DOSEN PEMBIMBING:
DR. DRS. DADANG KUSNADI, MARS
MATA KULIAH:
SISTEM INFORMASI E – HOSPITAL
DISUSUN KELOMPOK 4 :
MAGISTER MANAJEMEN
KONSENTRASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS ADHIRAJASA RESWARA SANJAYA
2023
I. JUDUL PROPOSAL:
“RANCANGAN MODEL SISTEM E-HOSPITAL UNTUK OPTIMALISASI
UTILITAS FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN”
Integrasi yang baik antara sistem utilitas rumah sakit dan sistem e-hospital
dapat meningkatkan efisiensi, pengelolaan sumber daya yang lebih baik, dan
perawatan pasien yang lebih berkualitas di rumah sakit. Hal ini membantu rumah
sakit untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih baik kepada pasien mereka.
Kebutuhan utilitas infrastruktur jaringan komputer kedepan bukan hanya
untuk kebutuhan Sistem informasi RS saja, tetapi juga harus mampu digunakan
untuk berbagai hal, seperti jalur telepon IP, CCTV, Intelegent Building, Medical
Equipment dan lain-lain. Untuk mendukung pelayanan tersebut, maka utilitas
infrastruktur jaringan komunikasi data yang disyaratkan adalah:
1) Meningkatkan unjuk kerja dan memudahkan untuk melakukan manajemen
lalu lintas data pada jaringan komputer, seperti utilisasi, segmentasi jaringan,
dan security.
2) Membatasi broadcase domain pada jaringan, duplikasi IP address dan
segmentasi jaringan menggunakan VLAN (virtual LAN) untuk setiap
gedung dan atau lantai.
3) Memiliki jalur backbone fiber optik dan backup yang berbeda jalur, pada
keadaan normal jalur backup digunakan untuk memperkuat kinerja
jaringan/redudant, tapi dalam keadaan darurat backup jaringan dapat
mengambil alih kegagalan jaringan.
4) Memanfaatkan peralatan aktif yang ada, baik untuk melengkapi kekurangan
sumber daya maupun sebagai backup.
5) Dianjurkan pemasangan oleh vendor jaringan yang tersertifikasi (baik
perkabelan maupun perangkat aktif).
6) Dokumentasi sistem jaringan lengkap (perkabelan, konfigurasi, uji coba, dan
sejenisnya) baik hardcopy maupun softcopy.
7) Mengingat penggunaan jaringan yang komplek kedepan, maka perangkat
aktif mengharuskan pengelolaan bertingkat, seperti adanya:
a) core switch yang merupakan device vital dalam local area network di
Rumah Sakit dimana core switch ini sebagai bacbone lan dan sentral
switch yang berperan dalam prosessing semua paket dengan
memproses atau men-switch traffic secepat mungkin).
b) distribution switch yang merupakan suatu device antara untuk
keperluan pendistribusian akses antar core switch dengan access
switch pada masing-masing gedung, dimana antara sebaiknya
distribution switch dan core switch terhubung melalui fiber optic.
c) acces switch yang merupakan suatu device yang menyediakan user
port untuk akses ke network.
Tujuan:
1) Pendaftaran dan Manajemen Pasien: Memungkinkan pasien untuk mendaftar
secara online, membuat janji, dan melihat catatan medis mereka dengan
mudah. Tujuannya adalah meningkatkan aksesibilitas pasien terhadap
perawatan.
2) Manajemen Inventaris dan Obat: Mengelola persediaan obat dan peralatan
medis secara efisien untuk memastikan pasien selalu memiliki akses ke obat-
obatan yang diperlukan.
3) Integrasi Informasi: Mengintegrasikan berbagai sistem dan data, seperti data
laboratorium, radiologi, dan catatan medis, sehingga dokter dapat membuat
diagnosis yang lebih akurat dan berbasis bukti.
4) Keamanan Data: Melindungi data medis pasien dengan standar keamanan
yang tinggi untuk memastikan kerahasiaan dan integritasnya.
5) Efisiensi Operasional: Mengurangi biaya operasional, menghemat waktu staf
medis, dan meningkatkan produktivitas melalui otomatisasi proses dan
penggunaan teknologi.
6) Peningkatan Kualitas Pelayanan: Meningkatkan kualitas perawatan medis
dengan memberikan informasi yang lebih akurat dan tepat waktu kepada
dokter, serta mengurangi risiko kesalahan manusia.
PLANNING
(MENENTUKAN TOPIK)
IDENTIFICATION
-MENENTUKAN TARGET
PASAR
- MENENTUKAN KLIEN)
PROCESS
MEMBANGUN SISTEM
E-HOSPITAL
RESULT
EVALUASI
Strengths (Kelebihan) dalam sistem E-Hospital Peluang (Opportunities) dalam sistem E-Hospital
adalah faktor-faktor positif atau aspek kuat yang adalah faktor-faktor eksternal yang dapat
membuat sistem tersebut menjadi unggul. Beberapa dimanfaatkan oleh sistem tersebut. Beberapa
contoh kelebihan dalam E-Hospital dapat meliputi: peluang dalam konteks E-Hospital adalah:
WEAKNESS THREATH
Kekurangan (Weaknesses) dalam sistem E-Hospital Ancaman (Threats) dalam sistem E-Hospital adalah
adalah faktor-faktor internal atau aspek yang faktor-faktor eksternal yang dapat menghambat atau
membatasi sistem tersebut. Berikut adalah beberapa mengancam kelangsungan sistem tersebut. Beberapa
contoh kekurangan yang dapat ada dalam sistem E- contoh ancaman dalam konteks E-Hospital meliputi:
Hospital:
1. Perubahan Regulasi Kesehatan: Perubahan dalam
1. Biaya Implementasi Awal: Implementasi sistem regulasi dan kebijakan kesehatan dapat
E-Hospital memerlukan investasi awal yang memengaruhi cara E-Hospital beroperasi. Ketentuan
signifikan dalam infrastruktur teknologi, perangkat baru atau perubahan regulasi dapat memerlukan
lunak, dan pelatihan staf medis dan administratif. penyesuaian yang signifikan dalam sistem.
2. Pelatihan Staf: Diperlukan waktu dan sumber 2. Persaingan dari Penyedia Kesehatan Tradisional:
daya yang signifikan untuk melatih staf medis dan Rumah sakit dan klinik tradisional juga dapat
administratif dalam menggunakan sistem E- meningkatkan layanan online mereka, menjadi
Hospital dengan efektif, yang bisa mengganggu pesaing langsung bagi E-Hospital. Persaingan ini
produktivitas awal. dapat mempengaruhi pangsa pasar.
3. Masalah Keamanan Data: Sistem E-Hospital 3. Ancaman Keamanan Siber: Data medis yang
menghadapi risiko potensial terhadap pelanggaran disimpan dalam sistem E-Hospital dapat menjadi
keamanan data pasien jika tidak dilindungi dengan target serangan siber. Ancaman seperti peretasan
baik. Ini mencakup risiko peretasan data medis data, ransomware, atau serangan siber lainnya dapat
yang dapat membahayakan privasi pasien. membahayakan privasi pasien dan kelancaran
operasi.
4. Tingkat Keahlian Teknologi: Sistem E-Hospital
memerlukan personel yang memiliki pemahaman 4. Ketergantungan pada Teknologi: Terlalu
dan keterampilan dalam teknologi informasi bergantung pada teknologi dapat membuat E-
kesehatan. Kekurangan personel berpengalaman Hospital rentan terhadap gangguan teknis atau
dalam bidang ini dapat menjadi masalah. kegagalan sistem, yang dapat mengganggu
pelayanan kepada pasien.
5. Ketergantungan pada Teknologi: Terlalu
bergantung pada teknologi dapat membuat sistem 5. Penerimaan Pasien: Beberapa pasien mungkin
rentan terhadap gangguan teknis seperti gangguan lebih memilih layanan kesehatan tradisional dan
listrik atau masalah jaringan. tidak nyaman dengan penggunaan teknologi.
Penerimaan pasien terhadap layanan E-Hospital
6. Kesulitan Interoperabilitas: Terkadang, sistem E- dapat menjadi hambatan.
Hospital mungkin sulit berintegrasi dengan sistem
lain yang digunakan oleh rumah sakit atau penyedia 6. Kehilangan Koneksi Internet: Di daerah-daerah
layanan kesehatan lainnya, yang dapat menghambat dengan koneksi internet yang tidak stabil atau
berbagi informasi dan kolaborasi. terbatas, E-Hospital mungkin tidak dapat beroperasi
dengan baik.
7. Keandalan Jaringan Internet: Layanan kesehatan
online memerlukan koneksi internet yang andal, 7. Ketersediaan Teknologi: Tidak semua pasien
yang mungkin tidak selalu tersedia di semua memiliki akses ke perangkat komputer atau
wilayah, terutama di daerah terpencil. smartphone yang diperlukan untuk menggunakan
layanan E-Hospital. Hal ini dapat membatasi
8. Kesulitan dalam Merespons Kondisi Darurat: jangkauan layanan.
Dalam situasi darurat, seperti bencana alam atau
insiden keamanan, sistem E-Hospital mungkin tidak 8. Pemantauan Keamanan dan Kepatuhan:
selalu dapat merespons dengan cepat dan efektif. Pemantauan dan memastikan keamanan data pasien
serta kepatuhan dengan regulasi adalah tantangan
9. Penyelarasan dengan Regulasi: Penyedia layanan yang terus-menerus.
E-Hospital harus mematuhi peraturan dan regulasi
yang berlaku, yang dapat menjadi rumit dan 9. Resistensi Internal: Staf medis atau administratif
berpotensi menghambat inovasi. yang sudah terbiasa dengan cara kerja tradisional
mungkin resisten terhadap adopsi teknologi E-
10. Resistensi Perubahan: Staf medis atau Hospital.
administratif yang sudah terbiasa dengan proses
manual mungkin resisten terhadap perubahan 10. Penggunaan Data yang Tidak Etis: Ada potensi
menuju sistem E-Hospital. untuk penyalahgunaan data pasien atau penggunaan
data medis secara tidak etis oleh pihak internal atau
Penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi eksternal.
kekurangan-kekurangan ini dengan strategi yang
sesuai agar sistem E-Hospital dapat berfungsi Mengidentifikasi ancaman ini adalah langkah
secara optimal dan memberikan manfaat terbaik penting dalam merencanakan strategi untuk
kepada pasien dan penyedia layanan kesehatan. melindungi dan mengoptimalkan sistem E-Hospital.
Itu juga dapat membantu dalam pengembangan
solusi yang meminimalkan risiko dan mengatasi
potensi hambatan.
1. Sayekti, N., & Wijayanto, Y. (2018). Design of Hospital Information System Based
on Electronic Health Record (EHR) Standard to Support The Hospital
Accreditation. International Journal of Advanced Computer Science and
Applications, 9(10).
2. Lestari, A. A., & Abdullah, R. (2020). The Implementation of E-Hospital in
Indonesia. In Proceedings of the International Conference on Industrial Engineering
and Operations Management (ICIEOM) (Vol. 2020, pp. 1939-1944).
3. Harimurti, P., Pambudi, E., & Pigazzini, A. (2019). The road to universal health
coverage in Indonesia: stocktaking and strategic review. World Bank.
4. DRAFT-Handbook_EHR_Implementation.pdf [Internet]. [cited 2019 Sep 5].
Available from: http://www.paho.org/ict4health/images/docs/DRAFT-
Handbook_EHR_Implementation.pdf
5. Weltgesundheitsorganisation, editor. Medical records manual: a guide for
developing countries. Geneva: World Health Organization; 2002. 96 p.
6. Yunus NM, Latiff DSA, Mulud ZA, Noorsuriani S. Acceptance of Total Hospital
Information System (THIS). International Journal of Future Computer and
Communication. 2013;2(3):4.
7. International Journal of Medical Informatics, Volume 82, Number 5, "The Role of
Healthcare Information Technology in Reducing Medical Errors and Improving
Patient Safety," oleh D. W. Bates et al
8. Journal of Medical Systems, Volume 41, Number 2, "The Role of Electronic Health
Records in Reducing Healthcare Costs: The Long-Run Economic Impact of the U.S.
EHR Incentive Program," oleh R. M. Miller et al.
9. Journal of Healthcare Engineering, Volume 2021, "Integration of Hospital
Infrastructure and Information System for Better Healthcare Services," oleh A. B. I.
Horna et al.
10. Journal of Healthcare Informatics Research, Volume 5, Number 4, "Remote Patient
Monitoring: A Comprehensive Study," oleh N. A. Anziani et al.
11. Widodo, S. A., & Heriyadi, R. D. (2018). The Implementation of E-Hospital
Information System: A Case Study in a Public Hospital in East Java, Indonesia.
International Journal of Computer Applications, 182(11), 7–11.
https://doi.org/10.5120/ijca2018917587
12. Prakosa, T., & Istiqomah, I. (2020). The Adoption of E-Hospital in Indonesia: A
Literature Review. Proceedings of the International Conference on Industrial
Engineering and Operations Management, 2020, 2011–2020.
13. Santoso, H. B., & Mahadewi, K. D. (2019). Implementation of E-Hospital
Management System: A Case Study of a Regional Hospital in Indonesia. Procedia
Computer Science, 161, 576–583. https://doi.org/10.1016/j.procs.2019.11.173
14. Dewi, D. E., & Amin, M. (2016). Evaluating E-Hospital Implementation in Public
Hospital in Indonesia: A Case Study in Surabaya. Procedia Computer Science, 72,
206–213. https://doi.org/10.1016/j.procs.2015.12.268
15. Pang, Z., & Sun, J. (2017). E-Hospital: A Hospital in the Internet. Advances in
Experimental Medicine and Biology, 1028, 59–64. https://doi.org/10.1007/978-981-
10-6041-0_9
16. Premkumar Balaraman, K.K., (2013). E–Hospital Management & Hospital
Information Systems : Changing Trends. [Online] MECS Available at:
http://www.mecs-press.org/ [Accessed 26 November 2015]
17. WHO (2011). Mhealth New Horizons for Health Through Mobile Technologies.
Global Observatory for eHealth series - Volume 3
18. Aji, P.A & Tjahjono, H.K (2016). Pemahaman implementasi Rencana Strategis
bisnis Rs. PKU Muhammadiyah Petanahan. Jurnal Medicoeticolegal dan
Manajemen Rumah Sakit, 5(2) 1-15
19. Aldehayyat, J., & Al Khattab, A. (2012). Strategic planning and organisational
effectiveness in Jordanian hotels. International Journal of Business and
Management, 8(1), 11
20. Ayu, N. (2016). Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan
Di Puskesmas Segiri Kecamatan Samarinda Ulu. eJournal Administrasi Negara,
4(1), 2577-2591
21. Armstrong, J. S. (1982). Strategic planning and forecasting fundamentals, 2(1), 1-
32.
22. Attas, A. W. (2016). Rencana Aksi Pelayanan Berkesinambungan Rawat Jalan
dalam Rangka Meningkatkan Citra RSUP Fatmawati. Jurnal Administrasi Rumah
Sakit Indonesia, 1(1).
23. Ferdinand, A. (2002). Kualitas Strategi Pemasaran: Sebuah Studi Pendahuluan.
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, 1(1), 107-119.
24. Gretzky, W. (2010). Strategic planning and SWOT analysis.
25. Haksama, setya dan Nurhapna. (2014). Pengaruh Perencanaan Strategis Terhadap
Kinerja Di Rumah Sakit. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 2(2).
26. Hisyam MS, 1998, Analisa SWOT sebagai awal perencanaan Usaha, Makalah,
Jakarta, SEM Institute.
27. Kraus, S., & Kauranen, I. (2009). Strategic management and entrepreneurship:
Friends or foes. International Journal of Business Science and Applied
Management, 4(1), 37-50.
28. Mainardes, E. W., Ferreira, J. J., & Raposo, M. L. (2014). Strategy and strategic
management concepts: are they recognised by management students?. E+ M
Ekonomie a Management, (1), 43.