PENDOKUMENTASIAN
KEPERAWATAN
Ns. Tri Wijayanto, M.Kep., Sp.Kep.MB
FKES Universitas Muhammadiyah Pringsewu
STANDAR INDIVIDU PROFESIONAL ACCOUNTABILITY
DALAM PENDOKUMENTASIAN KEPERAWATAN
Yaitu menggambarkan tanggungjawab perawat dalam
pendokumentasian praktik keperawatan berdasarkan proses
keperawatan.
Tanggungjawab untuk bekerja yang terbaik dalam praktik
keperawatan meliputi kegiatan dokumentasi yang independent dan
interdependent.
Sepuluh tindakan keperawatan menurut ANA, 1973, perawat
mempunyai tanggungjawab :
1. Memberikan pelayanan dengan menghargai klien sebagai makhluk
hidup.
2. Melindungi hak pasien (privacy; rahasia)
3. Mempertahankan kompetensi dalam tindakan keperawatan dan
mengenal pasien serta menerima tanggungjawab pribadi terhadap
tindakannya
4. Melindungi pasien jika tindakan dan keselamatannya diakibatkan
oleh orang lain yang tidak kompeten, tidak etik dan ilegal
5. Menggunakan kemampuan individu sebagai kriteria untuk menerima
tanggungjawab dan pelimpahan tugas dalam tindakan keperawatan
kepada tenaga kesehatan lainnya.
6. Partisipasi dalam kegiatan riset jika hak responden dilindungi
7. Partisipasi dalam kegiatan profesi keperawatan untuk meningkatkan
standar praktik/pelayanan keperawatan dan Pendidikan
8. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas keperawatan tenaga
perawat lainnya dengan partisipasi dalam kegiatan profesi
9. Mempromosikan kesehatan dengan bekerja sama terhadap
masyarakat dan tenaga kesehatan lainnya
10. Menolak untuk memberikan persetujuan untuk promosi atau
menjual produk komersial , pelayanan atau hiburan lainnya
Lingkup Kegiatan Independen perawat dalam kegiatan dokumentasi :
1. Menjaga akurasi terhadap catatan pelayanan keperawatan,
memonitor, observasi dan evaluasi status kesehatan klien, agar
dokumentasi tetap konsisten dengan program dokter dan tindakan
keperawatan
2. Mencatat semua tindakan keperawatan yang digunakan untuk
mengurangi atau mencegah resiko pasien dan mempertahankan
keselamatan pasien
3. Mencatat semua tindakan keperawatan pasien, merespon terhadap
situasi klinis dan menentukan rencana tindakan selanjutnya.
4. Mencatat semua komponen proses keperawatan sesuai waktu
pelaksanaannya, termasuk pengkajian ulang, diagnose keperawatan,
rencana tindakan, modifikasi tujuan dan catatan edukasi klien.
Lingkup Tindakan Interdependent
Kegiatan interdependent merupakan aktivitas keperawatan yang
dilakukan secara tim dengan profesi kesehatan lainnya
Pengetahuan, ketrampilan dan focus praktik keperawatan merupakan
aktivitas yang interdependent
Dokumentasi dari segmen keseluruhan rencana medis yang diawali
oleh profesi lainnya (farmasi, bank darah) tetapi dilakukan perawat
Perawat membuat rencana keperawatan dengan anggota tim
kesehatan lain (dokter, farmasi, gizi, fisioterapi).
Contoh kegiatan dokumentasi interdependent : TTV, suction,
perawatan trakeostomi, reposisi, informasi dari rekaman cardiac,
pacemaker, pemberian enema, pengobatan irigasi luka
TEKNIK DOKUMENTASI DAN PELAPORAN
DALAM TATANAN KLINIK
A.Perspektif Sejarah
Komputer telah dikenal sekitar lima puluh tahun yang lalu, tetapi
rumah sakit lambat dalammenangkap revolusi komputer. Saat ini
hampir setiap rumah sakit menggunakan jasa komputer, setidaknya
untuk manajemen keuangan.
Perawat terlambat mendapatkan manfaat dari komputer, usaha
pertama dalam menggunakan komputer oleh perawat pada
akhir tahun 1960-an dan 1970-an mencakup:
1. Automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status dan
perawatan pasien.
2. Penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk
analisa kecenderunganmasa depan staf.