M Dengan Gangguan
Neurologi : Demensia Di Panti Werdha Embung Fatimah
Tanjungpinang
NILAM
(181813011)
Di Indonesia, diperkirakan ada sekitar 1,2 juta orang dengan demensia pada tahun 2016, yang
akan meningkat menjadi 2 juta di 2030 dan 4 juta orang pada tahun 2050. (Alzheimer’s
Indonesia 2016).
Menurut Dinas Kependudukan Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2015 terdapat 19.489 jiwa.
Data di Kota Tanjungpinang jumlah penduduk lansia sebanyak 3435 jiwa dengan resiko
mengalami demensia.
Berdasarkan data yang didapatkan di Panti Werdha Embung Fatimah Tanjungpinang dengan
masalah demensia berjumlah sebanyak 9 orang, yang masih dirawat berjumlah 3 orang dan 6
lainnya sudah meninggal,.
TINJAUAN TEORITIS
Demensia
Lansia merupakan sindrom neurodegeneratif yang disebabkan
merupakan seseorang yang karena adanya kelainan yang bersifat kronis progresif yang
telah memasuki usia 60 disertai dengan luhur mutiple seperti kalkulasi, kapasitas
tahun ke atas. Permasalahan belajar, bahasa dan mengambil keputusan, (WHO 2015).
yang sering terjadi pada
Etiologi Demensia
lanjut usia adalah masalah 1. Kerusakan sel otak
Manisfetasi Klinis Klasifikasi
kesehatan akibat proses 1. Menurunnya 1. Demensia
dan jaringan
penuaan (Kementrian kemampuan memori Alzheimer
2. Defisit Kognitif
2. Sulit berinteraksi 2. Demensia
Kesehatan RI, 2016). 3. Faktor Usia
3. Emosi labil, apatis, Vaskuler
4. Penyakit
depresi. 3. Demensia
Degeneratif
4. Menurunnya Parkinson
kemampuan merawat 4. Lewy Body
Farmakologi dan Non Farmakologi
diri Dementia
1. Obat-obatan 5. Huntington
2. Latihan Senam Otak
3. ROM
TINJAUAN KASUS
Nama : Ny. M
Umur : 70 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Diagnosa medis : Hipertensi + Demensia
Keluhan utama :
Klien mengeluh sering lupa
Faktor pencetus :
Klien mengatakan karena usianya yang sudah tua
Timbulnya keluhan :
Klien mengatakan sering
Lamanya :
Klien mengatakan tidak tentu
Upaya mengatasi :
Klien mengatakan untuk mengatasi lupa dengan cara mengajak orang lain
berkomunikasi
Pemeriksaan Fisik
Data objektif :
-Tampak saat pengkajian ekstremitas bagian kiri bawah lemah.
saat dilakukan uji kekuatan otot ekstremitas bagian kaki kiri
bawah nilai 2
-Tampak lingkungan disekitar klien kurang aman ,
-Lantai kamar mandi licin
-Tidak ada pengaman di tempat tidur
Intervensi Keperawatan
Gangguan memori berhubungan dengan proses penuaan
a. Identifikasi masalah memori c. Koreksi kesalah orientasi
b. Stimulasi memori d. Jelaskan tujuan dan prosedur latihan
c. Berikan tindakan senam otak
06 Juni 2021
Resiko jatuh berhubungan dengan lingkungan yang tidak aman
1. Mengkaji resiko jatuh
2. Memantau lingkungan panti
3. Menganjurkan kepada klien agar selalu menggunakan alat bantu tongkat
4. Menganjurkan klien menggunakan alas kaki yang tidak licin
Evaluasi Keperawatan
04 JUNI 2021
Gangguan memori berhubungan dengan proses penuaan
Saat pengkajian Mini Mental State Exam (MMSE) klien mendapatkan nilai total 17 dengan kesimpulan
kerusakan kognitif (demensia)
Pengkajian Short Portable Mental Quesioner (SPMQ) Klien mendapatkan nilai 8 dengan kerusakan
intelektual berat
05 JUNI 2021
Gangguan Mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
Hasil evaluasi klien masih mengalami kelemahan otot dengan nilai uji kekuatan otot 2
Tampak klien masih menggunakan alat bantu tongkat untuk berjalan
06 JUNI 2021
Resiko jatuh berhubungan dengan lingkungan yang tidak aman
1. Hasil evaluasi klien masih mengalami kelemahan otot
2. Tampak di tempat tidur tidak terdapat pengaman
3. Lantai kamar mandi yang masih licin
4. Lingkungan panti belum memenuhi kriteria standar lingkungan yang aman untuk lansia
PEMBAHASAN
TEORI KASUS
1. Gangguan memori 1. Gangguan memori
2. Resiko jatuh 2. Gangguan mobilitas fisik
3. Defisit perawatan diri 3. Resiko jatuh
4. Gangguan komunikasi verbal
5. Gangguan interaksi sosial
KESIMPULAN