Anda di halaman 1dari 3

A.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan post partum menurut Siswosudarmo, (2008):
-       Pemerikasaan umum: tensi,nadi,keluhan dan sebagainya
-       Keadaan umum: TTV, selera makan dll
-       Payudara: air susu, putting
-       Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum
-       Sekres yang keluar atau lochea
-       Keadaan alat kandungan
Pemeriksaan penunjang post partum menurut Manjoer arif dkk, 2001
-       Hemoglobin, hematokrit, leukosit, ureum
-       Ultra sosografi untuk melihat sisa plasenta.
B. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Medis
a. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi
perdarahan)
b. 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan
miring kanan kiri
c. Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui
yang benar dan perawatan payudara, perubahan-perubahan yang
terjadi pada masa nifas, pemberian informasi tentang senam nifas.
d. Hari ke-2 : mulai latihan duduk
e. Hari ke-3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan

2. Perawatan Post Partum


Perawatan post partum dimulai sejak kala uri dengan
menghindarkan adanya kemungkinan perdarahan post partum dan
infeksi. Bila ada laserasi jalan lahir atau luka episiotomi, lakukan
penjahitan dan perawatan luka dengan baik. Penolong harus tetap
waspada sekurang- kurangnya 1 jam post partum, untuk mengatasi
kemungkinan terjadinya perdarahan post partum. Delapan jam post
partum harus tidur telentang untuk mencegah perdarahan post

1
partum. Sesudah 8 jam, pasien boleh miring ke kanan atau ke kiri
untuk mencegah trombhosis. Ibu dan bayi dapat ditempatkan dalam
satu kamar. Pada hari seterusnya dapat duduk dan berjalan. Diet yang
diberikan harus cukup kalori, protein, cairan serta banyak buah-
buahan. Miksi atau berkemih harus secepatnya dapat dilakukan
sendiri, bila pasien belum dapat berkemih sendiri sebaiknya dilakukan
kateterisasi. Defekasi harus ada dalam 3 hari post partum. Bila ada
obstipasi dan timbul komprestase hingga vekal tertimbun di rektum,
mungkin akan terjadi febris. Bila hal ini terjadi dapat dilakukan
klisma atau diberi laksan per os. Bila pasien mengeluh adanya mules,
dapat diberi analgetika atau sedatif agar dapat istirahat. Perawatan
mamae harus sudah dirawat selama kehamilan, areola dicuci secara
teratur agar tetap bersih dan lemas, setelah bersih barulah bayi
disusui.

AMBULASI DINI (EARLY AMBULATION) MASA NIFAS


Ambulasi Dini adalah kebijaksaan untuk selekas mungkin
membimbing pasien keluar dari tempat tidurnya dan membimbing
pasien membimbingnya untuk berjalan. Menurut penelitian, ambulasi
dini tidak mempunyai pengaruh yang buruk, tidak menyebabkan
perdarahan yang abnormal, tidak memengaruhi penyembuhan luka
episiotomy, dan tidak memperbesar kemungkinan terjadinya prolaps
uteri atau retrofleksi. Ambulasi dini tidak dibenarkan pada pasien
dengan penyakit anemia, jantung, paru-paru, demam, dan keadaan lain
yang masih membutuhkan istirahat.

Sebagian besar pasien dapat melakukan ambulasi segera


setelah persalinan usai. Aktifitas tersebut amat berguna bagi semua
sistem tubuh, terutama fungsi usus, kandung kemih, sirkulasi dan
paru-paru. Hal tersebut juga membantu mencegah trombosis pada
pembuluh tungkai dan membantu kemajuan ibu dari ketergantungan
peran sakit menjadi sehat. Aktivitas dapat dilakukan secara bertahap,

2
memberikan jarak antara aktivitas dan istirahat.
Ibu yang tidak mengalami komplikasi dalam persalinan hampir
semua, selalu bangkit segera untuk pergi ke toilet dan mandi. Mereka
mungkin membutuhkan seseorang untuk membantu, pada tahap awal
ini dimana beberapa perempuan mengeluh pusing atau pandangan
kabur ketika mereka pertama bangun setelah persalinan.
Adapun keuntungan dari ambulasi dini, antara lain :
a. Penderita merasa lebih sehat dan lebih kuat
b. Feal usus dan kandung kemih menjadi lebih baik.
c. Memungkinkan bidan untuk memberikan bimbingan kepada ibu
mengenai cara merawat bayinya.
d. Lebih sesuai dengan keadaan Indonesia (lebih ekonomis)
Langkah atau proses ambulasi ibu nifas dilakukan secara bertahap,
sebagai berikut:
a. Belajar turun dari tempat tidur
b. Belajar berjalan
c. Duduk di atas tempat tidur
d. Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi
e. Memindahkan pasien dari tempat tidur ke branchard
f. Duduk di tepi tempat tidur

Anda mungkin juga menyukai