Anda di halaman 1dari 25

By: Erik Kusuma, S.Kep.Ns, M.

Kes
 Tindakan menghilangkan semua (100%)
mikroba (bakteri, jamur, parasit dan virus)
termasuk bakteri endospora dari alat atau
bahan
 Tujuan sterilisasi adalah mematikan,
menghambat pertumbuhan dan menyingkirkan
semua mikroorganisme yang ada pada alat dan
bahan yang akan digunakan dalam suatu
pekerjaan guna menciptakan suasana aseptis.
 Sterilisasi fisik
dengan pemanasan dan penyinaran (radiasi)
 Sterilisasi kimia
dengan menggunakan bahan kimia
 Sterilisasi mekanis
dengan menggunakan microfilter

09/27/21
3
Fisik Pemanasan
Autoclaf, uap
Basah
mengalir, air
mendidih
Radiasi

Oven
Methode Pemanasan
Sterilisasi Kering Flaming

Pemijaran

Insinerator
Kimia Bacterisida

Mekanis Filtrasi
09/27/21
5
 Merupakan pemanasan dengan tekanan tinggi.
Pemanasan yang digunakan pada suhu 121
derajat C selama 15 menit.
 Prinsipnya adalah dengan cara mengkoagulasi
atau denaturasi protein penyusun tubuh mikroba
sehingga dapat membunuh mikroba.
 Dapat digunakan untuk sterilisasi biohazard
(bakteri limbah hasil praktikum) dan alat-alat
yang tahan terhadap panas, pembuatan media,
dan sterilisasi cairan.
 Digunakan untuk sterilisasi alat gelas
 Benda yg akan disterilisasikan diletakkan di atas lempengan saringan
dan tidak langsung air di bawahnya.
 Pemanasan dilakukan hingga air mendidih (pada suhu 100 C) pada
tekanan 15 lb temperatur mencapai 121C.
 Uap jenuh ini dapat menghancurkan spora bakteri yang tahan
pemanasan
 Organisme yg tidak berspora dapat dimatikan dalam tempo 10 menit
saja
 Banyak jenis spora dapat mati hanya dg pemanasan 100 C selama
30menit tetapi ada beberapa jenis spora dapat bertahan pada
temperatur ini selama beberapa jam.
 Spora dapat bertahan 10 jam pada tmperatur 100 C dapat dimatikan
hanya dalam wktu 30 menit apabila air yg mendidih ini ditambah dg
natrium carbonat

7
8
Tekanan uap air Temperatur Waktu sterilisasi
0 1000C -
10 1150C 45 menit
15 1210C 18 menit
30 1340C 3 menit
 Penggodogan dalam air mendidih atau
mencapai suhu 100 derajat Celcius
 Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti
jarum.
 Hanya dilakukan dalam keadaan darurat.
 Dapat membunuh bentuk vegetatif
mikroorganisme tetapi tidak sporanya.
 Merupakan sterilisasi dengan menggunakan uap pada suhu 100 C
yang dialirkan pada benda yang disterilkan secara berulang-ulang
(tiga sampai empat kali beberapa menit) dengan selang waktu 24
jam
 Disebut juga dengan sterilisasi bertingkat
 Keuntungan: tidak membutuhkan alat khusus.
 Kerugian: membutuhkan waktu yang lama, selain itu waktu
selang antara aliran uap mengalir tersebut memungkinkan spora
yang resisten atau dorman (non aktif) menjadi aktif kembali
menjadi sel vegetatif.
 Cara ini digunakan untuk media gelatin, susu, dan karbohidrat,
karena bahan-bahan tersebut akan mengalami hidrolisis bila
dipakai suhu yang lebih tinggi atau waktu yang lebih lama.
Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-
tama akan mengalami dehidrasi sampai
kering. Selanjutnya teroksidasi oleh oksigen
dari udara sehingga menyebabkan
mikrobanya mati.
 Digunakan untuk sterilisasi alat gelas/kaca (tabung
reaksi, petri, pipet), alat bedah (gunting, kapas alat
suntik)
 bahan-bahan yang tidak tembus uap seperti gliserin,
minyak, vaselin, bubuk, dan atau apa saja yang tidak
menjadi rusak, menyala, hangus atau menguap pada
suhu tinggi.
 bahan yang terbuat dari karet atau plastic tidak
dianjurkan
 Suhu sterilisasi yang digunakan adalah 170ºC selama 1
jam, 160ºC selama 2 jam, 150ºC selama 3 jam.
 Penyusupan panas berlangsung sangat lambat, pada
saat sterilisasi harus dalam lapisan tipis dan jumlah
yang sedikit, harus dilindungi dalam wadah tertutup
dengan cara membungkus atau
menyumbat untuk mencegah kontaminasi setelah
dikeluarkan dari oven.
 Pemijaran merupakan suatu kegiatan membakar
langsung alat-alat seperti
ujung pinset, ujung spatula, jarum, pinset yang
berbahan logam.
 Melalui pembakaran secara langsung pada nyala
lampu bunzen
sampai alat-alat tersebut berwarna merah pijar
 Dalam pembakaran langsung ini alat-alat
tersebut lama kelamaan menjadi rusak

Bunsen
 Alat-alat seperti kaca objek, cawan petri
yang telah berisi media, mulut
erlenmeyer yang berisi media dan jarum
cukup dilakukan jilatan api atau
melewatkan alat tersebut pada nyala api
bunsen. Artinya alat-alat tersebut hanya
mengalami jilatan api dan tidak sampai
memijar
 Bahan-bahan infeksius seperti jarum bekas
suntikan yang ditampung dalam safety box
biohazard, darah, dilakukan sterilisasi dengan
menggunakan insinerator. Hasil pemanasan
dengan suhu 8700-9800 C akan menghasilkan
polutan berupa asap atau debu. Hal ini yang
menjadi kelemahan dari sterilisasi dengan metode
insenerasi. Namun, metode ini dapat meyakinkan
bahwa bahan infeksius dapat dieliminasi dengan
baik yang tidak dapat dilakukan dengan metode
lainnya.

09/27/21
17
09/27/21
18
 Sterilisasi gelombang pendek
 Penyinaran dengan UV
 Penyinaran dengan sinar GAMMA

09/27/21
19
Sterilisasi dengan radiasi
 Prinsipnya Radiasi menembus dinding sel dengan langsung
mengenai DNA dari inti sel sehingga mikroba mengalami mutasi.
 Digunakan untuk sterilisasi bahan atau produk yang peka terhadap
panas
 Ada dua macam radiasi yang digunakan : gelombang
elektromagnetik (sinar x, sinar γ) dan arus partikel kecil (sinar α dan
β).
 Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk
proses sterilisasi
 Dalam proses sterilisasi hendaknya
memperhatikan dosis uv (2500s.d 2600 amstrong)
 Sinar uv yg diserap oleh m.o yang hidup,
khususnya oleh nukleotida sgh elektron-elektron
dari molekul sel hidup akan mendapatkan
tambahan energi
 Tambahan energi inilah yang akan merusak ikatan
intramolekuler  sel menjadi mati

21
 Mpy energi yang lebih besar dari UV
 Mrpkn radiasi pengion sehingga cairan sel baik
intra seluler dan extraseluler terionisasi 
menyebabkan kerusakan dan kematian pada m.o
 Biasanya digunakan untuk obyek yang tertutup
plastik (stick untuk swab, jarum suntik)
 Untuk makanan maupun obat-obatan tidak boleh
menggunakan sinar gamma untuk sterilisasi

22
Cara ini tidak begitu efektif bila dibandingkan
dengan cara pemanasan kering. Cara ini
dipergunakan pada bahan-bahan yang tidak tahan
pemanasan atau cara lain tidak bisa dilaksanakan
karena keadaan. Contoh zat kimia : formaldehyda,
hibitane, cidex, alkohol, sulfur dioxide dan
chlorine
 Sebelum disucihamakan dicuci dulu kemudian
direndam dalam larutan kimia kurang lebih 24 jam

23
 Cara ini digunakan untuk udara atau bahan-bahan
berbentuk cairan. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi
bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan
antibiotik.
 Tujuannya adalah untuk filtrasi cairan secara luas, hanya
digunakan dalam produksi obat-obatan atau pada sistem
irigasi dalam ruang operasi, maupun dalam perawatan
medik lainnya yang membutuhkan adanya cairan steril.
 Filtrasi udara disebut HEPA (Hight Efficiency Paticulate
Air).
 Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu
saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45
mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut.

24
25

Anda mungkin juga menyukai