Anda di halaman 1dari 3

I.

Sistem Informasi di Bidang Kesehatan


Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akan berperan besar dalam
meningkatkan layanan kesehatan warga dunia. Akselerasi penggunaan TIK dalam
dunia kesehatan semakin meningkat dan mudah dengan adanya partisipasi Google ich
yang mulai menyediakan layanan (medical record service). Perkembangan teknologi
informasi yang begitu pesat telah berkembang ke berbagai sektor termasuk kesehatan.
Meskipun dunia kesehatan merupakan bidang yang bersifat information-intensive,
akan tetapi teknologi informasi relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi
finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia
perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahapan perencanaan
pengembangan billing system.

Teknologi informasi dibidang kesehatan, komputer juga telah berperan untuk menolong jiwa
manusia, dan riset di bidang kesehatan, komputer digunakan untuk mendiagnosis penyakit,
menemukan obat yang tepat serta menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit di
lihat. Teknologi informasi berupa Sistem Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk
menggambar struktur bagian otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak
bergerak dengan menggunakan sinar-X sedangkan untuk yang bergerak menggunakan
sistem Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari
berbagai sudut organ tubuh.
Manfaat Komputer di bidang kesehatan antara lain :
(1).Melakukan rotgen terhadap tubuh pasien sehingga dapat diketahui apa penyakit dan
penyebabnya.
(2). Diagnostik, terapi dan perawatan, monitoring status pasien.
(3). Administrasi Rumah Sakit.
(4). Database karyawan Rumah sakit.
(5).Laboratorium analisis kesehatan, penelitian dalam bidang kesehatan.
(6). Penelitian dan pabrik Farmasi.
Standar dan mutu layanan kesehatan di Indonesia belum menggembirakan dan masih
tertinggal bila dibandingkan dengan negara lain. Perhatian negara terhadap standar fasilitas
kesehatan bagi penyedia jasa kesehatan dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan pasien juga

masih kurang. Untuk membenahi sistem kesehatan nasional secara progresif dibutuhkan solusi
cerdas berupa layanan elektronik kesehatan atau disebut dengan E-Health. Yang merupakan
solusi entreprise di bidang kesehatan karena melibatkan berbagai pihak, mulai dari masyarakat
luas, rumah sakit, puskesmas, perguruan tinggi, hingga produsen obat dan industri farmasi.
Keterpaduan dan integrasi antara E-Health dengan SIAK (Sistem Informasi dan Administrasi
Kependudukan), baik dalam lingkup nasional maupun regional sangat membantu optimalisasi
sistem kesehatan rakyat dimasa mendatang. Proses Digital Medical Records (DMR) atau rekam
medis elektronik merupakan segmen fundamental dari E-Health.
Untuk mengembangkan aplikasi E-Health pentingnya memperhatikan standar DICOM
(Digital imaging and communications in Medicine). Karena standar itu memungkinkan data-data
hasil pemeriksaan radiologi untuk disimpan dan ditransmisikan dengan menggunakan format
tertentu. Cakupan standar DICOM tidak hanya berkisar pada masalah penyimpanan dan
penyajian data radiologi, namun semakin berkembang ke arah integrasi instrumen radiologi
dengan protokol jaringan komunikasi tertentu.
Peranan komputer dalam mengelola dan melakukan pertukaran data kesehatan melalui
internet menjadi sangat vital dalam menyelenggarakan E-Health. Karena data kesehatan tidak
hanya berupa teks, bahkan bisa merupakan data gambar, suara, dan multimedia lainnya. Oleh
karena itu, sangat diperlukan komputer yang memiliki kemampuan proses yang tinggi untuk
dapat mengolah data yang ada menjadi informasi yang berharga bagi suatu keputusan layanan
kesehatan. Pada akhirnya, Pelayanan jasa kesehatan dengan E-Health memerlukan komitmen
dari penyelenggara jasa kesehatan untuk melakukan modernisasi dari perangkat dan infrastruktur
yang digunakannya. Dalam tahapan awal, memang hal tersebut akan merupakan investasi dari
sisi biaya, namun dalam tahapan lanjutannya, penerapan E-Health akan memberikam keuntungan
dari penghematan biaya-biaya, antara lain: administrasi, obat-obatan, diagnostik penyakit, terapi,
perawatan, dan penelitian.
Surveilans Epidemiologis merupakan kumpulan data penyakit yang diobservasi untuk
mengetahui tren dan mendeteksi perubahan kejadian penyakit tersebut secara dini. Pola dan
distribusi penyakit juga mudah diamati berdasarkan area geografis, usia, komunitas, dan
sebagainya. Prosedur pengumpulan data secara manual dapat digantikan dengan digitalisasi yang
lebih cepat,akurat, dan hemat biaya. Apalagi jika jarak lokasi kejadian dan tempat pengumpulan
data sangat berjauhan. Inilah yang disebut Telemedicine. Yang merupakan pemanfaatan TIK

untuk meberikan informasi dan pelayanan kesehatan dari suatu lokasi ke lokasi lainnya.
Telemedicine bisa diartikan sebagai akses cepat untuk memberikan keahlian medis secara jarak
jauh. Sehingga tidak tergantung dimana posisi pasien itu berada. Dalam kondisi gawat darurat,
fungsi telemedicine menjadi sangat penting karena dapat mempercepat tindakan medis.
Teknologi informasi pada sarana pelayanan kesehatan dapat diwujudkan dalam suatu
bentuk Sistem Informasi Manajemen (SIM). Jika sarana pelayanan kesehatan tersebut adalah
rumah sakit, maka sistem informasi manajemennya disebut SIMRS. Jika sarana pelayanan
kesehatan tersebut adalah puskesmas, maka sistem informasi manajemennya disebut SIMPUS.
Sistem informasi manajemen dapat digunakan oleh tenaga kesehatan, baik dokter, perawat
maupun perekam medis itu sendiri. Dengan adanya SIM di suatu sarana pelayanan kesehatan
akan sangat membantu dalam peningkatan pelayanan kesehatan kepada pasien. Sehingga akan
tercapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Dalam sistem informasi manajemen
minimal harus memuat :
1. Pendaftaran pasien, baik rawat inap, rawat jalan, maupun Instalasi gawat darurat yang
diisi oleh tenaga rekam medis. Dalam menu ini terdapat input data mengenai data sosial
pasien seperti nama, nomor rekam medis, nomor registrasi, alamat, tempat dan tanggal
lahir, dan lain sebagainya.
2. Terdapat menu input pelayanan yang digunakan/diisi oleh tenaga kesehatan. Dalam menu
ini tenaga medis menginputkan pelayanan apa saja yang telah diberikan kepada pasien.
3. Menu cari pasien. Menu ini digunakan untuk mencarai data pasien, bisa melalui nomor
rekam medisnya, nama maupun alamat.
4. Menu pelaporan. Pelaporan merupakan hal yang penting dalam suatu fasilitas pelayanan
kesehatan. Pelaporan dapat digunakan untuk mengevaluasi pelayanan kesehatan yang
telah diberikan suatu fasilitas pelayanan kesehatan. Dalam pelaporan juga dapat dilihat
data 10 besar penyakit di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut dan lain sebagainya

Anda mungkin juga menyukai