Anda di halaman 1dari 9

THERMOFISIKA

Yohanes Mario Pratama Aburman

071001800130
PENDAHULUAN

Tulisan yang saya sajikan kali ini membicarakan tentang Thermofisika, Termofisika
adalah ilmu pengetahuan yang mencakup semua cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
dan menjelaskan sikap zat dibawah pengaruh kalor dan perubahan-perubahan yang
menyertainya.

Pada paper yang saya tulis ini saya akan menjelaskan berbagai hal yang berkiatan
dengan thermofisika antara lain kalorimetri, termometri, perpindahan kalor,termodinamika,
teori kinetik gas dan fisika statistic.Namun pada dasarnya thermofisika sendiri membahas
tentang hubungan antara panas atau suhu dengan suatu gerakan yang di lakukan suatu benda.

Saya sendiri mengambil lebih memilih tema ini di banding yang lain di karenakan
saya tertarik untuk mempelajari suatu proses terbentuknya suatu kalor yang menghasilkan
sesuatu yang disebut panas.Ada beberapa hukum yang berkaitan dengan hal yang saya bahas
ini, berikut:

Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa
total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring
dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya. 
Hukum keseimbangan / kenaikan entropi: Panas tidak bisa mengalir dari material
yang dingin ke yang lebih panas secara spontan. Entropi adalah tingkat keacakan energi. Jika
satu nb ujung material panas, dan ujung satunya dingin, dikatakan tidak acak, karena ada
konsentrasi energi. Dikatakan entropinya rendah. Setelah rata menjadi hangat, dikatakan
entropinya naik.
KONSTRUKSI ARGUMEN

 Formulasi Kelvin-Planck

Formulasi kelvin-planck menyatakan bahwa tidak ada cara untuk mengambil energi panas
dari lautan dan menggunakan energi ini untuk menjalankan generator listrik tanpa efek lebih
lanjut, misalnya pemanasan atmosfer. Oleh karena itu, pada setiap alat atau mesin memiliki
nilai efisiensi tertentu. Efisiensi menyatakan nilai perbandingan dari usaha mekanik yang
diperoleh dengan energi panas yang diserap dari sumber suhu tinggi.
Formulasi Clausius
Oleh Clausius, hukum kedua termodinamika dirumuskan dengan ungkapan :
“Tidak mungkin membuat pesawat yang kerjanya hanya menyerap kalor dari reservoir
bertemperatur rendah dan memindahkan kalor ini ke reservoir yang bertemperatur tinggi,
tanpa disertai perubahan lain”.

 Reservoir Energi Panas (Thermal Energy Reservoir)   

Thermal Energy Reservoir atau lebih umum disebut dengan reservoir energi panas adalah
suatu benda atau zat yang mempunyai kapasitas energi panas yang besar. Artinya reservoir
dapat menyerap atau menyuplai sejumlah energi panas yang tidak terbatas tanpa mengalami
perubahan temperatur. Contoh dari benda atau zay besar yang disebut reservoir adalah
samudera, danau, dan sungai untuk benda besar yang berwujud air dan atmosfer untuk benda
berwujud besar di udara. Sistem dua fasa juga dapat dimodelkan sebagau suatu reservoir,
karena sistem dua fasa dapat menyerap dan melepaskan panas tanpa mengalami perubahan
temperatur. Dalam prakteknya, ukuran sebuah reservoir menjadi relatif. Misalnya sebuah
ruangan dapat disebut sebagai sebuah reservoir dalam suatu analisa panas yang dilepaskan
oleh sebuah televisi. Reservoir yang menyuplai energi disebut dengan saurce dan reservoir
yang menyerap energi disebut dengan sink.
 Mesin Kalor (Heat Engines)

Mesin kalor adalah sebutan untuk alat yang berfungsi mengubah energi panas menjadi energi
mekanik.   
Sebuah mesin kalor dapat di karakteristikkan sebagai berikut:
1.      mesin kalor menerima panas dari source bertemperatur tinggi (energi matahari, bahan
bakar, reaktor nuklir, dll)
2.      mesin kalor mengkonvensi sebagian panas menjadi kerja (umumnya dalam bentuk
poros yang berputar)
3.      mesin kalor membuang sisa panas ke sink bertemperatur rendah.
4.      Mesin kalor beroperasi dalam sebuah siklus.
Sebuah alat produksi kerja yang paling tepat mewakili definisi dari mesin kalor adalah
pembangkit listrik tenaga air, yang merupakan mesin pembakaran luar dimana fluida kerja
mengalami siklus termodinamika yang lengkap.
Efisiensi termal (thermal efficiencies)
Efisiensi termal sebenarnya digunakan untuk mengukur unjuk kerja dari suatu mesin kalor,
yaitu berapa bagian dari input panas yang diubah menjadi output kerja bersih.
Unjuk kerja =    Output yang diinginkan
        Input yang diperlukan
Untuk mesin kalor, output yang diinginkan adalah output kerja bersih. Dan input yang
diperlukan adalah jumlah panas yang disuplai ke fluida kerja. Kemudian efisiensi termal dari
sebuah mesin kalor dapat diekspresikan sebagai:

     Efisiensi termal =    output kerja bersih


                  Input yang diinginkan

 nth= 1 –   Q out


                    Q in     Dimana W bersih out = Qout-Qin
Pernyataan kelvin-plank
Melihat karaktristik dari sebuah mesin kalor, maka tidak ada sebuah mesin kalor yang dapat
mengubah semua panas yang diterima kemudian mengubahnya semua menjadi kerja.
Pernyataan tersebut dimuat sebuah pernyataan oleh Kelvin-Plank yang berbunyi;
“Adalah tidak mungkin untuk sebuah alat atau mesin yang beroperasi dalam sebuah siklus
yang menerima panas dari sebuah reservoir tunggal dan memproduksi sejumlah kerja bersih.”
Pernyataan diatas hanya diperuntukkan pada mesin kalor, dapat diartikan sebagai tidak ada
sebuah mesin/alat yang bekerja dalam sebuah siklus menerima panas dari reservoir
bertemperatur tinggi dan mengubah panas tersebut seluruhnya menjadi kerja bersih. Atau
dengan kata lain tidak ada sebuah mesin kalor yang mempunyai efisiensi 100%.

 Mesin Pendingin dan Pompa kalor

a. Mesin Pendingin

Mesin pendingin, sama seperti mesin kalor, adalah sebuah alat siklus. Fluida kerjanya
disebut dengan refrigerant. Siklus refrigerasi yang paling banyak digunakan adalah
daur refrigerasi kompresi-uap yang melibatkan empat komponen : kompresor,
kondensor, katup ekspansi dan evaporator

Refrigerant memasuki kompresor sebagai sebuah uap dan di kompres ketekanan


kondensor. Refrugerant meninggalkan kompresor pada temperatur yang relatif tinggi
dan kemudian didinginkan dan mengalami kondensasi di kondensor yng membuang
panasnya ke lingkungan. Refrigent kemudian memasuki tabung kapilar dimana
tekanan refrigerant turun drastis karena efek throttling. Refrigerant bertemperatur
rendah kemudian memasuki evaporator, dimana disini refrigent menyerap panas dari
ruang refrigerasi dan kemudian refriferant kembali memasuki kompresor. Efisiensi
refrigerator disebut dengan istilah coefficient of performance (COP), dinotasikan
dengan COPR.

Perlu dicatat bahwa harga dari COPR dapat berharga lebih dari satu, karena jumlah
panas yang diserap dari ruang refrigerasi dapat lebih besar dari jumlah input kerja.
Hal tersebut kontras dengan efisiensi termal yang selalu kurang dari satu. Salah satu
alasan penggunaan istilahcoefficient of performance-lebih disukai untuk menghindari
kerancuan dengan istilah efisiensi, karena COP dari mesin pendingin lebih besar dari
satu.

b. Pompa Kalor
Pompa kalor adalah mesin yang memindahkan panas dari satu lokasi (atau sumber) ke
lokasi lainnya menggunakan kerja mekanis. Sebagian besar teknologi pompa kalor
memindahkan panas dari sumber panas yang bertemperatur rendah ke lokasi
bertemperatur lebih tinggi. Contoh yang paling umum adalah lemari es, freezer,
pendingin ruangan, dan sebagainya. Tujuan dari mesin pendingin adalah untuk
menjaga ruang refrigerasi tetap dingin dengan meyerap panas dari ruang tersebut.
Tujuan pompa kalor adalah menjaga ruangan tetap bertemperatur tinggi. Proses
pemberian panas ruangan tersebut disertai dengan menyerap panas dari sumber
bertemperatur rendah.

Mesin kalor membuat energi mengalir dari lokasi yang lebih panas ke lokasi yang
lebih dingin, menghasilkan fraksi dari proses tersebut sebagai kerja. Kebalikannya,
pompa kalor membutuhkan kerja untuk memindahkan energi termal dari lokasi yang
lebih dingin ke lokasi yang lebih panas.
Air condtioner pada dasarnya adalah sebuah mesin pendingin tetapi yang didinginkan
disini bukan ruang refrigerasi melainkan sebuah ruangan/gedung atau yang lain.
Hukum Termodinamika II Pernyataan Clausius

Terdapat dua pernyataan dari hukum termodinamika kedua - - pernyataan kelvin-


plank yang diperuntukkan untuk mesin kalor, dan pernyataan clausius yang
diperuntukkan untuk mesin pendingin/pompa kalor. Pernyataan clausis dapat
diungkapkan sebagai berikut:
“Adalah tidak mungkin membuat sebuah alat yang beroprasi dalam sebuah siklus
tanpa adanya efek dari luar untuk mentransfer panas dari media bertemperatur rendah
kemedia bertemperatur tinggi.”
Telah kita ketahui bahwa panas akan berpindah dari media bertemperatur tinggi
kemedia bertemperatur rendah. Pernyataan clausis tidak mengimplikasikan bahwa
membuat sebuah alat siklus yang dapat memindahkan panas dari terperatur rendah ke
media bertemperatur tinggi adalah tidak mungkin dibuat. Hal tersebut dapat terjadi
asalkan ada efek luar yang dalam kasus tersebut dilakukan kompresor yang mendapat
energi dari energi listrik.
 `Mesin Gerak –Abadi (Perpetual-Motion Machines)

Kita mempunyai pernyataan yang berulang-ulang, bahwa sebuah proses tidak akan dapat
berlangsung jika tidak memenuhi hukum termodinamika pertama dan kedua. Semua alat yang
melanggar baik hukum pertama dan kedua termodinamika disebut dengan mesin gerak abadi
(Perpetual-Motion Machines).
Sebuah alat yang melanggar hukum termodinamika yang pertama disebut mesin gerak abadi
tipe pertama (Perpetual-Motion Machines of the first kind) atau PMMI, sedangkan alat yang
melanggar hukum termodinamika kedua disebut mesin gerak abadi tipe kedua  (Perpetual-
Motion Machines of the second kind)atau KMM2.
KESIMPULAN

Dari pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan antara lain:

1.      Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas tentang
hubungan antara energi panas dengan kerja.
2.      Hukum kedua termodinamika mengatakan bahwa aliran kalor memiliki arah. Dengan kata
lain, tidak semua proses di alam adalah reversibel (arahnya dapat dibalik). Hukum kedua
termodinamika menyatakan bahwa kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi
ke benda bersuhu rendah dan tidak pernah mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya.
3.      Terdapat dua pernyataan dari hukum termodinamika kedua - - pernyataan kelvin-plank
yang diperuntukkan untuk mesin kalor, dan pernyataan clausius yang diperuntukkan untuk
mesin pendingin/pompa kalor.
4.      Sebuah mesin kalor dapat di karakteristikkan sebagai berikut:
a.       mesin kalor menerima panas dari source bertemperatur tinggi (energi matahari, bahan
bakar, reaktor nuklir, dll)
b.      mesin kalor mengkonvensi sebagian panas menjadi kerja (umumnya dalam bentuk poros
yang berputar)
c.       mesin kalor membuang sisa panas ke sink bertemperatur rendah.
d.      Mesin kalor beroperasi dalam sebuah siklus.
DAFTAR PUSTAKA

www.slideshare.net/tahangpette/penerapan-hukum-2-thermodinamika
kk.mercubuana.ac.id/files/13015-3-860358017731.doc
Halliday, Resnick. 1998. Fisika Edisi Ke 3. Jakarta; Erlangga

Anda mungkin juga menyukai