Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“ CACINGAN DAN KEKURANGAN KALORI PROTEIN ”

DOSEN PENGAMPU
WIRADIANTO PUTRO, S.Kep.MHP.

DISUSUN OLEH
Afifah Inayah Ahmad( 191101004)
Andira Fitri Annisa ( 191101007)
Dytha Eliviyani (191101019)
Farhatul Aulia Lutfa ( 191101025)
Imam Muchlis ( 191101033)
Rifka Nabila (191101062)
Venitha Astuty (191101078)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG
PRODI D-III KEPERAWATAN
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita hanturkan kepada tuhan yang maha Esa karena atas berkat dan
rahmatnya, kami sebagai penyusun dari makalah yang berjudul ” Cacingan dan Kurang
kalori protein” dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat.
Pada makalah ini kami akan membahas salah satu sub bab mata kuliah Gizi dengan materi
Cacingan dan Kurang kalori protein. Makalah ini disusun sebagai bukti pertanggung jawaban
penyusun atas tugas yang telah diberikan oleh dosen mata kuliah.
Kami sebagai penyusun sengat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritikdan saran yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan pada penyusunan makalah
ini, sehingga dapat menjadi makalah yang sempurna.
Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini dapat hadir di tengah-tengah para
pembaca sebagai bahan acuan bermakna, guna meningkatkan pemahaman tentang Cacingan
dan Kurang kalori protein.

Singkawang, Mei 2020

penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan masalah......................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Cacingan..............................................................................................................................5
1. Pengertian Cacingan......................................................................................................5
2. Pencegahan Cacingan....................................................................................................6
3. Penanganan Cacingan....................................................................................................6
B. Kurang Kalori Protein...........................................................................................................6
1. Pengertian Kurang Kalori Protein...............................................................................6
2. Pencegahan Kurang Kalori Protein.............................................................................7
3. Penanganan Kurang Kalori Protein............................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan.............................................................................................................9
B. Saran......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cacingan adalah kumpulan gejala gangguan kesehatan akibat adanya cacing parasit
di dalam tubuh. Penyebab terjadinya kecacingan adalah semua cacing masuk ke
dalam perut, kecuali cacing tambang anak cacingnya menembus kulit kaki. Semua
jenis cacing bertelur di usus dan telur yang sudah matang dikeluarkan bersama-sama
tinja. Berak (tinja) yang dibuang di hutan, di sawah, di pantai dan sungai, bila kering
telur cacing akan tertiup angin, lalu masuk ke dalam makanan yang dimakan manusia.
Kurang kalori protein (KKP) adalah suatu penyakit gangguan gizi yang dikarenakan
adanyadefisiensi kalori dan protein dengan tekanan yang bervariasi pada defisiensi
protein maupunenergi (Sediatoema, 1999). Kekurangan kalori protein terjadi pada
anak yang kurang mendapat masukan makanan yang cukup bergizi, atau asupan kalori
dan protein kurang dalam waktu yang cukup lama (Ngastiyah, 1997).

B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian Cacingan?
2. Bagaimana Pencegahan Cacingan?
3. Bagaimana Penanganan Cacingan?
4. Apa Pengertian Kurang Kalori Protein?
5. Bagaimana Pencegahan Kurang Kalori Protein?
6. Bagaimana Penanganan Kurang Kalori Protein?

C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Cacingan
2. Mengetahui Pencegahan Cacingan
3. Memahami Penanganan Cacingan
4. Mengetahui Pengertian Kurang Kalori Protein
5. Memahami Pencegahan Kurang Kalori Protein
6. Memahami Penanganan Kurang Kalori Protein

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Cacingan
1. Pengertian Cacingan
Cacingan adalah kumpulan gejala gangguan kesehatan akibat adanya cacing
parasit di dalam tubuh.
Perut anak yang buncit sering dikatakan anak itu cacingan. Kadang-kadang hal
itu memang benar, tetapi adakalanya juga tidak benar. Anak-anak paling sering
terserang penyakit cacingan karena biasanya jari-jari tangan mereka dimasukkan ke
dalam mulut, atau makan nasi tanpa cuci tangan, namun sesekali orang dewasa juga
perutnya berisi cacing.
Penyebab terjadinya kecacingan adalah semua cacing masuk ke dalam perut,
kecuali cacing tambang anak cacingnya menembus kulit kaki. Semua jenis cacing
bertelur di usus dan telur yang sudah matang dikeluarkan bersama-sama tinja. Berak
(tinja) yang dibuang di hutan, di sawah, di pantai dan sungai, bila kering telur cacing
akan tertiup angin, lalu masuk ke dalam makanan yang dimakan manusia
Telur cacing itu sesampainya diperut, lalu menetas menjadi anak cacing
(larva). Anak cacing lalu menembus dinding usus masuk ke dalam aliran darah, terus
ke paru-paru, kemudian menembus dinding kerongkongan. Seampainya di dalam
kerongkongan larva menimbulkan perasaan gatal itu yang selanjutnya masuk kembali
kedalam usus untuk tumbuh menjadi dewasa dan mengeluarkan telur kembali ke
dalam berak. Selanjutnya terulang lagi siklus diatas. Kecuali cacing tambang yang
menetas ditempat yang lembab, lalu anak menjadi cacing (larva) dan bila ada lewat
yang memakai sepatu, maka larva menmbus kulit kaki masuk ke darah, ke paru-paru
lalu menembus dinding kerongkongan masuk ke dalam usus dan menjadi dewasa.
Cacing yang paling sering ditemui pada penderita kecacingan ialah cacing gelang,
cacing tambang, cacing benang, cacing pita, dan cacing keremi.
Jadi pengendalian kecacingan harus dilakukan di seluruh lapisan masyarakat di
Indonesia yaitu untuk menekan, mengurangi, atau menurunkan angka kecacingan agar
tidak membahayakan kehidupan masyarakat.

5
2. Pencegahan Cacingan
Salah satu cara efektif mencegah penyakit cacingan yaitu dengan menjaga
kebersihan diri dan lingkungan. Selain itu, ada beberapa langkah lain yang dapat
dilakukan untuk mencegah penyakit cacingan, yaitu:
a) Menyimpan daging mentah dan ikan dengan baik, kemudian masak hingga
matang.
b) Mencuci buah dan sayur dengan benar sebelum dikonsumsi.
c) Jika terkena infeksi cacing, basuh bagian anus Anda pada pagi hari untuk
mengurangi jumlah telur cacing, karena cacing biasa bertelur pada malam hari.
d) Ganti pakaian dalam dan seprei setiap hari selama terinfeksi.
e) Cuci pakaian tidur, seprei, pakaian dalam, dan handuk dengan air panas untuk
membasmi telur cacing.
f) Hindari menggaruk daerah di sekitar anus yang gatal. Gunting kuku agar tidak
ada tempat untuk telur cacing. Jangan menggigit kuku.

g) Cuci tangan secara teratur, terutama setelah buang air, mengganti popok bayi,
sebelum memasak dan sebelum makan.
h) Hindari berjalan tanpa alas kaki dan menyentuh tanah atau pasir tanpa sarung
tangan.

3. Penanganan Cacingan
Karena terkadang sulit mendeteksi orang yang cacingan, maka harus rutin
untuk minum obat cacing setiap enam bulan satu dosis yang sesuai dan anjuran.
Jika sudah mengetahui terkena cacingan, segera bawa ke Dokter agar dapat
diperiksa lebih lanjut kejadian cacingan yang menyerang anggota keluarga.
Sehingga bisa mendapatkan obat cacingan yang diresepkan dan sesuai.

B. Kurang Kalori Protein


1. Pengertian Kurang Kalori Protein
Kekurangan kalori protein adalah defisiensi gizi terjadi pada anak yang kurang
mendapat masukan makanan yang cukup bergizi, atau asupan kalori dan protein
kurang dalam waktu yang cukup lama (Ngastiyah, 1997)

6
Kurang kalori protein (KKP) adalah suatu penyakit gangguan gizi yang
dikarenakan adanyadefisiensi kalori dan protein dengan tekanan yang bervariasi
pada defisiensi protein maupunenergi (Sediatoema, 1999)

2. Pencegahan Kurang Kalori Protein


Langkah-langkah untuk mencegah terjadinya KKP pada anak usia (bawah 5
tahun) menurut Sjamin M merupakan gabugan dari beberapa tindakan pencegahan
seperti berikut:
a) Pemberian air susu ibu (ASI) secara baik dan tetap disertai pengawasan berat
badan bayi secara teratur dan terus menerus.
b) Menghindari pemberian makanan buatan kepada anak untuk mengganti air
susu sepanjang ibu masih mampu menghasilkan ASI terutama dibawah usia
enam bulan.
c) Dimulainya pemberian makanan tambahan mengandung berbagai macam zat
gizi(kalori, protein, vitamin dan mineral) secara lengkap sesuai dengan
kebutuhan mulai bayi mencapai usia 6 bulan.
d) Pemberian kekebalan melalui imunitas guna melindungi anak dari
kemngkinn menderita penyakit tertentu
e) Melindungi anak dari kemungkinan menderita diare (muntabet)dan
kekurangan cairan (dehitrasi) denganjalan menjaga kebersihan menggunakan
air masak untuk minum dan mencuci alat pembuat susu dan makan bayi serta
penyediaan oralt.
f) Mengatur jarak kehamilan agar ibu cukup waktu untuk merawat dan
mengatur makanan bayinya terutama pemberian ASI.

3. Penanganan Kurang Kalori Protein


Beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan, antara lain:
a) Ganti nutrisi Anda dengan makanan yang tepat. Ketika kurang kalori protein
terjadi pada Anda atau buah hati Anda, pahami bahwa kurang kalori protein
bisa dihilangkan dengan memberikan asupan makanan yang tepat. Makanan
yang mengandung karbohidrat, protein, buah dan sayuran, dan lemak bisa
menjadi makanan yang tepat ketika kurang kalori protein. Perlu menjadi
catatan bahwa semua makanan ini haruslah dengan proses pemasakan yang
tepat sehingga nutrisinya tidak banyak terbuang.

7
b) Pelajari kebiasaan makan yang baik beserta nutrisi yang diperlukan. Seperti
yang sudah disebutkan sebelumnya, mempelajari kebiasaan makan yang baik
dan nutrisi apa yang harus dimakan bisa mempercepat penyembuhan kurang
kalori protein. Selain itu, cobalah untuk melakukan diet seimbang sehingga
kurang kalori protein tidak terjadi lagi di masa depan. Jam makan juga harus
Anda perhatikan sehingga penyerapan nutrisi bisa maksimal dilakukan.
c) Kunjungi dokter atau konsultan diet. Jika malnutrisi berlangsung secara
berkepanjangan, segera rujukkan ke dokter atau konsultan diet untuk
mendapatkan asupan nutrisi yang pas untuk tubuh Anda dan buah hati.
Dengan penanganan yang baik, bahaya malnutrisi juga bisa diturunkan
dengan cara yang tepat.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Cacingan adalah kumpulan gejala gangguan kesehatan akibat adanya cacing
parasit di dalam tubuh.
Salah satu cara efektif mencegah penyakit cacingan yaitu dengan menjaga
kebersihan diri dan lingkungan. Karena terkadang sulit mendeteksi orang yang
cacingan, maka harus rutin untuk minum obat cacing setiap enam bulan satu dosis
yang sesuai dan anjuran.
Kekurangan kalori protein adalah defisiensi gizi terjadi pada anak yang kurang
mendapat masukan makanan yang cukup bergizi, atau asupan kalori dan protein
kurangdalam waktu yang cukup lama (Ngastiyah, 1997)
Kurang kalori protein (KKP) adalah suatu penyakit gangguan gizi yang
dikarenakan adanyadefisiensi kalori dan protein dengan tekanan yang bervariasi
pada defisiensi protein maupunenergi (Sediatoema, 1999)
Untuk mencegah terjadinya KKP menurut Sjamin M salah satunya dengan
cara Dimulainya pemberian makanan tambahan mengandung berbagai macam zat
gizi(kalori, protein, vitamin dan mineral) secara lengkap sesuai dengan kebutuhan
mulai bayi mencapai usia 6 bulan. Untuk Penangananya berupa Ganti nutrisi Anda
dengan makanan yang tepat,pelajari kebiasaan makan yang baik beserta nutrisi
yang diperlukan, Kunjungi dokter atau konsultan diet.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini saya menyadari masih banyak kekurangan
pengetahuan serta kekurangan dalam penulisan. Hal ini terjadi karena kami masih
dalam tahap pembelajaran sehingga diharapkan kritik dan saran dari Bapak
Wiradianto Putro, S.kep.MPH. untuk dapat menilai, membimbing dan membantu
pembelajaran mata kuliah Gizi lebih lanjut.

9
DAFTAR PUSTAKA

Oswari, E.2009.Penyakit dan Penanggulangannya.Jakarta:Balai Penerbit FK UI


Safar, Rosdiana.2010.Parasitologi Kedokteran.Bandung:Yrama Widya
Lippincot.dkk.2011.Memahami Berbagai Macam Penyakit.Jakarta:PT Indeks

10

Anda mungkin juga menyukai