OLEH :
KELOMPOK 01
Mengetahui :
Mariani, S.Kep,Ns.,M.PH
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT pencurah kasih sayang tiada batas kepada
yang dikehendakinya. Allah SWT telah mencurahkan rahmatnya kepada penuis
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Gambaran Kondisi
Kesehatan Masyarakat Di Dusun Durian RT 005 RW 003 Desa Kalibuntu
Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pemberi syafaat
dan pembawa kabar gembira.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang
bersangkutan dalam menyelesaikan penulisan laporan ini. Laporan ini penulis
ajukan untuk memenuhi tugas yang ditetapkan oleh dosen keperawatan komunitas
prodi DIII keperawatan Stikes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong. Penulis telah
berusaha sangat maksimal untuk memberikan yang terbaik, tetapi tidak menutup
kemungkinan untuk menerima kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
di masa yang akan datang.
Dalam usaha menyelasaikan penulisan laporan ini tentu telah melibatkan
banyak pihak secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan
konstitusi yang positif demi terwujudnya sebuah karya yang baik. Semoga semua
pihak yang telah membantu menyelasaikan laporan ini mendapatkan sebaik-
baiknya pahala dari Allah SWT. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki,
penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi
pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya sehingga diharapkan dapat
dijadikan pedoman dan referensi.
a) LATAR BELAKANG
Masa globalisasi menuntut adanya perkembangan dan perubahan di
segala bidang salah satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan
berbagai inovasi yang dilakukan di bidang kesehatan, perubahan bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi, maka terjadi peningkatan usia harapan
hidup warga Indonesia dan ini memberikan dampak tersendiri dalam upaya
peningkatan derajat/status kesehatan penduduk.
Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk
mencapai peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk adalah
merupakan hakekat pembangunan kesehatan yang termuat di dalam Sistem
Kesehatan Nasional (SKN) dengan tujuan agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan
umum dari tujuan nasional. Agar tujuan tersebut dapat tercapai secara
optimal, diperlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota masyarakat
bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan telah diberlakukannya UU
No. 23 tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap orang
berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungan.
Peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia di berbagai bidang
kehidupan mengakibatkan pergeseran pola kehidupan masyarakat
diantaranya bidang kesehatan. Dengan berkembangnya Paradigma “Sehat-
Sakit”, saat ini telah terjadi pergeseran, antara lain: perubahan upaya kuratif
menjadi upaya preventif dan promotif, dan segi kegiatan yang pasif
menunggu masyarakat berobat ke unit-unit pelayanan kesehatan menjadi
kegiatan penemuan kasus yang bersifat aktif. Hal ini akan memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk ikut berperan dalam
upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu, keluarga dan
kelompok di tatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan menerapakan
konsep kesehatan dan keperawatan komunitas, serta sebagai salah satu
upaya menyiapkan tenaga perawat profesional dan mempunyai potensi
keprawatan secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai,
maka mahasiswa Program Studi DIII STIKes Hafshawaty Zainul Hasan
Genggong melaksanakan Praktik Klinik Keperawatan Komunitas di Dusun
Durian RT 005 RW 003 Desa Kalibuntu Kecamatan Kraksaan Kabupaten
Probolinggo dengan menggunakan 3 pendekatan, yaitu pendekatan
keluarga, kelompok dan masyarakat, serta secara aktif dalam upaya
peningkatan status kesehatannya.
b) TUJUAN PENELITIAN
a. Tujuan umum
Menerapkan asuhan keperawatan Komunitas di Rt 005 Rw 003 Dusun
Durian melalui pendekatan proses keperawatan.
b. Tujuan khusus
1. Bersama masyarakat mengidentifikasi karakteristik geografis dan
demografis Rt 005 Rw 003 Dusun Durian
2. Bersama masyarakat mengidentifikasi kebutuhan atau masalah
kesehatan komunitas Rt 005 Rw 003 Dusun Durian
3. Bersama masyarakat merencanakan asuhan keperawatan kesehatan
komunitas Rt 005 Rw 003 Dusun Durian
c) MANFAAT PENELITIAN
Diharapkan dengan adanya kegiatan pembangunan kesehatan
masyarakat desa/ Asuhan Keperawatan Komunitas di Rt 005 Rw 003 Dusun
Durian Desa Kalibuntu dapat bermanfaat bagi :
a. Mahasiswa
Dapat menerapkan asuhan keperawatan komunitas melalui pendekatan
proses keperawatan
b. Masyarakat
1. Menumbuhan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
kebersihan dan kesehatan lingkungan
2. Dapat membantu masyarakat guna mengerti gambaran status
kesehatan dan menyadari permasalahan kesehatan yang ada serta
memiliki kemauan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Dasar
MANUSIA
KEPERAWATAN KESEHATAN
LINGKUNGAN
(Physic, Biologic,
Psychologist, Social,
Cultural, Dan Spiritual)
Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing-masing unsur
sebagai berikut :
1. Manusia
Komunitas sebagai klien berarti B sekumpulan individu / klien
yang berada pada lokasi atau B batas geografi tertentu yang
memiliki niliai-nilai, keyakinan dan minat yang relatif sama serta
adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
Komunitas merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga,
komunitas, Komunitas sebagai klien yang dimaksud termasuk
kelompok resiko tinggi antara lain : daerah terpencil, daerah
rawan, daerah kumuh.
2. Kesehatan.
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan
kebutuhan dasar klien / komunitas. Sehat merupakan
keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan
mengatasi stressor.
3. Lingkungan.
Semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien
yang bersifat biologis, psikologis, social, cultural dan spiritual.
4. Keperawatan.
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor,
melalui pencegahan primer, sekunder dan tersier.
2.1.6 SASARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Sasaran yang dituju untuk keerawatan komunitas dibagi menjadi
beberapa, diantaranya :
1. Individu
Individu adalah bagian dati anggota keluarga. Apabila individu
tersebut mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena
ketidakmampuan merawat diri sendiri oleh suatu hal dan sebab,
maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik
secara fisik, mental maupun sosial.
2. Keluarga
Merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara
terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara
perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam
lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan
(Ariani, Nuraeni, & Supriyono, 2015).
3. Kelompok Khusus
4. Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang
terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan.
Termasuk diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;
1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan,
diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS,
penyakit kelamin lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit
diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan
mental dan lain sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit,
diantaranya:
1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya
adalah:
1) Panti werdha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4) Penitipan balita
2.1.7 PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS
Memberikan dukungan serta merawat, bukan hanya kepada
invididual, namun juga keluarga. Dengan demikian, dilihat dari
pengertian serta tujuan di atas bisa disimpulkan bahwa penekanan
keperawatan komunitas terletak pada ‘health promotion, health
maintenance, disease, prevention and treatment of minor illments and
restoration of health and rehabilitation (MN, 2012)
a. Pelaksanaannya berdasarkan kebutuhan dan fungsi dalam program
kesehatan yang menyeluruh;
b. Maksud dan tujuannya hendaknya jelas dalam pelayanan;
c. Kelompok yang terorganisasi atau perwakilannya adalah bagian
integral dari program kesehatan komunitas;
d. Keperawatan komunitas tersedia bagi seluruh lapisan masyarakat
tanpa membedakan asal, sosial budaya, ekonomi, umur, jenis
kelamin, politik serta bangsa;
e. Keperawatan komunitas mengakui keluarga dan komunitas adalah
bagian dari unit pelayanan;
f. Pendidikan kesehatan dan pelayanan konsultasi adalah bagian
integral dari keperawatan komunitas
g. Penerima jasa Penerima jasa pelayanan kesehatan perlu diikut-
sertakan dalam perencanaan terkait dengan tujuan bagi
pemeliharaan kesehatan
h. Perawat komunitas harus kualified
i. Keperawatan komunitas harus dilandaskan pada kebutuhan pasien
dan kelangsungan pelayanan kepada pasien yang tepat
j. Evaluasi pelayanan kesehatan ini harus dikerjakan secara periodik
dan kontinyu
k. Perawat komunitas berfungsi sebagai bagian terpenting dari tim
kesehatan
l. Perawat komunitas membantu mengarahkan pasien yang
membutuhkan dukungan finansial
m. Community health agency perlu menyediakan program
kelangsungan pendidikan bagi perawat.
2.1.8 STRATEGI KEPERAWATAN KOMUNITAS
Strategi inervensi keperawatan komunitas meliputi :
1. Proses Kelompok
2. Pendidikan kesehatan
3. Kerja sama (partnership)
2.1.9 MMD (MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA)
1. MMD 1
Merupakan MMD yang pertama kali dimana MMD 1 ini bertujuan
untuk memperkenalkan diri baik profil kelompok (nama, alamat,
institusi dll), serta mensosialisasikan program kerja yang akan
disampaikan. MMD 1 menjadi sangat penting dimana terbentuknya
rasa kepercayaan masyarakat. Pengkajian yang akan dilakukan
dengan berbagai macam cara, wawancara dengan stake holder,
kader, perangkat desa, tokoh agama serta tokoh masyarakat lainnya
yang mampu memberikan informasi akurat terkait dengan kondisi
wilayah binaan. Setelah mendapatkan data maka selanjutnya
adalah observasi maupun penyebaran angket, kemudian data
tersebut dilakukan tabulasi data dan dianalisis kemudian
disimpulkan menjadi satu diagnosa/masalah kesehatan.
2. MMD 2
Adalah MMD ke 2 yang dilakukan dimana berisi tentang
penyampaian atau pemaparan data yang telah diperoleh pada saat
pengkajian, pemaparan diagnosa kesehatan serta intervensi yang
telah disusun. Intervensi yang sudah dibuat kemungkinan bisa
berubah dengan adanya penawaran kepada masyarakat dan
masyarakat dapat menuangkan ide terkait solusi berupa intervensi
untuk memecahkan sebuah disgnosa atau masalah.
3. MMD 3
Adalah MMD ke 3 yang dilakukan dimana berisi tentang laporan
kegiatan yang dilakukan, dokumentasi yang dicantumkan berisi
foto atau vidio yang dapat dijadikan bukti terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan, evaluasi dan laporan MMD 3 juga berisi
tentang RTL (Rencana Tindak Lanjut) dimana rencana tersebut
bisa dilanjutkan sampai masyarakat benar-benar mandiri.