Anda di halaman 1dari 25

PEMERIKSAAN KEKURANGAN MINERAL DAN ELEKTROLIT

NAMA : KASMAWATI S
NIM : 20028
TINGKAT : II A
PEMERIKSAAN KEKURANGAN MINERAL DAN ELEKTROLIT

 A.) Definisi Elektrolit


Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik
yang disebut ion jika berada dalam larutan. Ion terbagi menjadi anion dan kation
tergantung mereka bergerak dalam medan listrik menuju katode anode yang
menunjukan mereka mempunyai muatan positif dan negatif.
 B.) Jenis elektrolit
Elektrolit dalam cairan tubuh dapat berupa kation misalnya Na +, K+, Ca+2, Mg+2
dan berupa anion misalnya : CI, HCO3-, HPO4-2 dan laktat. Pada cairan ekstrasel
kation utama adalah Na+ dan anion utama adlah CI dan HC3-, sedangkan pada
cairan intrasel kation utama adalah K+.
C.) Pemeriksaan Elektrolit
1. Natrium
 Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk garam di
dalam tubuh dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekanan
osmosis pada sel yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan cairan yang
ada disekitarnya.
 Letak natrium (Na) terbanyak di Extra seluler(CES). Volume cairan
ekstraseluler diatur keseimbangannya melalui mekanisme homeostasis.
 Fungsi Natrium bagi tubuh adalah sebagai beriukut :
- Konduksi impuls neuromuskuler
- Membantu mempertahankan keseimbangan air, asam dan basa dalam cairan
ekstraseluler.
- Sebagai bahan penyusun dari cairan (gerah) pankreas,empedu, dan keringat.
 LANJUTAN
- Peranan penting dalam kontraksi otot dan fungsi syaraf dan aktivitas
enzim
- Memainkan peranan khsus dalam penyerapan karbohidrat.
- Natrium diatur oleh intake garam, aldosteron, dan pengeluaran urine.

 Nilai normal dalam serum :


Dewasa:135-145 mEq/L, atau 135-145 mmo/L
Bayi :134-150 mEq/L
Anak : 135-145mEq/L
Dalam Urine : 40-220 mEq/L/24 jam
Klinis
- Penurunan natrium terdapat pada penderita muntah, diare,
penghisapan lambung, cedera jaringan, diet rendah garam, luka
bakar, gagal ginjal, penggunaan obat diuretik furosemid, thiazid dan
mantol.
- Peningkatan natrium terdapat pada penderita:dehidrasi,muntah,
diare, gangguan jantung kronis, hiperfungsi adrenal, gagal hepatik,
intake Na tinggi, dan penggunaan obat kortison, antibiotik,laksansia
dan obat batuk.
- Makanan sumber natrium : garam dapur, corned beef, ikan kaleng,
keju, buah ceri, saus tomat, acar, minyak zaitun, kripik kentang dan
pepsicola.
2. Kalium (K)
Merupakan kation utama intra seluler (CIS). Kalium dalam makanan dan
dalam tubuh ditemukan dalam bentuk ion K+, baik dalam larutan ataupun
dalam bentuk garam. Kalium ditemkan banyak dalam makanan, terutama
pada buah-buahan dan sayuran. Kalium banyak terdapat dalam bayam,
pisang, jamur, brokoli, susu, daging, tomat, jeruk, kol, dan asparagus.
Kalium adalah elektrolit yang berada pada cairan vaskuler dan
90%dikeluarkan melalui urine, rata-rata 40 mEq/24 jam walau input kalium
rendah. Berperan penting dalam pengaturan impuls neuromuskular terutama
denyut jantung.
Fungsi kalium bagi tubuh adalah sebagai berikut:
- Merupakan bagian integral dan esensial tiap sel dan dibutuhkan untuk
pertumbuhan sel.
- Dalam sel kalum membantu banyak reaksi bokimia seperti pelepasan
energi dari makanan, sintesis glikogen dan protein.
- Mengatur tekanan osmotik dalam sel dan mengontrol distribusi air
antara cairan intraseluler dan ekstraseluler.
- Menjaga kseimbangan asam-basa
- Dibutuhkan untuk mengantarkan gelombang saraf untuk membuat
gerakan otot lebih terkontrol juga membantu untk memperlebar
pembuluh darah ketika berolahraga sehingga memperlancar aliran
darah untuk membuang panas lebih cepat.
- Ikut dalam pelepasan insulin dari pankreas.
- Bersama magnesium (Mg2+) penting dalam relaksasi otot yang
merupakan lawan dari stimulasi otot oleh Ca 2+
 Nilai normal :
Dewasa : 3,5-5,0 mEq/L, atatu 3,5-5,0 mmol/L
Bayi : 3,6-5,8 mEq/L
Anak : 3,6-5,8 mEq/L
 Klinis
- Hiperkalemia dapat terjadi apabila ada ganggan ginjal, oliguria,anuria, infus KCL,
perlukaan, metabolik asidosis dan penggunaan obat terutama sefalosforin, heparin,
epinefrin, histamin, isoniazid dan spironolakton.
- Hiperkalemia dapat terjadi karena input kalium rendah dan eksrsi lewat urine berlebihan,
misalnya pada penyakit muntah, diare dehidrasi, malnutrisi, diet ketat, trama, luka
pembedahan, dan penghisapan,lambung, DM asidosis, banyak makan permen,luka bakar,
hiperaldosteron, alkalosis metabolik dan penggunaan obat terutama diuretik, kortisone,
estrogen,insulin, litium karbonat dan aspirin. Kadar kalium serum < 2,5 mEq/L atatu lebih
dari 7,0 mEq/L dapat menimbulkan kematian.
- Makanan sumber kalium : Buah-buahan, sari buah, kacang-kacangan, buah kering,
sayuran, kopi, teh dan cola.
3. Klorida (CI)
 Klorida merupakan anion yang banyak terdapat pada
cairan ekstra seluler, tidak berada dalam serum, berperan
dalam keseimbangan cairan tubuh, keseimbangan asam
basa dan dengan natrium menentukan osmolalitas. CI
sebagian besar teikat dengan Na dalam bentuk NaCl.
 Nilai normal :
Dewasa : 95-105 mEq/L, atau 95-105 mmol/L
Bayi : 98-110mEq/L
Anak : 95-110 mEq/L
Bayi baru lahir : 94 -112 mEq/L
 Klinis :
- Penurunan kadar CI dapat terjadi pada penderita muntah,
penghisapanlambung, diare, diet rendah garam, GE, kolitis,
isufisiensi advenal, infeksi akut, luka bakar, alkalosis metabolik,
terlalu banyak keringat, gagal jantung kronis, asidosis respiratorik,
penurunan kadar kalium dan natrium dan dapat juga karena
penggunaan obat thiazd, diureti loop, dan bikarbonat.
- Peningkatan klorid dapat terjadi pada penderita dehidrasi,
hiperfungsi adrenal, peningkatan Na, cedera kepala, decompensasio
cordis, infus NaCl, asidosis metabolik, gangguan ginjal dan dapat
juga karena obat amonium chlorid (OBH), penggunaan kortison dan
asetazolanid.
4. Kalsium (Ca)
Kalsium merupakan elektrolit yang berada pada serum dan berperan
dalam membentuk keseimbangan elektrolit, pencegahan tetani, dan
dimanfaatkan untuk mendeteksi adanya gangguan pada paratiroid dan
tiroid.
Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang
mempunyai fungsi dalam mebentuk tulang dan gigi serta memiliki
peran dalam vitalitas otot pada tubuh, bersama-sama dengan posfor
berguna untuk memperkuat tulang kontraksi otot dan mengatur detak
jantung.
 Fungsi kalsium bagi tubuh :
◦ Mengaktifkan saraf
◦ Melancarkan peredaran darah
◦ Melenturkan otot
◦ Menormalkan tekanan darah
◦ Menyeimbangkan keasaman darah
◦ Menjaga keseimbangan cairan tubuh
◦ Mengatasi diabetes (mengaktifkan pankreas)
◦ Membantu mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi
◦ Mengatasi kram, nyeri pinggang
◦ Kadar kalsium dalam tubuh diatur oleh parathyroid dan thyroid
 Nilai
normal
Dewasa : 4,5-5,5 mEq/L, atau 9-11 mg/dL atau 2,3-2,8 mmol/L
Urine : dalam 24 jam <150 mg (diet rendah Ca), 200-300 md (diet tinggi Ca)
Anak : 4,5-5,8 mEq/L atau 9-11,5 mg/DI
Bayi : 5,0-6,0 mEq/L atatu 10-12 mg/dL
Bayi baru lahir : 3,7-7,0 mEq/L atatu 7,4 – 14,0 mg/DI

 Klinis:
 Penurunan Ca dalam serum dapat terjadi pada mal absorbsi saluran cerna, kekurangan
intake Ca dan vitamin D, hipotiroid, gagal ginjal kronis, infeksi yang luas, luka bakar,
pankreatis, alkoholisme, diare, kehamilan dan dapat juga karena penggunaan obat
laksansia, kortison, gentamycin, antasid Mg, heparin, insulin dan asetazolamid (diamox).
 Peningkatan kadar Ca terdapat pada hipertyroid, malignancy pada tulang, paru-paru,
payudara, kandung kencing dan ginjal, hipervitamin, D, imobilisasi lama, fraktur
multiple, batu ginjal dan olahrga berlebihan.
5. Magnesium(Mg)
Magnesium merupakan elektrolit ion + (kation), berada pada cairan ekstra seluler dan
sel menempati urutan terbanyak kedua, dieksresi melalui ginjal dan feses, berpengaruh
pada peningkatan K, Ca dan protein yang berperan untuk aktivasi neuromuskular dan
enzim pada metabolisme hidrat arang dan protein. Penurunan kadar Mg biasanya diikuti
juga oleh penurunan ion lain. Magnesium berfungsi sebagai zat yang membentuk sel
darah merah berupa zat pangkat oksigen dan hemoglobin.
 Nilai normal : 85-135 ml/min
 Klinis :
 Penurunan magnesium terdapat apada malnutrisi protein, mal absorbsi, sinosis hati,
alkoholime,hipoparatiroid, hipoaldosteron, hipokalemia, diare kronis, reseksi usus,
dehidrasi berat,gangguan ginjal,leukimia limpasitik dan mielosistik, DM awal,obat
antasid terutama Mg dan laksansia Mg.
 Makanan sumber Mg : ikan laut, daging, sayuran hijau, biji-bijian dan kacang-kacangan.
6. Posfor (P)
Pospor merupakan anhion phospat yang berada dalam darah
seimbangan dengan kadar kalsium
 Nilai normal :
Dewasa : 1,7-2,6 mEq/L, atau 2,5-4,5 mg/dL, atau 0,78-1,52 mmol/L-Unit SI
Bayi : 4,5-6,7 mg/dL
Anak : 4,5-5,5 mg/dL
Bayi baru lahir : 3,8-8,6 mg/dL
 Klinis :
 Penurunan kadar posfor terdapat pada kasus kelaparan,
malabsorbsi, hiperparatiroidisme, hiperkalsemia,
hipermagnesia, alkoholime, defisiensi vitamin D, asidosis
DM, miksedema, penghisapan lambung, muntah-muntah dan
dapat juga karena penggunaan obat antasid, epinefrin dan
insulin.
 Peningkatan kadar posfor terdapat pada gangguan ginjal,
hipotiroid, hipervitamin D, tumor tulang, akromegali,chusing
sindrom dan sarkoidosis.
D. Metode Pemeriksaan Elektrolit Darah
1. Beberapa metode pemeriksaan elektrolit darah diamtaranya adalah sebagai
berikut:
 Metode Flame Emision Spectrophotometry
Yaitu dimana kation-kation tersebut diukur berdasarkan intesitas garis
emisi atomik sasat mendapat eksitasi dari sinar kontrol.
 Metode Potesiometer dengan menggunakan Ion Selectife Elektrodes(ISE)
Yaitu prinsip pemeriksaannya didasarkan pada adanya potensial
muatan listrik yang diantara kedua elektrode.
 Spektrofotometri
Adalah metode pengukuran berdasarkan perubahan warna atau
terjadinya kekeruhan adalah proporsional dengan elektrolit yang kita ukur.
 Metode potensiometer dengan menggunakan Biosensor
Metode biosensor mempunyai prinsip bahwa bila sample
diposisikan pada electrode Na, K, CI ditentukan suatu
keseimbangan dengan electrode membrane permukaan.
Kemudian potensial yang terbentuk sesuai dengan logaritma
serta aktivitas analit dalam sample. Jalur elektrik diantara
referens dan ISE dilengkapi dengan empat referens electrode
yang mengandung elektrit kalollel dan larutan saltbridge.
Potensio dari electrode Na, K, CI diukur berturut-turut
terhadap electrode referens oleh electrometer impedas tinggi.
Konsentrasi ion yang diukur dihitung dari potensial electrode
dengan menggunakan persamaan.
E. Standar Operasional Prosedur (SOP) Kekurangan Mineral dan Elektrolit
1. Pengertian
Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi partikel yang
bermuatan (ion) positif atau negatif. Ion bermuatan positif disebut kation dan ion
bermuatan negatif disebut anion. Keseimbangan keduanya disebut sebagai
elektronetralitas. Sebagian besar proses metabolisme memerlukan dan dipengaruhi
oleh elektrolit. Konsentrasi elektrolit yang tidak normal dapat menyebabkan
banyak gangguan.
2. Jenis Elektrolit
Elektrolit dalam cairan tubuh dapat berupa kation misalnya : Na+,
K+, Ca2+, Mg2+ dan berupa anion misalnya : CI-, HCO4-, SO2- dan
laktat. Pada cairan ektrasel kation utama adalah Na+ dan anion
utama adalah CI- dan HCO3-, sedangkan pada cairan intrasel
kation utama adalah K+
3. Tujuan
a.) Memeriksa atau memantau ketidakseimbangan elektrolit.
b.) Memantau efek obat-obatan tertentu yang dapat
memengaruhi kadar kalium dalam tubuh seperti diuretik, obat
jantung, dan obat tekanan darah tinggi.
c.) Mendiagnosis masalah jantung dan tekanan darah tinggi.
d.) Menentukan kadar elektrolit pada serum darah dengan
menggunakan elektrolit analizer.
e.) Menetukan kadar elektrolit serum darah pada pasien yang
ditinjau dari nilai normal.
4. Prinsip Pengukuran
Pada dasarnya alat yang menggunakan metode ISE untuk menghitung
kadar ion sampel dengan membandingkan kadar ion yang tidak
diketahui nilainya dengan kadar ion yang diketahui nilainya.
Membran ion selektif pada alat mengalami reaksi dengan elektrolit
sampel. Membran merupakan penukar ion, bereaksi terhadap
perubahan listrik ion sehingga menyebabkan perubahan potensial
membran.
5. Bahan
- Darah
- Serum
- Reagen
6. Prosedur Pemeriksaan
a.) Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Melakukan identifikasi pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Meminta ijin kepada pasien/keluarga
b.) Fase Kerja
1. Mencuci tangan
2. Mengatur posisi klien dan lingkungan
c.) Teknik Pengambilan Sample
1. Dibersihkan kulit pasien dengan menggunakan alkohol.
2. Diambil 5 ml darah pada masing-masing pasien dengan menggunakan
jarum suntik.
3. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
4. Diberi penomoran pada masing-masing tabung reaksi.
LANJUTAN :

d.)Preparasi Sample
1. Dimasukkan darah yang diambil tadi ke dalam sentrifugator
2. Disentrifuse darah selama 3 menit dengan kecepatan 4000 rpm sampai
terpisah antar serum, buffcoat(sel darah putih), dan plasma pada sample
tersebut.
 
e.) Pemeriksaan Kadar Elektrolit
1. Pipet serum dengan menggunnakan pipet automatik kedalam cup serum.
2. Hidupkan alat elektrolit analizer
3. Pilih jenis elektrolit yang akan dianalisa. Misalnya kadar ion
Natrium,Kalium dan Klorida.
4. Tekan tombol power sampai muncul dilayar kotak barcode.
5. Masukkan barcode atau nomor cup serum.
6. Tekan lagi tombol power dan tunggu sampai jarum hisap keluar dari
alat.
7. Masukkan jarum hisap ke dalam cup serum dan tunggu hingga
jarum hisap menyedot serum dalam cup selama ±2 detik.

8. Tekan lagi tombol power agar jarum hisap masuk kembali ke


dalam alat.

9. Jarum akan melakukan analisa kadar elektrolit dalam serum


selama ± 30 detik.

10. Dilayar monitor akan keluar hasil analisa


11. Mencatat hasil pemeriksaan kadar elektrolit serum
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai