Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................... 3

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Definisi ................................................................................................... 6

2.2 Derajat gagal jantung............................................................................... 6

2.3 Penyebab gagal jantung........................................................................... 7

2.4 Gejala gagal jantung.................................................................................9

2.5 Pencegahan............................................................................................ 11

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................ 12

3.2 Saran...................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 13

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gagal jantung merupakan salah satu penyebab morbiditas & mortalitas.Akhir-


akhir ini insiden gagal jantung mengalami peningkatan.Gagal jantung merupakan tahap
akhir dari seluruh penyakit jantung dan merupakan masalah kesehatan dunia. Di Asia,
terjadi perkembangan ekonomi secara cepat, kemajuan industri, urbanisasi dan
perubahan gaya hidup, peningkatan konsumsi kalori, lemak dan garam, peningkatan
konsumsi rokok, dan penurunan aktivitas. Akibatnya terjadi peningkatan insiden
obesitas, hipertensi, diabetes mellitus, dan penyakit vaskular yang berujung pada
peningkatan insiden gagal jantung. Masalah kesehatan dengan gangguan sistem
kardiovaskular masih menduduki peringkat yang tinggi, menurut data WHO di laporkan
bahwa sekitar 3000 penduduk Amerika menderita CHF ,sedangkan pada tahun 2005 di
Jawa Barat terdapat 520 penderita CHF. (Charlie, 2005).

Gagal jantung adalah keadaan patofisiologik dimana jantung sebagai pompa


tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan.Ciri-ciri yang
penting dari definisi ini adalah pertama definisi gagal adalah relatif terhadap kebutuhan
metabolik tubuh.Kedua penekanan arti gagal di tujukan pada fungsi pompa jantung
secara keseluruhan.(Nurhadi.2003).Gagal jantung kongestif (Congestif Heart Failure)
adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Risiko CHF
akan meningkat pada orang lanjut usia(lansia) karena penurunan fungsi ventrikel akibat
penuaan. CHF ini dapat menjadi kronik apabila di sertai penyakit-penyakit lain, seperti:
hipertensi, penyakit katup jantung, kardiomiopati, dan lain-lain. (Nurhadi. 2003).

Gagal jantung juga merupakan salah satu penyakit yang dapat mempengaruh
keadaan sistem tubuh lainnya sehingga gagal jantung merupakan penyakit yang
kompleks dan apabila tidak dilakukan penanganan secara cepat dan tepat dapat
mengancam jiwa.(Nurhadi. 2003).Peran perawat terhadap pasien dengan gagal jantung
kongestif yang meliputi peran preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif sangat
diperlukan. Terutama peran promotif melalui edukasi dapat merubah klien dalam
mengubah gaya hidup dan mengontrol kebiasaan pribadi untuk menghindari faktor

2
resiko. Dengan edukasi semakin banyak klien yang mengerti bagaimana harus
mengubah perilaku sehingga mereka mampu melakukan pengobatan dan perawatan
mandirinya.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi
memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk
metabolisme jaringan tubuh, sedangkan tekanan pengisian ke dalam jantung masih
cukup tinggi.
Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah
dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadp oksigen dan
nutrien.(Diane C. Baughman dan Jo Ann C. Hockley, 2000).
Gagal jantung adalah kondisi saat otot jantung menjadi sangat lemah sehingga tidak
bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah
gagal jantung kongestif. Terjadinya gagal jantung biasanya dipicu oleh masalah
kesehatan, seperti:
 Penyakit jantung koroner.
 Aritmia atau gangguan ritme jantung.

 Kardiomiopati atau gangguan otot jantung.

 Kerusakan pada katup jantung.

 Hipertensi atau tekanan darah tinggi.

 Hipertiroidisme atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif.

 Anemia atau kekurangan sel darah merah.

 Miokarditis atau radang otot jantung.

 Cacat jantung sejak lahir.

 Diabetes.

2.2 Derajat Gagal Jantung

4
Gagal jantung bisanya digolongkan menurut derajat atau beratnya gejala seperti
klasifikasi menurut New York Heart Asscsiation (NYHA).Klasifikasi tersebut digunakan
secara luas di dunia internasional untuk mengelompokkan gagal jantung.Gagal jantung
ringan, sedang, dan berat ditentukan berdasarkan beratnya gejala, khusnya sesak nafas
(dispnea). Meskipun klasifikasi ini beguna untuk menentukan tingkat kemampuan fisik
dan beratnya gejala, namun pembagian tersebut tidak dapat digunakan untuk keperluan
lain.

Klasifikasi gagal jantung menurut NYHA :


KELAS DEINISI ISTILAH
I Klien dengan keainan jantung tapi Disfungsi ventrikel kiri yang
tanpa pembatasan aktifitas fisik asimtomatik
II Klien dengan kelainan jantung yang Gagal jantung ringan
menyebabkan sedikit pembatasan
aktifitas fisik
III Klien dengan kelaianan jantung yang Gagal jantung sedang
menyebabakan banyak pembatasan
aktifitas fisik
IV Klien dengan kelaianan jantung yang Gagal jantung berat
segla bentuk ktifitas fisiknya akan
menyebabkan keluhan

2.3 Penyebab Gagal Jantung


Terjadinya gagal jantung dapat disebabkan :
1. Disfungsi miokard (kegagalan miokardial) Ketidakmampuan miokard untuk
berkontraksi dengan sempurna mengakibatkan isi sekuncup ( stroke volume) dan
curah jantung (cardiac output) menurun.
2. Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik (systolic overload) Beban sistolik
yangb berlebihan diluar kemampuan ventrikel (systolic overload) menyebabkan
hambatan pada pengosongan ventrikel sehingga menurunkan curah ventrikel atau
isi sekuncup.

5
3. Beban volum berlebihan-pembebanan diastolic (diastolic overload) Preload yang
berlebihan dan melampaui kapasitas ventrikel (diastolic overload) akan
menyebabkan volum dan tekanan pada akhir diastolic dalam ventrikel meninggi.
Prinsip Frank Starling ; curah jantung mula-mula akan meningkat sesuai dengan
besarnya regangan otot jantung, tetapi bila beban terus bertambah sampai
melampaui batas tertentu, maka curah jantung justru akan menurun kembali.
4. Peningkatan kebutuhan metabolic-peningkatan kebutuhan yang berlebihan (demand
overload) Beban kebutuhan metabolic meningkat melebihi kemampuan daya kerja
jantung di mana jantung sudah bekerja maksimal, maka akan terjadi keadaan gagal
jantung walaupun curah jantung sudah cukup tinggi tetapi tidak mampu untuk
memenuhi kebutuhan sirkulasi tubuh.
5. Gangguan pengisian (hambatan input). Hambatan pada pengisian ventrikel karena
gangguan aliran masuk ke dalam ventrikel atau pada aliran balik vena/venous return
akan menyebabkan pengeluaran atau output ventrikel berkurang dan curah jantung
menurun.

Terjadinya gagal jantung biasanya dipicu oleh masalah-masalah kesehatan, seperti:

 Hipertensi: Tekanan darah merupakan kekuatan yang dibutuhkan untuk


memompa darah ke seluruh tubuh tiap kalinya. Jika tekanan darah tinggi, maka
hal ini dapat menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk mengedarkan darah
ke seluruh tubuh dan otomatis otot jantung akan menebal untuk mengimbangi
kinerja yang meningkat tersebut. Jika ini terus berlangsung, maka pada akhirnya
jantung terlalu terbebani dan tidak lagi kuat untuk memompa darah secara
efektif. Otot-ototnya menjadi lemah atau bisa juga menjadi terlampau kaku.
 Penyakit jantung koroner dan serangan jantung: Kondisi ini membuat pasokan
darah dan oksigen ke jantung menurun akibat menyempitnya arteri oleh
tumpukan lemak. Saat pembuluh darah ke otot jantung benar-benar tersumbat
dan aliran oksigen ke seluruh bagian jantung menjadi terputus, terjadilah
serangan jantung. Serangan jantung dapat membuat daya pompa jantung
melemah atau bahkan menyebabkan kerusakan permanen pada dinding otot
jantung.

 Kardiomiopati atau kerusakan pada otot jantung: Ada beberapa faktor yang bisa
meningkatkan risiko seseorang mengalami kardiomiopati, di antaranya adalah

6
genetik atau keturunan, penggunaan obat-obatan kemoterapi, penyalahgunaan
narkoba, kecanduan alkohol,dan infeksi.

 Miokarditis atau radang otot jantung;Penyakit ini kadang-kadang dapat


berkembang dan mengarah pada gagal jantung kiri. Umumnya, penyebab
miokarditis adalah infeksi virus.

 Kerusakan katup jantung;Katup jantung berfungsi menjaga darah yang mengalir


melalui jantung tetap berada di jalur yang tepat. Jika katup jantung rusak, maka
aliran darah bisa terganggu. Hal ini mengakibatkan meningkatnya beban kerja
pada otot jantung.

 Gangguan ritme jantung: Kondisi ini dapat menyebabkan ritme atau detak
jantung menjadi terlalu lambat atau terlalu cepat. Ritme yang terlalu lambat akan
mengurangi pasokan darah dari jantung ke tubuh. Sedangkan ritme yang terlalu
cepat, dapat membuat jantung bekerja terlalu keras. Kedua kondisi ini lama-
kelamaan akan mengarah kepada gagal jantung.

 Hipertioridisme: Orang yang menderita penyakit ini, kelenjar tiroid di dalam


tubuhnya akan memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Saat kadar hormon
tersebut tinggi, maka denyut jantung, tekanan darah, serta suhu tubuh akan
meningkat pula.

 Anemia: Saat seseorang mengalami anemia, maka tubuhnya kekurangan oksigen


yang didapat dari darah. Jika kondisi ini tidak ditangani maka kerusakan pada
organ-organ di tubuhnya, termasuk jantung, dapat terjadi.

 Diabetes: Orang yang menderita diabetes memiliki risiko tekanan darah tinggi
dan penyakit jantung koroner yang meningkat.

 Cacat jantung sejak lahir: Sebagian bayi lahir dengan kondisi sebagian bilik atau
katup jantungnya tidak terbentuk secara sempurna. Keadaan ini dapat
menyebabkan bagian jantung lainnya yang masih sehat harus bekerja lebih keras
dalam memompa darah. Pada akhirnya berpotensi mengarah kepada gagal
jantung.

2.4 Gejala Gagal Jantung

7
Gejala utama gagal jantung adalah sesak napas dan rasa lelah sepanjang hari. Penyakit
ini juga dapat membuat pasokan darah ke ginjal menjadi lebih sedikit sehingga terjadi
penumpukan cairan di tubuh penderitanya yang ditandai dengan:

 Pembengkakan pada kaki (termasuk pergelangan kaki) dan perut


 Kenaikan berat badan

 Frekuensi buang air kecil yang meningkat pada malam hari

Selain ke ginjal, gagal jantung juga membuat pasokan darah ke otot serta organ-
organ penting lainnya menjadi berkurang. Hal ini dapat membuat penderita mengalami:

 Lemah.
 Bingung.

 Pusing.

Pada segelintir kasus, gagal jantung juga dapat menyebabkan gejala-gejala seperti:

 Mengi
 Batuk yang memburuk di malam hari

 Perut kembung

 Jantung berdebar-debar tidak teratur (palpitasi)

 Detak jantung yang cepat

 Nafsu makan berkurang

 Penurunan berat badan

 Pingsan

 Cemas

 Depresi

Sesak napas akibat gagal jantung biasanya makin terasa saat penderita berbaring
datar.Sebagian dari mereka juga mengalami tidur malam yang terganggu akibat sesak
napas hebat sehingga harus duduk atau berdiri agar bisa menghirup udara.Sedangkan

8
untuk gejala pembengkakan kaki, biasanya mereda di waktu pagi hari, namun kembali
memburuk di siang hari.Gejala gagal jantung dapat berbeda-beda pada tiap
penderita.Periksakan diri Anda ke dokter jika merasakan gejala gagal jantung.Bagi
mereka yang sudah menderita penyakit ini, segera periksakan diri ke dokter jika gejala
yang sudah ada memburuk atau timbul gejala lainnya.Hal ini merupakan tanda-tanda
bahwa pengobatan yang sudah dilakukan belum berhasil.

2.5 Pencegahan

Pencegahan dapat dilakukan dnegan mengubah pola hidup kearah yang lebih baik
yaitu dengan cara :

 Mengonsumsi makanan sehat seperti sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian


utuh, ikan, dan daging. Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh seperti
gorengan, mentega, es krim dan daging olahan.
 Batasi asupan gula dan garam.

 Batasi konsumsi minuman keras.

 Jika Anda memiliki tingkat tekanan darah dan kolesterol yang tinggi, segera
lakukan penanganan. Kedua kondisi ini dapat meningkatkan risiko terkena gagal
jantung.

 Jaga berat badan pada batasan sehat dan lakukan langkah-langkah penurunan
berat badan jika diperlukan.

 Berhenti merokok jika Anda seorang perokok. Jika Anda bukan perokok, maka
jauhi asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif.

 Lakukan aktivitas atau olahraga yang dapat membuat jantung sehat, seperti
bersepeda atau berjalan kaki, minimal dua setengah jam per minggu.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi
memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk
metabolisme jaringan tubuh, sedangkan tekanan pengisian ke dalam jantung masih
cukup tinggi. Terjadinya gagal jantung biasanya dipicu oleh masalah-masalah kesehatan,
seperti: hipertensi,kerusakan katup jantung dan diabetes. Pencegahan Batasi asupan gula
dan garam, Batasi konsumsi minuman keras.

3.2 Saran

Diharapkan bagi pembaca,dan pihak kesehatan yang terkait,agar dapat menyerap


manfaat yang sebesar-besarnya dari makalah ini,sehingga tujuan dari makalah ini
tercapai dengan baik. Penyusun juga mengharapkan kritik atau saran dari pembaca
sehingga dapat mewujudkan makalah ini lebih baik kedepan nya

10
DAFTAR PUSTAKA

(Website diakses pada 1 januari 2019 )

https://gusriwahyudi.wordpress.com/2011/04/21/gagal-jantung/

https://www.alodokter.com/gagal-jantung

https://www.alodokter.com/gagal-jantung/gejala

https://www.alodokter.com/gagal-jantung/penyebab

https://www.alodokter.com/gagal-jantung/pencegahan

11

Anda mungkin juga menyukai