NAMA : KASMAWATI S
NIM : 20028
TINGKAT : II A
PEMERIKSAAN KEKURANGAN MINERAL DAN ELEKTROLIT
Klinis:
Penurunan Ca dalam serum dapat terjadi pada mal absorbsi saluran cerna, kekurangan
intake Ca dan vitamin D, hipotiroid, gagal ginjal kronis, infeksi yang luas, luka bakar,
pankreatis, alkoholisme, diare, kehamilan dan dapat juga karena penggunaan obat
laksansia, kortison, gentamycin, antasid Mg, heparin, insulin dan asetazolamid (diamox).
Peningkatan kadar Ca terdapat pada hipertyroid, malignancy pada tulang, paru-paru,
payudara, kandung kencing dan ginjal, hipervitamin, D, imobilisasi lama, fraktur
multiple, batu ginjal dan olahrga berlebihan.
5. Magnesium(Mg)
Magnesium merupakan elektrolit ion + (kation), berada pada cairan ekstra seluler dan
sel menempati urutan terbanyak kedua, dieksresi melalui ginjal dan feses, berpengaruh
pada peningkatan K, Ca dan protein yang berperan untuk aktivasi neuromuskular dan
enzim pada metabolisme hidrat arang dan protein. Penurunan kadar Mg biasanya diikuti
juga oleh penurunan ion lain. Magnesium berfungsi sebagai zat yang membentuk sel
darah merah berupa zat pangkat oksigen dan hemoglobin.
Nilai normal : 85-135 ml/min
Klinis :
Penurunan magnesium terdapat apada malnutrisi protein, mal absorbsi, sinosis hati,
alkoholime,hipoparatiroid, hipoaldosteron, hipokalemia, diare kronis, reseksi usus,
dehidrasi berat,gangguan ginjal,leukimia limpasitik dan mielosistik, DM awal,obat
antasid terutama Mg dan laksansia Mg.
Makanan sumber Mg : ikan laut, daging, sayuran hijau, biji-bijian dan kacang-kacangan.
6. Posfor (P)
Pospor merupakan anhion phospat yang berada dalam darah
seimbangan dengan kadar kalsium
Nilai normal :
Dewasa : 1,7-2,6 mEq/L, atau 2,5-4,5 mg/dL, atau 0,78-1,52 mmol/L-Unit SI
Bayi : 4,5-6,7 mg/dL
Anak : 4,5-5,5 mg/dL
Bayi baru lahir : 3,8-8,6 mg/dL
Klinis :
Penurunan kadar posfor terdapat pada kasus kelaparan,
malabsorbsi, hiperparatiroidisme, hiperkalsemia,
hipermagnesia, alkoholime, defisiensi vitamin D, asidosis
DM, miksedema, penghisapan lambung, muntah-muntah dan
dapat juga karena penggunaan obat antasid, epinefrin dan
insulin.
Peningkatan kadar posfor terdapat pada gangguan ginjal,
hipotiroid, hipervitamin D, tumor tulang, akromegali,chusing
sindrom dan sarkoidosis.
D. Metode Pemeriksaan Elektrolit Darah
1. Beberapa metode pemeriksaan elektrolit darah diamtaranya adalah sebagai
berikut:
Metode Flame Emision Spectrophotometry
Yaitu dimana kation-kation tersebut diukur berdasarkan intesitas garis
emisi atomik sasat mendapat eksitasi dari sinar kontrol.
Metode Potesiometer dengan menggunakan Ion Selectife Elektrodes(ISE)
Yaitu prinsip pemeriksaannya didasarkan pada adanya potensial
muatan listrik yang diantara kedua elektrode.
Spektrofotometri
Adalah metode pengukuran berdasarkan perubahan warna atau
terjadinya kekeruhan adalah proporsional dengan elektrolit yang kita ukur.
Metode potensiometer dengan menggunakan Biosensor
Metode biosensor mempunyai prinsip bahwa bila sample
diposisikan pada electrode Na, K, CI ditentukan suatu
keseimbangan dengan electrode membrane permukaan.
Kemudian potensial yang terbentuk sesuai dengan logaritma
serta aktivitas analit dalam sample. Jalur elektrik diantara
referens dan ISE dilengkapi dengan empat referens electrode
yang mengandung elektrit kalollel dan larutan saltbridge.
Potensio dari electrode Na, K, CI diukur berturut-turut
terhadap electrode referens oleh electrometer impedas tinggi.
Konsentrasi ion yang diukur dihitung dari potensial electrode
dengan menggunakan persamaan.
E. Standar Operasional Prosedur (SOP) Kekurangan Mineral dan Elektrolit
1. Pengertian
Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi partikel yang
bermuatan (ion) positif atau negatif. Ion bermuatan positif disebut kation dan ion
bermuatan negatif disebut anion. Keseimbangan keduanya disebut sebagai
elektronetralitas. Sebagian besar proses metabolisme memerlukan dan dipengaruhi
oleh elektrolit. Konsentrasi elektrolit yang tidak normal dapat menyebabkan
banyak gangguan.
2. Jenis Elektrolit
Elektrolit dalam cairan tubuh dapat berupa kation misalnya : Na+,
K+, Ca2+, Mg2+ dan berupa anion misalnya : CI-, HCO4-, SO2- dan
laktat. Pada cairan ektrasel kation utama adalah Na+ dan anion
utama adalah CI- dan HCO3-, sedangkan pada cairan intrasel
kation utama adalah K+
3. Tujuan
a.) Memeriksa atau memantau ketidakseimbangan elektrolit.
b.) Memantau efek obat-obatan tertentu yang dapat
memengaruhi kadar kalium dalam tubuh seperti diuretik, obat
jantung, dan obat tekanan darah tinggi.
c.) Mendiagnosis masalah jantung dan tekanan darah tinggi.
d.) Menentukan kadar elektrolit pada serum darah dengan
menggunakan elektrolit analizer.
e.) Menetukan kadar elektrolit serum darah pada pasien yang
ditinjau dari nilai normal.
4. Prinsip Pengukuran
Pada dasarnya alat yang menggunakan metode ISE untuk menghitung
kadar ion sampel dengan membandingkan kadar ion yang tidak
diketahui nilainya dengan kadar ion yang diketahui nilainya.
Membran ion selektif pada alat mengalami reaksi dengan elektrolit
sampel. Membran merupakan penukar ion, bereaksi terhadap
perubahan listrik ion sehingga menyebabkan perubahan potensial
membran.
5. Bahan
- Darah
- Serum
- Reagen
6. Prosedur Pemeriksaan
a.) Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Melakukan identifikasi pasien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
5. Meminta ijin kepada pasien/keluarga
b.) Fase Kerja
1. Mencuci tangan
2. Mengatur posisi klien dan lingkungan
c.) Teknik Pengambilan Sample
1. Dibersihkan kulit pasien dengan menggunakan alkohol.
2. Diambil 5 ml darah pada masing-masing pasien dengan menggunakan
jarum suntik.
3. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
4. Diberi penomoran pada masing-masing tabung reaksi.
LANJUTAN :
d.)Preparasi Sample
1. Dimasukkan darah yang diambil tadi ke dalam sentrifugator
2. Disentrifuse darah selama 3 menit dengan kecepatan 4000 rpm sampai
terpisah antar serum, buffcoat(sel darah putih), dan plasma pada sample
tersebut.
e.) Pemeriksaan Kadar Elektrolit
1. Pipet serum dengan menggunnakan pipet automatik kedalam cup serum.
2. Hidupkan alat elektrolit analizer
3. Pilih jenis elektrolit yang akan dianalisa. Misalnya kadar ion
Natrium,Kalium dan Klorida.
4. Tekan tombol power sampai muncul dilayar kotak barcode.
5. Masukkan barcode atau nomor cup serum.
6. Tekan lagi tombol power dan tunggu sampai jarum hisap keluar dari
alat.
7. Masukkan jarum hisap ke dalam cup serum dan tunggu hingga
jarum hisap menyedot serum dalam cup selama ±2 detik.