Disusun oleh :
Kelompok 4
Semester II/C
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
BAB 1 PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
2
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur, kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat-Nya yang selalu dan senantiasa memberikan hikmat,pengetahuan dan anugrah
akal budi kepada insan yang berharap kepada-Nya untuk berkreasi dan berkarya,sehingga
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan judul: “Konsep Nutrisi” ini dengan
baik.
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
Potter & Perry (2005) Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh,
pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel
yang rusak. Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses
metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah).
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang mempengaruhi kebutuhan
nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal, faktor patologis seperti
adanya penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi,
faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi.
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan (Soenarjo, 2000).
Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang
terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit. ( Wartonah, 2010 ).
4
BAB II
PEMBAHASAN
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan (Soenarjo, 2000).
Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang
terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit. ( Wartonah, 2010 )
Docterman dan Bullechek (2004) Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang
ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrient terdiri
dari beberapa , diantarannya :
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :
5
Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak
molekul glukosa.
Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat
dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat
meningkatkan volume feces. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk
hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati
pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Kebutuhan karbohidrat 60-75% dari kebutuhan
energi total.
2. Protein
6
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas
gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak 10-25% dari kebutuhan
energi total.
Fungsi lemak :
4. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi
sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu
vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak
(vitamin A, D, E dan K).
Vitamin A
Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses
kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja serta
gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara
lain: telur, keju, dan hati.
Vitamin B-kompleks
Vitamin C
Vitamin D
Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada sejumlah
anak, kebutuhan vitamin terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat
penting karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D
kadang ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”). Keju dan
yogurt kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya vitamin
D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet rendah
vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau
menjadikan tulang cacat.
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat
penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial
pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral.
Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi
mineral :
8
Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan
tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
Bahan dasar enzim dan protein.
Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh
manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa
asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun dianjurkan
sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum.
Towarto, Wartonal. (2010) dalam buku Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi
3. Jakarta,Salemba Medika,mengemukakan beberapa kebutuhan nutrisis sesuia tingkat
perkembangan usia :
1. Bayi
Yang dimaksud bayi adalah usia 0-12 bulan. Kalori yang dibutuhkan sekitar 110-120
kalori/kg/hari. Kebutuhan cairan sekitar 140-160 ml/kg/hari. Bayi sebelum usia 6 bulan
pemberian nutrisi yang pokok adalah air susu ibu. ASI sangat cocok diberikan sampai umur
minimal 4 bulan.
2. Masa anak tolder (1-3 th) dan pra sekolah (3-5 th)
9
Masa anak penting untuk mendidik pola makan yang benar.Kebiasaan yang
sebaiknya diajarkan pada usia ini antara lain:
Pola makanan pada usia ini perlu diperhatikan, karena pada usia ini anak-anak
senang makanan yang dijual di luar rumah. Kebutuhan nutrisi anak berdasarkan golongan
umur.Pada tahap ini biasanya pemenuhan nutrisi anak dibantu oleh pemberian suplemen
makanan sebagai penambaha nafsu makan anak,karena pada tahap ini pula anaka lebih
sering memilah-milah makanan yang disukainya.
Kebutuhan kalori, protein, mineral, dan vitamin sangat tinggi berkaitan dengan
proses pertumbuhan.Lemak tubuh meningkatkan akan mengakibatkan obesitas sehingga
akan menimbulkan stress terhadap body image yang terdapat mengakibatkan masalah
kesehatan.
Kebutuhan nutrisi pada usia ini un tuk proses pertumbuhan, proses pemeliharaan
dan pebaikan tubuh, mempertahankan keadaan gizi.
Masa dewasa masa produktif kususnya terkait dengan aktifitas fisik, karena umur ini
merupakan puncak untuk aktifitas hidup terutma dalam aktifitas bekerja. Kebutuhan nutrisi
dibedakan antara tingkat pekerjaan ringan, berat, sedang.
10
Kebutuhan unsur-unsur gizi sudah jauh berkurang, pada usia lanjut maka BMR
akan berkurang 10-30%. Maka aktifitas mengalami degenerative.
Wanita hamil dan ibu menyusui sangat memerlukan makanan yang baik dan cukup.
Sebagai bahan pertimbangan untuk dapat menghasilkan 1 liter ASI harus menyediakan
kalori sebanyak 150 kal sedangkan ASI meagandung 75 kal,12 gr protein, 45 gr lemak
laktosa vitamin dll.
Ferum 15 gr 15 gr
Riboflavin 2,5 mg 3 mg
Menurut Asmadi, 2008, dalam buku Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan
Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien, Jakarta: Salemba Medika:
11
Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan
nutrisi, obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner, Kanker,
Anoreksia Nervosa.
1. Nutrisi Enteral
Nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui rute oral, formula nutrisi diberikan melalui tube ke
dalam lambung (gastric tube), nasogastrik tube (NGT), atau jejunum dapat secara manual
maupun dengan bantuan pompa mesin (At Tock, 2007,dalam potter perry 2005).
2. Nutrisi Parenteral
(Asmadi, 2008) Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang
diberikan langsung melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaaan Nutrisi
parenteral diberikan apabila usus tidak dipakai karena suatu hal, misalnya: malformasi
kongenital intestinal, enterokolitis nekrotikans, dan distress respirasi berat. Nutrisi parsial
parenteral diberikan apabila usus dapat dipakai, tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan
nutrisi untuk pemeliharaan dan pertumbuhan.
12
2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Pemenuhan Nutrisi
Perry, dkk. (2005) mengatakan beberapa faktor-faktornya yaitu:
1. Pengetahuan
2. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi gizi seseorang .
3. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat
mempengaruhi status gizi.
4. Kesukaan
5. Ekonomi
6. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal ini
sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia tersebut.
Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
13
7. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan dengan wanita
pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas
permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan metabolisme
basal tubuh juga menjadi lebih besar.
9. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu makan)
biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.
Penggunaan alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi pada defisiensi
nutrisi. Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ gastrointestinal. Obat-obatan
yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan juga
menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam intestine.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan (Soenarjo, 2000).
Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang
terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit. ( Wartonah, 2010 )
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai
jika terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam
fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim,
pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi
tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
3.2 Saran
Diharapkan bagi pembaca agar dapat menyerap manfaat yang sebesar-besarnya dari
makalah ini,khususnya bagi mahasiswa keperawatan,perawat atau tenanga medis lainnya
agar dapat mengaplikasikan beberapa isi dari makalah ini dalam praktik medis atau
tindakan medis yang berhubungan dengan pemenuhan konsep nutrisi bagi pasien. Sehingga
tujuan dari makalah ini terpenuhi dengan baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien, Jakarta: Salemba Medika
Docterman dan Bullechek 2004. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.1. Jakarta:
EGC
Perry, dkk. 2005. Buku saku: Keterampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC
Towarto, Wartonal. 2010. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta :
Salemba Medika.
16