Anda di halaman 1dari 16

SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIA

Oleh :

Zahra A.Md,Keb

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
PAYUNG NEGERI ACEH DARUSSALAM
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur, kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat-Nya yang selalu dan senantiasa memberikan hikmat,pengetahuan dan anugrah akal
budi kepada insan yang berharap kepada-Nya untuk berkreasi dan berkarya,sehingga kami
dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa selama penulisan makalah ini,begitu banyak kekurangan,
kelemahan baik pengetahuan, ketrampilan, bahkan materi serta hambatan lain yang dialami.
Namun atas kerja keras, ketekunan dan dukungan dari berbagai pihak,maka penulisan
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami
mengucapkan terimah kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.

Bireuen, Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 4
1.2 Tujuan Penulisan....................................................................................... 4

BAB II TINJAUN TEORITIS


2.1 Perkembangan Media dan Teknologi Komunikasi.................................... 5
2.2 Media Komunikasi Antarpribadi............................................................... 6
2.3 Media Penyimpanan.................................................................................. 9
2.4 Media Transmisi....................................................................................... 12

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan................................................................................................. 15
3.2 Saran........................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari
kata “medium”.Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti
sebagai “perantara”atau “pengantar,yaitu perantara sumber pesan (a source)dengan
penerima pesan (a receiver). Jadi dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media
adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator
kepada khalayak. Sebelum media digunakan sebagai sarana komunikasi, orang-orang
terdahulu berkomunikasi secara langsung tanpa adanya media atau perantara apapun.
Perkembangan media telah lama dikenal masyarakat dan menjadi pertanda
permulaan peradaban sebuah bangsa. Umpamanya peradaban Mesir Kuno mulai dikenal
sejak tahun ± 600 SM, artinya mulai kira- kira 600 sebelum Masehi atau kira-kira 2605
tahun yang lalu masyarakat Mesir Kuno mulai mengenal media tulis. Begitu pula
kebudayaan Cina sudah mulai mengenal budaya tulis kira-kira 3505 tahun lalu.
Kesimpulannya bahwa media berperan untuk menandakan sebuah kebudayaan mulai
dikenal oleh umat manusia dalam bentuk media tulis yang tersimpan dan terarsip dalam
segala bentuk.
Media ada karena hasil dari yang dinamakan dengan “Komunikasi”.Media dan
komunikasi memang tidak bisa dipisahkan satu dan yang lain, keberadaan keduanya saling
berhubungan dan memiliki keterkaitan. Media adalah segala bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan.

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Untuk mengetahui sejarah perkembangan media meliputi : media Komunikasi
Antarpribadi meliputi media suara, grafik, teks, musik, animasi, dan video. Media
penyimpanan adalah buku dan kertas, kamera, alat perekam kaset, kamera film dan
proyektor, alat perekam video dan disk optikal. Media transmisi berupa Komunikasi,
Penyiaran, dan Jaringan

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Media dan Teknologi Komunikasi


Everett M. Rogers (1986) dalam bukunya Communication technology; The New
Media in Society, mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal
empat era komunikasi, yaitru era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era
media komunikasi interaktif. Dalam era terakhir media komunikasi interaktif dikenal media
komputer, videotext dan teletext, teleconferencing TV kabel, dan sebagainya. Sementara itu
Sayling Wen (2002) dalam bukunya Future of the Media, melihat media dalam konteks
yang lebih luas, tidak saja melihat media dalam konsep komunikasi antar pribadi, namun
juga melihat media sebagai medium penyimpanan selain ia melihat media sebagai medium
informasi. Enam media hubungan antarpribadi yang dimaksud oleh Wen adalah suara,
grafik, teks, musik, animasi, video.Sedangkan media penyimpanan adalah buku dan kertas,
kamera, alat perekam kaset, kamera film dan proyektor, alat perekam video dan disk
optikal.
Nurcholis Madjid dalam sebuah ceramah menjelaskan bahwa budaya menulis angka
0 telah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak sebelum kerajaan Sriwijaya yang berpusat
di Palembang berkuasa. Sebuah temuan yang luar biasa oleh bangsa Indonesia ini
sebelumnya dikira berasal dari India, namun setelah dilakukan kajian oleh para ahli di India
ternyata tidak ditemukan dan justru mengarah ke kerajaan Sriwijaya di Palembang. Angka 0
ini ternyata menjadi temuan spektakuler serta menjadi sumber inspirasi perkembangan
kebudayaan umat manusia. Dari angka 0 inilah juga lahir gagasan membuat roda yang
dikenal sebagai dasar perkembangan industry masyarakat dari zaman ke zaman. Berbagai
macam temuan budaya tulis umat manusia di berbagai bangsa di dunia dapat ditemukan
dalam bentuk relief, grafik, ukiran, tanda, dan simbol yang dibuat pada dinding bangunan,
batu, kayu, pohon, pelepah pohon maupun daun, dan lainnya.
Beberapa abad kemudian baru masyarakat terbiasa dengan mencetak huruf secara
manual yang dilakukan pada gelas, ornamen, tembok, kayu, dan sebagainya. Ketika Elegi
Gutenberg menemukan mesin cetak pada tahun 1450 barulah muncul sejumlah surat kabar.
Teknologi mesin cetak dan era media cetak bertahan cukup lama yaitu sekitar empat abad,
baru kemudian radio telegraf ditemukan oleh Markis Guglielmo Marconi dan ia mendirikan
perusahaan telegraf tanpa kawat pada tahun 1897. Masyarakat secara terbatas mulai
mengenal teknologi informasi jarak jauh. Pada saat itu ketika masyarakat diperkenalkan
5
dengan dunia pencitraan yang mulai sempurna, kemudian telegraf dikembangkan oleh
Alexander Graham Bell menjadi telepon. Sebenarnya temuan tersebut adalabi sebuah
pertanda pertama akan lahirnya era telekomunikasi dengan, kemampuan melahirkan
teknologi informasi super cepat di mana Alexanderson (1914)
menamakannya dengan radio (Bungin, 2005 : 24-25).
Teknologi radio ternyata tak mampu bertahan lama sebagaimana teknologi cetak
karenaFarnsworth kemudian pada tahun 1927 menemukan televisi, maka dunia pencitraan
materi mulai disempurnakan menjadi benar-benar sempurna. Namun penemuan itu tidak
bertahan lama, karenaakhirnya teknologi digital telepon dapa t digabung dengan televisi
sehingga lahir komputer yangkemudian, berkembang amat sangat cepat.
Lahirnya era komunikasi interaktif ditandai dengan terjadinya diversifikasi teknologi
informasi dengan bergabungnya telepon, radio, komputer, dan televisi menjadi satu dan
menandai teknologi yang disebut dengan Internet.
Berkembangnya era tulis seperti yang dijelaskan di atas, diikuti pula dengan
berkembangnya media komunikasi antarpribadi yang dijelaskan oleh Saylin Wen. Begitu
pula pada masa-masa masyarakat menikmati era cetak dan telekomunikasi, di sisi lain di
masyarakat juga berkembang media-media penyimpanan dan ketika masyarakat memasuki
era komunikasi interaktif, masyarakat juga hidup dan memanfaatkan medium-medium
informasi sebagaimana yan juga dijelaskan oleh Wen.Sayling Wen (2002: 15-18) membagi
media komunikasi menjadi tiga bagian yaitu :

2.2. Media Komunikasi Antarpribadi


Pada saat masyarakat baru mampu menggunakan komunikasi oral dan berkembang
menjadikomunikasi tulis, maka lahirlah berbagai media komunikasi antarpribadi. Saylin
Wen mengategorikan perkembangan awal pada media komunikasi antara pribadi
dengan enam media, seperti:
(a) Suara.
Sebelum manusia mampu menggunakan bahasa dan teks (tulisan), manusia
berkomunikasi melalui sistem komunikasi nonbahasa, seperti sentuhan, aroma, kode dan
gerakan visual, seperti segala jenis gerakan tubuh; gerak-gerik tangan, ekspresi wajah,
gerakgerik badan, dan sebagainya. Pada periode ini manusia lebih banyak mengembangkan
model komunikasi dengan suara, seperti tawa, tangis, dan teriakan. Namun penggunaan
model komunikasi dengan cara ini memiliki banyak keterbatasan makna yang kadang tidak
efektif dalam praktik komunikasi. Persoalan makna kadang menjadi kendala dalam

6
komunikasi antara pribadi karena walaupun makna diatur dalam budaya yang berkembang
dalam
masyarakat manusia saat ini, namun persoalan memaknai secara pribadi setiap suara
menjadi kendala yang sering muncul, sehingga mendorong lahirnya bahasa, di mana bahasa
mengirimkan pesan yang jauh lebih efektif bila dibandingkan dengan hanya suara.
Menurut Sayling Wen (2002:18), berdasarkan catatan teks yang ada bahasa Sumerian
muncul antara tahun 4000 SM hingga tahun 3500 SM. Bangsa Tionghoa tidak
menggunakan bahasa hingga tahun 2000 SM.
(b) Grafik.
Sebelum ditemukan teks, media komunikasi antarpribadi manusia dilakukan dengan
menggunakan grafik. Penggunaan grafik ini adalah seperti yang ditemukan pada kehidupan
prasejarah, umpamanya di Lascaux Cave di Perancis Selatan, terdapat lukisan hewan di
dinding batunya. Di goa prasejarah lainnya yang ditemukan di Suku Bushmen di bagian
Tenggara Afrika, terdapat lukisan seorang wanita yang sedang menari. Para arkeolog
memiliki penjelasan yang beragam tentang keberadaan lukisan dinding ini, ada yang
berpendapat bahwa lukisan-lukisan di dinding itu adalah cara masyarakat waktu itu
mencatat peristiwa penting dalam hidup mereka, namun juga ada yang berpendapat bahwa
lukisan dinding tersebut adalah cara mereka mendidik generasi berikutnya.
Di Indonesia, peninggalan budaya prasejarah seperti di atas umpamanya adalah
grafik-grafik yang ditemukan di berbagi candi yang ada di berbagai daerah di Indonesia dan
grafikterpanjang pada dinding terbesar adalah yang terdapat pada dinding Candi Borobudur
yangmengisahkan antara lain tentang Sendratari Ramayana.
(c) Teks.
Suara atau bahasa maupun grafik dalam berkomunika. memiliki keterbatasan.
Sayling Wen (2002: 23), mengatakan beberapa kelemahan komunikasi dengan suara dan
grafik, yaituterutama untuk mengomunikasikan sesuatu yang absrtak konsep-konsep abstrak
akan sulit dikomunikasikan dengan suara dan grafik. Sementara suara sendiri mudah
dilupakan sehingga pesan tidak sepenuhnya dapat disimpan, kesulitan menyimpan suara
pada waktu ini menyebabkan mudah pesan komunikasi terdistorsi. Upaya-upaya manusia
untuk mengatasi kelemahan suara ini, maka mendorong lahirnya teks dan model-model
komunikasi alternative pada saat itu. Dalam sejarah, teks pada awalnya muncul di dataran
tinggi Mesopotamia di Timur Tengah, di mana manusia mencari nafkaf dengan bertani dan
memelihara ternak. Pahatan di loh-loh dengan tanah liat memungkinkan para penghuni
melacak gandum serta ternak mereka.

7
Pada mulanya benda Sumerian menyimulasi objek-objek nyata dengan garisgaris
sederhana, membentuk semacam piktografi, kemudian mereka menggabungkan piktografi
itu untuk menggambarkan ekspresi suatu makna sehingga membentuk ideogram. Pada
waktu itu cuneiform (cuneus = patok, forma = bentuk) dibentuk dengan menggunakan.
bu'u panjang untuk menyatukan loh-loh tanah liat. Kemudian akhirnya cuneiform menjadi
dasar bagi banyak bahasa Barat. Lambang tulisan paling awal yaitu teks, digunakan untuk
menghitung ternak. Kemudian beberapa waktu berikutnya teks baru digunakan untuk
mencatat ekspresi-ekspresi percakapan sehari-hari, kemudian berkembang menjadi alat
berekspresi dan berkomunikasi. Kira-kira 400 tahun kemudian memperkenal kan sistem
tulisan yang berbeda, yaitu hieroglyphics (tulisan nenek moyang bangsa Mesir) dalam
bahasaYunani berarti "teks Allah".
Perbedaan utama antara tulisan hieroglyphics dengan cuneiform adalah
hieroglyphics sejak semula dapat menggambarkan segala jenis ekspresi percakapan sehari-
hari dan digunakan untuk mengekspresikan objek-objek yang konkret maupun abstrak.
Sementara kebudayaan
Barat saat ini menggunakan abjad-abjad bahasa Yunani, Phoenician, dan Ibrani kira-
kira tahun 1000 SM. Kira-kira tahun 2000 SM, Tiongkok mengembangkan sebuah sistem
teks.Pada mulanya Askara Tionghoa menggunakan grafik-grafik realistik kemudian
berevolusi menjadi tanda-tanda simbolis namun banyak mempertahankan unsur grafik
(Wen, 2002: 24-25). Apabila dibandingkan dengan temuan angka O pada masyarakat
Palembang seperti yang sudah dijelaskan di atas, maka dapat dipastikan bahwa angka O
adalah teks "O" yang dibuat oleh manusia Palembang yang kemudian berkembang menjadi
angka O pada zaman ketika manusia mulai mengenal tulisan. Dengan demikian, sumbangan
terbesar bagi perkembangan era tulis juga disumbangkan oleh temuan-temuan angka O oleh
manusia Palembang tersebut.
(d) Musik.
Dalam banyak budaya masyarakat, musik dapat digunakan sebagai alat komunikasi
antarpribadi, pada masyarakat Aborigin sampai saat ini masih menggunakan musik untuk
berkomunikasi. Ketika berburu mereka menggunakan suara-suara tabuhan, begitu juga
ketika mereka panen, mereka berkumpul dan menari dan bernyanyi. Pada beberapa
masyarakat desa di Ruteng NTT, juga menggunakan musik dan tarian untuk mendamaikan
dua desa yang berperang, salah satu desa menampilkan musik dan tarian Danding dan desa
lainnya menampilkan musik dan tarian Rawa, inilah ritual prosesi perdamaian kedua desa
tersebut.

8
Di beberapa masyarakat tradisional Maluku, juga menggunakan musik untuk
berperang, musik-musik perang itu mampu membangkitkan bulu roma dan apabila suara
musik-musik yang dihasilkan dari tabuhan dan alat gendering itu dibunyikan semua orang
dalam masyarakat di sana tahu bahwa akan terjadi perang dengan orang lain di luar
desanya. Di Jawa, musik juga digunakan media komunikasi untuk menyampaikan bahwa
saat ini ada gangguan, ancaman, penyakit, setan, dan bala. Bentuk alat musiknya
bermacam-macam mulai dari alat-alat sederhana sampai dengan kentungan dan tabuhan.
Walaupun saat ini di masyarakat telah ada alat-alat komunikasi modern, namun alat-alat
musik tradisional tetap saja dilestarikan sebagai media komunikasi antarsesama anggota
masyarakat.
(e) Animasi.
Adalah gambar tunggal yang dapat menyampaikan sekian banyak makna, yang
umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan komunikasi dari seseorang ke
orang lain. Berdasarkan sejarah, animasi modern saat ini pada mulanya dikembangkan dari
permainan bayang-bayang serta lentera ajaib Tionghoa di zaman dahulu. Dalam tradisi
budaya Indonesia, seni wayang dengan menggunakan tampilan 2 dimensi adalah juga
gagasan-gagasan awal tentang animasi modern saat ini. Beberapa bangsa di dunia; di Eropa,
Afrika dan Asia memiliki kesenian wayang, dengan demikian maka dapat pula disimpulkan
bahwa tradisi wayang memberi ilustrasi pada lahirnya animasi modern.
(f) Video.
Adalah salah satu media antarpribadi yang lahir di zaman teknologi modern. Melalui
video orang dapat menyampaikan gagasan-gagasan mereka kepada orang lain. Sayling Wen
memiliki alasan tersendiri untuk mengatakan video sebagai media komunikasi antarpribadi,
walaupun media ini bukan merupakan media tradisional sebagai dasar lahirnya model
komunikasi era berikutnya. Alasan Wen hanya melihat bahwa melalui video orang dapat
menyampaikan gagasan pribadinya kepada orang lain, begitu pula sebaliknya.

2.3 Media penyimpanan


Ketika Rogers mengatakan era lanjutan dari era tulis adalah» era media cetak, maka
era ini ada kesamaannya dengan era di mana media penyimpanan mulai digunakan oleh
manusia.Memang ada beberapa konsep media penyimpanan yang sebenarnya telah berada
pada era modern, namun gagasan-gagasan dari jenis media penyimpanan itu sebenarnya
sudah ada sejak permulaan era cetak.
Sayling Wen (2002: 39-63) mengatakan bahwa, jenis-jenis media penyimpanan adalah:
(a) Buku dan Kertas
9
Kira-kira 3000 tahun lalu, bangsa Tionghoa menemukan media penyimpanan
pertama yang sempurna dalam sejarah manusia, yaitu buku. Di zaman Sumerians dan
Mesir, buku dipahat pada batu ubin besar, tanah liat, atau daun papirus. Di awal abad
pertengahan, para imam di Eropa menulis di atas gulungan, daun papirus, kemudian lambat
laun menggunakan perkamen yang dibuat dari kulit hewan karena alasan efisiensi dan mutu
yang lebih baik.Pada tahap berikutnya ketika ditemukan kerta s sekitar 1500 tahun lalu,
maka media penyimpanan dibuat dalam bentuk buku seperti sekarang ini. Buku menjadi
media penyimpanan teks dan grafik yang paling lama umurnya, sehingga buku dan kertas
menjadi peninggalan umat manusia yang sangat penting.
(b) Kamera
Gagasan awal lahirnya kamera adalah lukisan potret yang pernah dilakukan oleh
seorang pelukis istana, yaitu Wang Zhaojun. Pada waktu itu para wanita bangsawan
berlomba- lomba membayar lebih banyak kepada Wong agar ia dapat melukis potret
mereka lebih cantik dari objek lukisannya sendiri. Orang kemudian membutuhkan sebuah
teknologi yang dapat memotret objek secara lebih objektif. Baru kemudian sekitar 150
tahun lalu Louis Jacques Mande Daguerre dari Perancis menemukan daguerreotype, yaitu
tipe fotografi pertama yang mengekspos gambar pertama dan jelas pada tahun 1837.
Temuan spektakuler ini kemudian disempurnakan pada revolusi industri dengan
perekayasaan mekanis dan optik. Kamera dapat menyimpan gambar yang realistis secara
cepat dan tepat sebagaimana objek aslinya. Proses pengambilan gambar yang cepat,
gambar-gambar yang dihasilkan oleh kamera dapat diproses ulang berkali-kali dan dapat
diperbesar dari objek semula, merupakan penemuan besar dalam sejarah media
penyimpanan saat itu.
(c) Alat Perekam Kaset
Kira-kira 150 tahun lalu, selang beberapa lama ketika kamera ditemukan, Thomas
AlvaEdison menemukan Phonograph, yaitu alat pemutar piringan hitam. Berawal dari
temuan Edison inilah saat ini masyarakat dapat menyimpan berbagai macam suara dan
musik dalam bentuk kaset rekaman.
(d) Kamera Film Proyektor
Pada tahun 1872 Gubernur Amerika, Leland Stanford, meminta juru kameranya untuk
memasang 12 kamera dipacuan kudanya untuk memotret ketika seekor kuda berlari. Sang
gubernur sedang ingin memenangkan pertarungan argumentasi dengan temannya bahwa
sebenarnya kuda lari dengan empat kakinya menyentuh tanah. Maka ke-12 kamera itu
disiapkan pada jarak yang sama dan secara berturut-turut memotret kuda yang sedang
berlari. Akhirnya 12 kamera dapat menghasilkan 12 gambar secara berturut-turut, dan
10
gambar-gambar itu akhirnya dapat membuktikan kalau memang kuda itu berlari dengan
keempat kakinya menyentuh tanah. Gagasan untuk menciptakan kamera film proyektor
lahir setelah sang juru kamera mengatur ke-12 gambar tersebut di atas sebuah roda dan
memutar rodanya di hadapan sebuah kamera dengan lampunya. Yang terlihat ada aksi kuda
yang sedang berlari. Hal ini terjadi karena manusia memiliki persistensi penglihatan yang
menghasilkan ilusi seekor kuda sedang berlari. Setelah melakukan pemotretan dengan 12
kamera kemudian ditingkatkan dengan 40 kamera sehingga menghasilkan urutan gambar
yang lebih halus.
George Eastman, seorang penemu di zaman Edison, menghasilkan film seluloid
yangmemungkinkan pengambilan gambar serangkaian aksi dalam satu rol film. Kemudian
William KL Dickson menemukan kamera film dengan menggunakan film seluloid, dan
seorang lainnya, Thomas Armat mengembangkan kamera tersebut menjadi proyektor.
Sayling Wen (2001:55) berpendapat bahwa karena persistensi penglihatan manusia, serta
penemuan kamera, penggulung film serta proyektor animasi, dan film dapat dihasilkan.
(e) Pita Perekam Video
Pertengahan abad ke-20, perusahaan TV belum dapat merekam program-
programnya sehingga semua acara disiarkan secara langsung. Kesulitan ini terjadi apabila
TV ingin menyiarkan kembali acara-acara itu, apalagi kalau acara tersebut cukup penting
dan dinantinantikan pemirsa. Pada tahun 1956, sebuah perusahaan Amerika meluncurkan
alat perekam video yang pertama di dunia, yang dapat merekam gambar pada kasei
magnetis. Sony dan Philips kemudian melakukan riset-riset pengembangan untuk
mengurangi biaya kaset video sekaligus untuk meningkatkan kualitas rekaman video. Pada
tahun 1962 Sony berhasil menciptakan sebuah alat perekam video industri, kemudian pada
lima tahun berikutnya Sony memperkenalkan seperangkat alat rekaman video berwarna.
Dan pada tahun 1972, Philips memperkenalkan sebuah alat perekam video baru yang
dilengkapi dengan pengatur arus listrik, pengatur waktu, dan dapat dikoneksikan dengan TV
sehingga memudahkan pengerjaan siaran TV. Terakhir alat perekam video ini berkembang
dengan model Beta dan VHS dan sebagainya (Yenrie dan Soetrisno, tt.: 96).
(f) Disk Optikal
Teknologi penyimpanan lainnya yang berkembang dengar pesat dengan
menggunakan teknologi optikal, yaitu disk video. Disk Video Compact (VCD), CD Foto,
CD Plus, CD Interaktif (CD-I), Digital Versatile Disk (DVD). Semua teknologi ini
menggunakan teknologi optikal untuk membaca piringan logam. Saat ini baik VCD maupun
DVD sudah diciptakan dengan kemampuan membaca dan merekam data dan gambar,

11
sehingga penggunaannya seperti menggunakan kertas, yaitu dapat ditulis dan dihapus,
selain untuk menyimpan data.
(g) Disket dan Hardisk
Disket dan hard disk memiliki jenis teknologi yang hampir sama dengan kegunaan
sebagai media penyimpanan. Disket dan hard disk menggunakan teknologi optikal dengan
bahan yang berbeda. Disket diproduksi dari plastik sedangkan hard disk dibuat dari logam
dengan mengandalkan jarum baca menggantikan fungsi optik. Saat ini disket tak lagi
digunakan namun hard disk tetap digunakan sampai pada density terabite, baik internal,
eksternal, maupun portable yang dapat digunakan berpindah-pindah dari satu terminal
komputer ke terminal komputer lain dengan hanya menggunakan koneksi USB maupun
bluetooth.
(h) Flash Disk
Ini adalah teknologi media penyimpanan yang nantinya akan menggantikan
teknologi optik. Flash Disk merupakan teknologi elektrik penyimpanan data dengan
mengandalkan chip untuk menyimpan, membaca, dan menulis data maupun gambar.
Teknologi ini begitu cepat berkembang sehingga kapasitasnya terus berkembang. Dalam
waktu kurang dari tiga tahun semenjak alat ini dipasarkan dengan kapasitas 6 mega,
sekarang telah dipasarkan dengan kapasitas 8 GB sampai dengan 32 GB bahkan di atas itu.

2.4 Media Transmisi


Transmisi media bukanlah sekadar tentang penyimpanan serta penyebaran. Kita juga
menginginkan informasi ditransmisikan seketika (real-time) sebelum beritanya ketinggalan.
Demikianlah, selain media penyimpanan, kita juga membutuhkan transmisi seketika (real-
time).
Pada masyarakat tradisional media transmisi bisa berupa surat, mengirim surat lewat
hewan (burung merpati), lampu mercusuar, asap, kembang api, pos berkuda dan baru 100
atau 200 tahun yang lalu manusia berhasil menemukan segala jenis teknologi transmisi.
Transmisi media dapat dibagi menjadi empat kategori, (a) Komunikasi, transmisi dari orang
ke orang, di mana baik pengirim maupun penerimanya adalah spesifik, (b) Penyiaran adalah
transmisi dari satu orang ke banyak orang, (c) Jaringan, yarij baru berkembang kurang dari
20 tahun, adalah transmisi da r banyak orang ke banyak orang, (d) Konvergensi Media dan
Ne-c- Media.
(a) Komunikasi
Pada dasarnya, komunikasi adalah transmisi dari satu orang ke satu orang, di mana

12
pengirim maupun penerimanya spesifik Komunikasi ini adalah bentuk transmisi yang paling
klasik dalam sejarah umat manusia. Beberapa sejarah penggunaan transmisi dari
komunikasi antara lain
– Komunikasi Pos Berkuda Komunikasi di Tiongkok zaman dahulu mengandalkan
sistem pos berkuda. Pesan-pesan dikirimkan oleh para penunggang kuda.
– Telegraf dan Telepon. Alexander Graham Bell menemukan telepon dan sukses
menggunakan fasilitas teleponnya untuk mentransmisikan suara pada tanggal 10
Maret 1876. Walaupun jarak transmisinya hanya beberapa kaki, itulah untuk
pertama kalinya manusia dapat berbicara seketika(real-time) kepada orang-orang
yang jauh.
– Teleks dan Faksimile (Fax) Teleks dikembangkan langsung setelah telepon. Teleks
menggunakan sambungan telepon dan mengharuskan baik pengirim maupun
penerima memiliki alat yang sama. Selanjutnya ditemukan Faksimile dapat
mengirimkan tek: s maupun grafik. Dengan menggabungkannya dengan telepon,
kits dapat mengirimkan teks, grafik, suara maupun, musik.
– Pesawat Pager dan SMS.Pada tahun 90-an berkembang teknologi mesin pager, cara
kerja SMS pager ini adalah seorang dapat mengirimkan pesan kepada orang lain
yang memiliki pesawat pager dengan menggunakan telepon yang digunakan untuk
menghubungi stasiun radio pager, kemudian melalui operator pager ia dapat
mengirim pesannya. Setelah operator pager menerima pesan tersebut kemudian
diteruskan ke pesawat pager, ketika pager berbunyi, maka pemilik pesawat pager
dapat membaca SMS itu. Kemudian, teknologi pager ini diadopsi oleh pesawat
seluler.
– Surat Elektronis (e-mail). Perkembangan teknologi Internet menciptakan berbagai
diversifikasi teknologi transmisi, antara lain e-mail. Lewat e-mail, kita dapat
mentransfer pesan-pesan secara cepat ke berbagai tempat di dunia. Selain mengirim
surat, dengan e-mail orang bisa saling mengirim gambar, mengirim kartu ucapan
selamat, atau saling mengirim apa saja yang berhubungan dengan data dan gambar.
– Telepon Video dan Telepon Bergerak (Seluler). Dengan kemajuan teknologi
komunikasi masyarakat dapat lebih banyak mengenal lagi tipe teknologi
komunikasi, bahkan telepon seluler video yang digunakan banyak orang sekarang
ini dapat mentransmisikan enam media—teks, grafik, suara, musik, animasi dan
video, di mana saja.
(b) Penyiaran
Transmisi kedua adalah penyiaran, yaitu transmisi dari satu orang ke banyak orang.
13
Media penyiaran yang digunakan manusia mencakup teriakan, papan pengumuman,
tabuhan drum, surat kabar dan majalah, radio, TV (nirkabel, kabel atau satelit, telepon
seluler dan Internet), dan ada banyak lagi. Media-media ini memiliki ciri-ciri serta
cakupannya sendiri. Media-media penyiaran yang canggih saat ini adalah satelit berorbit
rendah, TV satelit, telepon seluler yang mudah dibawa ke mana-mana, dan Internet.
(c) Jaringan
Jenis transmisi ketiga adalah jaringan, yang merupakan transmisi dari banyak orang
Ke banyak orang, tetapi juga mencakup transmisi dari satu orang ke satu orang dan dari satu
orang ke banyak orang. Sejauh ini, jaringan yang digunakan banyak orang adalah Internet.
Teknologi Internet ber-bandwidth lebar dan layanan video atas permintaan (video-on-
demand atau VOD) telah berkembang pesat dan produk-produk canggih dari transmisi
seperi ini adalah Internet berbandwith lebar nirkabel dan telepon vide bergerak.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tehnologi media merupakan suatu tehnologi yang bergerak untuk menyalurkan atau
menyampaikan pesan/ informasi kepada pemakai dengan menggunakan berbagai cara
transmisi dari berbagai macam jenis media. Wen.Sayling Wen (2002: 15-18) membagi
media komunikasi menjadi tiga bagian yaitu : Media Komunikasi Antarpribadi meliputi
media suara, grafik, teks, musik, animasi, dan video. Media penyimpanan adalah buku dan
kertas, kamera, alat perekam kaset, kamera film dan proyektor, alat perekam video dan disk
optikal. Media transmisi berupa Komunikasi, Penyiaran, dan Jaringan.

3.2 Saran
Dengan memahami inti dari makalah ini, diharapkan pembaca dapat menyerap
manfaat, dan menambaha wawasan terkait tehnologi media khususnya lebih
mengedepankan tehnologi khususnya media dalam keseharian, sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan terkait pengeplikasian media-media terbaru yang terus
berkembang.

15
DAFTAR PUSTAKA

A.S. Haris Sumadiria. (2017).Perkembangan Media . Sembiosa Rekatama Media, Bandung

Burhan Bungin. (2014). Sejarah Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat. Kencana, Jakarta.

Momon Sudarma. ((2014). Semua Tentang Tehnologi Media Komunikasi. Mitra Wacana
Media, Jakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai