Anda di halaman 1dari 15

Asuhan Keperawatan Pada Ny.

M Dengan Gangguan
Neurologi : Demensia Di Panti Werdha Embung Fatimah
Tanjungpinang

NILAM
(181813011)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH


PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN
TA. 2020/2021
LATAR BELAKANG
Menurut World Health Organizations (WHO) insiden demensia diseluruh dunia saat ini
diperkirakan mendekati 46,8 atau 50 juta orang yang di diagnosis dengan demensia di dunia, 20,9
juta di Asia Pasifik (Alzheimer’s Disease World healt organization, 2017).

Di Indonesia, diperkirakan ada sekitar 1,2 juta orang dengan demensia pada tahun 2016, yang
akan meningkat menjadi 2 juta di 2030 dan 4 juta orang pada tahun 2050. (Alzheimer’s
Indonesia 2016).

Menurut Dinas Kependudukan Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2015 terdapat 19.489 jiwa.
Data di Kota Tanjungpinang jumlah penduduk lansia sebanyak 3435 jiwa dengan resiko
mengalami demensia.

Berdasarkan data yang didapatkan di Panti Werdha Embung Fatimah Tanjungpinang dengan
masalah demensia berjumlah sebanyak 9 orang, yang masih dirawat berjumlah 3 orang dan 6
lainnya sudah meninggal,.
TINJAUAN TEORITIS

Demensia
Lansia merupakan sindrom neurodegeneratif yang disebabkan
merupakan seseorang yang karena adanya kelainan yang bersifat kronis progresif yang
telah memasuki usia 60 disertai dengan luhur mutiple seperti kalkulasi, kapasitas
tahun ke atas. Permasalahan belajar, bahasa dan mengambil keputusan, (WHO 2015).
yang sering terjadi pada
Etiologi Demensia
lanjut usia adalah masalah 1. Kerusakan sel otak
Manisfetasi Klinis Klasifikasi
kesehatan akibat proses 1. Menurunnya 1. Demensia
dan jaringan
penuaan (Kementrian kemampuan memori Alzheimer
2. Defisit Kognitif
2. Sulit berinteraksi 2. Demensia
Kesehatan RI, 2016). 3. Faktor Usia
3. Emosi labil, apatis, Vaskuler
4. Penyakit
depresi. 3. Demensia
Degeneratif
4. Menurunnya Parkinson
kemampuan merawat 4. Lewy Body
Farmakologi dan Non Farmakologi
diri Dementia
1. Obat-obatan 5. Huntington
2. Latihan Senam Otak
3. ROM
TINJAUAN KASUS

Nama : Ny. M
Umur : 70 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Diagnosa medis : Hipertensi + Demensia
Keluhan utama :
Klien mengeluh sering lupa
Faktor pencetus :
Klien mengatakan karena usianya yang sudah tua
Timbulnya keluhan :
Klien mengatakan sering
Lamanya :
Klien mengatakan tidak tentu
Upaya mengatasi :
Klien mengatakan untuk mengatasi lupa dengan cara mengajak orang lain
berkomunikasi
Pemeriksaan Fisik

Pengkajian Pengkajian status mental


Muskuloskeletal Nilai MMSE : 18 ( Kerusakan Kognitif demensia)
1. Tampak saat pengkajian Nilai SPMQ: 8 ( Kerusakan Intelektual Berat)
ekstremitas bagian kiri
bawah lemah.
2. Saat dilakukan Uji
Pengkajian Sistem saraf pusat
kekuatan otot klien
Berdasarkan pemeriksaan fisik pada sistem saraf
mengalami kelemahan
pusat yang dilakukan didapatkan hasil, kalien
pada ekstremitas bawah
mengalami gangguan pada nervus vestibulokoklearis
bagian kaki kiri dengan
di tandai dengan kemampuan mendengar klien yang
nilai 2.
mengalami penurunan.
ANALISA DATA

ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH


(DATA SUBJEKTIF DAN DATA OBJEKTIF

Data subjektif : Proses penuaan Gangguan


• Klien mengatakan sering lupa memori
• Klien mengatakan tidak tau hari dan tanggal saat ini. Klien
mengatakan tidak tau hari ini apa
• Klien mengatakan tidak dapat mengingat nomor hp yang kenal
• Klien tidak dapat mengingat alamat panti
Data objektif :
• Tampak klien mudah lupa
• Saat pengkajian Mini Mental State Exam (MMSE) klien
mendapatkan nilai total 18 dengan kesimpulan kerusakan
kognitif (demensia)
ANALISA DATA

ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH


(DATA SUBJEKTIF DAN DATA OBJEKTIF

Data subjektif : Penurunan Gangguan Mobilitas


1. Klien mengatakan kaki bagian kiri bawah lemah Kekuatan Otot
2. Klien mengatakan untuk membantunya berjalan dibantu
dengan tongkat
3. Klien mengatakan sulit melakukan pergerakan karena kaki
kiri nya terasa lemah
Data objektif :
4. Tampak saat pengkajian ekstremitas bagian bawah kaki kiri
lemah.
5. Saat dilakukan uji kekuatan otot ekstremitas bawah bagian
kaki kiri dengan nilai 2
ANALISA DATA
ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH
(DATA SUBJEKTIF DAN DATA OBJEKTIF

Data subjektif : Lingkungan yang Resiko Jatuh


-Klien mengatakan umurnya 70 tahun Tidak Aman
-Klien mengatakan kaki bagian kiri bawah lemah
-Klien mengatakan alat bantu berjalan sesekali menggunakan
tongkat
-Klien mengatakan sering lupa

Data objektif :
-Tampak saat pengkajian ekstremitas bagian kiri bawah lemah.
saat dilakukan uji kekuatan otot ekstremitas bagian kaki kiri
bawah nilai 2
-Tampak lingkungan disekitar klien kurang aman ,
-Lantai kamar mandi licin
-Tidak ada pengaman di tempat tidur
Intervensi Keperawatan
Gangguan memori berhubungan dengan proses penuaan
a. Identifikasi masalah memori c. Koreksi kesalah orientasi
b. Stimulasi memori d. Jelaskan tujuan dan prosedur latihan
c. Berikan tindakan senam otak

Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot


a. Uji kekuatan otot
b. Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
c. Fasilitasi aktvitas mobilisasi dengan alat bantu
d. Anjurkan klien untuk sering melakukan pergerakan seperti berjalan atau berolahraga ( senam)
e. Berikan tindakan ROM ( selama 20 menit)

Resiko Jatuh berhubungan dengan Lingkungan yang tidak aman


a. Identifikasi faktr resiko jatuh
b. Identifikasi faktor lingkungan
c. Gunakan alat bantu untuk berjalan
d. Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin
Implementasi Keperawatan
04 juni 2021
Gangguan memori berhubungan dengan proses penuaan
1. Mengkaji gangguan memori klien
2. Menstimulasi memori klien dengan mengajak berkomunikasi
3. Menjelasakan tindakan senam otak
4. Melakukan senam otak bersama klien
05 JUNI 2021
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
1. Melakukan Uji kekuatan otot
2. Melakukan observasi tekanan darah
3. Memberikan latihan ROM

06 Juni 2021
Resiko jatuh berhubungan dengan lingkungan yang tidak aman
1. Mengkaji resiko jatuh
2. Memantau lingkungan panti
3. Menganjurkan kepada klien agar selalu menggunakan alat bantu tongkat
4. Menganjurkan klien menggunakan alas kaki yang tidak licin
Evaluasi Keperawatan
04 JUNI 2021
Gangguan memori berhubungan dengan proses penuaan
Saat pengkajian Mini Mental State Exam (MMSE) klien mendapatkan nilai total 17 dengan kesimpulan
kerusakan kognitif (demensia)
Pengkajian Short Portable Mental Quesioner (SPMQ) Klien mendapatkan nilai 8 dengan kerusakan
intelektual berat
05 JUNI 2021
Gangguan Mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
Hasil evaluasi klien masih mengalami kelemahan otot dengan nilai uji kekuatan otot 2
Tampak klien masih menggunakan alat bantu tongkat untuk berjalan

06 JUNI 2021
Resiko jatuh berhubungan dengan lingkungan yang tidak aman
1. Hasil evaluasi klien masih mengalami kelemahan otot
2. Tampak di tempat tidur tidak terdapat pengaman
3. Lantai kamar mandi yang masih licin
4. Lingkungan panti belum memenuhi kriteria standar lingkungan yang aman untuk lansia
PEMBAHASAN

TEORI KASUS
1. Gangguan memori 1. Gangguan memori
2. Resiko jatuh 2. Gangguan mobilitas fisik
3. Defisit perawatan diri 3. Resiko jatuh
4. Gangguan komunikasi verbal
5. Gangguan interaksi sosial
KESIMPULAN

Pada saat dilakukan Demensia merupakan sindrom neurodegeneratif, disebabkan


pengkajian di temukan karena adanya kelainan yang bersifat kronis progresif seperti
masalah keperawatan kalkulasi, kapasitas belajar, bahasa dan mengambil
dengan diagnosa yang keputusan
muncul adalah
1. gangguan memori, Intervensi dan implementasi yang Evaluasi diagnosa ganguan
2. gangguan mobilitas dapat dilakukan untuk lansia memori, didapatkan peningkatan,
fisik dengan masalah demensia berupa pada saat pengkajian Mini Mental
3. resiko jatuh senam otak selama kurang dari 15 State Exam (MMSE) dengan nilai
menit dan ROM selama 20 menit total 17 dengan kerusakan
Diagnosa gangguan mobilitas serta penerapan lingkungan yang kognitif (demensia) dari
fisik, klien masih mengalami aman untuk mengatasi masalah pengkajian awal yaitu 18 pada
kelemahan otot pada eksermitas keperawatan yang muncul. bagian orientasi klien dapat
bawah dengan nilai uji kekuatan menjawab dengan benar.
otot 2 dan klien masih tampak
menggunakan tongkat untuk
berjalan
KESIMPULAN
Diagnosa resiko jatuh,
lingkungan klien masih belum
sesuai dengan kriteria yang aman
diaman tidak ada pengaman pada
tempat tidur dan lantai kamar
mandi yang licin

Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan setelah


diberikan asuhan keperawatan pada Ny. M dengan
demensia, masalah keperawatan yang muncul belum dapat
teratasi semua seperti gangguan memori, gangguan
mobilitas fisik dan resiko jatuh sehingga perlu melibatkan
petugas panti dalam setiap asuhan keperawatan yang di
berikan dan adanya tindak lanjut dari petugas di panti untuk
hasil yang lebih efektif dan optimal.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai