Anda di halaman 1dari 12

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

Disusun Oleh:
Sasqia Putri Aulia
NPM 20420056

Dosen:
Dr. Achmad Farich, dr., MM

PROGRAM PASCA SARJANA


FAKULTAS KESEHATAN MASYRAKAT
UNIVERSITAS MALAHAYATI
TAHUN 2021
PENDAHULUAN

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat. Rumah sakit merupakan organisasi yang padat karya, padat modal, padat
teknologi, dan padat informasi. Informasi yang dihasilkan tersebut membutuhkan pengelolaan
data yang maksimal sehingga menghasilkan informasi yang berguna, salah satunya dalam
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pimpinan rumah sakit. Oleh karena itu, rumah sakit
membutuhkan suatu sistem informasi yang akurat dan handal serta cukup memadai untuk
meningkatkan pelayanan kepada pasien.
Kualitas pelayanan kesehatan di RS secara tidak langsung terkait erat dengan efektifitas
dan efisiensi pelayanan dari RS. Oleh sebab itu, penerapan sistem informasi berperan untuk
meningkatkan efektifitas, efisiensi, komunikasi, kolaborasi, dan kompetitif organisasi dalam arti
dapat menyediakan informasi bagi manajemen. (Jogiyanto, 2007) Suatu sistem informasi dapat
digunakan oleh organisasi untuk membantu operasional suatu organisasi menjadi lebih efisien
untuk memenangkan persaingan dalam kompetisi. Sistem informasi juga merupakan faktor
pembeda yang penting dalam berkompetisi agar rumah sakit menjadi lebih efisien. Sistem
informasi mempunyai 3 peranan penting dalam mendukung proses pelayanan kesehatan, yaitu:
mendukung proses dan operasi pelayanan kesehatan, mendukung pengambilan keputusan staf
dan manajamen serta mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif.
Rumah Sakit perlu mengembangkan sistem informasi berbasis teknologi di dalam
upayanya untuk mengembangkan kualitas pelayanan kesehatan, dalam hal ini dikenal dengan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). SIMRS merupakan salah satu produk
sistem informasi yang dapat mendukung dan mempermudah kegiatan para ahli medis dan tenaga
kesehatan lainnya dalam pelayanan kesehatan, pelaporan maupun transaksi di RS. Selain itu,
SIMRS juga berperan untuk mendukung pengambilan keputusan dan mendukung berbagai
strategi untuk keunggulan kompetitif organisasi. Upaya pengembangan SIMRS perlu
direncanakan dengan matang sehingga dapat diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan
organisasi ataupun manajemen dalam rangka mencapai visi dan misi rumah sakit. Dalam
penerapannya, suatu teknologi informasi yang baru tidak mudah dilakukan sebab akan
berpengaruh pada keseluruhan organisasi, terutama dari faktor SDM sebagai penggunanya.
Dalam penerapan sistem baru, faktor pengguna sangat penting untuk diperhatikan karena
kesiapan pengguna untuk menerima suatu sistem yang baru mempunyai pengaruh besar dalam
menentukan apakah penerapan sistem tersebut sukses atau tidak.
RSKD Duren Sawit menjadi salah satu rumah sakit yang telah berhasil mengembangkan
aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dalam berbagai aspek pelayanan.
Diantaranya, penerapan Electronic Medical Record (EMR) atau rekam medik elektronik yang
dapat meningkatkan mutu pelayanan bagi pasien, serta mempermudah kinerja dokter dan
pegawai rumah sakit terkait. Inovasi lain yang telah dikembangkan adalah sistem E-
Prescribing atau resep elektronik dengan mekanisme kerja, dokter melakukan input data
berdasarkan pemeriksaan, lalu Instalasi Farmasi akan melakukan verifikasi resep serta
menyiapkan obat untuk pasien. Hal ini cukup efektif dalam mempercepat proses penginputan
dan penyediaan obat di Instalasi Farmasi Rawat Inap RSKD Duren Sawit.
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis & Desain
Sistem Informasi (2005: 13), menyebutkan sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut:
a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen- komponen dalam
organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan
informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu:
a. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias menyesatkan karena dari sumber
informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat
merusak informasi tersebut.
b. Tepat Waktu
Tepat pada waktunya berarti sebuah informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi
merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan
terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
c. Relevan
Informasi harus dapat bermanfaat untuk pemakainya. Sistem informasi adalah sistem
didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebuktian pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifatt manajerial dan kegiatan strategi dari suatu oganisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dari laporan-laporan yang diperlukan. Model sistem
informasi ditambahkan pula media penyimpanan data (database) maka fungsi pengolahan
informasi bukan lagi mengubah data menjadi informasi tetapi juga menyimpan data
untuk dipergunakan lebih lanjut.
Sistem informasi memberikan nilai tambah terhadap proses produksi, kualitas,
manajemen, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah serta keunggulan kompetitif yang
tentu saja sangat berguna bagi kegiatan bisnis (Kroenke dalam Kadir, 2003:5).
B. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS)
Menurut peraturan menteri kesehatan nomor 82 Tahun 2013 sistem informasi manajemen
rumah sakit yang selanjutnya disingkat SIM-RS adalah suatu sistem teknologi informasi
komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan rumah sakit
dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh
informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan.
Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan SIM-RS harus mampu meningkatkan dan
mendukung proses pelayanan kesehatan di rumah sakit yang meliputi:
a. Kecepatan, akurasi, integrasi, peningkatan pelayanan, peningkatan efisiensi, kemudahan
pelaporan dalam pelaksanaan operasional.
b. Kecepatan mengambil keputusan, akurasi dan kecepatan identifikasi masalah dan
kemudahan dalam penyusunan strategi dalam pelaksanaan manajerial.
c. Budaya kerja, transparansi, koordinasi antar unit, pemahaman sistem dan pengurangan
biaya administrasi dalam pelaksanaan organisasi.

Tujuan Sistem Informasi Rumah Sakit


Menurut Mukhtar (2008), tujuan Sistem Informasi Rumah Sakit adalah untuk menyiapkan
informasi untuk kepentingan pelayanan rumah sakit, untuk sistem informasi itu sendiri, dan
subsistem antara lain subsistem pengembangan dan subsistem lainnya.
Adapun tujuan lainnya antara lain:
a. Merumuskan kebijakan bidang perumahsakitan
b. Menyajikan informasi rumah sakit secara nasional
c. Melakukan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi penyelenggaraan rumah sakit secara
nasional.
Sedangkan menurut Aghazadeh (2012), tujuan dari sistem informasi rumah sakit (HIS) adalah
mendukung kegiatan rumah sakit di tingkat praktis, taktis, dan strategis. Dengan kata lain, tujuan dari
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah menggunakan komputer dan peralatan komunikasi
untuk mengumpulkan, menyimpan,pengolahan, pembacaan, dan komunikasi antara pasien yang
peduli dengan administrasi data pada semua kegiatan rumah sakit dan memenuhi semua kebutuhan
konsumen. Secara umum, tujuan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) dapat diringkas sebagai
berikut:
a. Meningkatkan efisiensi staf
b. Menghilangkan duplikasi dan prosedur yang tidak perlu
c. Menggunakan komputer sebagai alat kerja
d. Statistik dan teknik pencarian data lebih cepat dan lebih akurat
e. Meningkatkan kualitas dari status kesehatan
f. Menciptakan metode kerja yang modern sistem dan metode kerja standar rumah sakit yang
terstandardisasi
g. Sistem komunikasi data antara rumah sakit dan medis
h. Negara mencapai basis data terdistribusi dinegara dan menciptakan hubungannya dengan
Jaringan Kesehatan Dunia
i. Mempromosikan kesehatan masyarakat

Tugas dari Sistem Informasi Rumah Sakit


Menurut  Payam Homayounfar (2012), tugas yang paling penting dalam informasi rumah
sakit sistem dapat diringkas sebagai berikut:
1) Penyimpanan dan pemantauan kondisi pasien
- Mengakurasi dan menyimpan secara elektronik catatan medis pasien (misalnya alergi
obat) disediakan
- Mengatur sistem peringatan visual dan audio
- Interval waktu dan / atau periode pengujian untuk tes pada pasien menjadi spesifik
- Pengolahan data dan analisis untuk keperluan statistik dan penelitian berorientasi tujuan
- Menampilkan status rawat inap dan rawat jalan serta kinerja secara keseluruhan dalam
sistem informasi rumah sakit
2) Manajemen dan aliran
- Otomatis transfer data pasien antara departemen dan lembaga-lembaga
- Mengaktifkan grafis atau digitized diagnostik gambar dari rumah sakit database
berdasarkan sistem pengambilan terpadu
- Tanda tangan digital, untuk menciptakan perintah internal secara elektronik
- Menjaga komunikasi dengan sistem informasi laboratorium
- Pendaftaran sumber daya manusia dan properti lainnya
3) Aspek keuangan
- Efisien administrasi keuangan
- Menggunakan dan memantau obat-obatan dan efektivitas proses Pemesanan
- Biaya pengobatan terdaftar dan terlaporkan
- Menyediakan representasi otomatis dari kebutuhan staf Keperawatan

C. Electronic Medical Record (EMR)


Electronic Medical Record, atau sering dikenal Rekam medis elektronik, merupakan
catatan medis pasien dalam  format  elektronik tentang informasi kesehatan seseorang yang
dituliskan oleh satu atau lebih petugas kesehatan secara terpadu. Rekam medis elektronik bisa
diakses  dengan komputer atau sistem elektronik dari suatu jaringan, dengan tujuan  utama
menyediakan atau meningkatkan perawatan serta pelayanan kesehatan yang efesien  dan terpadu
(Heinzer, M. 2010).
Pada dasarnya Electronic Medical Record (EMR), merupakan sistem informasi yang
memiliki framework lebih luas dan harus memenuhi fungsi dan kriteria sebagai berikut:

1. Mengintegrasikan data dari berbagai sumber (Integrated data from multiple source)


2. Mengumpulkan data pada titik pelayanan (Capture data at the point of care)
3. Mendukung pemberi pelayanan dalam pengambilan keputusan (Support caregiver
decision making).

Sedangkan Gemala Hatta menjelaskan bahwa EMR terdapat dalam sistem yang secara
khusus dirancang untuk mendukung pengguna dengan berbagai kemudahan fasilitas untuk
kelengkapan dan keakuratan data, memberi tanda waspada, peringatan, memiliki sistem untuk
mendukung keputusan klinik dan menghubungkan data dengan pengetahuan medis serta alat
bantu lainnya. WHO juga memiliki pandangan yang berbeda tentang pengertian EMR, yang
berlandaskan pada beberapa perbedaan penerapan EMR di beberapa negara. Namun demikian,
WHO menjelaskan bahwa EMR idealnya harus mampu:

1. Collect clinical, administrative and financial data at the point time


2. Exchange data more easily between health professionals to facilitate continuing care
3. Measure clinical improvement and health outcomes, compare the outcomes againts
benchmarks and facilitate research and clinical trials
4. Provide valuable statistical data in a timely and efficient manner to public health and
goverment ministries (such reporting of health data is important in the detection and
monitoring of disease outbreaks, as well as providing meaningful and
accurate statistics to measure the health status of the population; and Support
management inadministrative and financial reporting and other processes.

Komponen EMR

Menurut Johan Harlan, komponen fungsional EMR, meliputi:

1. Data pasien terintegrasi


Repository (gudang data) yang memusatkan data dari berbagai komponen lain atau cara
lain untuk mengintegrasikan data.
2. Dukungan keputusan klinik
Rules engine, yang menyediakan program logic yang dapat dipakai untuk menunjang
keputusan seperti: kewaspadaan dan pernyataan, daftar permintaan (order set) dan
protokol klinis.
3. Pemasukan perintah klinikus
Human interface, memperoleh data dalam waktu yang tepat bagi pelayanan (at the point
of care) dan kemampuan untuk mengakses data, aturan dan proses data (mined data)
melalui data agregat dan analisis data.
4. Akses terhadap sumber pengetahuan
Sumber pengetahuan, yakni membuat informasi yang selalu tersedia bagi kepentingan
sumber-sumber luar.
5. Dukungan komunikasi terpadu
Gudang data (data warehouse) data spesifik yang dapat diproses (yakni data agregat dan
data yang akan dianalisis) yang menghasilkan informasi yang amat berguna.
Pengambilan keputusan untuk menunjang pelayanan kesehatan. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara apapun termasuk memasukkan dan mengeluarkan data melalui: terminal
komputer, komputer pribadi, PC, Notebook, PDA, sistem pengenalan suara, tanda tangan
dll.

PEMBAHASAN

Manfaat Adanya Electronic Medical Record (EMR) di Rumah Sakit Khusus Daerah Duren


Sawit
Dari hasil peninjauan yang saya lakukan, penggunan rekam medis elektronik berpotensi
memberikan keuntungan besar bagi pelayanan kesehatan seperti fasilitas pelayanan dasar
maupun rujukan (rumah sakit). Salah satu ke yang dirasakan setelah penggunaan rekam medis
elektronik adalah meningkatkan ketersediaan catatan elektronik pasien di rumah sakit. Hal ini
juga bermanfaat bagi pasien karena meningkatkan efisiensi dalam proses pelayanan kesehatan.
Selain itu bagi tenaga administratif, penggunaan rekam medis elektronik dapat mempermudah
retrieval informasi pasien. Sehingga petugas kesehatan mudah dalam mengakses informasi
pasien. Dokter dan petugas kesehatan juga diuntungkan dalam melakukan pelayanan kesehatan
atas kemudahannya dalam mengakses informasi pasien yang pada akhirnya membantu dalam
pengambilan keputusan klinis seperti penegakan diagnosa, pemberian terapi, menghindari
terjadinya reaksi alergi dan duplikasi obat. Dari aspek efisiensi, penggunaan rekam medis
elektronik memberikan dampak penurunan biaya operasional dan peningkatan pendapatan di
fasilitas pelayanan kesehatan terutama bagi rumah sakit.
Mewujudkan penerapan rekam medis elektronik, sebelumnya diperlukan proses migrasi
rekam medis kertas ke rekam medis elektronik yaitu dengan serangkaian proses yang dimulai
dengan pengenalan rekam medis elektronik berikut manfaatnya. Motivasi kepada users sangat
diperlukan agar mereka memahami pentingnya menggunakan sistem dan senantiasa
menggunakan sistem dalam aktivitas pelayanan kepada pasien, motivasi berupa penjelasan
tentang manfaat sistem, akibat jika tidak menerapkan sistem sehingga users menganggap sistem
adalah suatu kebutuhan. Dukungan manajemen mutlak diperlukan dalam hal pemenuhan
kebutuhan penerapan rekam medis elektronik serta dapat merumuskan kebijakan terkait dengan
penerapan rekam medis elektronik.
Mempertimbangkan berbagai keuntungan termasuk faktor cost and benefits dari
penerapan RME di Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit, maka penulis melihat paling ada
tiga manfaat yang dapat diperoleh, masing-masing adalah:
a. Manfaat Umum
RME akan meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen rumah sakit. Para
stakeholder seperti pasien akan menikmati kemudahan, kecepatan, dan kenyamanan
pelayanan kesehatan. Bagi para dokter, RME memungkinkan diberlakukannya standard
praktek kedokteran yang baik dan benar. Bagi pengelola rumah sakit, RME menolong
menghasilkan dokumentasi yang auditable dan accountable sehingga mendukung
koordinasi antar bagian dalam rumah sakit. Disamping itu RME membuat setiap unit
akan bekerja sesuai fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya.
b. Manfaat Operasional
Rekam Medis Elektronik diimplementasikan paling tidak ada empat faktor operasional
yang akan dirasakan, Faktor yang pertama adalah kecepatan penyelesaian pekerjaan-
pekerjaan administrasi. Ketika dengan sistem manual pengerjaaan penelusuran berkas
sampai dengan pengembaliannya ketempat yang seharusnya pastilah memakan waktu,
terlebih jika pasiennya cukup banyak. Kecepatan ini berdampak membuat efektifitas
kerja meningkat. Yang kedua adalah faktor akurasi khususnya akurasi data, apabila dulu
dengan sistem manual orang harus mencek satu demi satu berkas, namun sekarang
dengan RME data pasien akan lebih tepat dan benar karena campur tangan manusia lebih
sedikit, hal lain yang dapat dicegah adalah terjadinya duplikasi data untuk pasien yang
sama. Misalnya, pasien yang sama diregistrasi 2 kali pada waktu yang berbeda, maka
sistem akan menolaknya, RME akan memberikan peringatan jika tindakan yang sama
untuk pasien yang sama dicatat 2 kali, hal ini menjaga agar data lebih akurat dan user
lebih teliti. Ketiga adalah faktor efisiensi, karena kecepatan dan akurasi data meningkat,
maka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan administrasi
berkurang jauh, sehingga karyawan dapat lebih fokus pada pekerjaan utamanya. Keempat
adalah kemudahan pelaporan. Pekerjaan pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu
namun sangat penting. Dengan adanya RME, proses pelaporan tentang kondisi kesehatan
pasien dapat disajikan hanya memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita dapat
lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut.
c. Manfaat Organisasi, karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan
data, baik ketepatan waktu maupun kebenaran data, maka budaya kerja yang sebelumnya
menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi berubah. Seringkali data RME diperlukan juga
oleh unit layanan yang lain. Jadi RME menciptakan koordinasi antar unit semakin
meningkat. Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya
administrasi meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah sebaliknya,
jika dengan sistem manual kita harus membuat laporan lebih dulu di atas kertas, baru
kemudian dianalisa, maka dengan RME analisa cukup dilakukan di layar komputer, dan
jika sudah benar baru datanya dicetak. Hal ini menjadi penghematan biaya yang cukup
signifikan dalam jangka panjang.

Kelebihan Penggunaan Electronic Medical Record (EMR) di RSKD Duren Sawit


Ada beberapa kelebihan Sistem Informasi Rekam Medis Rumah Sakit Khusus Duren Sawit:
1. Kemudahan dalam menginput data pasien
Penggunaan komputer dalam penginputan data lebih mudah dilakukan jika dibandingkan
dengan penginputan data yang dilakukan secara manual selama ini.Dengan adanya
program ini data identitas pasien, pendaftaran pasien rawat inap dan rawat jalan, dan data
pasien keluar ruang rawat inap dan rawat jalan dapat dilakukan dengan mudah karena
untuk pengisian beberapa data-data tertentu tidak perlu diketik satu per satu, hanya
tinggal memilih pilihan yang telah disediakan.
2. Kemudahan dalam pembuatan laporan
Penggunaan komputer juga dapat mempermudah dalam proses pembuatan laporan rekam
medis. Pada program ini khususnya pada proses pembuatan laporan dengan periode
waktu tertentu, seperti mingguan, bulanan, atau tahunan. Dengan sistem informasi rekam
medis elektronik petugas dapat menentukan periode waktu laporan yang diinginkan.
3. Keamanan data
Sistem informasi rekam medis telah dibatasi penggunaannya hanya untuk Petugas,
terutama yang berhubungan dengan rekam medis elektronik karena sistem ini dilengkapi
dengan login yang berisi user dan password, sehingga keamanan data dalam database
lebih terjamin. Untuk memasuki halaman utama sistem, petugas harus melakukan log in
terlebih dahulu, sehinggan hanya petugas dan administrator yang dapat mengelola rekam
medis elektronik ini.
4. Efesiensi waktu
Sistem informasi rekam medis dapat membantu efisiensi waktu dalam pembuatan laporan
rekam medis pasien. Demikian juga dalam pencarian data pasien dapat dilakukan dengan
cepat, sehingga waktu untuk melayani pasien lebih efisien.

Kekurangan Electronic  Medical Record (EMR) di RSKD Duren Sawit


Ada beberapa kekurangan Sistem Informasi Rekam Medis di Rumah Sakit Khusus Duren
Sawit :
1. Membutuhkan investasi awal yang lebih besar daripada rekam medis kertas, untuk
perangkat keras, perangkat lunak dan biaya penunjang.
2. Waktu yang diperlukan oleh key person dan dokter untuk mempelajari sistem dan
merancang ulang alur kerja.
3. Konversi rekam medis kertas ke EMR membutuhkan waktu, sumber daya, tekad dan
kepemimpinan.
4. Risiko kegagalan sistem komputer.
5. Masalah pemasukan data oleh dokter.
6. Analisis data agregat
7. Risiko malware dan error
8. Dapat terjadi kesalahan dalam proses inputatau edit data
9. Dapat diretas
10. Biaya yang mahal untuk mengembangkan dan merawat sistem agar tetap baik
11. Sangat bergantung pada ketersediaan sumber tenaga listrik

Anda mungkin juga menyukai