Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN HASIL PRAKTIK KLINIK LAPANGAN

KOMUNITAS II DAN KELUARGA DI RT 03 RW 07 KELURAHAN


MELAYU KOTA PIRING KECAMATAN TANJUNGPINANG TIMUR

TANGGAL 13-24 APRIL 2021

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

1. Edia saputry 181813004


2. Nilam 181813011
3. Waode Cahya Rl 181813021
4. Tri Astiti lestari 181813018
5. Yusmira 181813024
6. Sonia Chandra 181813015
7. Tamara 181813017
8. Yulia Hartati 161613025

DOSEN PEMBIMBING :

Dr.Syamiatul Khoriroh S.kep,Ns,M.kep

PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

TANJUNGPINANG 2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan komunitas merupakan suatu sistem dari praktek


keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk
meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. Seiring dengan
berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan
menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di
berbagai bidang. Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang, dimana
perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien
secara komprehensif. Perawat dianggap sebagai salah satu profesi
kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia (Harnilawati, 2013).

Perawatan esehatan komunitas merupakan suatu lapangan dibidang


kesehatan, dimana keterampilan hubungan antar manusia serta
keterampilan organisasi diterapkan dalam hubungan yang serasi dengan
keterampilan anggota profesi kesehatan lain dan tenaga sosial, demi
memelihara kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, perawatan keehatan
masyarakat ditunjukkan kepada individu, keluarga dan kelompok melalui
upaya peningkatan kesehatan, pemeliharaan kesehatan, penyuluhan
kesehatan, koordinasi dan pelayanan keperawatan berkelanjutan. Sebagai
suatu penegasan yang komprehensif. Selain itu, masyarakat atau
komunitas juga dipandang sebagai target pelayanan kesehatan yang
bertujuan untuk mencapai kesehatan dan menggunakan kerja sama sebagai
suatu mekanisme dalam mempermudah pencapaian tujuan yang berarti
masyarakat atau komunitas dilibatkan secara aktif untuk mencapai tujuan
tersebut ( Stanhope dan Lancaster, 2010)
Dalam pelaksanaan nya, perawat kesehatan masyarakat (Nursing
Process Community) di upayakan dekat dengan masyarakat, sehingga
sehingga strategi pelayanan kesehatan utama merupakan pendekatan yang
juga menjadi acuan.artinya upaya peleyanan atau asuhan yang di berikan
merupakan upaya yang esensial atau sangat dibutuhkan komunitas dan
secara universal upaya tersebut mudah di jangkau. Dengan demikian di
dalam keperawatan komunitas penggunaan teknologi tepat guna sangat di
tekankan. Contoh:seorang perawat community dapat menstimulus pada
masyarakat di wilayah binaanya apabila bisa memilih alat edukatif
sederhana yang tersediah di wilayah tersebut.

Peran serta komunitas tersebut diartikan sebagai suatu proses


dimana :individu, keluarga dan komunitas bertanggung jawab atas
kesehatanya sendiri dengan berperan sebagai pelaku kegiatan upaya
peningkatan kesehatan berdasarkan asas kebersamaan dan kemandirian.
Bantuan yang di berikan karna ketidakmampuan, ketidaktahuan dan
ketidakmauan dengan menggunakan potensi lingkungan untuk
memandirikan masyarakat,sehingga pengembangan wilayah setempat
merupakanbentuk pengorganisasian yang tepat di gunakan.

Di dalam praktek keperawatan komunitas pendekatan ilmiah yang


digunakan adalah proses keperawatan komunitas yang terdiri dari empat
tahap yaitu :

1) Assesment (Pengkajian),
2) Diagnose (Diagnosa)
3) Planning (Perencanaan),
4) Implementasi (Pelaksanaan),
5) Evaluation (Evaluasi).
Intervensi keperawatan yang dilakukan haruslah yang dapat
dilakukan perawat secara mandiri, maupun dengan berkolaborasi dengan
tim kesehatan lain melalui lintas program dan lintas sektoral. Namun
demikian pada kenyataanya belum semua tenaga keperawatan komunitas
mampu memberikan pelayanan sesuai konsep, hal ini dapat di sebabkan
pemahaman yang belum sama dengan dasar keperawatan komunitas dan
peranya dalam keperawatan komunitas.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memberi intervensi tentang asuhan keperawatan tentang komunitas


yang akan dilaksanakan pada masyarakat RT 003 RW 007
Kelurahan Tanjungpinang Timur Kecamatan Kota Tanjungpinang.

2. Tujuan Khusus

a. Teridentifikasi data demografi masyarakat di RT 003 RW 007


Kelurahan Tanjungpinang Timur
b. Terdientifikasi data kesehatan pada komunitas masyarakat RT
003 RW 007 Kelurahan Tanjungpinang Timur
c. Teridentifikasi masalah keperawatan pada komunitas
mayarakat RT003 RW 007 Kelurahan Tanjungpinang Timur
d. Menyusun rencana asuhan keperawatan komunitas yang akan
diberikan kepada masyarakat RT 003 RW 007 Kelurahan
Tanjungpinang Timur
e. Mampu mengimplementasi rencana asuhan keperawatan
komunitas
f. Mampu mengevaluasi terhadap rencana asuhan keperawatan
yang di berikan pada masyarakat di RT 003 RW 007
Kelurahan Tanjungpinang Timur
g. Mampu melakukan dokumentasi asuhan keperawatan yang
siberikan pada masyarakat di RT 003 RW 007 Kelurahan
Tanjungpinang Timur
h. Mampu mememahami kesenjangan antara teori dan praktik

C. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
a. Membantu masyarakat dalam menentukan solusi dalam mengatasi
masalah kesehatan yang ada
b. Memberikan informasi tentang masalah kesehatan yang ada
dimasyarakat
2. Bagi pengembangan ilmu keperawatan komunitas
Menambah keluasan ilmu keperawatan komunitas dengan assuhan
keperawatan komunitas
3. Bagi Kelompok
Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur
aplikasi tindakan asuhan keperawatan komunitas pada masyarakat.
BAB II

TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep keperawatan
1. Definisi

Keperawatan komunitas mencakup keperawatan kesehatan


keluarga (nurse healt family) juga kesehatan dan kesejahtraan masyarakat
luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan sendiri,
serta memecahkan masalah kesehatan tersebut dengan sesuai kemampuan
yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada orang
lain (Harnilawati,2013)
Praktik keperawatan komunitas (community healt nursing practice)
merupakan sistem teori keperawatan dan teori kesehatan masyarakat untuk
mempromosikan, pemeliharaan dan perawatan kesehatan populasi melalui
pemberian pelayanan keperawatan pada individu,keluarga,dan kelompok
yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan komunitas(stanhope,2010)

2. Tujuan keperawatan komunitas


Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan
peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya sebagai berikut :
a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap
individu,keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas
b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (healt
general community) dengan mempertimbangkan permasalahan
atau isu kesehatan masyarakat yang dapat mempengaruhi
keluarga,individu,kelompok. Selanjutnya secara spesifik
diharapkan individu,keluarga,kelompok dan masyararakat
mempunyai kemampuan untuk :
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan
masalah
c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e. Mengevaluasi sejauh mana dapat meningkatkan
kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri

3. Fungsi keperawatan komunitas


a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan
ilmiah bagi kesehatan masyarakat dan keperawata dalam
memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan
b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai
dengan kebutuhan di bidang kesehatan
c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecah
masalah, komunitas yang efektif dan efesiensi srta melibatkan
peran serta masyarakat
d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan
dengan permasalaha atau kebutuhannya sehingga mendapatkan
penanganan dan pelayanan yang cepat pada akhirnya dapat
memproses penyembuhan

4. Prinsip keperawatan komunitas


Pada perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan
beberapa prinsip yaitu :
a. Kemamfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan
mamfaat yang besar bagi komunitas intervensi atau
pelaksanaan yang di lakukan harus memberikan mamfaat
sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya keseimbangan antara
mamfaat dan kerugian
b. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dengan
bersifat dan berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas
program dan lintas sektoral
c. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan
intervensi, klien dan lingkungan termasuk lingkungan sosial ,
ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan
kesehatan
d. Keadilan
Tindakan yang dilakukan sesuai dengan kemampuan atau
kapasitas dari komitmen itu sendiri. Dalam pengertian
melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau
kapasitas komunitas
e. Otonomi klien
Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih
atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam
menyelesaikan masalah kesehatan yang ada

5. Sasaran
Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah
individu,keluarga,kelompok khusus,komunitas baik yang sehat
maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau
perawatan ,sasaran ini terdiri dari :
a. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai
kesatuan yang utuh dari aspek biologi ,psikologi,sosial
dan spiritual
b. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang
berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi
interaksi satu sama lain baik secara perorang maupun
secara besama dalam lingkungan nya sendiri atau
masyarakat secara keseluruhan.
6. Falsafah keperawatan komunitas

Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang


memberikan pelayanan yang memberikan pelayanan terhadap
pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosial-cultural-spiritual) terhadap
kesehatan komunitas dan memberikan prioritas padad strategi
pencegahan penyakit dan peningkatan pencegahan. Falsafah yang
melandasi komunitas mengacu kepada falsafah atau paradigma
keperawatan secara umum yaitu manusia atau kemanusiaan
merupakan titik sentral setiap upaya pembangunan kesehatan yang
menjunjung tinggi nilai-nilai dan bertolak dari pandangan ini di
susun falsafah atau paradigma keperawatan komunitas yang terdiri
dsri 4 komponen dasar.

Berdasarkan gambar di atas, dapat di jabarkan masing-


masing unsur sebagai berikut :

a. Manusia
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu/klien
yang berada pada lokasi atau batas geografi tertentu yang
memiliki nilai-nilai keyakinan dan minat yang relative sama
serta adanya interkasi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
b. Kesehatan
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan
pemenuhan kebutuhan dasar klien/komunitas. Sehat merupakan
keseimbangan yang dinamis sebagai dampak daru keberhasilan
mengatasi siressor.
c. Lingkungan
Semua faktor internal dan eksernal atau terpengaruh di sekitar
klien yang bersifat bilogis,psikologis,cultural dan spiritual.
d. Keperawatan
Intervensi/tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor
melalui pencegahan primer, sekunder, dan tersier

7. Strategi keperawatan komunitas


Keperawatan komunitas merupakan suatu strategi pelaksanaan yang
berfokus pada peningkatan peran serta dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan. Tahapan penerapan asuhan keperawatan komunitas
adalah sebagai berikut :

a. Tahap persiapan
1). Pengaktifan sumber daya yang di miliki
2). Perencanaan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada
3). Interkasi dengan masyarakat yang bertujuan untuk terbinanya
saling percaya
b. Tahap peroganisasian
1). Pembinaan terhadap organisasi pelayanan kesehatan yang ada
seperti pokjakes, kader, melalui masyarakat RT, tokoh
masyarakat dan puskemas
2). Penyusunan rencana kerja kelompok dengan baik dan
terperinci

c. Tahap edukasi dan latihan

mengadakan pertemuan secara teratur dalam kelompok-kelompok


inti dengan menetapkan masalah, rencana tindakan, dan evaluasi

d. Tahap akhir, mengikuti pengevaluasian kegiatan

8. Model keperawatan lomunitas

Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktik yang


bermutu yang mewakili sesuatu yang nyata atau gambaran yang mendekati
kenyataan dari konsep. Model praktik keperawatan di dasarkan pada isi
dari sebuah teori dan konsep praktik.
Salah satu model keperawatan kesehatan komunitas yaitu model
health care system. Model konsep ini merupakan model konsep yang
menggambarkan aktivitas keperawatan, yang di tujukan kepada penekanan
penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri, baik yang
bersifat fleksibel, normal, maupun resisten dengan sasaran pelayanan
adalah komunutas (Mubarak&Chayatin, 2009).

Menurut Sumijatun (2006) teori Neuman berpijak pada


metaparadigma keperawatan yang terdiri dari yang terdiri dari klien,
lingkungan, kesehatan dan keperawatan. Asumsi Betty Neuman tentang
empat konsep utama yang terkait dengan keperawatan komunitas adalah :

a. Manusia, merupakan suatu sistem terbuka yan selalu mencari


keseimbangan dari harmoni dan merupakan suatu kesatuan dari variabel
yang utuh, yaitu : fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual.
b. Lingkungan, meliputi semua faktor internal dan eksternal atau
pengaruh-pengaruh dari sekitar atau sistem klien.
c. Sehat, merupakan kondisi terbebas dari gangguan pemenuhan
kebutuhan. Sehat merupkan keseimbagan yang dinamis sebagai dampak
dari keberhasilan.
9. Peran dan fungsi perawat komunitas
Fungsi keperawatan komunitas :
1. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahakan masalah
klien melalui asuhan keperawatan.
2. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya di bidang kesehatan.
3. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecaha
masalah, komunikasi yang efektif dan efeisensi serta melibatkan serta
masyarakat.
4. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendekatan berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penaganan
dan peklayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat
proses penyembuhan (Mubarak, 206)
B. Asuhan Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan asuhan
keperawatan yang memfokus asuhan keperawata pada pemenuhan
kebutuhan dasar komunitas yang berkaitaan dengan ketidakmampuan
masyarakat dan ketidaktahuan masyarakat. Tahap asuhan keperawatan
komunitas adalah sebagai berikut :
1. Pengkajian
Pengkajian komunitas terdiri dari inti komunitas yaitu demografi,
populasi, nilai-nilai keyakinan, riwayat imdividu untuk termasuk
riwayat kesehatan yang di pengaruhi oleh subsistem komunitas yang
terdiri dari fisik, lingkungan, perumahan, kesehatanan, dan pelayanan
sosial, komunitas ekonomi dan rekreasi. Semua aspek ini di kaji
melalui pengamatan langsung, penggunaan data statistik, angket
wawancara dengan masyarakat, tokoh, agama data dan aparat
pemerintah setempat.
2. Analisa data dan perumusan diagnosa
Setelah di lakukan pengkajian yang sesuai dengan data-data yang
di cari kemudian di kelompokkan dan dianalisa seberapa besar
stressor yang mengancam masyarakat dan seberapa besar rekasi yang
timbul pada masyarakat tersebut, setrlah di analisa, maka dapat,
terlihat data sejang yang menuju pada suatu permasalahan. Masalah
keperawatan tersebut di jadikan sebagai dasar untuk menentukan
diagnosa keperawatan komunitas di mana terdiri dari : masalah
kesehatan, karakteristik populasi dan lingkungan dan diagnosa yang di
rumuskan dapat berupa aktual, resiko atau potensial.
3. Perencanaan
Strategi intervensi keperawatan komunitas mencakup aspek
primer, sekunder dan tersier melalui pendidikan kesehatan dan
kerjasama, proses kelompok serta mendorong peran serta masyarakat
dalam memecahkan masalah kesehatan yang di hadapi, yang akhirnya
dapat menimbulkan kemandirian masyarakat yang di perlukan
pengorganisasian masyarakat yang di rancang untuk membuat sebuah
perubahan. Pendekatan pengorganisasian yang di gunakan untuk
merumuskan perencanaan adalah locality develompement
(pengembangan masyarakat) berdasarkan sumber daya yang di miliki
serta mampu mengurangi hamabatan yang ada.
4. Implementasi
Faktor pelaksana praktek keperawatan komunitas memiliki tiga
tingkatan pencegahan yaitu :
a. Primer
Pencegahan sebelum sakit dan di fokuskan pada populasi sehat
mencakup pada kegiatan kesehatan secara umum dan perlindungan
khusus terhadap penyakit. Contoh imunisasi, penyuluhan, simulasi
dan bimbingan diri dalam keluarga dan lain-lain.
b. Sekunder
Yaiut pencegahan yang di lakukan pada saat terjadinya perubahan
derajat kesehatan masyarakan dan di temukan masalah kesehatan .
pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnosa diri untuk
menghambat proses penyakit contohnya mengkaji keterbelakangan
tumbuh kembang anak, motivasi keluarga untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan seperti mata, gig, telinga, dan lain
sebagainya.
c. Pencegahan primer
Yaitu kegiatan yang menekankan pengembalian individu pada
tingkat berfungsinya secara optimal dari ketidakmampuan
keluarga, contoh : membantu keluarga yang mempunyai anak
dengan kelumpuhan anggota gerak latuan secara teratur.
5. Evaluasi
Merupakan penilian terhadap program yang telah di laksanakan
dibandingkaan dengan tujuan semula dan di jadikan dasar untuk
memodifikasi rencana berikutnya, ecaluasi di lakukan dalam tiga tahap
yaitu evaluasi struktur, evaluasi prosesw dan evaluasi hasil.
AGAMA
5%
5%

ISLAM
BUDHA
KRISTEN

90%

Diagram 1. Dari 675 jiwa penduduk diwiliyah Kota Piring Tahun 2021 RW 007
RT 003 didapati mayoritas agama yang dianut adalah Islam yaitu sebanyak 665
jiwa atau 90%.
PEKERJAAN
10%

SWASTA
PEGAWAI

90%

Diagram 2. Dari 675 jiwa penduduk di wiliyah Kota Piring RW 007 RT 003
Tahun 2021 didapati mayoritas yang memiliki pekerjaan swasta sebanyak 600
jiwa atau 90%.
SUKU
20%

MELAYU
50% JAWA
PADANG

30%

Diagram 3. Dari 675 jiwa penduduk di wiliyah Kota Piring RW 007 RT 003
Tahun 2021 didapati mayoritas suku yang ada adalah melayu yaitu sebanyak 500
jiwa atau 50%.
JENIS KELAMIN

40%

LAKI LAKI
PEREMPUAN

60%

Diagram 4. Dari 675 jiwa penduduk di wiliyah Kota Piring RW 007 RT 003
Tahun 2021 didapati mayoritas jenis kelamin adalah perempuan yaitu sebanyak
400 jiwa atau 60%.
KEPEMILIKAN RUMAH

35%

MILIK SENDIRI
SEWA

75%

Diagram 5. Dari 675 jiwa penduduk di wiliyah Kota Piring RW 007 RT 003
Tahun 2021 didapati mayoritas kepemilikan rumah adalah milik sendiri yaitu
sebanyak 75%.
TIPE RUMAH

10%

PERMANEN
SEMI PERMANEN

90%

Diagram 6. Dari 675 jiwa penduduk di wiliyah Kota Piring RW 007 RT 003
Tahun 2021 didapati mayoritas Tipe rumah adalah Permanen yaitu sebanyak
90%.
JARAK RUMAH DAN TETANGGA
20%

DEKAT
TERPISAH

80%

Diagram 7. Dari 675 jiwa penduduk di wiliyah Kota Piring RW 007 RT 003
Tahun 2021 didapati mayoritas jarak rumah dengan tetangga adalah dekat
yaitu 80%.
TEMPAT PEMBUANGAN
5%

DIBAKAR
TPU

95%

Diagram 8. Dari 675 jiwa penduduk di wiliyah Kota Piring RW 007 RT


003 Tahun 2021 didapati maypritas Tempat Pembuangan adalah di TPU
yaitu sebanyak 95%.
Chart Title
100%
90%
80%
70%
60%
Series 3
50%
40%
30%
20%
10%
0%
JAMBAN/WC SEMBARANGAN

Diagram 9. Dari 675 jiwa penduduk di wiliyah Kota Piring RW 007 RT


003 Tahun 2021 didapati mayoritas Kebiasaan BAB & BAK adalah
diJamban/WC yaitu sebanyak 90%.
PENYAKIT YANG SERING DIDERITA
20%

HIPERTENSI
DIARE
REUMATIK

20% 60%

Diagram 10. Dari 675 jiwa penduduk di wiliyah Kota Piring RW 007 RT
003 Tahun 2021 didapati mayoritas Penyakit yang sering diderita yaitu
Hipertensi sebanyak 60%.
160

140

120

100
LANSIA
80
BALITA
IBU HAMIL
60

40

20

0
IBU HAMIL BALITA LANSIA REMAJA
Di
agram 11. Dari 263 jiwa penduduk di wiliyah Kota Piring RW 007 RT 003
Tahun 2018 didapati mayoritas Ibu Hamil sebanyak 2 orang, Balita
sebanyak 35 orang, Lansia sebanyak 76 orang, Remaja sebanyak 150 orang
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok pembahasan : Hipertensi (Darah tinggi)

Sub pokok pembahasan : penanganan Hipertensi

Penyaji : Kelompok 3

Sasaran : Warga RT 03/RW 07

Hari dan tanggal pelaksanaan :

Tempat : Rumah RT

A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih
dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 80 mmHg.
Hipertensi sering meyebabkan perubahan pada pembulu darah yang dapat
mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah (Arif Mutaqin,2009).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi akan menyebabkan utama sebagai
gagal ginjal, jantung, sebagian orang yang terkena tekanan darah tidak
sadar akan penyakitnya dan kondisi nya.Begitu penyakit ini di derita,
tekanan darah pasien harus di pantau dengan interval teratur karna darah
tinggi merupakan kondisi seumur hidup
Lebih dari seperempat jumlah populasi dunia ini sangat menderita
Hipertensi . di Indonesia sebanyak pederita hipertensi diperkirakan 15 juta
orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi yang
terkonrol .Prevelasi 6-16% pada orang dewasa dan 50% diantaranya tidak
menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cendrung untuk
menjadi hipertensi berat jika tidak mengetahui resiko penyebab nya
mungkin hipertensi tidak akan terkontrol. Saat ini penyakit degeneratif
kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
di indonesia, dari hasil pengkajian di dapatkan masyarakat RT 03/RW 07
rata rata mempunyai permasalahan hipertensi dengan rata-rata mempunyai
tekanan darah 140/90 mmHg. Menurut pengakuan masyarakat belum
melakukan tindakan apapun untuk menangani hipertensi nya
Oleh karna itu latar belakang di atas maka penyusunan satuan cara
penyuluha mengenai hipertensi dengan tujuan setelah dilakukan
pendidikan kesehatan mengenai hipertensi masyarakat RT 03/RW05 dapat
memahami tentang penyakit darah tinggi, diit darah tinggi dan mampu
melakukan perawatan diri terhadap penyakit tekanan darah tinggi
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi selama 1x30 menit
masyarakat dapat memahami dan mengaplikasikan materi penyuluhan
dalam kehidupan sehari-hari
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 30 menit masyarakat mampu
menjelaskan kembali tentang
a. Pengertian darah tinggi
b. Penyebab darah tinggi dengan baik
c. Tanda dan gejala darah tinggi
d. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
e. Obat obatan hipertensi
f. Komplikasi hipertensi
C. SASARAN
Masyarakat RT 03/RW 05

D. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari dan tanggal pelaksanaan :
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah pak RT
E. MATERI
Terlampir
F. KEGIATAN PELAKSANAAN
No Tahap waktu Kegiatan Kegiatan Media PJ
penyaji peserta
1 Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan 1. Menjawab lisan nilam
salam Salam
2. Memperkenalk 2. Mendengar
an diri 3. Mendengar
3. Menjelaskan 4. menjawab
Topik dan
tujuan
4. Menanyakan
Kesiapan warga

2 pelaksana 15 menit Menjelaskan ttg : 1. Mendengar Leaflet Edia


2. Bertanya
1. pengertian
darah tinggi

2. penyebab darah
tinggi
3. tanda dan gejala
darah tinggi
4. diet darah
tinggi
5. Mengetahui
Obat hipertensi
6. Mengetahui
Komplikasi
7. Membuka
Pertanyaan
8. Diskusi dgn
keluarga
3 Evaluasi 5 menit 1. Menanya
1. Menjawab lisan waode
kan hal pertanyaan
Kembali yang
Sudah dijelaskan
Mengenai
hipertensi

2. Memberi
kan
Kesempatan
Keluarga
Mendemonstrasi
pengobatan

4 penutup 5 1.Menutup pertem 1. Mendeng lisan Tri


enit uan dengan men arkan astiti
yimpulkan materi 2. Mendeng
yang telah dibahas arka dan
Menjawab
2.Memberikan
salam
Salam penutup

G. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Edia
2. Penyaji : Nilam
3. Fasilitator : waode, yusmira,tri astiti,tamara,yulia,sonia,

H. METODE
Metode yang digunakan adalah
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
I. MEDIA DAN ALAT
Leaflet dan SAP

J. DENAH LOKASI

KETERANGAN :

: Penyaji : Pintu masuk

: RT : Anggota keluarga

K. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Pak RT hadir ditempat yang ditentukan
b. Leaflet
c. Kesiapan materi penyaji
d. Tempat yang digunakan nyaman
2. Evaluasi proses
a. RT hadir sesuai kontak
b. Materi sesuai djadwal
c. Media sudah efektif
d. Penyaji sudah memahami materi
3. Evaluasi hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
b. Adanya kesepakatan masyarakat dengan perawat dalam melaksanakan
implementasi keperawatan
c. Adanya tambahan pengetahuan tentang darah tinggi dan diterima oleh
audience dengan melakukan evaluasi

L. ANTISIPASI MASALAH
Bila peserta tidak berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan,
moderator dapat menstimulasi dengan berdialog dengan member materi
dalam membawa materi yang sudah disediakan
M. DAFTAR PUSTAKA
Benowitz,2002 obat Antihipertensi, dalam kalzung, B.G,2002, Basic
And clinical farmacology, ed ke-3, penerjemah bagian
farmakologi fakultas Kedokteran Universitas Airlangga,
Penerbit Salemba Medika

Corwin, J Elizabeth 2000. Patofisiologi. Jakarta: EGC

Engram, Barbara 1999.Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah


Volume 2.EGC. Jakarta

Muttaqin, Arif 2009. Asuhan keperawatan dengan pasien gangguang


Kardiovaskuler ,jakarta: Salemba Medika

Smeljer, S.C Bare, B.G 2002. Buku ajar keperawatan


Medikal Bedah, Brunner & Suddarth , Ed 8. Penerbit EGC Jakarta
MATERI

A. PENGERTIAN
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan
tekanan darah di dalam arteri, secara umum, hipertensi merupakan suatu
keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri
menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal
jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal (Arif Muttaqin,2009)
Menurut wiryowidagdo (2002) mengatakan bahwa hipertensi merupakan
suatu keadaan tekanan darah seseorang berada pada tingkatkan di atas
normal

B. PENYEBAB
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kehilangan elestasitas pembulu darah dan penyempitan pembulu darah
Klasifikasi hipertensi menurut etiologinya :

1. Hipertensi primer : konsumsi Na terlalu tinggi ,genetik,stress


2. Hipertensi renalis : keadaan iskemik pada ginjal
3. Hipertensi hormonal : penggunaan pil kabel, kelebihan berat badan

C. TANDA DAN GEJALA


Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang
timbul, antara lain:
1. Sakit kepala
2. Lemas
3. Masalah penglihatan
4. Nyeri dada
5. Sesak napas
6. Aritmia dan adanya darah dalam urine.
7.
D. DIIT
1. Kurangi garam pada masakan
Garam bila dikonsumsi secara berlebihan. Asupan garam (natrium)
yang tinggi dapat menimbulkan retensi cairan atau tertahannya air di
dalam tubuh. Kondisi ini menyebabkan volume air dalam pembuluh
darah meningkat sehingga tekanan di pembuluh darah pun naik. Oleh
karena itu, penderita hipertensi perlu mengurangi asupan garam,
termasuk ketika menjalani diet DASH.
2. Hindari makanan kaleng atau olahan
Selain mengurangi garam pada masakan, Anda pun perlu menghindari
makanan olahan atau makanan dalam kemasan, termasuk makanan
kalengan dan makanan instan, dan makanan cepat saji. Jenis makanan
ini mengandung natrium yang tinggi sehingga berbahaya bagi
kesehatan Anda.
3. Konsumsi dalam jumlah porsi yang tepat
Diet hipertensi atau diet DASH menekankan pada pentingnya
mengonsumsi makanan kaya serat, protein, vitamin, dan mineral.
Meski demikian, Anda tidak boleh berlebihan dalam mengonsumsi
makanan-makanan tersebut. Anda perlu mengonsumsinya dalam
jumlah porsi atau sajian yang tepat, tidak berlebih dan tidak kurang.
4. Sayuran
Sayuran perlu dikonsumsi sebanyak 4-5 porsi setiap hari. Adapun satu
porsi sayuran setara dengan satu cangkir sayuran hijau mentah,
setengah cangkir sayuran matang, atau 6 ons (177 ml) jus sayuran.
Sayuran yang direkomendasikan, yaitu tomat, wortel, brokoli, dan
sayuran hijau lain.
5. Buah-buahan
Buah perlu dikonsumsi sebanyak 4-5 porsi setiap hari. Adapun satu
porsi buah setara dengan 1 buah berukuran medium, seperempat
cangkir buah kering, seperti kurma, setengah cangkir buah yang sudah
dipotong baik itu buah segar, beku, atau buah kaleng, atau 6 ons (177
ml) jus buah.

E. Komplikasi
1. Penyakit Jantung
Tekanan darah yang terlalu tinggi bisa menyebabkan terjadinya
pengerasan dan penebalan arteri dinding pembuluh darah. Kondisi
penebalan dinding pembuluh darah ini disebut dengan aterosklerosis.
Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah
yang pada akhirnya memicu penyakit jantung karena kurangnya pasokan
oksigen ke organ tersebut. Berita buruknya, kondisi yang satu ini cukup
sering berkembang menjadi serangan jantung bagi pengidapnya.Selain itu,
hipertensi juga bisa menyebabkan seseorang mengalami gagal jantung. Hal
tersebut merupakan dampak dari otot jantung yang dipaksa untuk bekerja
lebih keras saat tekanan darah meroket. Alhasil, otot jantung mungkin
akan menebal dan pada gilirannya menyebabkan jantung kesulitan untuk
memompa darah ke seluruh darah.

2. Gagal Ginjal
Tekanan darah yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan penyempitan
pembuluh darah di ginjal. Dengan kata lain, tekanan darah yang tidak
terkontrol bisa memicu pembuluh darah di seputar ginjal menjadi lebih
lemah dan menyempit.

3. Gangguan Penglihatan
Penebalan tidak hanya bisa terjadi pada dinding pembuluh darah di ginjal
atau jantung. Nyatanya, pembuluh darah yang ada di sekitar mata juga bisa
mengalami penebalan dan menyebabkan pengidap hipertensi mungkin
akan mengalami gangguan penglihatan, bahkan kehilangan kemampuan
untuk melihat.Tekanan darah tinggi alias hipertensi nyatanya juga dapat
menyebabkan pembuluh darah di mata menjadi lebih sempit dan menebal.
Dampaknya, pembuluh darah bisa pecah dan memicu terjadinya kerusakan
mata.

4. Perubahan Kognitif
Naiknya tekanan darah yang terjadi secara terus menerus juga bisa
memengaruhi kemampuan kognitif seseorang. Hipertensi bisa
memunculkan komplikasi berupa menurunnya kemampuan otak, sulit
untuk fokus, dan sulit mengingat sesuatu Tak hanya itu, hipertensi juga
bisa menyebabkan pengidapnya mengalami masalah dalam berpikir dan
belajar. Salah satu gejala awal dari komplikasi yang satu ini adalah merasa
kesulitan dalam menemukan kata-kata saat sedang berbicara. Selain itu,
kamu mungkin juga akan lebih sulit untuk fokus, lalu bisa sangat mudah
kehilangannya.

5. Berujung Kematian
Komplikasi hipertensi lainnya bahkan bisa memicu kematian. Sebab,
tingginya tekanan darah seseorang bisa menyebabkan pembuluh darah
melemah dan melebar. Jika hal ini dibiarkan terjadi secara terus menerus
maka pembuluh darah bisa saja pecah dan menyebabkan kematian.
HIPERTENSI A. PENGERTIAN HIPERTENSI C. FAKTOR RESIKO HIPERTENSI
1. Usia : resiko meningkat seiring
KENALI GEJALA DAN berjalannya usia
PENALATAKSANAANNYA!!! 2. Riwayat kesehatan keluarga :
orang yang cendrung menderita
hipertensi jika ada anggota
keluarganya pernah menderita
penyakit sama sebelumnya.
3. Obesitas
4. Pola makan
5. Gaya hidup :
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika
merokok ,stress,dan kurang olahraga
tekanan darah di pembuluh darah meningkat
secara kronis. Dan dikatakan hipertensi bila
hasil pengukuran tekanan darah sistolik >140 D. PENCEGAHAN
mmHg dan tekanan darah diastolik >90 1. Melakukan olahraga rutin
mmHg pada pemeriksaan berulang 2. Makan makanan dengan gizi
seimbang
B. TANDA DAN GEJALA 3. Istirahat cukup
1. Sakit kepala 4. Tidak merokok
2. Rasa pegal dan tidak nyaman 5. Tidak mengonsumsi alkohol
SEKOLAH TINGGI ILMU pada tengkuk 6. Minum obat yang sudah
KESEHATAN 3. Perasaan berputar dan serasa dianjurkan oleh dokter
ingin jatuh 7. Cek tekanan darah rutin
HANG TUAH TANJUNGPINANG 4. Berdebar dan detak jantung
terasa cepat
2021/2022 5. Telinga berdenging yang
membutuhkan penanganan segera
I. MAKANAN YANG HARUS
E. PENYEBAB HIPERTENSI G. PENATALAKSANAAN DIKONSUMSI :
Hipertensi dikategorikan menjadi 2 jenis 1. Diet dengan mengkonsumsi 1. Sayuran
yaitu primer dan sekunder dengan penyebab kaya buah dan sayuran 2. Yogurt
yang berbeda yaitu : 2. Diet rendah kolestrol 3. Pisang
1. Hipertensi primer : sekitar 90% 3. Penurunan Berat badan 4. Rempah-rempah
tidak ada penyebab yang bisa 5. Ikan segar
diidentifikasi dan sebagian besar 6. Biji”an
H. Daftar pantangan makanan bagi
terkait dengan faktor 7. Air mineral
Hipertensi :
keturunan,kepribadian,stress mental 1. Jeroan
dan obesitas. J. PENGOBATAN TRADISIONAL
2. Makanan siap saji
2. Hipertensi sekunder : HIPERTENSI :
3. Durian 1. Mentimun
disebabkan oleh penyakit lain atau 4. Daging 2. Mengkudu
perubahan pada kondisi kesehatan 5. Daun singkong 3. Pisang ambon
misalnya, penyakit ginjal dan 6. Ikan asin 4. Jus wortel
gangguan endokrin. 7. Tape 5. Jus pepaya
F. KOMPLIKASI
1. Stroke
2. Infark miokard
3. Gagal jantung
4. Ginjal
DOKUMENTASI PENYERAHAN VIDEO PENYULUHAN DAN LEAFLET
KESEHATAN PENYAKIT HIPERTENSI DI RT 003 RW 007 KELURAHAN MELAYU
KOTA PIRING TAHUN 2021

Anda mungkin juga menyukai