Anda di halaman 1dari 10

MAkALAH TENTANG

TEKNOLOGI DAN INFORMASI DI BiDANG KESEHATAN

Dosen pengampu : Dina Ediana, S.Kom, M.Kom


Dibuat Oleh : yuva audini

Institus kesehatan prima nusantara bukittinggi


Prodi S1 Keperawatan Tahun ajaran
2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa selesaikan makalah ini tentang "Teknologi
Informasi Di Bidang Kesehatan".

Makalah ini saya susun dengan maksimal mungkin sebagai tugas Individu dalam mata
kuliah Teknologi dan Sistem Informasi Dalam Keperawatan. Atas bantuan dosen pembimbing
saya, yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan makalah ini.

Bukittinggi, 12-januari-2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………. i

BAB ll Pembahasan
A. Peranan teknologi dibidang kesehatan……………………………………….2
B. Pentingnya eknologi Informasi di Bidang Kesehatan……………………………5
C. Dampak Positif Teknologi Informasi di Bidang Kesehatan…………………...7

PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu aspek penting dalam pembangunan masyarakat sehat adalah sistem informasi
kesehatan (SIK) yang baik. SIK diperlukan untuk menjalankan upaya kesehatan dan
memonitoring agar upaya tersebut efektif dan efisien. Oleh karena itu, data informasi yang
akurat, pendataan cermat dan keputusan tepat kini menjadi suatu kebutuhan (Soepardi,
2011).

Penyajian data pada sistem informasi kesehatan tidak dapat dipisahkan dengan kemajuan
teknologi yang ada. Oleh keran itu dibutuhkan suatu teknologi informasi kesehatan yang
memiliki jejaringan yang komprehensif untuk dapat digunakan oleh seluruh elemen yang
terkait dengan pemberi jasa pelayanan kesehatan. Beberapa peneliti menyarankan bahwa
adopsi teknologi sistem informasi kesehatan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan jasa
yang diberikan kepada penerima kesehatan (Bates, Leape, & Cullen, 1998; Chaudhry et al,
2006;. Kucher et al, 2005 dalam Brown 2012).

Dalam industri kesehatan, keselamatan pasien atau kualitas pelayanan tetap menjadi
prioritas pelayanan yang masih menjadi kekhawatiran terbesar (American College of
Healthcare Eksekutif, 2007; Chassin & Galvin, 1998 dalam Brown 2012). Dalam area
kesehatan teknologi informasi, relatif menjadi topik baru di dunia, terlebih di Indonesia yang
masih mengalami keterbatasan pada sisi perangkat sistem informasi kesehatan secara
nasional. Dalam industri lainnya, teknologi informasi telah memungkinkan untuk
menurunkan biaya, menghemat waktu, dan meningkatkan kualitas melalui investasi berat
teknologi komputer dan struktur informasi (Davenport & Pendek, 2003 dalam Liu 2009).
Terlepas dari segala manfaat yang dapat diambil dengan penerapan teknologi informasi
kesehatan, tekhnologi informasi tetap memiliki dampak negatif yang harus disadari dan
diantisipasi. Dampak negatifyang mungkin timbulantara lain peralatan yang membahayakan,
pelanggaran privacy, pencurian data dan kurangnya sentuhan pada pasien.
BAB ll
PEMBAHASAN

A. Peranan Komputer Dalam Dunia Kesehatan

Teknologi Informasi di bidang kesehatan atau kedokteran komputer juga telah


memperlihatkan peran yang sangat signifikan untuk menolong jiwa manusia, dan riset di bidang
kedokteran. Komputer digunakan untuk mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat,
serta menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat.

Teknologi informasi berupa Sistem Computerized Axial Tomography (CAT) berguna


untuk menggambar struktur bagian otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak
bergerak dengan menggunakan sinar-X. Sedangkan untuk yang bergerak menggunakan sistem
Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari berbagai
sudut organ tubuh. Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT), merupakan sistem
komputer yang mempergunakan gas radioaktif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang
ditampilkan dalam bentuk gambar. Bentuk lain adalah Position Emission Tomography (PET)
juga merupakan sistem komputer yang dapat menampilkan gambar yang menggunakan isotop
radioaktif. Selain itu Nuclear Magnetic Resonance merupakan teknik mendiagnosis dengan cara
memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hidrogen.

Saat ini telah ada temuan baru yaitu komputer DNA, yang mampu mendiagnosis penyakit
sekaligus memberi obat. Ehud Shapiro beserta timnya dari institut Sains Weizmann, Rehovot,
Israel, telah membuat komputer DNA ultrakecil yang mempu mendiagnosis dan mengobati
kanker tertentu. Komponen penyusun komputer DNA adalah materi genetik yang diketahui
urutan basanya. Seperti diketahui bahwa urutan gen secara intrinsik mempunyai kemampuan
inheren untuk mengolah informasi layaknya komputer. Oleh karena itu trilyunan mesin
biomolekul yang bekerja dengan ketepatan lebih dari 99,8% itu, dapat dikemas dalam setetes
larutan. Komputer DNA menggunakan untai nukleotida sebagai masukan data, dan molekul
biologi aktif sebagai larutan data dapat menghasilkan sistem kendali logis dari proses-proses
biologi.

B. Perkembangan Komputer Di Bidang Kedokteran

Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan berperan
besar dalam meningkatkan layanan kesehatan warga dunia. Akselerasi penggunaan TIK dalam
dunia kesehatan semakin meningkat dan mudah dengan adanya partisipasi Google Inc yang
mulai menyediakan layanan Medical Record Service. Proyek percontohan Google itu telah
melibatkan puluhan ribu pasien di rumah sakit Cleveland yang dengan suka rela mentransfer
rekam medis mereka. Rekam medis yang terkumpul itu dipergunakan oleh Google untuk
memberikan layanan melalui aplikasi terbarunya. Perlu dicatat bahwa setiap data pasien dalam
rekam medis, seperti resep obat, jenis alergi, riwayat kesehatan, dan sebagainya semuanya itu
dilindungi dengan mempergunakan password, seperti juga yang disyaratkan dalam layanan
Google lainnya. Layanan Google tersebut semakin membuat pengelola rumah sakit ingin segera
memakai dan mengintegrasikan sistem informasi dan manajemenya dengan Google demi
mewujudkan sistem layanan kesehatan yang lebih efektif dan progresif.

. C. Pentingnya Teknologi Informasi di Bidang Kesehatan

Era reformasi merupakan periode yang melibatkan banyak informasi dalam pengambilan
keputusan, baik oleh individu, perusahaan, maupun instansi pemerintah. Informasi sudah
semakin mudah diperoleh, sudah semakin bervariasi bentuknya dan semakin banyak pula
kegunaannya (Wahyu,2004).

Informasi tersebut akan lebih tertata jika terdapat adanya sebuah teknologi yang dapat
memuatnya, misalnya teknologi informasi. Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi
yang berkembang dengan pesat saat ini. Contohnya penggunaan komputer sebagai salah satu
prasarana dalam mengolah informasi yang dapat menghasilkan output lebih baik.
Rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan lainnya tentunya membutuhkan suatu sistem
informasi yang cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan kesehatannya. Pengelolaan data
di suatu sarana pelayanan kesehatan menjadi komponen penting dalam mewujudkan suatu sistem
informasi pada sarana pelayanan kesehatan. Dapat dikatakan begitu penting karena data di suatu
rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan jika sudah diolah menggunakan suatu sistem
informasi maka tingkat human error akan dapat diminimalisasi. Jika suatu data rekam medis
pasien di sebuah sarana pelayanan kesehatan masih diolah secara manual, maka kualitas
pelayanan kesehatannya menjadi rendah. Pelayanan akan berlangsung lebih lama, banyak
ditemukan kesalahan-kesalahan dalam penulisan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dengan
adanya suatu teknologi informasi yang ada sekarang ini, pengolahan data rekam medis pasien
dapat dirubah dari yang manual menjadi elektronik. Selain lebih cepat dan mudah, pengelolaan
data juga menjadi lebih akurat.

Teknologi informasi pada sarana pelayanan kesehatan dapat diwujudkan dalam suatu bentuk
Sistem Informasi Manajemen (SIM). Jika sarana pelayanan kesehatan tersebut adalah rumah
sakit, maka sistem informasi manajemennya disebut SIMRS. Jika sarana pelayanan kesehatan
tersebut adalah puskesmas, maka sistem informasi manajemennya disebut SIMPUS. Sistem
informasi manajemen dapat digunakan oleh tenaga kesehatan, baik dokter, perawat maupun
perekam medis itu sendiri. Dengan adanya SIM di suatu sarana pelayanan kesehatan akan sangat
membantu dalam peningkatan pelayanan kesehatan kepada pasien. Sehingga akan tercapai
derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Dalam sistem informasi manajemen minimal
harus memuat :

1. Pendaftaran pasien, baik rawat inap, rawat jalan, maupun Instalasi gawat darurat yang
diisi oleh tenaga rekam medis. Dalam menu ini terdapat input data mengenai data sosial
pasien seperti nama, nomor rekam medis, nomor registrasi, alamat, tempat dan tanggal
lahir, dan lain sebagainya.

2. Terdapat menu input pelayanan yang digunakan/diisi oleh tenaga kesehatan. Dalam menu
ini tenaga medis menginputkan pelayanan apa saja yang telah diberikan kepada pasien.

3. Menu cari pasien. Menu ini digunakan untuk mencarai data pasien, bisa melalui nomor
rekam medisnya, nama maupun alamat.
4. Menu pelaporan. Pelaporan merupakan hal yang penting dalam suatu fasilitas pelayanan
kesehatan. Pelaporan dapat digunakan untuk mengevaluasi pelayanan kesehatan yang
telah diberikan suatu fasilitas pelayanan kesehatan. Dalam pelaporan juga dapat dilihat
data 10 besar penyakit di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut dan lain sebagainya.

Dalam suatu sistem informasi manajemen di suatu fasilitas pelayanan kesehatan minimal
memuat 4 hal di atas. Hal ini tentu saja tetap tergantung dengan kebutuhan fasilitas pelayanan
kesehatan masing-masing. Biasanya semakin besar suatu fasilitas pelayanan kesehatan, maka
sistem informasi manajemennya juga semakin kompleks guna menunjang pelayanan
kesehatannya.

Dalam pembuatan suatu sistem informasi manajemen dibutuhkan peran seorangprogammer dan
designer dimana dalam hal ini adalah perekam medis. Perekam medis memiliki peran sebagai
jembatan yang menghubungkan antara seorangprogrammer dengan fasilitas pelayanan
kesehatan. Apa yang dibutuhkan oleh suatu fasilitas pelayanan kesehatan diimplementasikan
dalam sebuah desain oleh seorang perekam medis sehingga dapat dipahami dengan baik oleh
seorangprogrammer. Sehingga sistem informasi manajemen yang dibutuhkan dapat tepat guna.
Seorang perekam medis dapat mendesain sebuah rancangan program melalui aplikasi GUI.
Aplikasi ini sangat mudah untuk digunakan bahkan untuk pemula. Aplikasi ini berekstensi .dui.
Dalam aplikasi GUI terdapat menu menu atau icon yang dapat di lepas-pasang sesuai dengan
kebutuhan. Aplikasi ini sangat membantu seorang programmer dalam pembuatan sebuah sistem
informasi manajemen (SIM).

Oleh karena itu, teknologi informasi di bidang kesehatan sangatlah penting. Terutama untuk
pembuatan sistem informasi manajemen suatu fasilitas pelayanan kesehatan. Proses penginputan
data rekam medis pasien dapat berlangsung lebih cepat, efektif dan efisien tentunya. Di samping
kelebihan pastilah ada kekurangan. Dalam pemakaian sebuah sistem informasi manajemen di
suatu fasilitas pelayanan kesehatan, tingkat keamanan data rekam medis pasien belum dapat
dijamin. Namun, secara keseluruhan penggunaan teknologi informasi di bidang kesehatan ini
akan sangat membantu dalam pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem informasi kesehatan yang terstandard memberikan kemudahan untuk menerapkan


layanan kesehatan berjenjang/rujukan, karena setiap data,pesan dan informasi yang
disampaikan dapat diproses sesuai dengan tujuannya.OpenEHR memberikan standard
templet model informasi yang terdiri dari struktur data, tipe data dan model objek yang
mendukung arsitektur semantik pengem-bangan aplikasi sistem kesehatan berbasis
web(Web Application) dan menjadi acuan standard Open e-Health Guna-darma
Information System (OpElthGunaSys). Health Level Seven (HL7) memberikan standar
pesan untuk per-tukaran data, pesan dan informasi sistem kesehatan.Open e-Health
Gunadarma Information System (OpElth GunaSys)mengadopsi HL7 CDA pada standar
pe-san dokumen dan HL7 v2.x untuk pesan.OpElth GunaSys mengimplementasikan HL7
standard pada servis berbasis web(Web Services).
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/icebear8037/5d9da5aa0d8230455945d892/perana-teknologi-
informasi-di-bidang-kesehatan

https://www.google.com/search?safe=strict&source=hp&ei=A03-X7zEIJuo9QPe-
q2gAQ&q=Pentingnya+eknologi+Informasi+di+Bidang+Kesehatan&oq=Pentingnya+eknologi+
Informasi+di+Bidang+Kesehatan&gs_lcp=CgZwc3ktYWIQAzIGCAAQFhAeUNFKWNFKYPt
paAJwAHgAgAGLAYgBiwGSAQMwLjGYAQCgAQKgAQGqAQdnd3Mtd2l6sAEA&sclient
=psy-ab&ved=0ahUKEwj80YyV4ZfuAhUbVH0KHV59CxQQ4dUDCAY&uact=5

https://www.google.com/search?safe=strict&ei=Ek3-
X5C2F87b9QPR0rM4&q=Dampak+Positif+Teknologi+Informasi+di+Bidang+Kesehatan&oq=
Dampak+Positif+Teknologi+Informasi+di+Bidang+Kesehatan&gs_lcp=CgZwc3ktYWIQA1CL
hwdYi4cHYMieB2gDcAB4AIABAIgBAJIBAJgBAaABAaABAqoBB2d3cy13aXqwAQDAAQ
E&sclient=psy-ab&ved=0ahUKEwiQh5ec4ZfuAhXObX0KHVHpDAcQ4dUDCAw&uact=5

Anda mungkin juga menyukai