Oleh:
HENY AGUSTINA
NPM. 2314201210272
1.2.5 Penelitian
Penelitian ilmiah yang sering dilakukan dalam bidang kesehatan sangatlah bergantung
pada penggunaan komputer. Penggunaan komputer dapat memaksimalkan hasil penelitian,
karena dengan adanya komputer penelitian itu dapat di telusuri lebih dalam dan lebih detail.
Misalnya penelitian untuk mendeteksi bakteri atau virus baru, pendeteksian DNA, dan lain
sebagainya.
1.2.6 Melihat dan menganalisa organ – organ tubuh bagian dalam manusia
Untuk dapat melihat organ tubuh bagian dalam manusia telah ditemukan begitu banyak
alat canggih, namun hampir seluruh alat tersebut masih bergantung pada perangkat komputer
sebagai sarana untuk penyaluran data ataupun gambarnya. Oleh karenanya, komputer memiliki
peranan yang vital juga dalam melihat dan menganalisa organ – organ tubuh manusia tersebut.
Contoh penggunaan sistem komputer untuk menganalisa organ – organ tubuh :
1.2.6.1 System Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur
otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan
sinar-X.
1.2.6.2 System Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) berguna untuk melihat gambar dari
berbagai sudut organ tubuh secara bergerak.
1.2.6.3 SPECT (Single Photon Emission Computer Tomography) merupakan sistem komputer
yang mempergunakan gas radiokatif untuk mendeteksi partikel- partikel tubuh yang
ditampilkan dalam bentuk gambar.
1.2.6.4 PET (Position Emission Tomography) merupakan sistem komputer yang menampilkan
gambar yang mempergunakan isotop radioaktif.
1.2.6.5 NMR (Nuclear Magnetic Resonance) yaitu teknik mendiagnosa dengan cara
memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hydrogen.
1.2.6.6 USG (Ultra Sonography) adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan
gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz –
2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor berupa gambar dua
dimensi atau tiga dimensi.
1.2.6.7 Helical CT-SCAN adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara komputerisasi,
dengan potongan tranversal, coronal dan sagital, paling kecil jarak antara potongan 3 mm.
1.2.6.8 Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara
komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagita.
1.3 Manfaat Penggunaan HIT dan penerapan komputer dalam bidang kesehatan
Menurut Department of Health and Human Services, 2007 dalam Liu (2009), maanfaat
penggunaan HIT adalah sebagai berikut :
1.3.1 Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
1.3.2 Mencegah kesalahan medis
1.3.3 Mengurangi biaya perawatan kesehatan
1.3.4 Meningkatkan efisiensi administrasi
1.3.5 Menurunkan dokumen
1.3.6 Memperluas akses jangkauan perawatan
Seperti yang telah dijabarkan di atas, peranan dan aplikasi komputer dalam bidang
kesehatan sangatlah banyak. Komputer secara tidak langsung telah membantu manusia untuk
mengetahui penyakit yang dideritanya hingga sampai pada tahap penyembuhan. Sebagai
kesimpulannya, manfaat dari penerapan komputer dalam bidang kesehatan di tiap-tiap
aplikasinya antara lain sebagai berikut :
1.3.1 Mendiagnosa suatu penyakit dan menentukan obat yang cocok
1.3.2 Melihat dan menganalisa organ – organ tubuh bagian dalam manusia
1.3.3 Memonitoring status pasien, merecord data pribadi pasien dan riwayat penyakit pasien
1.3.4 Melakukan penelitian ilmiah yang diperlukan
1.3.5 Memasukkan, menyimpan, menggelompokkan dan mengolah data – data secara cepat
1.3.6 Mendeteksi DNA seseorang
1.3.7 Mengecek dan mengethaui hasil tes darah di laboratorium
1.3.8 Sebagai alat Bantu dalam pemeriksaan medis
Intinya, dengan adanya komputer dalam bidang kesehatan sangatlah membantu.
Kegiatan yang tadinya belum bisa dilakukan, saat ini sudah dapat dilakukan dengan komputer.
Penggunaan komputer membuat pekerjaan seseorang menjadi lebih mudah, cepat dan akurat.
1.6 Telenursing
Saat ini perawat dituntut untuk profesional dan dapat mengikuti perkembangan dan
kemajuan teknologi, termasuk dalam pemanfaatan teknologi informasi dibidang pelayanan
asuhan keperawatan, saat ini masyarakat membutuhkan asuhan keperawatan yang dapat
diakses melalui jarak jauh salah satunya memanfaatkan teknologi informasi dan media internet.
Telenursing merupakan pemberian asuhan keperawatan dengan menggunaan teknologi kepada
masyarakat secara jarak jauh dengan tujuan untuk mengatasi masalah kesehatan khususnya
masalah keperawatan. Teknologi yang dapat digunakan dalam pelaksanaan telenursing sangat
beragam, yaitu di antaranya telepon, smartphone, mesin faksimile, komputer, dan pemanfaatan
jaringan internet. Perawat yang melakukan telenursing tetap melalui proses - proses dalam
keperawatan yaitu pengkajian, perumusan masalah, intervensi, implementasi, dan evaluasi
serta adanya pendokumentasian. Contoh penerapan telenursing yaitu pemberian edukasi atau
pendidikan kesehatan kepada pasien Hipertensi, edukasi bisa dilakukan dengan melalui media
komunikasi, misal video call atau zoom. Dalam pelaksanaan tindakan tersebut perlu adanya
hubungan terapeutik antara perawat dan pasien atau masyarakat. Prinsip dalam pelaksanaan
telenursing yaitu selalu meningkatkan kualitas dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang
diberikan, mampu mendefinisikan peran dan tanggung jawab, mengurangi pemberian informasi
yang tidak perlu dengan menekankan pemberian informasi sesuai dengan permasalahan yang
dihadapi pasien, serta mampu menjaga privasi dan kemanan informasi yang berkaitan dengan
pasien.
Brailer, D. J. (2004). The decade of health information technology: delivering consumercentric and
information-rich health care. Washington DC: Office of the National Coordinator for Health
Information Technology.
Hamson, Zulkarnain. (2021). Informasi teknologi di dunia ilmu kesehatan. Bandung: Penerbit
Media Sains Indonesia.
Jalil, S.A. (2005). Teknologi informasi untuk kesehtan sebagai komunikasi informasi efektif bagi
daerah. Disampaikan pada symposium nasional membangun era informasi melalui sistem
rekam elektronik dalam manajemen sistem informasi kesehatan di Indonesia. Jakarta.
https://repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/3309.pdf
Liu, D. (2009). Health information technology and nursing homes. University of Pittsburgh.
ProQuest Dissertations and Theses.
Sabarguna. (2012). Hospital development health system. Materi kuliah SIM. Jakarta: FIK UI.
Siti, R. G. S., Shofa, R. N., & Rianto, R. (2019). Perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi
menggunakan framework TOGAF Versi 9.1 Di SMK Kesehatan Hidayah Medika
Tasikmalaya. Jurnal SITECH : Sistem Informasi Dan Teknologi, 2(1), 51–66.
https://doi.org/10.24176/sitech.v2i1.3123