NURFADHILAH NIM B1D121054 KELAS 2021B Jurusan DIV-Teknologi Laboratorium Medis
A. Pendahuluan
O'brian (2005) menjelaskan bahwa Sistem Informasi merupakan
kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi di seluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangka penyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat. Peraturan perundangundangan yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota. Hanya saja dari isi kedua Kepmenkes mengandung kelemahan dimana keduanya hanya memandang sistem informasi kesehatan dari sudut padang menejemen kesehatan, tidak memanfaatkan state of the art teknologi informasi serta tidak berkaitan dengan sistem informasi nasional. Teknologi informasi dan komunikasi juga belum dijabarkan secara detail sehingga data yang disajikan tidak tepat dan tidak tepat waktu. Dalam era seperti saat ini, begitu banyak sektor kehidupan yang tidak terlepas dari peran serta dan penggunaan teknologi komputer, terkhusus pada bidang-bidang dan lingkup pekerjaan. Semakin hari, kemajuan teknologi komputer, baik dibidang piranti lunak maupun perangkat keras berkembang dengan sangat pesat, disisi lain juga berkembang kearah yang sangat mudah dari segi pengaplikasian dan murah dalam biaya. Solusi untuk bidang kerja apapun akan ada cara untuk dapat dilakukan melalui media komputer, dengan catatan bahwa pengguna juga harus terus belajar untuk mengiringi kemajuan teknologinya. Sehingga pada akhirnya, solusi apapun teknologi yang kita pakai, sangatlah ditentukan oleh sumber daya manusia yang menggunakannya. B. Pengertian Sistem adalah sekumplan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan (Kadir, 2014). Kata sistem sendiri berasal dari Bahasa latin (Systema) dan bahasa Yunani (sustema) yang berarti sebuah kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Dalam sebuah sistem setiap elemen atau komponen harus saling memberikan manfaat demi tercapainya tujuan dari sistem itu sendiri. Jika dalam sebuah sistem terdapat komponen atau elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan, maka elemen atau komponen tersebut bukan bagian dari system. Sistem tidak dapat bekerja dengan satu bagian saja, sehingga kolaborasi dari seluruh elemen dan sub sistem sangat diperlukan. Setiap elemen memiliki mekanisme dan fungsi sendiri. Dengan kolaborasi bersama maka sebuah sistem dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Sistem sendiri dapat berupa abstrak (tidak terlihat) atau komponen nyata (nampak). Karena sistem merupakan alat yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan, bahkan sistem bisa juga menjadi tujuan itu sendiri. Sebuah sistem tidak bisa berdiri sendiri, sehingga perlu dibuat dengan diawali sebuah perencanaan yang baik, agar mampu mencapai tujuannya. C. Pembahasan Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kriteria dari sistem informasi antara lain fleksibel, efektif dan efisien. Sistem informasi laboratorium yaitu adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan mempertahankan, mengolah mengambil dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh laboratorium tentang kegiatan pelayanannya untuk pengambilan keputusan manajemen. Kegiatan dimulai dari pre-analitik, analitik dan pasca analitik. Laboratorium dikatakan bermutu jika data hasil pemeriksaan laboratorium tersebut dapat memuaskan pelanggan dengan tetap memperhatikan aspek teknis, sehingga ketelitian dan ketepatan hasil yang tinggi dapat dicapai. Data ini harus didokumentasikan dengan baik, sehingga dapat dilakukan penelusuran dan memiliki kekuatan di bidang ilmiah dan hukum. Hal ini membutuhkan integrasi seluruh tahapan proses di laboratorium
(Sumber gambar https://patologiklinik.com/2018/10/27/pentingnya-
sistem-informasi-laboratorium/) Mulai dari perencanaan, pengambilan spesimen, penanganan, pemeriksaan, kontrol kualitas, sampai pengeluaran hasil ke pelanggan melalui suatu sistem informasi. Jika suatu laboratorium tidak menggunakan sistem informasi dalam menjalankan suatu proses. Berapa banyak kemungkinan human error yang bisa terjadi dan mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium yang berdampak terhadap keselamatan pasien. Untuk itulah diperlukan suatu sistem yang dapat mengurangi terjadinya kesalahan manusia dalam proses pemeriksaan di laboratorium.
Komentar Dari Beberapa Ahli
1. Menurut Tejoyuwono (2006), sistem informasi merupakan suatu pengumpulan
data yang terorganisasi beserta tata cara penggunaannya yang mencakup lebih jauh daripada sekadar penyajian. 2. Menurut Alter (1992) dalam Kadir (2014) ada beberapa karakteristik data atau informasi, yaitu: 1. Tipe Data a) Ada berbagai jenis tipe data, dimana setiap tipe data memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga harus disesuaikan dengan kebutuhan informasi. 2. Akurasi/Presisi b). Akurasi menyatakan derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan keandalan atau reliabilitas informasi. Informasi yang benar- benar bebas dari kesalahan dikatakan sangat akurat. Sedangkan presisi berkaitan dengan tingkat kerincian/detail suatu informasi.
3. Menurut Wibowo, et al. (2014) menjelaskan SIK merupakan integrasi antara
perangkat, prosedur, dan kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Menurut Pendapat Saya Sendiri :
Konsep sistem laboratorium kesehatan harus dirancang sedemikian modern dengan mengikuti perkembangannya zaman dan agar meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kualitas pekerjaan kita di laboratorium, serta memfasilitasi kolaborasi antar tim dan manajemen yang lebih baik dari seluruh proses laboratorium. REFRENSI
Hidayat Fendi (2019).Konsep Dasar Sistem Informasi.Jl.Rajawali;Cv.Budi Utama
Handayani dkk (2020).Konsep Dan Implementasi System Informasi. Kesehatan.Depok;Rajawali Pers Bahan kuliah Kapita Selekta (2006) D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Browsing Internet menggunakan situs www.google.com dengan kata kunci “konsep sistem laboratorium kesehatan’. Situs Mendukung https://patologiklinik.com/2018/10/27/pentingnya-sistem-informasi- laboratorium/ https://upk.kemkes.go.id/new/inovasi/lis