Anda di halaman 1dari 2

Inflamasi akut memiliki dua tahap yaitu stadium vaskuler dan stadium seluler.

Pada stadium vaskuler arteriol pada atau didekat lokasi cedera mengadakan konstriksi
singkan dan kemudian berdilatasi sehingga tekanan cairan didalam kepiler meningkat.
Gerakan plasma kedalam ruang interstisial yang ditimbulkan akan menyebabkan edema.
Pada saat yang sama, sel-sel inflamasi melepaskan histamin dan bradikinin yang
selanjutnya akan meningkatkan permeabilitas kapiler. Sel darah merah serta cairan
mengalir ke dalam ruang interstisial dan turut menimbulkan edema. Cairan tambahan
yang mengalir ke daerah inflamasi akan mengencerkan toksin mikroba.
Selama stadium seluler inflamsi, sel darah putih dan trombosit bergerak ke arah
sel-sel yang rusak. Fagositosis sel-sel dan mikroorganisme yang mati kemudian dimulai.
Trombosit mengontrol setiap perdarahanyang berlebihan didaerah tersebut, dan sel-sel
mati yang tiba pada tempat itu melepaskan heparin untuk mempertahankan aliran darah
ke daerah tersebut.
A. Jenis Radang
1) Radang Kataral
Terbentuk diatas permukaan membran mukosa,dimana terdapat sel-sel yang dapat
mensekresi musin. Eksudat musin yang paling banyak dikenal adalah puck yang
menyertai banyak infeksi pernafasan bagian atas.
2) Radang Pseudomembran
Reaksi radang pada permukaan selaput lendir yang ditandai dengan pembentukan
eksudat berupa lapisan selaput superficial, mengandung agen penyebab, endapan
fibrin, sel-sel nekrotik aktif dan sel-sel darah putih radang.Radang membranosa
sering dijumpai dalam orofaring, trachea,bronkus, dan traktus gastrointestinal.
3) Ulkus.
Terjadi apabila sebagian permukaan jaringan hilang sedangkan jaringan sekitarnya
meradang.
4) Abses
Abses adalah lubang yang terisi nanah dalam jaringan. Abses adalah lesi yang sulit
untuk diatasi oleh tubuh karena kecenderungannya untuk meluas dengan pencairan,
kecenderungannya untuk membentuk lubang dan resistensinya terhadap
penyembuhan. Jika terbentuk abses, maka obat-obatan seperti antibiotik dalam darah
sulit masuk ke dalam abses. Umumnya penanganan abses oleh tubuh sangat dibantu
oleh pengosongannya secara pembedahan, sehingga memungkinkan ruang yang
sebelumnya berisi nanah mengecil dan sembuh. Jika abses tidak dikosongkan secara
pembedahan oleh ahli bedah, maka abses cenderung untuk meluas, merusak struktur
lain yang dilalui oleh abses tersebut.
5) Flegmon
Radang purulen yang meluas secara defuse pada jaringan.
6) Radang Purulent
Terjadi akibat infeksi bakteri.terdapat pada cedera aseptik dan dapat terjadi dimana-
mana pada tubuh yang jaringannya telah menjadi nekrotik.

7) Radang supuratif
Nekrosis liqeuvaktifa yang disertal emigrasi neutrofil dalam jumlah supuratif local
disebabkan oleh banyak macam bakteri yang secara kolektif diberi nama piogen
(pembentukan nanah).Yang termasuk piogen adalah stafilokokkus,banyak basil gram negatif.
Perbedaan penting antara radang supuratif dan radang purulen bahwa pada radang supuratif
terjadi nekrosis liquefaktiva dari jaringan dasar. Nekrosis liquefaktiva adalah jaringan
nekrotik yang sedikit demi sedikit mencair akibat enzim.

Anda mungkin juga menyukai