Anda di halaman 1dari 7

SISTEM INFORMASI KESEHATAN TERITREGASI

BAB I

PENDAHULUAN

Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di


seluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka
penyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat.Peraturan
perundangundangan yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah
Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi
desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor
932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan
sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota. Hanya saja dari isi kedua
Kepmenkes mengandung kelemahan dimana keduanya hanya memandang
sistem informasi kesehatan dari sudut padang menejemen kesehatan, tidak
memanfaatkan state of the art teknologi informasi serta tidak berkaitan dengan
sistem informasi nasional.

Ketidakberhasilan dalam pengembangan sistem informasi tersebut, lebih


disebabkan dalam segi perencanaan yang kurang baik, dimana identifikasi
faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors) dalam
implementasi sistem informasi tersebut kurang lengkap dan menyeluruh.
Perkembangan dan perubahan yang cepat dalam segala hal juga terjadi di dunia
pelayanan kesehatan. Hal ini semata-mata karena sektor pelayanan kesehatan
merupakan bagian dari sistem yang lebih luas dalam masyarakat dan
pemerintahan dalam suatu negara, bahkan lebih jauh lagi sistem yang lebih
global. Perubahan-perubahan di negara lain dalam berbagai sektor mempunyai
dampak terhadap sistem pelayanan kesehatan.

Dalam era seperti saat ini, begitu banyak sektor kehidupan yang tidak
terlepas dari peran serta dan penggunaan teknologi komputer, terkhusus pada
bidang-bidang dan lingkup pekerjaan. Semakin hari, kemajuan teknologi
komputer, baik dibidang pirangkat lunak maupun perangkat keras berkembang
dengan sangat pesat, disisi lain juga berkembang kearah yang sangat mudah
dari segi pengaplikasian dan murah dalam biaya. Solusi untuk bidang kerja
apapun akan ada cara untuk dapat dilakukan melalui media komputer, dengan
catatan bahwa pengguna juga harus terus belajar untuk mengiringi kemajuan
teknologinya. Sehingga pada akhirnya, solusi apapun teknologi yang kita
pakai, sangatlah ditentukan oleh sumber daya manusia yang menggunakannya.
Rumah Sakit, sebagai salah satu institusi pelayan kesehatan masyarakat akan
melayani traksaksi pasien dalam kesehariannya. Pemberian layanan dan
tindakan dalam banyak hal akan mempengarui kondisi dan rasa nyaman bagi
pasien. Semakin cepat akan semakin baik karena menyangkut nyawa pasien.
Semakin besar jasa layanan suatu rumah sakit, akan semakin kompleks pula
jenis tindakan dan layanan yang harus diberikan yang kesemuanya harus tetap
dalam satu koordinasi terpadu. Karena selain memberikan layanan, rumah sakit
juga harus mengelola dana untuk membiayai operasionalnya. Melihat situasi
tersebut, sudah sangatlah tepat jika rumah sakit menggunakan sisi kemajuan
komputer, baik perangkat lunak maupun perangkat kerasnya dalam upanya
membantu penanganan manajemen yang sebelumnya dilakukan secara manual.

Dengan adanya teknologi informasi yang diterapkan dengan baik dapat


mendukung proses pengelolaan manajemen menjadi efektif dan efisien. Seiring
dengan kemajuan teknologi, pengenalan teknologi informasi pada sistem
pelayanan kesehatan memberikan harapan-harapan akan peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan

Rekam medis elektronik adalah penggunaan metode elektronik untuk


pengumpulan, penyimpanan, pengolahan serta pengaksesan rekam medis
pasien di rumah sakit yang telah tersimpan dalam suatu sistem manajemen
basis data multimedia yang menghimpun berbagai sumber data medis
(Sabarguna, 2009). Kriteria rekam medis elektronik yang harus dimiliki antara
lain mengintegrasikan data dari berbagai sumber, sumber informasi pada setiap
pelayanan dan mendukung pemberi pelayanan kesehatan dalam pengambilan
keputusan (Amatayakul, 2004).
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 749a
Tahun 1989 Tentang Rekam Medis belum menjelaskan mengenai rekam medis
elektronik, sedangkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 269 Tahun 2008 Tentang Rekam Medis sudah dijelaskan bahwa rekam
medis dapat dibuat secara elektronik. Peraturan mengenai rekam medis
elektronik didukung pula dengan adanya Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Dengan
demikian PERMENKES RI Nomor 269 Tahun 2008 Tentang Rekam Medis
dan UU RI Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
dapat menjadi dasar hukum penerapan rekam medis elektronik di Indonesia.

B.Rumusan masalah

1.Bagaimana sistem informasi kesehatan terintegrasi

1.2TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui sistem informasi kesehatan terintegrasi

1.2.2 Tujuan Kusus

Memahami sistem informasi kesehatan terintegrasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan pustaka
1. Rekam medis

Rekam medis merupakan inti dari suatu sistem informasi kesehatan.Data


dalam rekam medis akan menjadi bahan utama yang akan diolah menjadi
informasi dan kemudian menjadi pengetahuan dalam sistem informasi
kesehatan ,suatu sistem informasi kesehatan di rancang dan di susun untuk
mengitegrasikan kegiatan pengumpulan data,pelaporan,dan penggunaan
informasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan
(Rano indardi edisi2)

Rekam medis menurut IFHRO (International Federation Health Record


Organization) adalah a health record contains all information about a patients,
his illness and treatment and the end entries in it are recorded in the order in
which event of care occours (rekam medis berisi semua informasi mengenai
pasien, penyakit, pengobatan, dan rekaman yang didalamnya sesuai dengan
urutan pelayanan/perawatan

2. SISTEM INFORMASI KESEHATAN

Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah suatu sistem pengelolaan data dan
informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematika dan
terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat

Berdasarkan sistem informasi kesehatan teritegrasi

1.rekam kesehatan elektronik (RKE) Elektronic Medical Record

Sering dipertukarkan dengan (Computer-base patien record(CPR)


untuk menyatakan suatu sistem bebasis komputer yang di
manfaatkan untuk mengelola informasi pelayanan kesehatan

Rekam kesehatan elektronik juga mempunyai kemampuan/fitur


berikut ini:

1.kemampuan mengindetifikasi seluruh informasi pasien


yang di bentuk dan di kelola saryankes
2.kemampuan untuk menyiapkan seluruh informasi pasien
agar siap digunakan oleh seluruh pemberi layanan yang
bekerja di saryankes

3.ketersedian sistem keamanan yang mampu melindungi


integritas dan kerahasian setiap informasi pasien

2.manejemen pengelolaan pasien

Meskipun RKE masih terus dikembangkan dan masih perlu


distandarkan dalam saryankes,sistem yang dimaksud adalah
manajemen pengelolaan pasien.sistem ini mengumpulkan dan
mengelola data dari setiap pasien dilayani,secara umum sistem ini
meliputi proses penangkapan data dan pelaporan hasil,

3. Keamanan informasi kesehatan

1) Operasional

Sistem informasi kesehatan petugas sepakat menggunakan layar monitor


32 inci untuk sistem informasi kesehatan di bidang pelayanan kesehatan

2) Keamanan

Sistem keamanan menggunakan password untuk mempermudah


penggunaannya, yang pertama password untuk membuka akses
pengolahan data dan informasi yang digunakan oleh petugas kesehatan
serta pengambil kebijakan,

3) Privasi

Secara umum di pahami sebagai hak individu untuk membatasi akses


terhadap informasi dirinya
4. Ancaman terhadap keamanan informasi

1.kesalahan pada aspek pengguna (human error) termasuk diantaranya yaitu


terhapus,kereuksakan tak di sengaja

2.ganguan teknis termasuk kegagalan backup, kegagalan sistem,virus komputer

3.tindakan yang disengaja misalnya mencari informasi di luar kewenangan,


mengubah data di luar kewenanganya.(medical records
intitute,2001;Amatayakul ,Marget,2002

B.Konsep teori

Gambar 1.kerangka teori

Keterangan empiris

Akan diketahui gambaran tentang sistem informasi kesehatan

Anda mungkin juga menyukai