id/perwakilan/news/r/pwkinternal--masalah-dan-solusi-layanan-
kesehatan-di-kepri
https://www.researchgate.net/publication/341725303_PENERAPAN_E-
PUSKESMAS_PADA_PUSKESMAS_TANJUNGPINANG/link/5ed095fc92851c9c5e65fcb4/
download
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
c. Pelaporan program khusus, seperti TB, lepra, malaria, KIA, imunisasi, HIV/AIDS,
yang biasanya bersifat vertical
Jika dicermati, komponen tersebut tidak hanya tanggung jawab sektor kesehatan
semata, tetapi juga lintas sector lainnya seperti statistik vital kependudukan, data
kelahiran, data kematian. Sistem pelaporan informasi kesehatan rutin dari fasilitas
kesehatan pun tidak berjalan dengan baik. Teknologi informasi memberi berbagai
kemudahan dalam proses manajemen di segala bidang. Dengan teknologi Informasi,
data dan informasi dapat diolah dan didistribusikan secara lebih mudah, cepat, akurat,
dan fleksibel. Hal ini mendorong semakin dibutuhkannya pemanfaatan teknologi
informasi dalam berbagai kegiatan.
World Health Organization menilai bahwa investasi sistem informasi menuai
beberapa keuntungan, antara lain :
Data yang diperlukan dalam system informasi kesehatan yang komprehensif berkisar
dari data kelahiran, morbiditas, dan mortalitas untuk jenis dan lokasi tenaga
kesehatan, dengan jenis dan kualitas pelayanan klinis yang diberikan di tingkat
nasional dan sub-nasional dan akhirnya dengan indokator penduduk, seperti sebaai
demografi dan status social ekonomi. Sebagaimana gambar diatas, informasi
kesehatan dapat dibagi menjadi lima domain yang berbeda, yaitu :
1. Upaya kesehatan
2. Penelitian dan pengembangan kesehatan
3. Pembiayaan kesehatan
4. Sumber daya manusia (SDM) kesehatan
5. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
6. Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan
7. Pemberdayaan masyarakat.