Anda di halaman 1dari 7

DOKUMENTASI KEPERAWATAN

Dosen Pembimbing :
Ns. Erni Yuniati.M,Kep.

Disusun oleh:
Silvia Amanda

YAYASAN SETIH SETIO MUARA BUNGO


INSTITUT ADMINISTRASI DAN KESEHATAN SETIH SETIO
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
A.Teknik komunikasi dan pelaporan dalam tatanan klinik
1.1 Sejarah perkembangan computer keperawatan
1.2 Implementasi sistem informasi keperawatan di RS
B. Sistem informasi kesehatan :
1.1 Pengertian
1.2 tujuan
1.3 kebijakan sistem informasi kesehatan
1.4 Kedudukan sistem informasi kesehatan dalam sistem kesehatan
Nasional
1.5 masalah – masalah yang terjadi dalam penerapan sistem informasi
Kesehatan

A.Teknik komunikasi dan pelaporan dalam tatanan klinik


1.1 SEJARAH PERKEMBANGAN COMPUTER KEPERAWATAN
Komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi sebuah institusi perawatan
kesehatan karena banyaknya bagian/departemen yang terlibat dalam proses
perawatan pasien. Pelayanan danmanajer harus memasukkan banyak
data/informasi mengenai pasien mulai darisaat masuk hingga pasien
pulang.Saat ini komputer secara mutlak penting untuk mengatur:
1. Makin kompleksnya masalah keuangan
2. Melaporkan permintaan beberapa bagian/departemen
3. Kebutuhan komunikasi dari tim perawatan kesehatan yang
berbeda
4. Pengetahuan yang relevan untuk perawatan pasien.
Komputer mempengaruhi praktek, administrasi, pendidikan
sertapenelitian, dan ekstraakan terus meluas.
Abad informasi bagi masyarakatyang besar merupakan sejarah
barudalam perubahan teknologi, dan akan terusberkembang
mempengaruhi kehidupan dan pekerjaan selama beberapa
dekade.
A.Perspektif Sejarah
Komputer Telah dikenal sekitar lima puluh tahun yang lalu, tetapi rumah sakit
lambat dalam menangkap revolusi komputer. Saat ini hampir setiap rumah
sakit menggunakan jasakomputer, setidaknya untuk manajemen
keuangan.Perawat terlambat mendapatkan manfaat dari komputer, usaha
pertama dalam menggunakankomputer oleh perawat pada akhirtahun 1960-
an dan 1970-an mencakup:
1. Otomatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status dan
perawatan pasien.
2. Penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf
Mengumpulkan untuk Analisa kecenderunganmasa depan
staf.Pada pertengahan tahun 1970-an, ide dari sistem
informasi rumah sakit (SIR) diterapkan, dan perawat mulai
merasakan manfaat dari sistem informasi manajemen. Pada
akhir tahun 1980-sebuah memunculkan mikro-komputer yang
berkekuatan besar sekalidan perangkat lunak untuk
pengetahuan seperti sistem informasi manajemen 2000 (SIMK)
1.2 IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN DI RS (SIR)
Sistem informasi rumah sakit (SIR) sangat luas, desain sistem komputer yang
komplek untukmembantu komunikasi dan informasi yang dibutuhkan dari
sebuah rumahsakit.Sebuah SIR akan diaplikasikan untuk perijinan, catatan
medis, akuntansi, kantor, perawatan,laboratorium, radiologi, farmasi, pusat
supali, mutrisi/pelayanan makan, personel dan gaji.Jumlah aplikasi-aplikasi lain
dapat dimasukkan bagi beberapa bagian/departemen dan untuk beberapa
tujuan yang praktikal.Manajer-manajer perawat perlu mengenal komputer,
yang mencakup mengenal istilah umum yang digunakan komputer. Pada masa
depan dapat diharapkanbahwa semua pekerjaan perawat akan dipengaruhi
oleh kompu ter, dan beberapa posisi baru yang akan dikembangkan bagi
perawat-perawat di bidang komputer.
B. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan
Sistem informasi manajemen (SIMK) merupakan paket perangkat lunak
yangdikembangkan secara khusus untuk divisi pelayanan 2000-an. Paket
perangkat lunak inimemiliki program-program atau modul-modul yang dapat
membentuk berbagai fungsimanajemen 2000. Kebanyakan SIMK memiliki
modul-modul untuk :
1. Mengklasifikasikan pasien
2. Pambentukan saraf
3. Penjadwalan
4. Catatan pribadi
5. Laporan bertahap
6. Pengembangan anggaran
7. Alokasi sumber dan pengendalian biaya
8. Analisis kelompok diagnosa yang berhubungan
9. Pengendalian mutu
10. Staf Catatan pengembangan
11. Model dan simulasi untuk pengembilan keputusan
12. Rencana strategi
13. Rencana jangka pendek dan rencana kerja
14. Program evolusi
Modul SIMK untuk klasifikasi pasien, pengaturan staf, catatan pribadi, dan
laporan bertahapsering berhubungan Pasien diklasifikasikan menurut
kriterianya. Informasi klasifikasi pasiendihitung berdasarkan rumus beban
kerja. Juga susunan pegawai yang dibutuhkan dansusunan pegawai yang
sebenarnya dapat dibuat.SIMK dan komputer dapat membuat perawatan
pasien lebih efektif dan ekonomis. Perawat- perawat klinis menggunakanny a
untuk mengatur perawatan pasien, termasuk di dalamnyasejarah pasien,
rencana perawatan, pemantauan psikologis dan tidak langsung,
catatankemajuan perawatan dan peta kemajuan. Hal ini dapat dilakukan di
semua kantor/ruang perawat.Perawat-perawat klinis dapat menggunakan
SIMK untuk mengganti sistem manual pada data pencatatan. Hal ini dapat
mengurangi biaya sekaligus memu ngkinkan peningkatankualitas dari
perawatan. Dengan sistem informasi usia, manajer perawat dapat
merencanakan.
B. Sistem informasi kesehatan
1.1 pengertian
Sistem informasi kesehatan (SIK) adalah seperangkat tatanan yang meliputi
data, informasi, indicator, prosedur, teknologi, dan sumber daya manusia yang
saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau
keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan. Buku ini
mengupas dan memadukan antara manajemen dan pelayanan di bidang
kesehatan dengan teknologi informasi. Saat ini lebih dikenal dengan Health
Information System (HIS). Juga mengupas istilah system informasi kesehatan
atau informatika kesehatan, dengan sudut pandang manajemen kesehatan dan
teknologi informasi. Pokok bahasan dalam buku ini : Data, basis data dan
informasi; Sistem dan lingkungannya; Sistem informasi dan system kesehatan;
Sistem informasi dan manajemen kesehatan; Sistem informs geografis (SIG);
Sistem informasi kesehatan nasional (SIKNAS); Bank data kesehatan; E-
kesehatan; Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIM-RS); Sistem
informasi puskesmas (SIP).
1.2 tujuan
Tujuan dari dikembangkannya sistem informasi kesehatan adalah :
1.Sistem informasi kesehatan ( SIK ) merupakan subsistem dari Sistem
Kesehatan Nasional ( SKN ) yang berperan dalam memberikan informasi untuk
pengambilan keputusan di setiap jenjang administrasi kesehatan baik di tingkat
pusat, provinsi, kabupaten/kota atau bahkan pada tingkat pelaksana teknis
seperti Rumah Sakit atau pun Puskesmas.
2.Dalam bidang kesehatan telah banyak dikembangkan bentuk-bentuk Sistem
Informasi Kesehatan ( SIK ), dengan tujuan dikembangkannya berbagai bentuk
SIK tersebut adalah agar dapat mentransformasi data yang tersedia melalui
sistem pencatatan rutin maupun non rutin menjadi sebuah informasi.
Upaya pemantapan dan pengembangan sistem informasi kesehatan ditujukan
ke arah terbentuknya suatu sistem informasi kesehatan yang berhasil guna dan
berdaya guna, yang mampu memberikan informasi yang akurat, tepat waktu
dan dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan untuk:
1.Pengambilan keputusan di seluruh administrasi dalam perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pengendalian, pengendalian dan tingkat
2.Mengatasi masalah-masalah kesehatan melalui mengatasi dini dan upaya
penanggulangannya
3.Meningkatkan peran serta masyarakat dan meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk membantu dirinya sendiri
4.Peningkatan penggunaan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan
teknologi bidang kesehatan.
1.3 kebijakan sistem informasi kesehatan
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah suatu sistem pengelolaan data
daninformasikesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan
terintegrasi untuk mendukungmanajemen kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakatPerturan undangan.
Bagian atau ranah yang menyebutkan sistem informasi kesehatanadalah
Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi
desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor
932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan
sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota.Kebutuhan akandata dan
informasi yang disediakan melalui penyelenggaraanSistem Informasi
Kesehatan, yaitudengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis data serta
penyajian informasi.Di Indonesia sendiri telah ada susunan undang-undang
yang menjelaskan tentanginformasi yaitu Menurut UUD 1945, Pasal 28; Setiap
orang berhak untuk berkomunikasi danmemperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhakuntuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dsebuah menyampaikan
informasidengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.Peraturan
Sistem I informasi Kesehatandi Indonesia diatur Menurut Keputusan Mentri
Kesehatan dalam undang undang nomer 36 tahun2009 tentang kesehatan
disebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yangefektif dan
efisien informasi kesehatan yang dilakukanmelalui sistem informasi danmelalui
lintas sektor. Di dalam undang undang ini dinyatakan pula bahwa ketentuan
lebih lanjutmengenai Sistem informasi kesehatan diatur dengan peraturan
pemerintah.Peraturan menteri kesehatan nomor 1144/MENKES/PER/VII/2010
tentang Organisasidan tata kerja kementrian kesehatan mengamanatkan pusat
data dan informasi (PUSDATIN)sebagai pelaksana tugas kementrian kesehatan
di bidang data dan informasi kesehatan, maka pusdatin sebagai sekretariat SIK
melakukan inisuatif penyusunan regulasi dan standar SIK berupa rancangan
peraturan pemerintah dan NSPK yaitu panduan.
1.4 kedudukan sistem informasi kesehatan dalam sistem kesehatan Nasional
SIK menurut WHO merupakan salah satu dari 6 “building block” atau
komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu negara. Sedangkan di
dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional (SKN), Sistem Informasi Kesehatan
(SIK) termasuk ke dalam sub sistem ke – 6 mengenai “Manajemen, Informasi
dan Regulasi Kesehatan”.
1.5 Masalah-masalah yang terjadi dalam penerapan sistem informasi
kesehatan
Kendala pelaksanaan SIK menyangkut keterbatasan anggaran, masalah listrik,
tidak tersedianya sarana prasarana seperti komputer dan internet, tidak
adanya tenaga khusus bidang SIK, serta masalah keterlambatan.

Anda mungkin juga menyukai