Anda di halaman 1dari 16

Konsep Nutrisi

Disusun oleh :
Kelompok 4
Semester II/C

1. Muhammad Firdaus 2. Siti Bulan Tarina


3. Lisa Andriani 4. Dudi Iskanadar
5. Nurul Safira 6. Liftasya

Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah


Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Lhokseumawe
2018
1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Tujuan Penulisan..................................................................................... 1

BAB II PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI

2.1 Pengertian Nutrisi ................................................................................... 2

2.2 Jenis-jenis Nutrisi ................................................................................... 2

2.3 Kebutuhan Nutrisi Sesuai Tingkat Perkembangan Usia ......................... 6

2.4 Masalah Kebutuhan Nutrisi ................................................................... 8

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan Nutrisi ....................... 10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 12

3.2 Saran ..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

2
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur, kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat-Nya yang selalu dan senantiasa memberikan hikmat,pengetahuan dan anugrah
akal budi kepada insan yang berharap kepada-Nya untuk berkreasi dan berkarya,sehingga
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan judul: “Konsep Nutrisi” ini dengan
baik.

Kami menyadari bahwa selama penulisan makalah ini,begitu banyak kekurangan,


kelemahan baik pengetahuan, ketrampilan, bahkan materi serta hambatan lain yang dialami.
Namun atas kerja keras, ketekunan dan dukungan dari berbagai pihak,maka penulisan
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami
mengucapkan terimah kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.

Lhokseumawe, Juli 2018

Penyusun

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Potter & Perry (2005) Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh,
pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel
yang rusak. Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses
metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah).

Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang mempengaruhi kebutuhan
nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal, faktor patologis seperti
adanya penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi,
faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi.

Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan (Soenarjo, 2000).

Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang
terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit. ( Wartonah, 2010 ).

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep nurisi,termasuk
pengertian,jenis-jenis nutrisi,kebutuhan nutrisi,masalah pada pemenuhan
nutrisi,dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan nutrisi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nutrisi

Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan (Soenarjo, 2000).

Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang
terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit. ( Wartonah, 2010 )

Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia


menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan,
pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan
nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.

2.2 Jenis-Jenis Nutrien

Docterman dan Bullechek (2004) Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang
ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrient terdiri
dari beberapa , diantarannya :

1. Karbohidrat

Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :

 Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang


terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida
(molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa +
glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).

5
 Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak
molekul glukosa.

Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat
dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat
meningkatkan volume feces. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk
hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati
pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Kebutuhan karbohidrat 60-75% dari kebutuhan
energi total.

2. Protein

Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh.


Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba,
kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong
(misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian. Protein merupakan
konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang
terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik.
Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi
protein :

 Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang


normal dan proses pengausan yang normal.
 Protein menghasilkan jaringan baru.
 Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi
khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
 Protein sebagai sumber energi.
 Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.

6
3. Lemak

Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas
gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak 10-25% dari kebutuhan
energi total.

Fungsi lemak :

 Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan


memberikan 9 kal/gr.
 Ikut serta membangun jaringan tubuh.
 Perlindungan.
 Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
 Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan
mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.

4. Vitamin

Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi
sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu
vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak
(vitamin A, D, E dan K).

Berikut beberapa rincian dari vitamin :

 Vitamin A

Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses
kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja serta
gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara
lain: telur, keju, dan hati.

 Vitamin B-kompleks

Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel


otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu sel tubuh
7
menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12
digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin B-kompleks
membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan
syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak
mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari
makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan,
telur, dan susu.

 Vitamin C

Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk,jambu, dan berbagai sayuran.


Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan
zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh.
Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa
menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya.

 Vitamin D

Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada sejumlah
anak, kebutuhan vitamin terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat
penting karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D
kadang ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”). Keju dan
yogurt kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya vitamin
D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet rendah
vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau
menjadikan tulang cacat.

 Mineral dan Air

Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat
penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial
pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral.
Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi
mineral :

8
 Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
 Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan
tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
 Bahan dasar enzim dan protein.
 Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh
manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa
asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun dianjurkan
sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum.

2.3 Kebutuhan Nutrisi Sesuai Tingkat Perkembangan Usia

Towarto, Wartonal. (2010) dalam buku Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi
3. Jakarta,Salemba Medika,mengemukakan beberapa kebutuhan nutrisis sesuia tingkat
perkembangan usia :

1. Bayi

Yang dimaksud bayi adalah usia 0-12 bulan. Kalori yang dibutuhkan sekitar 110-120
kalori/kg/hari. Kebutuhan cairan sekitar 140-160 ml/kg/hari. Bayi sebelum usia 6 bulan
pemberian nutrisi yang pokok adalah air susu ibu. ASI sangat cocok diberikan sampai umur
minimal 4 bulan.

Adapun keuntungan pemberian ASI adalah :

 ASI merrupakan nutrisi yang komplit


 Dalam ASI terdapat laktobasilus bilidus adalah mikroorganisme dalam ASI yang
bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang berbahaya
dalam intesnial.
 Protein dalam ASI banyak
 ASI mengandung lipose untuk membantu bayi yang imatur dalam pencerrnaan
lemak.

2. Masa anak tolder (1-3 th) dan pra sekolah (3-5 th)

9
Masa anak penting untuk mendidik pola makan yang benar.Kebiasaan yang
sebaiknya diajarkan pada usia ini antara lain:

 penyediaan makanan dalam berbagai variasi


 membatasi makanan manis
 konsumsi diet yang seimbang
 Kebutuhan kalori pada anak usia 1 tahun = 100kcal/hari dan anak usia 3 tahun 300-
500 kcal/hari.

3. Anak sekolah (6-12 th)

Pola makanan pada usia ini perlu diperhatikan, karena pada usia ini anak-anak
senang makanan yang dijual di luar rumah. Kebutuhan nutrisi anak berdasarkan golongan
umur.Pada tahap ini biasanya pemenuhan nutrisi anak dibantu oleh pemberian suplemen
makanan sebagai penambaha nafsu makan anak,karena pada tahap ini pula anaka lebih
sering memilah-milah makanan yang disukainya.

4. Masa adolescents remaja (13-21 th)

Kebutuhan kalori, protein, mineral, dan vitamin sangat tinggi berkaitan dengan
proses pertumbuhan.Lemak tubuh meningkatkan akan mengakibatkan obesitas sehingga
akan menimbulkan stress terhadap body image yang terdapat mengakibatkan masalah
kesehatan.

5. Masa dewasa muda (23-30 th)

Kebutuhan nutrisi pada usia ini un tuk proses pertumbuhan, proses pemeliharaan
dan pebaikan tubuh, mempertahankan keadaan gizi.

6. Masa dewasa (31-45 th)

Masa dewasa masa produktif kususnya terkait dengan aktifitas fisik, karena umur ini
merupakan puncak untuk aktifitas hidup terutma dalam aktifitas bekerja. Kebutuhan nutrisi
dibedakan antara tingkat pekerjaan ringan, berat, sedang.

7. Dewasa tua (46 th keatas)

10
Kebutuhan unsur-unsur gizi sudah jauh berkurang, pada usia lanjut maka BMR
akan berkurang 10-30%. Maka aktifitas mengalami degenerative.

8. Wanita masa kehamilan menyusui

Wanita hamil dan ibu menyusui sangat memerlukan makanan yang baik dan cukup.
Sebagai bahan pertimbangan untuk dapat menghasilkan 1 liter ASI harus menyediakan
kalori sebanyak 150 kal sedangkan ASI meagandung 75 kal,12 gr protein, 45 gr lemak
laktosa vitamin dll.

Kebutuhan gizi untuk ibu hamil dan menyusui

Jenis kebutuhan Ibu hamil Ibu menyusui

Kalori 2500 gr 300 gr

Protein 85gr 100 gr

Calsium 1,5 gr 2gr

Ferum 15 gr 15 gr

Vit A 8000 U.I 8000 U.I

Vit B 1,8 mg 2,8 mg

Vit C 100 mg 150 mg

Riboflavin 2,5 mg 3 mg

Vit D 400-800 U.I 400-800 U.I

Air 6-8 gelas 6-8 gelas

2.4 Masalah Kebutuhan Nutrisi

Menurut Asmadi, 2008, dalam buku Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan
Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien, Jakarta: Salemba Medika:

11
Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan
nutrisi, obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner, Kanker,
Anoreksia Nervosa.

Cara Pemberian Nutrisi :

1. Nutrisi Enteral

Nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui rute oral, formula nutrisi diberikan melalui tube ke
dalam lambung (gastric tube), nasogastrik tube (NGT), atau jejunum dapat secara manual
maupun dengan bantuan pompa mesin (At Tock, 2007,dalam potter perry 2005).

2. Nutrisi Parenteral

(Asmadi, 2008) Nutrisi parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang
diberikan langsung melalui pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaaan Nutrisi
parenteral diberikan apabila usus tidak dipakai karena suatu hal, misalnya: malformasi
kongenital intestinal, enterokolitis nekrotikans, dan distress respirasi berat. Nutrisi parsial
parenteral diberikan apabila usus dapat dipakai, tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan
nutrisi untuk pemeliharaan dan pertumbuhan.

Berdasarkan cara pemberian nutrisi parenteral dibagi atas :

 Nutrisi parenteral sentral (untuk nutrisi parenteral total) : Merupakan pemberian


nutrisi melalui intravena dimana kebutuhan nutrisi sepenuhannya melalui cairan
infuse karena keadaan saluran pencernaan klien tidak dapat digunakan. Cairan yang
dapat digunakan adalah cairan yang mengandung karbohidrat seperti Triofusin E
1000, cairan ini yang mengandung asam amino seperti Pan Amin G, dan cairan
yang mengandung lemak seperti intralipid
 Nutrisi parenteral perifer ( untuk nutrisi Parenteral Parsial ) : Merupakan pemberian
sebagian kebutuhan nutrisi melalui intravena. Sebagian kebutuhan nutrisi harian
pasien masih dapat dipenuhi melalui enteral. Cairannya yang biasa digunakan dalam
bentuk dekstrosa atau cairan asam amino.

12
2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Pemenuhan Nutrisi
Perry, dkk. (2005) mengatakan beberapa faktor-faktornya yaitu:
1. Pengetahuan

Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi


pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga
dapat terjadi kesalahan.

2. Prasangka

Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi gizi seseorang .

3. Kebiasaan

Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat
mempengaruhi status gizi.

4. Kesukaan

Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan


kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan
secara cukup.

5. Ekonomi

Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan


makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit, oleh karena itu, masyarakat
dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi
keluarganya di bandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.

6. Usia

Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal ini
sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia tersebut.
Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.

13
7. Jenis kelamin

Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan dengan wanita
pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.

8. Tinggi dan berat badan

Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas
permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan metabolisme
basal tubuh juga menjadi lebih besar.

9. Status kesehatan

Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu makan)
biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.

10. Faktor Psikologis & persepsi terhadap suatu makanan

Seperti stress dan ketegangan membuat seseorang tidak berkeinginan mengkonsumsi


makanan.Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu
tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat
bagi banyak orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbulkan
kekuatan).

11. Alkohol dan Obat

Penggunaan alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi pada defisiensi
nutrisi. Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ gastrointestinal. Obat-obatan
yang menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan juga
menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam intestine.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan (Soenarjo, 2000).

Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang
terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit. ( Wartonah, 2010 )

Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai
jika terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam
fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim,
pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi
tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.

3.2 Saran

Diharapkan bagi pembaca agar dapat menyerap manfaat yang sebesar-besarnya dari
makalah ini,khususnya bagi mahasiswa keperawatan,perawat atau tenanga medis lainnya
agar dapat mengaplikasikan beberapa isi dari makalah ini dalam praktik medis atau
tindakan medis yang berhubungan dengan pemenuhan konsep nutrisi bagi pasien. Sehingga
tujuan dari makalah ini terpenuhi dengan baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien, Jakarta: Salemba Medika

Docterman dan Bullechek 2004. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.1. Jakarta:
EGC

Perry, dkk. 2005. Buku saku: Keterampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC

Towarto, Wartonal. 2010. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta :
Salemba Medika.

16

Anda mungkin juga menyukai