Anda di halaman 1dari 51

SISTEM INFORMASI

KESEHATAN

Susana Setyowati, S.ST.,MPH


Pendahuluan
Sistem Informasi merupakan “jiwa” dari suatu proses
manajemen, demikian pula Sistem Informasi Kesehatan
merupakan “jiwa” dari manajemen kesehatan.
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) sebagai bagian
penting dari manajemen kesehatan terus berkembang
selaras dengan perkembangan organisasi.
Dengan adanya perubahan sistem kesehatan
mengakibatkan terjadinya perubahan pada SIK, namun
sayangnya perubahan sistem kesehatan di lapangan
tidak secepat dengan yang diperkirakan oleh para
pengambil keputusan.
Lanjutan …
SIK membantu dalam proses pengambilan keputusan,
yaitu untuk :
(a) Pelaksanaan pelayanan kesehatan sehari-hari,
(b) Intervensi cepat dalam penanggulangan masalah
kesehatan, dan
(c) Untuk mendukung manajemen kesehatan di tingkat
kabupaten/kota, provinsi dan pusat terutama dalam
penyusunan rencana jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang.
SIK yang baik adalah sistem informasi yang mampu
menghasilkan data/informasi yang akurat dan tepat waktu.
Pengertian sistem
 Suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen
yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu
tujuan (Gavinov, Soemantri).
 Gabungan dari elemen- elemen yang saling berhubungan
dalam suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai
satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan
sesuatu yang telah ditetapkan (Ryan)
 Suatu struktur konseptual yang terdiri dari fungsi- fungsi
yang berhubungan dan bekerja sebagai unit untuk
mencapai keluaran yang diinginkan secara efektif dan
efisien (Jhon Mc.Manama)
Ciri- ciri sistem

1. Sistem mempunyai tujuan


2. Sistem terdiri dari berbagai bagian,
tetapi secara keseluruhan merupakan
suatu yang bulat dan utuh
3. Berbagai bagian – bagian pada suatu
sistem saling berkaitan dan berinteraksi
Pengertian informasi
 Informasi ialah data yang disajikan dalam bentuk yang
berguna untuk membuat suatu keputusan (lani sidharta,
1995).
 Informasi ialah data yang telah diproses untuk suatu
tujuan tertentu, tujuannya ialah untuk menghasilkan
keputusan ( Meliono M. Anton, 1990).
 Informasi ialah pengklasifikasian dan pengolahan
serta mampu menginterpretasikan guna pengambilan
sebuah keputusan (Subtari Tata, 1999).
Definisi Sistem informasi
 Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)

Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang
spesifik.
 Bodnar dan HopWood (1993)

Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk
mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.
 Alter (1992)

Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi
informasi yang diorganisasikan untuk mencapai prinsipnya lebih rumit, hal tersebut dapat
difahami dengan baik dengan melihat perspektif teknologi yang berada dalam suatu
organisasi
Definisi Sistem Informasi Kesehatan (SIK)

Sekumpulan komponen yang bekerjasama


untuk menghasilkan data-data informasi
dan fakta untuk mencapai tujuan yang
sama dalam peningkatan pelayanan
Kesehatan.
Sistem pengolahan data dan
informasi kesehatan untuk mendukung
manajemen kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat
PERKEMBANGAN SISTEM
INFORMASI KESEHATAN

• Era manual (sebelum tahun


1 2005)

• Era transisi (tahun 2005-2011)


2

• Era komputerisasi (mulai tahun


3 2012)
1. Karakteristik Era manual
Aliran data terfragmentasi.
Aliran data dari sumber data (fasilitas kesehatan) ke pusat melalui berbagai
jalan.
Data dan Informasi dikelola dan disimpan oleh masing-masing Unit di
Departemen Kesehatan.
Bentuk data : agregat.
Sering terjadi duplikasi dalam pengumpulan data.
Sangat beragamnya bentuk laporan.
Validitas diragukan.
Data sulit diakses.
Karena banyaknya duplikasi, permasalahan kelengkapan dan validitas, maka
data sulit dioah dan dianalisis.
Pengiriman data masih banyak menggunakan kertas sehingga tidak ramah
lingkungan.
2. Karakteristik Era transisi
Komunikasi data sudah mulai terintegrasi (mulai
mengenal prinsip 1 pintu, walau beberapa masih
terfragmentasi).
Sebagian besar data agregat dan sebagian kecil data
individual.
Sebagian data sudah terkomputerisasi dan sebagian
masih manual.
Keamanan dan kerahasiaan data kurang terjamin.
3. Karakteristik Era komputerisasi
Pemanfaatan data menjadi satu pintu (terintegrasi).
Data individual (disagregat).
Data dari Unit Pelayanan Kesehatan langsung
diunggah (upload) ke bank data di pusat (e-Health).
Penerapan teknologi m-Health dimana data dapat
langsung diunggah ke bank data.
Keamanan dan kerahasiaan data terjamin (memakai
secure login).
Lebih cepat, tepat waktu dan efisien.
Lebih ramah lingkungan.
Tujuan Sistem Informasi Kesehatan
Meningkatkan manajemen pelayanan
kesehatan
Mengetahui tingkat status kesehatan
masyarakat
Sebagai dasar evidence based bagi
sistem kesehatan
Sebagai dasar dalam proses
pengambilan keputusan dalam
manajemen kesehatan
Manfaat Dari Sistem Informasi Kesehatan
Memudahkan setiap pasien untuk
melakukan pengobatan di rumah sakit
Memudahkan rumah sakit untuk
mendaftar setiap pasien yang berobat di
situ
Semua kegiatan di rumah sakit terkontrol
dengan baik / bekerja secara tersturktur
Sik akan terintegrasi
Dasar KEBIJAKAN Sistem Informasi
Kesehatan
1. UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan Bab XIV, Pasal 168 – 169

2. Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi


desentralisasi bidang kesehatan

3. Kepmenkes RI Nomor 511 tahun 2002 tentang Kebijakan Strategi


Pengembangan Sistim Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) dan
Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang juklak
pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota.

4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 837 tahun 2007 tentang


Pengembangan Jaringan Komputer Online Sistem Informasi Kesehatan
Nasional
Konsep Pengembangan sik
Sistem informasi yang ada saat ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
a. Masing-masing program memiliki sistem informasi sendiri
yang belum terintegrasi.
b. Terbatasnya perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software).
c. Terbatasnya kemampuan sumber daya manusia.
d. Masih belum membudayanya pengambilan keputusan
berdasarkan data/informasi.
e. Belum adanya sistem pengembangan karir bagi pengelola
system informasi, sehingga seringkali timbul keengganan
bagi petugas untuk dipromosikan menjadi pengelola sistem
informasi.
Konsep-2 Pengembangan sik
1. Sistem informasi tidak identik dengan sistem
komputerisasi. (sistem informasi berbasisi komputer
digunakan untuk mengatasi berbagai masalah, etc: tdk
tepat waktu, bnyak informasi, tdk akurat, duplikasi data )
2. Sistem informasi organisasi adalah suatu sistem yang
dinamis.
3. Sistem informasi sebagai suatu sistem harus mengikuti
siklus hidup sistem.
4. Daya guna sistem informasi sangat ditentukan oleh
tingkat integritas sistem informasi itu sendiri.
Lanjutan Konsep-2 Pengembangan sik
5. Keberhasilan pengembangan sistem informasi bergantung
pada strategi yang dipilih.
6. Pengembangan Sistem Informasi organisasi dilakukan
secara menyeluruh.
7. Informasi telah menjadi aset organisasi, yaitu
 Dapat menentukan kelancaran dan kualitas proses kerja
 Menjadi ukuran kinerja
 Menjadi acuan yang menetukan kedudukan organisasi dalam
persaingan lokal maupun global
8. Penjabaran sistem sampai ke aplikasi mudah dipahami
Pengembangan SIK Dalam visi,misi
depkes :
1. Meningkatkan surveilans, monitoring dan
sistem informasi kesehatan
2. Berfungsinya evidence based dalam
seluruh sistem informasi kesehatan di
Indonesia
3. Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia
Komponen Sistem Informasi Kesehatan

1. Proses
informasi

2. Manajemen
sistem informasi
Komponen Sistem Informasi Kesehatan
a. Proses informasi, yang terdiri dari:
1. Pengumpulan data
2. Pengiriman data
3. Pengolahan data
4. Analisis data
5. Penyajian informasi
b. Manajemen sistem informasi, yang
terdiri dari:
1. Sumber daya sistem informasi kesehatan meliputi
orang-orang (perencana, manajer, ahli statistik, ahli
epidemiologi, pengumpul data), perangkat keras
(register, telepon, komputer), perangkat lunak (kertas
karbon, format laporan, program pengolah data) dan
sumber dana.
2. Aturan-aturan organisasi, misalnya penggunaan
standar diagnosa dan penanganan, uraian tugas
petugas, prosedur manajemen distribusi, prosedur
pemeliharaan komputer yang memungkinkan efisiensi
penggunaan sumber daya sistem informasi kesehatan.
Keamanan sistem informasi 
Adalah segala bentuk mekanisme yang
harus dijalankan dalam sebuah sistem
yang ditujukan agar sistem tersebut
terhindar dari segala ancaman yang
membahayakan. Dalam hal ini,
keamanannya melingkupi keamanan
data/informasi dan keamanan pelaku
sistem (user).
Elemen program pengamanan informasi kesehatan

1. Kerahasiaan

2. Integritas

3. Ketersediaan
informasi
Beberapa bentuk serangan terhadap keamanan
sistem informasi, diantaranya:

1.    Interruption

2.    Interception

3.    Modification

4.    Fabrication
Lanjutan….
1.    Interruption
Perangkat sistem menjadi rusak atau tidak tersedia.
Serangan ditujukan kepada ketersediaan (availability)
dari sistem. Contoh serangan adalah “denial of service
attack”.
2.    Interception
Pihak yang tidak berwenang berhasil mengakses aset
atau informasi. Contoh dari serangan ini adalah
penyadapan (wiretapping).
Lanjutan….
3.    Modification
Pihak yang tidak berwenang tidak saja
berhasil mengakses, akan tetapi dapat juga mengubah
(tamper) aset. Contoh dari serangan ini antara lain
adalah mengubah isi dari website dengan pesan-pesan
yang merugikan pemilik web site.
4.    Fabrication
Pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke
dalam sistem. Contoh dari serangan jenis ini adalah
memasukkan pesan-pesan palsu seperti e-mail palsu ke
dalam jaringan computer.
A.   Pengamanan Berbasis Hardware
Perangkat Keras (Hardware), adalah kumpulan
peralatan yang saling berhubungan satu sama lain,
peralatan ini berupa CPU, disks, tapes, modem, cables,
dan lainnya. 
Perangkat keras ini dirancang khusus untuk mengikuti
perintah/instruksi yang diberikan kepadanya. 
Dalam pengoperasiannya, sebuah komputer terdiri dari
perangkat keras dan perangkat lunak.  Keduanya saling
berketergantungan.
A.   Pengamanan Berbasis Hardware
Keamanan hardware menjadi penting karena
kerusakan pada hardware dapat menyebabkan
kerusakan pada data dan sofware tetapi mungkin juga
tidak mempengaruhi apapun,
Misalnya : kerusakan mouse tidak mempengaruhi data
atau software, sedangkan kerusakan hard disk akan
merusak data dan software.
lanjutan …
Perangkat keras merupakan subsistem dari sistem
komputer. Seperti halnya dengan sistem komputer,
perangkat keras terdiri dari beberapa komponen
pendukung, yaitu :
1. Alat masukan (input device),
2. Alat pemroses (process device),
3. Alat keluaran (output device),
1. Alat masukan (input device),
Alat input atau masukan adalah alat yang berfungsi
untuk menerima masukan berupa data, baik berupa
numerik, karakter, string maupun gambar. Teknologi
alat masukan berkembang sangat pesat, misalnya saja
keyboard, pointing device, scanner, sensor dan voice
recognizer.
2. Alat pemroses (process device),
Alat pemroses (processing device) adalah alat untuk
mengeksekusi instruksi-instruksi program dan 
memproses data yang dimasukkan lewat alat masukan.
Alat pemroses terdiri dari prosesor atau CPU dan
memori utama (main memory). CPU merupakan
tempat pemrosesan instruksi-instruksi program.
3. Alat keluaran (output device)
Alat Output bisa diartikan sebagai peralatan yang berfungsi
untuk mengeluarkan hasil pemrosesan ataupun pengolahan
data yang berasal dari CPU ke dalam suatu media yang
dapat dibaca oleh manusia ataupun dapat digunakan untuk
penyimpanan data hasil proses.
Output yang dihasilkan dari pengolahan data dapat
digolongkan ke dalam 3 (tiga) macam bentuk, yaitu:
Tulisan (huruf, kata, angka, karakter khusus, dan simbol-
simbol lain).
Image (bentuk grafik atau gambar).
Suara (bentuk musik atau rekaman suara).
Memory, alat penyimpanan (storage device),
Hal-hal yang dapat menyebabkan kerusakan
hardware adalah antara lain:

a.    Kelistrikan

b.    Kesalahan prosedur

c.    Bencana alam/kerusuhan


lanjutan…
a.    Kelistrikan
Hardware komputer sangat tergantung pada listrik. Oleh karena itu
ketidakstabilan listrik akan mempengaruhi kinerja dan ketahanan hardware.
Komputer yang sering mati dengan tiba-tiba akibat kehilangan pasokan listrik
dapat memicu kerusakan baik pada hard disk, motherboard bahkan power
supply dan perangkat lainnya.
b.    Kesalahan prosedur
Penggunaan atau penempatan yang tidak sesuai aturan akan menyebabkan
memperpendek masa pakai hardware. Menyalakan komputer diruang yang
panas atau memaksakan komputer menyala terus menerus dapat menimbulkan
kerusakan.
c.    Bencana alam/kerusuhan.
Faktor ini adalah yang paling sulit dihindarkan karena diluar kemampuan kita.
Banjir, gempa atau kerusuhan bila mencapai computer maka kerusakan parah
sangat mungkin terjadi.
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah
antara lain:
a.  Memasang Stavolt atau UPS (Universal Power
Saving)
Dengan adanya stavolt yang berfungsi menstabilkan
arus listrik atau UPS yang berfungsi untuk
menyediakan daya listrik selama beberapa waktu
sehingga kita dapat melakukan proses shutdown secara
baik, maka kerusakan akibat listrik dapat
diminimalkan. UPS ada yang dilengkapi dengan
aplikasi untuk mengendalikan UPS, baik untuk melihat
kapasitas baterai atau memantau kondisi UPS lewat
internet.
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah
antara lain:
b.  Menggunakan sesuai prosedur
Penempatan komputer yang benar, menyalakan dan
mematikan, serta pemakaian sesuai fungsinya akan
membuat hardware lebih awet. Selain itu penggunaan
sesuai dengan prosedur khususnya yang berhubungan
dengan kelistrikan akan mengurangi resiko kebakaran,
misalnya mematikan komputer hingga stavolt/UPS.
B.    Pengamanan Berbasis Software
B. Pengamanan Berbasis Software
Perangkat Lunak (Software), adalah sekumpulan
program yang dilengkapi dengan dokumentasi yang
berhubungan secara langsung ke komputer, yang
digunakan untuk menjalankan fungsi-fungsi yang
diinginkan.
Misalnya, perangkat lunak untuk manajemen data,
inventorisasi, ataupun untuk pembuatan dokumentasi. 
Pengembangan perangkat lunak disini erat hubungan
dengan perkembangan sistem operasi dan aplikasi
yang dijalankan diatasnya. 
B. Pengamanan Berbasis Software
Software yang kita miliki dapat mengalami kerusakan
yang membuat kita terpaksa harus memperbaiki atau
memasang ulang. Oleh karena itu software yang kita
miliki perlu dijaga apalagi bila kita beli dengan harga
mahal atau perlu keahlian khusus dalam proses
pemasangannya (apalagi bila kita tidak tahu proses
melakukannya) atau vital dalam pekerjaan kita.
Lanjutan …
Firewall software adalah salah satu komponen penting
dalam suatu komputer dan jaringan yang melibatkan
banyak pengguna yang diinstall pada server, client PC,
dst.
Perangkat lunak / software bekerja pada application
layer sehingga penyerangan, penyusup atau perusak
juga melewati application layer. Oleh karena itu,
perlindungan menggunakan software firewall ini
bertujuan untuk melakukan pengamanan terhadap
software dan data tetapi melakukan perlindungan pada
layer itu juga.
Software Firewall merupakan perangkat lunak
yang diinstal pada komputer user ini dapat :
Disesuaikan, sehingga memungkinkan bagi user untuk
melakukan beberapa kontrol atas fungsi dan fitur proteksi.
Melindungi komputer user dari upaya pihak luar untuk
mengendalikan atau mendapatkan akses ke komputer.
Sebagai kontrol dalam pengaturan file dan sharing printer dan
untuk memblokir aplikasi yang tidak aman agar tidak berjalan
pada sistem komputer.
Menggabungkan kontrol privasi, web filtering dan banyak lagi.
Sesuatu yamg dianggap kekurangan dari firewall software adalah
bahwa mereka hanya akan melindungi komputer tempat software
tersebut diinstall, bukan jaringan, sehingga setiap komputer
harus memiliki firewall software yang diinstal di atasnya.
Lanjutan…
Memblokir komunikasi yang sebenarnya tidak menjadi ancaman bagi PC
(terkadang). Ketika itu terjadi, game dan program lain yang terinstall
mungkin tidak dapat bekerja. Harus dilakukan konfigurasi perangkat lunak
firewall agar firewall mengetahui program-program mana yang aman untuk
dijalankan.
Bekerja di balik layar. tidak perlu untuk selalu mengizinkan atau menolak
setiap komunikasi dalam sistem. Jika tidak ada aturan tentang komunikasi
tertentu di dalam system PC, atau jika firewall software tidak mampu
mengkonfirmasi atau menolak masuk, ia akan meminta user untuk
memberikan tanggapan atas komunikasi yang tidak dikenalinya tersebut,
apakah boleh dijalankan atau tidak.
Membentuk pertahanan yang kuat terhadap potensi masalah. Ini adalah
salah satu cara untuk melindungi komputer dari bahaya, ketika dipasangkan
dengan perangkat lunak antivirus gratis dan software antispyware.
Kerusakan software dapat disebabkan oleh
beberapa hal, antara lain :
1. Penggunaan software
bajakan

2. Kesalahan prosedur

3. Virus
Kerusakan software dapat disebabkan oleh
beberapa hal, antara lain :
1. Penggunaan software bajakan
Software yang bajakan karena tidak berasal dari
pembuatnya langsung maka kualitas software tersebut
tidak dapat dijamin sehingga resiko kerusakan akan
besar dan kita tidak dapat melakukan komplain.
2. Kesalahan prosedur
Pemasangan/install software yang tidak benar dapat
menyebakan crash/bertabrakan dengan software lain
atau tidak lengkap sehingga menyebabkan software
rusak
Lanjutan…
3. Virus
Virus selain dapat merusak data, dapat juga merusak
software dan biasanya menyerang sistem operasi dan
aplikasi yang berjalan di system operasi Windows.
Virus Komputer, program/aplikasi yang dapat
menggandakan dirinya sendiri dan menyebar dengan
cara meyisipkan dirinya pada program dan data
lainnya. Biasanya pengguna tidak mengetahui jika
komputer yang dimilkinya terserang virus sampai salah
satu data atau dokumen hilang dan program tidak dapat
dijalankan.
Jenis-jenis virus pada komputer :
1. Worm, menduplikatkan dirinya sendiri pada harddisk.
Ini membuat sumber daya komputer (Harddisk)
menjadi penuh akan worm itu.
2. Spyware, virus yang memantau komputer yang
terinfeksi.
3. Trojan, mengambil data pada komputer yang telah
terinfeksi dan mengirimkannya pada pembuat trojan
itu sendiri.
4. Backdoor, hampir sama dengan trojan. Namun,
backdoor bisanya menyerupai file yang baik-baik saja.
Misalnya Games.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk meminimalkan
kerusakan komputer adalah antara lain:

a. Menggunakan software yang terpercaya


baik itu yang berbayar atau open source.
b. Memasang Antivirus. Antivirus dapat
menangkal dan memperbaiki virus yang
merusak software.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk meminimalkan
kerusakan komputer adalah antara lain:
c.   Backup sistem. Sistem komputer dapat dibackup
secara keseluruhan dengan menggunakan aplikasi
tertentu sehingga bila terjadi kerusakan yang paling
parah sekalipun dapat dikembalikan ke kondisi
semula.
d.     Lakukan sesuai prosedur. Bila tidak ada sistem
backup dan software serta data dalam komputer
bersifat vital, ada baiknya tidak melakukan proses
pemasangan software sendiri bila tidak yakin dengan
langkah-langkahnya.
Komponen pengelolaan kesehatan tersebut
dikelompokkan dalam tujuh subsistem, yaitu :
 1. Upaya kesehatan
 2. Penelitian dan pengembangan kesehatan
 3. Pembiayaan kesehatan
 4. Sumber daya manusia kesehatan
 5. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan
 6. Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan
 7. Pemberdayaan masyarakat.
Semoga bermanfaat….

Anda mungkin juga menyukai