lingkungan daerah Bangunan ; tua, bahan, arsitek, bersatu /
berpisah
2 Lingkungan terbuka Halaman depan, samping dan belakang
Luas / sempit
Kualitas : ada / tidak rumput, keadaan :
bersih / kotor
Pribadi / umum
3 Batas Ada batas daerah / jalan, sungai, atau
got. Kondisinya : bersih / kotor
4 Kebiasaan Tempat berkumpul, dengan siapa , jem
berapa
5 Transportasi Cara datang dan pergio, situasi jalan,
jenis dan alat transportasi
6 Pusat pelayanan Klinik, praktek pelayanan kesehatan :
dikunjungi / tidak , jaraknya : jauh /
dekat
7 Toko. Warung, pusat perbelanjaan Siapa pemiliknya, jenis apa, bagaimana
mencapainya
8 Orang dijalan Siapa yang dijumpai dijalanan, Ibu/bayi
, orang pengangguran, anak sekolah,
binatang liar dll
9 Tempat Ibadah Mesjid, gereja , wihara , kuil
10 Kesehatan Ada yang sakit : akut / kronis, dekat
dengan tempat pelayanan kesehatan /
tidak
11 Politik Kampanye, poster dan dampaknya
terhadap kesehatan ada / tidak
12 Media TV. Majalah, koran, bagaimana
mencapainya mudah / tidak
f. Ekonomi
Indikator ekonomi dan sumber informasi (Anderson. E. T, Mc. Farlane J: 2000)
No Indikator Sumber
1 Karakteristik Finansial
1.Rumah Tangga
Rata-rata pendapatan
Sensus
- Persentase RT dibawah miskin
- Persentase RT dikepalai
wanita Lurah
i. Komunikasi
Komunikasi formal : koran, TV dan radio
Komunikasi informal : papan pengumumuan di mesjid.
j. Pendidikan
Komponen :
a. Status pendidikan :
Tingakt Pendidikan
Tipe sekolah
Bahasa
Sumber :
Sensus
Lurah / Camat
Sumber :
Dikbud
Kanwil
Kakandep
Ka. Sekolah
k. Rekreasi
Macam,
tempat,
bayaran
yang menggunakan.
2. Diagnosa Keperawatan
Data dari hasil pengkajian dikumpulkan untuk dianalisa, dimana natinya
akan ditemukanlah masalah keperawatan serta etiologi dari masalah tersebut.
Menurut Mucke ( 1994 ), diagnosa keperawatan dibagi atas :
b. Karakteristik Populasi
d. Rumusan :
Resiko ........................................( masalah ).........................diantara ( populasi /
komunitas ) b. d ( karakteristik komunitas dan lingkungan ) yang
dimanisfeastasikan dengan ........................................( indikator kesehatan /
analisa data ).
3. Prioritas Masalah
No Mas.Kes a b c d e f g h i j k l Jumlah
4. Intervensi
Ada 4 strategi intervensi :
1. Promosi Kesehatan
KIM / E (Komunikasi. Informasi, Motivasi / Edukasi)
Penyebaran Informasi
Penyuluhan
Penyebaran leaflet
Kampanye kesehatan
2. Pelayanan kesehatan :
Pengobatan massal
Posyandu
3. Kegiatan kelompok
Penyuluhan Kelompok Khusus
Pelatihan dan penyegaran kader
Supervisi kader
4. Pemberdayaan masyarakat :
Gotong Royong / kerja bakti
Penyebaran Pamflet
5. Evaluasi
a. Tujuan Jangka panjang
Perubahan perilaku Masyarakat
- Status kesehatan meningkat
- Masalah teratasi
b. Tujuan Jangka Pendek
Setelah 2 bulan tindakan
- 50 % warga masayarak mendapatkan informasi tentang .................
- 50 % Kader mampu memberikan penyuluhan .................................
- Jumlah Kader terlatih bertambah ........................................... orang
5. Unit Lansia
Menua atau menjadi tua adalah sutu proses menghilangnya secara
perlahan – lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki / mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi, dan memperbaiki kerusakan yang diderita ( Constantinides, 1994 )
didalam Nugroho, 2000. proses ini akan terus terjadi secara alamiah, dan tidak
seorangpun mampu untuk menghindarinya
Menua bukanlah sutu penyakit, tetapi proses menua merupakan proses
berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam
maupun daru luar tubuh manusia. Meskipun pada usia lanjut kita temukan
berbagai masalah kesehatan fisik. 9Nugroho, 2000 ).
J. KADER KESEHATAN
Masyarakat sebagai inti ( core ) dari suatu komunitas merupakan target dalam
pemberian pelayanan kesehatan baik itu di RS, Puskesmas, Posyandu dan temapat
pelayanan kesehatan lainnya. Posyandu sebagai salah satu tempat pelayanan kesehatan
yang berbasis di masyarakat mempunyai peran yang sangat penting di dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Posyandu diperuntukkan bagi masyarakat
dan dikelola oleh masyarakat sendiri yang dibantu oleh tenaga kesehatan lainnnya.
Masyarakat yang secara sukarela menyumbangkan tenaga dan fikirannnya untuk
mengelola posyandu dan telah mendapatkan pelatihan kesehatan merupakan kader –
keder kesehatan.
A. TAHAP PERSIAPAN
Pada tahap ini dilakukan beberapa persiapan sebelum dilakukan asuhan
keperawatan komunitas diantaranya melakukan Winshield Survey, presentase hasil
Winshield Survey pada MMD I, dilanjutkan pada pembuatan kuesioner dan
penyebaran kuesioner.
Persiapan yang dilakukan adalah Winshield Survey yaitu suatu
pengamatan/observasi secara langsung untuk melihat garis besar situasi dan keadaan
wilayah Kampung Pancuran Gading Dusun Tanjung Agung Kabupaten Muaro Bungo
dengan menggunakan format yang telah disediakan dari pendidikan dengan tujuan
untuk memandu mahasiswa dalam melakukan pengamatan. Hasil Winshield Suvey
ini akan dianalisa bersama-sama dengan masyarakat untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan secara umum di wilayah Kampung Pancuran Gading Dusun Tanjung
Agung Kabupaten Muaro Bungo Selatan sehingga diketahui ancaman-ancaman
kesehatan yang mungkin muncul.
Dari data Winshield Survey tersebut diperoleh gambaran kesehatan
masyarakat Kampung Pancuran Gading Dusun Tanjung Agung Kabupaten Muaro
Bungo. Hasil Winshield Survey terlampir.
Setelah hasil Winshield Survey diperoleh, dilanjutkan dengan penyebaran
kuesioner dan wawancara terpimpin. Sampel diambil dengan cara Total Sampling.
1. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil analisa data, dapat dirumuskan beberapa diagnosa
keperawatan komunitas :
a. Potensial peningkatan kesehatan di RT 14 & 15 Kelurahan Lingkar Selatan.
b. Resiko Penyakit Infeksi dan penyakit degeneratif (Hipertensi) di Rt 14 & 15
Kelurahan Lingkar Selatan.
c. Resiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan balita di RT 14
& 15 Kelurahan Lingkar Selatan.
d. Resiko penyakit infeksi pada anak di RT 14 & 15 Kelurahan Lingkar Selatan.
e. Resiko terhadap perilaku maladaptif pada anak remaja di RT 14 & 15 Kelurahan
Lingkar Selatan
f. Resiko penurunan derajat kesehatan : Penyakit degeneratif pada lansia di RT 14 &
15 Kelurahan Lingkar Selatan
F. TAHAP IMPLEMENTASI
Tahap implementasi ini dilakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana
keperawatan POA yang telah disusun dan disepakati oleh masyarakat, mahasiswa
memanfaatkan sumber daya serta sumber dana yang ada di masyarakat. Adapun
implementasi yang telah dilakukan mahasiswa adalah sebagai berikut :
1. Resiko terjadinya penyakit infeksi dan penyakit degeneratif (Hipertensi) di Rt 14
& 15 Kelurahan Lingkar Selatan.
Implementasi Keperawatan Komunitas
Melakukan penyuluhan dan penyebaran leaflet tentang penyakit hipertensi
pada tanggal 22 Oktober 2009 pada pukul 19.30 WIB di langgar Al-Mustaqim
kelurahan lingkar selatan
Melakukan Penyuluhan dan penyebaran leaflet tentang penyakit chikungunya
& DHF pada tanggal 24 Oktober 2009 pada pukul 19.30 WIB di langgar Al-
Mustaqim kelurahan lingkar selatan
Melakukan Penyuluhan dan penyebaran leaflet tentang demam dan diare pada
tanggal 27 Oktober 2009 pada pukul 19.30 WIB. Di langgar Al-Muataqim
kelurahan lingkar selatan.
G. TAHAP EVALUASI
1. Resiko terjadinya penyakit infeksi dan penyakit degeneratif (Hipertensi) di Rt 14
& 15 Kelurahan Lingkar Selatan.
Hasil :
Peserta dapat mencermati apa yang disajikan oleh mahasiswa dalam
penyuluhan penyakit infeksi dan penyakit degeneratif (Hipertensi).
Peserta dapat menjelaskan kembali hal-hal yang dapat mengakibatkan
terjadinya penyakit infeksi dan penyakit degeneratif (Hipertensi).
Perserta dapat menyebutkan cara menghindari penyakit infeksi dan penyakit
degeneratif (Hipertensi).
Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat sebanyak 50 orang.
C. Tahap persiapan
Pelaksanaan kegiatan Praktek Profesi Keperawatan Komunitas bertujuan
untuk membantu pelayanan kesehatan di komunitas dan memberdayakan masyarakat
(Community Empowerment) dalam mengidentifikasikan dan menanggulangi masalah
kesehatan yang ada di komunitas.
Sebagai tahap awal untuk memulai pelaksanaan praktek profesi keperawatan
di komunitas, maka terdapat beberapa hal yang telah dilakukan, yaitu :
1. Serah terima secara resmi mahasiswa di Puskesmas Tanjung Agung serta
Puskesmas Tanjung Agung sebagai pembimbing lapangan. Selanjutnya
mahasiswa diserah terimakan ke pihak Kcamatan dan diorientasikan secara umum
gambaran daerah tempat mahasiswa praktek, Kampung Pancuran Gading Dusun
Tanjung Agung Kabupaten Muaro Bungo
2. Mengadakan pertemuan dengan Kepala Dusun Tanjung Agung,, Tokoh
masyarakat dan Tokoh agama sebagai upaya dalam menggerakkan peran serta
masyarakat dengan melakukan pendekatan pada “Key Person”
3. Melakukan winshield survey pada wilayah Kampung Pancuran Gading Dusun
Tanjung Agung Kabupaten Muaro Bungo yang dilakukan pada tanggal 19-21
Januari 2010 yang bertujuan untuk mengenal wilayah yang akan menjadi daerah
binaan dan mengamati faktor-faktor resiko yang menimbulkan masalah atau
ancaman kesehatan di masyarakat serta faktor-faktor pendukung yang dapat
diberdayakan dalam peningkatan derajat kesehatan yang optimal
Tahap persiapan yang telah dilakukan tersebut sesuai dengan teori oleh Stanhope
1989 yang mengatakan bahwa sebelum melakukan kegiatan kita harus terlebih
dahulu mengetahui bagaimana keadaan lingkungan kemudian melibatkan orang-
orang yang cocok serta membuat komitmen untuk bekerjasama.
Analisa SWOT
Kekuatan
Adanya kerjasama yang baik antara sesama mahasiswa dan anggota kelompok
untuk mempersiapkan kegiatan bersama-sama.
Kerjasama sebagai salah satu cara atau teknik dalam penyelesaian suatu
kegiatan sangat berpengaruh terhadap kebersihan dan kelancaran dari suatu
kegiatan. Dengan adanya kerjasama yang solid atau kuat dalam persiapan
suatu kegiatan maka akan memperlancar tahap kegiatan berikutnya.
Bimbingan dan arahan yang diberikan oleh pembimbing akademik dan
pembimbing klinik
Wilayah dan pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau serta transportasi
yang lancar
Kelemahan
Wilayah yang sangat luas dengan jumlah penduduk yang besar.
Wilayah yang luas dengan jumlah penduduk yang besar, bila tidak diikuti
dengan jumlah tenaga kesehatan yang seimbang akan menyebabkan pelayanan
kesehatan yang tidak merata dimana tidak terjangkaunya seluruh wilayah
karena keterbatasan tenaga kesehatan.
Sebagian penduduk memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan ada yang buta
huruf
Tingkat pendidikan secara umum membedakan seseorang dalam menyerap
dan memahami suatu informasi. Semakin rendah pendidikan seseorang akan
semakin sulit bagi seseorang untuk menyerap atau memahami suatu informasi.
Oleh karena itu, agar seluruh informasi yang kita berikan sampai kepada
seluruh masyarakat maka diperlukan kemampuan dalam memiliki dan
merangkai kata dalam menyampaikan informasi tersebut.
Sebagian warga tidak berada di tempat pada siang hari kaena sibuk bekerja
sebagai pegawai maupun kuli atau buruh.
Kesempatan
Adanya dukungan dari lintas program (Puskesmas)
Dukungan dari berbagai pihak sangat membantu dalam kelancaran suatu
kegiatan. Jadi dengan adanya dukungan atau kerjasama dari Puskesmas
diharapkan dapat memperlancar jalannya kegiatan dengan menyediakan
sarana dan prasarana yang memadai.
Dukungan dari lintas sektoral (Kampung, Dusun, Kecamatan).
Kegiatan- kegiatan yang dilakukan selain terkait dengan bidang kesehatan
juga terkait dengan bidang-bidang lainnya. Sehingga diperlukan kerjasama
dan dukungan dari lintas sektoral, yang diharapkan akan dapat memberikan
informasi-informasi yang lebih akurat sesuai dengan bidangnya masing-
masing.
Diterimanya hasil dari Winshield Survey oleh masyarakat
Winshield Survey sebagai awal dari suatu pengkajian terhadap masyarakat
diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap keadaan masyarakat secara
umum.
Ancaman
Kurang tersosialisasinya kegiatan program Praktek Profesi Komunitas
Mahasiswa PSIK STIKES HI-JAMBI.
A. Tahap Pengkajian
Pada tahap pengkajian merupakan tahap pendataan yang dilakukan dengan
penyebaran kuisioner observasi dan wawancara. Pengkajian tersebut mencakup : individu
berhubungan dengan keluarga, pola hubungan, dan peran serta pola pertahanan dan
koping keluarga. Pengkajian yang dilakukan adalah struktur dan karakteristik keluarga,
soaial budaya, lingkungan, riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik. Komunitas, Core =
inti = komunitas meliputi komponen riwayat atau sejarah terjadinya perkembangan,
demografi dan penduduk, karakteristik umur dan jenis kelamin, distribusi suku bangsa,
tipe keluarga, status perkawinan, vital statistik : angka kelahiran, angka kematian dan
penyebabnya, nilai, kepercayaan, dan agama. Sumber informasi sejarahwan,
perpustakaan, sensus penduduk/rumah tangga, lokal, kota, propinsi, negara, kelurahan,
kecamatan, kontak langsung/pribadi, Puskesmas. Lingkungan fisik melalui Winshield
Survey meliputi : pelayanan kesehatan dan sosial/fasilitas pelayanan kesehatan.
Pelayanan sosial, sama dengan pelayanan kesehatan misalnya konseling, pusat belanja,
ekonomi, komponen keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, komunikasi
formal: koran, televisi dan radio serta komunikasi informal: papan pengumuman di
mesjid, pendidikan, rekreasi.
Pada tahap pengkajian telah dilakukan kegiatan antara lain : penyebaran angket
91 KK sekaligus observasi dan wawancara pada masyarakat Kampung Pancuran Gading
Dusun Tanjung Agung Kabupaten Muaro Bungo 23-26 Januari 2010. Data yang
diperoleh kemudian di tabulasi dan dianalisa serta dirumuskan dalam masalah
keperawatan komunitas. Kemudian rumusan masalah yang diperoleh disepakati bersama
dengan masyarakat pada saat musyawarah masyarakat Desa II (MMD II) pada tanggal
28 Januari 2010.
Dalam tahap ini masyarakat telah memberikan informasi dalam pengumpulan
data serta masyarakat sudah mengetahui tujuan dari pengkajian yang dilakukan. Hal ini
sangatlah sesuai dengan pendapat (Stanhope, 1989) dimana pada saat melakukan
pengkajian perlu adanya tahap persiapan serta bagaimana melakukan pengkajian
komunitas yang akhinya bisa didapatkan suatu masalah. Dalam kegiatan yang telah
dilakukan perlu adanya hubungan saling percaya dengan masyarakat dengan pertemuan
bersama dengan Kepala Kampung dan tokoh masyarakat. Dalam penyebaran angket atau
kuisioner mahasiswa melaksanakan dengan masyarakat. Kegiatan ini sesuai dengan
pendekatan pengorganisasian (Lacheyet.al, 1987 dewoelk, 1992 dalam Swnson 1997)
yang menyatakan bahwa pendekatan partisipasi masyarakat adalah kegiatan kelompok
kerja kesehatan. Pada tahap pengkajian merupakan tahap pendataan yang dilakukan
dengan penyebaran kusioner dan observasi dan wawancara yang telah dilakukan dimana
mahasiswa menemukan faktor penghambat dan faktor pendukung yang dapat dijelaskan
melalui:
ANALISA SWOT
Kekuatan
Masyarakat yang berpartisipasi aktif dalam memberikan informasi dalam
pengumpulan data.
Adanya dukungan dari masyarakat baik dari Kepala Kampung, Tokoh
masyarakat dan tokoh agama di Kampung Pancuran Gading Dusun Tanjung
Agung Kabupaten Muaro Bungo..
Tersedianya alat pengumpulan data berupa kuesioner yang dirancang dan
dikonsultasikan dengan pembimbing akademik serta telah dilakukan uji
validitas.
Kelemahan
Bervariasinya masyarakat yang heterogen
Luasnya wilayah Tanjung Agung
Sebagian besar bekerja sampai sore sehingga sulit ditemui pada siang hari
Kesempatan
Dukungan dan kerjasama yang baik dari lintas progaram dan lintas sektoral.
Ancaman
Adanya beberapa masyarakat yang beranggapan bahwa pelaksanaan kegiatan
sepenuhnya tanggung jawab mahasiswa.
Aktivitas yang beragam dari masyarakat sehingga terjadi penundaan
pelasanaan waktu dari beberapa kegiatan
Ditemukan beberapa masalah kesehatan tapi kurang dirasakan oleh
masyarakat
B. Tahap Perencanaan
1. MMD I
2. Perumusan kuesioner
3. Penyebaran kuesioner
4. MMD II
5. Penyuluhan Rematik
6. Penyuluhan hipertensi
7. Penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut (caries dentis)
8. Lomba gosok gigi yang benar.
9. Penyuluhan DHF
10. Penyuluhan Cikungunya
11. Senam lansia
12. Senam Rematik
13. Pemeriksaan Kesehatan (Tekanan Darah, Berat Badan, Cek Gula Darah dan Asam
Urat)
14. Penyuluhan tentang bahaya NAFZA
15. Pemutaran Film Bahaya Narkoba
16. Penyuluhan Diare
17. Penyuluhan Demam
18. Penyuluhan Tumbang
19. Penyuluhan ASI Eksklusif
20. MMD III
21. Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Gratis (One Day Care)
22. Perpisahan
1. Kekuatan
Pengetahuan mahasiswa dalam menyusun rencana keperawatan dan Planning
Of Action ( POA )
Telah terbina kerjasama yang baik antara mahasiswa dengan masyarakat
Kampung Pancuran Gading Dusun Tanjung Agung Kabupaten Muaro Bungo
Penyusunan rencana tindakan / kegiatan berdasarkan kesepakatan antara
masyarakat
Adanya tenaga kesehatan, kader dan lintas program dan lintas sektoral yang
akan membantu dalam pelaksanaan kegiatan.
2. Kelemahan
Masih kurangnya pengetahuan masyarakat dalam menyusun rencana tindakan.
Sulitnya mengumpulkan masyarakat dalam waktu yang bersamaan
3. Kesempatan
Dukungan dari lintas program dan lintas sektoral lam pelaksanaan kegiatan.
Adanya partisipasi dari masyarakat
Adanya dukungan dan kerjasama yang baik dengan masyarakat
4. Ancaman
Kurangnya dana yang dimiliki mahasiswa dan masyarakat sehingga
mengancam terlaksananya kegiatan yang direncanakan.
Kelompok masyarakat tertentu yang diharapkan memahami suatu masalah
tidak hadir dalam perumusan rencana tindakan.
Pada perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dari intervensi, mahasiswa
dan masyarakat berharap kegiatan tersebut dapat terlaksana seluruhnya dengan baik.
D. Tahap Implementasi
Kesempatan
Adanya dukungan dari lintas program dan lintas sektoral dalam
pelaksanaan kegiatan
Peran aktif masyarakat dalam setiap kegiatan
Adanya kesempatan-kesempatan yang mendukung pelaksanaan
kegiatan seperti : Arisan, wirid, posyandu.
Ancaman
Aktifitas yang beragam sehingga terjadi penundaan waktu pelaksanaan
kegiatan dari waktu yang telah direncanakan.
Aktivitas yang beragam dari masyarakat sehingga kehadiran
masyarakat dalam kegiatan masih rendah.
Dari perencanaan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahap implementasi,
telah dapat dilakukan kegiatan dengan baik, namun ada satu kegiatan pembentukan
posyandu lansia karena jumlah lansia tidak memenuhi syarat terbentuknya posyandu
lansia dan pelaksanaan lomba RT bersih karena tidak adanya dukungan dari
masyarakat.
Disini terlihat bahwa faktor dari partisipasi dan kesadaran masyarakat masih
kurang sehingga kegiatan tersebut tidak dapat dilaksnakan. Namun dari segi
pendanaan dan komunikasi dengan sumber-sumber yang ada di masyarakat sudah
baik.
E. Tahap Evaluasi
Adanya kerjasama dari masyarakat maka mahasiswa dapat melakukan implementasi
yang sebelumnya telah direncanakan, sehingga kegiatan yang dilakukan mahasiswa
dapat diterima masyarakat.
1. Kekuatan
a. Kemampuan mahasiswa dalam melakukan evaluasi dan dalam memotivasi
masyarakat dalam menyusun rencana tindak lanjut.
b. Motivasi yang kuat dari masyarakat dalam menyusun rencana tindak lanjut
2. Kelemahan
a. Evaluasi yang dilakukan berupa evaluasi yang diperoleh pada setiap kegiatan
sehingga membutuhkan tindakan lebih lanjut
b. Aktivitas masyarakat yang banyak sehingga tidak tercapainya sasaran.
3. Kesempatan
a. Adanya tokoh masyarakat yang dapat melakukan evaluasi lebih lanjut
terhadap masalah yang ditemukan dan dalam melakukan rencana tindak lanjut
b. Adanya dukungan dari lintas program dan lintas sektoral
4. Ancaman
a. Kurangnya kerjasama antar Kampung dalam melakukan tindak lanjut dari
kegiatan
Selain dilakukan analisa terhadap tahap evaluasi, juga dilakukan analisa terhadap masing-
masing masalah yang dilakukan di Kampung Pancuran Gading Dusun Tanjung Agung
Kabupaten Muaro Bungo.
E. Analisa Masalah
2. Resiko terjadinya penyakit infeksi (DHF dan Cikungunya) di RT. 14 dan 15 Kel.
Lingkar Selatan Kecamatan Jambi Selatan
Melakukan kegiatan :
a) Penyuluhan tentang penyakit DHF
b) Penyuluhan tentang penyakit Cikungunya
c) Penyebaran Leaflet DHF
d) Penyebaran Leaflet Cikungunya
Kekuatan :
a) Adanya partisipasi masyarakat dalam kegiatan penyuluhan tentang DHF dan
Cikungunya.
Kelemahan :
a) Kurangnya pencegahan masyarakat dalam perawatan penyakit infeksi
b) Ada sebagian dari masyarakat yang tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan
penyuluhan.
Kesempatan :
a) Adanya himbauan dari pemerintahan kota dan puskesmas untuk melaksanakan
kegiatan peningkatan kebersihan lingkungan.
Ancaman :
a) Tidak efektifnya pemahaman informasi tentang penyakit infeksi
b) Meningkatnya kejadian penyakit infeksi
3. Resiko Penyakit Infeksi (Caries dentis, diare dan demam) Pada Anak Usia
Sekolah di RT. 14 dan 15 Kel. Lingkar Selatan Kec. Jambi Selatan.
Melakukan Kegiatan :
a) Demonstrasi cara mengosok gigi yang benar pada anak usia sekolah
b) Penyuluhan tentang perawatan gigi dan mulut
c) Penyebaran Leaflet tentang perawatan gigi dan mulut
d) Penyuluhan tentang demam
e) Penyuluhan tentang diare
f) Penyebaran leaflet demam dan diare.
Kekuatan :
a) Tingginya minat dari anak usia sekolah dalam mengikuti kegiatan
b) Tingginya dukungan dari orang tua dan guru untuk memotivasi anaknya
mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa.
Kelemahan :
a) Jarangnya orang tua memperhatikan kesehatan gigi pada anaknya.
Kesempatan :
a) Adanya dukungan dari pihak RT dalam melaksanakan kegiatan
b) Adanya dukungan dari masyarakat dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh
mahasiswa.
Ancaman :
a) Meningkatnya gangguan kesehatan pada gigi dan mulut.
4. Resiko perilaku mal adaptif pada remaja di RT. 14 dan 15 Kel. Lingkar Selatan
Kec. Jambi Selatan.
Melakukan Kegiatan :
a) Penyuluhan tentang bahaya Narkoba
b) Diskusi dan pemutaran film tentang NAPZA
c) Penyebaran leaflet tentang NAPZA
Kekuatan :
a) Adanya dukungan dari pihak RT dan Pemuda dalam melaksanakan kegiatan
b) Adanya partisipasi dan antusias audiens dalam kegiatan penyuluhan
c) Pemutaran film tentang penyalahgunaan NAPZA
Kesempatan :
a) Adanya himbauan pemerintahan dalam menurunkan permasalahan tentang
NAPZA
Ancaman :
a) Banyaknya remaja yang tidak memanfaatkan waktu luang secara bermanfaat
b) Semakin tingginya risiko remaja untuk terpapar dengan NAFZA dan kegiatan
negatif lainnya.
2. Resiko terjadinya penyakit infeksi (DHF dan Cikungunya) di RT. 14 dan 15 Kel.
Lingkar Selatan Kecamatan Jambi Selatan
Rencana Tindak Lanjut
a. Melakukan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan dan penyakit akibat
lingkungan sebulan 1 kali.
b. Gotong royong masal sebulan sekali.
c. Perlombaan lingkungan sehat
d. Menjaga kebersihan lingkungan
3. Resiko Penyakit Infeksi (Caries dentis, diare dan demam) Pada Anak Usia
Sekolah di RT. 14 dan 15 Kel. Lingkar Selatan Kec. Jambi Selatan
Rencana Tindak Lanjut
a. Melakukan pemeriksaan gigi pada anak sekolah setiap 6 bulan sekali
b. Penyuluhan tentang perawatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah
c. Mendemonstrasikan cara menggosok gigi pada anak sekolah
d. Lomba menggosok gigi pada anak sekolah
e. Memperhatikan kebersihan makanan pada anak sekolah untuk mencegah diare
dan demam.
4. Resiko perilaku mal adaptif pada remaja di RT.14 dan 15 Kel. Lingkar Selatan
Kec. Jambi Selatan
Rencana Tindak Lanjut
a. Mengaktifkan kembali perkumpulan remaja masjid dan mengadakan
pertemuan 1 minggu sekali
b. Membentuk perkumpulan dan mengadakan kegiatan olah raga setiap sore