Anda di halaman 1dari 23

PEMERIKSAAN

KEKURANGAN
z MINERAL
DAN ELEKTROLIT
z
NAMA KELOMPOK :

1. Achmad Efendi N.

2. Ryan Ardiantoro

3. Della Nanda Safira

4. Erna Apilliana

5. Laila Nur Safitri

6. Ratih Ratna Sari

7. Wahyu Elsa Ningtias


z
1. DEFINISI

Komponen tunggal terbesar dari Adanya keseimbangan cairan


tubuh adalah air. Air adalah pelarut dan elektrolit berarti terdapat
bagi semua zat terlarut dalam tubuh, distribusi yang normal dari air
baik dalam bentuk supensi maupun tubuh total dan elektrolit ke dalam
larutan. Cairan tubuh adalah larutan seluruh bagian tubuh.
yang terdiri atas air dan zat terlarut Keseimbangan cairan dan elektrolit
Eletrolit adalah zat kimia yang saling bergantung satu dengan yang
menghasilkan partikel-partikel lainnya . jika salah satu terganggu ,
bermuatan listrik yang juga disebut maka demikian pula yang lainnya.
ion juga berada dalam larutan.
z
2. ETIOLOGI
 Hypervolemia, ini dapat terjadi  Hipovolemia, ini terjadi
jika terdapat : dapat disebabkan karena :

 Stimulus kronis pada ginjal  Penurunan masukan.


untuk menahan natrium dan air.
 Kehilangan cairan yang
 Fungsi ginjal abnormal, dengan abnormal melalui kulit,
penurunan ekskresi natrium dan gastrointestinal, ginjal
air. abnormal.

 Kelebihan pemberian cairan  Pendarahan.


intra vena (IV).
z
3. TANDA DAN GEJALA

1. Hipervolemia 2. Hipovolemia

 sesak nafas  gejala pusing

 ortopnea  Lemah dan letih

 dapat juga menimbulkan gagal  Anoreksia


jantung
 Mual dan muntah
 edema pulmuner
 rasa haus
 peningkatan dan
 gangguan mental
 penurunan takanan darah, nadi kuat,
 Konstipasi, dll
asietas, kulit lembab, distensi vena
z
4. ANATOMI DAN FISIOLOGI

Kelebihan volume cairan atau hypervolemia terjadi apabila tubuh


menyimpan cairan dan elektrolit dalam kompatermen ekstraselular
dalam proporsi yang seimbang. Karena adanya retensi cairan isotonic,
konsentrasi natrium  dalam serum masih normal. Kelebihan cairan
tubuh hampir selalu disebabkan oleh peningkatan jumlah natrium
dalam serum. Kelebihan cairan terjadi akibat overload cairan atau
 adanya gangguan mekanisme homeostatis pada proses regulasi
(keseimbangan cairan).
z

Kekurangan volume cairan atau hipovolemia terjadi ketika tubuh


kehilangan cairan dan elektrolit ekstraseluler dalam jumlah yang
proposional (isotonic). Umumnya, gangguan ini diawali dengan
kehilangan cairan intravaskuler, lalu diikuti dengan perpindahan cairan
intraseluler menuju intravaskuler sehingga mengakibatkan penurunan
cairan ekstraseluler. Untuk mengkompensasi kondisi ini, tubuh
melakukan pemindahan cairan intraseluler.
z
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan diagnostik

2. Pemeriksaan radiologi

3. Photo thorak

4. Ekg

5. Laboratorium

 Darah

 Urin

 Kateteri jantung
z
6. KOMPLIKASI

 Hypokalemia :  Gagal ginjal akut, gangguan sirkulasi ( aritmia,


decomp. cordis, hypotensi orthostatik), Ileus paralitik, kelemahan otot
sampai kuadrat plegia.

 Hyponatremia: Kram otot (kejang), twicing, hemiparese, odema pupil,


koma.

 Perubaan perfusi jaringan perifer.


z
7. PENATALAKSANAAN

 Keperawatan

1)      Menghitung IWL

2)      Menghitung tetesan infus


z
ASUHAN
KEPERAWATAN
z A. PENGKAJIAN

 Identitas Pasien  Tanggal Masuk RS : 17 Januari


2015
 Nama :Ny. K
 Tanggal pengkajian : 27 Februari 2015
 Umur : 47 Tahun
 Dx Medis : Gangguan
 Alamat : Sei
Elektrolit
mencirim
 Penanggung Jawab : Tn. S
 Agama : Islam
 Hubungan : Suami
 Pendidikan : SLTA
 Umur : 45 tahun
 Status perkawinan :
Menikah  Alamat : Sei mencirim
z

 Keluhan Utama

Klien mengatakan datang ke Rumah Sakit dengan keluhan BAB


lebih dari 4 kali
z

 Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien mengatakan datang ke Rumah Sakit dengan keluhan BAB


lebih dari 4 kali, tiba-tiba badan menggigil, dan merasa badannya
lemas. Klien juga mengatakan nyeri perut serta klien juga pernah
menderita asam lambung, usus melilit dan gejala lever.Namun
sebelumnya klien tidak pernah mengalami sakit diare dan klien
mengatakan keluarganya ada yang memiliki riwayat penyakit liver.
z

 Riwayat penyakit keluarga  Riwayat kesehatan masa lalu

 Hipertensi Adapun penyakit yang pernah


diderita dalam 6 bulan terakhir
 Diabetes Millitus
yaitu tb paru  dan penderita sedang
menjalani pengobatan paket (obat)
di puskesmas. Sekarang penderita
masih batuk-batuk.
z

 Pemeriksaan fisik

 Status Kesehatan umum :  TTV

Penderita mengeluh kesulitan  Tekanan Darah : 110/90 mmHg


dalam menelan makanan dan
 ND : 80 x / menit
makanan yang sudah masuk
sering keluar (muntah).  RR : 21x / menit
kesadaran compos metris.
 Suhu : 37° C
z

 Terapi

 Infus RL 20tpm + ½ ampul antrain

 Injeksi antrain ½ ampul IV

 Injeksi ranitidin

 Injeksi cofetoxim
z

 Pemeriksaan penunjang

Pada pemerikasaan laboratorium didapatkan hasil


Hemoglobin 11,7(Nilai normal 12-16), trombosit 98.000
(Nilai normal 150.000 – 400.000), SGOT 94 (Nilai Normal 0-
31), SGPT 69 (Nilai Normal 0-32) dan asam urat 7,6 (Nilai
Normal 2,4-5,7).
z
Diagnosa Keperawatan

1. Devisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume


cairan secara aktif.

2. Diare berhubungan proses infeksi

3. Nyeri Akut berhubungan dengan agen injuri (biologis, fisik dan


psikologis)
z
Intervensi
1. Devisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume
cairan secara aktif:
 Monitor status hidrasi

 Monitor berat bada sebelum dan sesudah

 Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

 Monitor status hemodinamik

 Catat intake-output dan hitung balans cairan 24jam

 Berikan asupan cairan

 Kolaborasi pemberian diuretic


z
2. Diare berhubungan dengan proses infeksi.

 Identifikasi status nutrisi

 Identifikasi makanan yang disukai

 Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient

 Monitor asupan makanan

 Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi

 Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein

 Berikan suplemen makanan

 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan


jenis nutrient yang dibutuhkan
z

3. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri (biologis, fisik dan


psikologis)

 Identifikasi lokasi , karakterastik , durasi , frekuensi


,kualitas,intensitas nyeri

 Identifikasi skala nyeri

 Identifikasi respon nyeri non verbal

 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup

 Monitor efek samping penggunaan analgetik


z

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai