Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDALUAN

A. Latar Belakang
Hepatitis virus adalah infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis
dan inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan
klinis, biokimia serta seluler khas. Sanpai saat ini telah teridentifikasi lima
tipe hepatitis A,B,C,D,E. Hepatitis Adan E mempunyai cara penularan
yang serupa (jalur fekal- oral) sedangkan hepatitis B,C dan D mempunyai
banyak karakteristik yang sama.
Hepatitis kemungkinan terjadi sebagai infeksi sekunder selama
perjalanan infeksi dengan virus-virus lainnya seperti :
1. Cytomegalovirus
2. Virus epstein barr
3. Virus herpes simplex
4. Virus varicella-zoster
Klien biasanya sembu secara total dari hrpatitis, tetapi
kemungkinan mempunyai penyakit liver residu. Meskipun angka kematian
hepatitis relatif lama,pada hepatitis virus akut bisa berakhir dengan
kematian.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa itu hepatitis?
2. Jelaskan etiologi hepatitis?
3. Jelaskan patofisiologi hepatitis?
4. Jelaskan manefestasi klinis hepatitis?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu hepatitis.
2. Untuk mengetahui etiologi.
3. Untuk mengetahui patofisiologi.
4. Untuk mengetahui manefestasi klinis.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang dapat disebabkan oleh
berbagai kuasa, termasuk infeksi virus atau pajana ke bahan-bahan toksik.
Pada hepatitis virus ,peradangan hati yang berkepanjangan atau berulang
yang biasanya berkaitan dengan alkoholisme kronik,dapat menyebabkan
sirosis, suatu keadaan berupa penggatian hepatosit yang rusak secara
permanen oleh jaringan ikat.jaringan hati memiliki kemampuan
mengalami regenerasi, dan dalam keadaan normal dan mengalami
pertukaran sel yang bertahap. Apabila sebagian jaringan hati rusak, jarian
yang rusak tersebut dapat diganti melalui peningkatan kecepatan
pembelahan sel-sel yang sehat. Tampaknya terdapat suatu faktor dalam
dara yang bertanggung jawab mengatur proliferasi sel hati, walaupun sifat
dan mekanisme factor pengatur ini masi merupakan misteri. Namun,
seberapa cepat hepatosit dapat diganti memiliki batas.selain hepatosit,
diantara lempeng-lempeng hati juga ditemukan beberapa fibroblast (sel
jarinngan ikat) yang membentuk jaringan penunjang bagi hati. Bila hati
berulang-ulangterpajang kebahan-bahan toksit, misalnya
alcohol,sedemikian seringnya, sehingga hepatosit baru tidakdapat
beregenerasi cukup cepat untuk mengganti sel-sel yang rusak, fibroblast
yangkuat akan memanfaatkan situasi dan melakukn proliferasi berlenihan.
Tambahan jaringan ikat ini menyebabkan ruang untuk pertumbuhan
kembali hepatosit berkurang.

Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang


dapat disebabkan oleh infeksi toksit terhadap obat-obatan serta bahan-
bahan kimia.(Sujono Hadi, 1999). hepatitis adalah peradagan dari sel-sel

2
liver yang meluas/menyebar, hepatitis virus merupakan jenis yang paling
dominan. Luka pada organliver dengan peradangan bisa berkembang
setelah pembukaan untuk sejumlah farmakologi dan bahan kimia dari
inhalasi, ingesti, atau pemberian obat secara parental ( IV). Toxin dan
drug induced hepatitis merupakan hasil dari pembukaan atau terbentuknya
hepatotoxin, seperti : industri toxins, alkohohol dan pengobatan yang
digunakan daam terapi medik.

Istilah “ Hepatitis” dipakai untuk semua jenis peradagan pada hati


(liver) . penyebabnya dari berbagai macam, mulai dari virus sampai
dengan obat-obatan , termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga dapat
berbagai jenis ,hepatitis A, hepatitis B,C,D,E,F dan G. Manifestasi
penyakit hepatitis akibat virus akut (hepatiti A ) dapat pulah hepatitis
kronik 9 hepatitisB,C) dan adapulah yang kemudian menjadi kanker hati
(hepatitis B dan C ) ,hepatitis yang biasanya disebabkan oleh obat-
obatan ,alkohol (hepatitis alkoholik) dan obesitas serta gangguan
metabolisme yang menimbulkan nonalkoholik steatohepatitis (NASH)
dosebut hepatitis nonvirus.

B. Etiologi
1. Virus hepatitis A,B,C,D,E,F dan G yang masing-masing menyebabkan
tipe hepatitis yan berbeda.
2. Alkohol
3. Keracunan obat – obatan

C. Patofisiologi

Virus hepatitis yang menyerang hati menyebabkan peradagan dan


infiltrat pada ccccchepatocytes oleh sel mononukleus. Proses ini
menyebabkan degrenerasi dan nekrosis sel perenchyn hati.

Respon peradagan menyebabkan pembekakan dalam memblokir


sistem drainage hati, sehingga terjadi destruksi pada sel hati. Keadaan ini

3
menjadi destruksi pada sel hati. Keadaan ini menjadi statis empedu
(bilary) dan empedu tidak dapat diekresikan kedalam kantongcempedu
bahkan keadaan usus,sehingga meningkat dalam darah sebagai
chiperbilirubinemia, dalam urine sebagai urobilinogen dan kulit
hapatoceluler jaudice.

Hepatitis terjadi dari yang asimptomatik sampai dengan timbulnya


sakit dengan gejala ringan . sel hati mengalami recccgerasi secara kompclit
dalam 2 sampai 3 bulan lebi gawat bila dengan nekrosis hati dan bahkan
kematian. Hepatitis dengan sub akut dan kronik dapat permanen dan
terjadinya gangguan pada fungsi hati.individu yang dengan kronisiakan
sebagai karir penyakit dan resiko berkembang biak menjadi penyakit
kronis hati atau kangker hati.

D. Manifestasi klinis

Menurut arif mansjes ( 2001 : 513 ) manifestasi klinis merupakan


suatu gejala klinis tentang suatu penyakit yang diderita oleh pasien .
berikut adalah gejala klinis dari penyakit hepatitis .

1. Stadium praikterik berlangsung selama 4-7 hari. Pasien mengeluh sakit


kepala ,lemah muntah, demam , nyeri pada otot, dan nyeri diperut
kanan atas. Urin menjadi lebih cokelat.
2. Stadium ikterik yang berlangsung selama 3-6 minggu. Ikterik mula-
mula terlihat pada sclera, kemudian pada kulit seluru tubuh.keluhan-
keluhanberkurang, tetapi pasien masi lemah, anoreksia, dan muntah.
Tinja mungkin berwarna kelabu atau kuning muda.hati membesar dan
nyeri tekan.
3. Stadium pascaikterik (rekonvalesensi) ikterus mereda, warna urin dan
tinja menjadi normal lagi. Penyembuhan pada anak-anak lebi cepat
dari orang dewasa , yaitu pada akhir bulan kedua,karna penyebab
biasanya berbeda.

4
Menurut sriana azis ( 2002: 232)gejala-gejala klinis lain yang
dapatdilihat sebagai berikut

a. Gejalah yang ditimbulkan oleh virus A,B,C,D,E dan virus lain-lain


meliputi letih,lesuh,lemas dan mata menjadi kunin, urin seperti teh,
rasa tidak enak di perut dan punggun, hat bemgkak, bangun tidur tetap
letih,lesuh,danlain-lain. Bila sakitnya berkepanjangan dapat beruba
menjadi kronis dan berkelanjutan menjadi kaker.
b. Virus B dan C Cenderung menjadi kronis (menahun atau gejalah
menjadi tetap ada sampai 6 bulan ), bila dibiarkan hati menjadi keriput
(sirosis) kemudian menjadi kanker . komplikasi sirosis meliputi
muntah darah,kanker hati dankoma.

5
ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS

A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. H
Umur : 51 thn
Suku Bangsa : Jawa\Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jaru Rt 02 Rw 01 Sukerjo
No. CM : C447716
Tanggal MRS : 31 Oktober 2013 jam 05.00
Tanggal pengkajian : 31 Oktober 2013 jam 09.00
Dx. Medis : Hepatitis B
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 49 thn
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jaru Rt 02 Rw 01 Sukerjo
Hubungan dengan pasien : Istri
3. Keluhan Utama : Nyeri tekan pada kuadrat
kanan atas abdomen, dengan skala 3
4. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien masuk melalui UGD pada jam 05.00 WIB tanggal 31-
10-2013 dengan keluhan nyeri tekan kuadrat kanan atas
abdomen dengan skala 3, klien mengetahui nyeri

6
sepertditusuk-tusuk, di sertai mual sehingga tidak nafsu
makan, lemas, perut membesar, nyeri bertambah bila posisi
duduk dan berkuran bila klien berbaring tidur. Klien merasa
nyeri sejak 3 hari yang lalu. BAK seperti teh 2 minggu yang
lalu BAB berwarna hitam, tpi tidak seperti petis.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien pernah mengalami penyakit tipoit -/+ 2 tahun yang
lalu, dan sekarang sudah sembuh.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien dan keluarga menyatakan tidak ada yang
mempunyai penyakit menular ( hepatitis) dan tidak ada
yang mempunyai penyakit turunan.
Pola Keburuhan Dasar
a. Pola Bernafas
Sebelum sakit klien bernafas spontan menggunakan
hidung dengan frekuansi 20x/menit dan teratur.Kedua
lubang hidung paten. Saat ini klien tidak ada keluhan
sesak.
b. Pola Makan Minum
Sebelum sakit klien makan 3x sehari habis satu porsi,
tidak ada mual muntah. Saat ini klien mengatakan ada
mual. Makan 3x sehari dengan menghanya ¼ porsi makan
bubur karena mual. Menu terdiri dari bubur nasi, sayur
dan lauk yang dihidangkan di rumah sakit.
Sebelum sakit klien minum air putih 5-7 gelas sehari. Saat
ini klien minum air putih 4-6 gelas sehari. Klien selalu
merasa mulutnya selalu pahit.
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit klien BAB 1x sehari dengan konsistensi
lembek, warna kuning kecoklatan. Saat ini BAB berwarna
hitam namun tidak seperti petis. Sebelum sakit klien

7
mengatakan BAK 4x sehari warna kuning jernih, jumah +
1000cc, tidak ada nyeri saak BAK. Saat ini klien BAK,
sejak tadi pagi sudah BAK 3x dengan jumlah + 300cc,
warna coklat seperti teh.
d. Pola Aktifitas dan Latihan
Sebelum sakit klien berperan sebagai kepala keluarga.
Sehari-hari sebagai buruh tani dan buruh bangunan. Saat
ini klien lemas dan hanya tiduran di tempat tidur. Keadaan
umum tampak lemah.
e. Pola Tidur dan Istrahat
Sebelum sakit klien biasanya tidur jam 22.00 WIB dan
bangun jam 05.00. Sebelum tidur biasanya menonton TV.
Saar ini klien tidak bisah tidur dengan nyenyak karena
kadang perut mual dan sebah dan kadang nyeri ulu hati
dan kembung.
f. Kenyamanan dan Nyeri
Klien mengatakan perut terasa mual, sebah perut terasa
penuh, Skala nyeri 3. P: terasa terus menerus, Q: seperti di
tusuk-tusuk dan sebah, R: kuadrat kanan atas abdomen, S:
skala 3, T: intermitten.
g. Pola Berpakaian
Klien tidak mampu mengenakan berpakaian sendiri. Klien
dalam berpakaian dibantu keluarga.
h. Pola Kebersihan Diri
Sebelum sakit klien mampu memenuhi kebutuhan diri
dengan mandiri. Saat ini klien dibantu istri maupun
keluarganya dalam memenuhi kebetuhan kebersihandiri.
i. Pola Komunikasi
Sebelum sakit klien mampu berkomunikasi dengan baik,
saat ini ada perubahan dalam berkomunikasi klien tampak
pendiam dan kadang melamun.

8
j. Pola Beribadah
Sebelum sakit klien melakukan solat 5 waktu dirumah.
Saat ini klien tidak menjalankan solat 5 waktu dengan
alasan badannya tidak mampu.
k. Pola Rekreasi
Klien biasanya hanya menonton TV dirumah untuk
mengisi waktu luangnya.
l. Kebutuhan Seksualitas
Sebelum sakit klien tidak ada masalah. Saat ini klien tidak
terpikir untuk berhubungan dengan istrinya.

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum
Kesadaran : Composmentis
GCR : E4 M6 V5
TD : 110/70 MmHg
HR : 95x/ menit
RR : 20x/ menit
S : 36,8 C
BB : 48kg
TB : 163cm
Kepala dan leher

Kepala : Simetris

Bentuk kepala : Mesocephal


Rambut : Hitam Kulit kepala
Mata
Bentuk : simestris
Kontungtiva : tidak terlalu anemi
Telinga

9
Bentuk : simestris
Sekret : tidak ada
Keadaan telinga : normal
Hidung
Bentuk : simestris
Sekret : tidak ada
Penciuman : normal
Leher

pembesaran kelenjar tiroid :tidak ada

Bentuk : simestris
Jantung
I : bentuk dada simestris
Pa : tidak ada masa , tidak ada nyeri tekan
Pe : pekak
A : suara jantung SI,S2 Rate ; 94x/ menit paru
I : bentuk simestris, tidak ada masa
Pa : tidak ada masa ,tidak ada nyeri tekan
Pe : redup pada SIC V
A : suara nafas vesikuler
Abdomen
A : bising usus ada,8x/ menit
I : perut kembung, mengkilat
Pa : nyeri seperti ditusuk
Pe :pada area traunkel pekak yang menunjukan
Klien mulai membesar
Genetalia
Bentuk dan kelainan tidak tampak
Bulu pubis rontok
Integumen
Tugor kurang, CRT 2 detik, kulit tampak pucat ,mukosa kering

10
Ekstremitas
Klien mampu menggerakan kedua tangan dan kedua kaki
dengan bebas, tidak ada nyerigerak.
Ekstremitas bawa/kaki tampak keduanya endema
Neurologis
Tidak ada refleks patologis
DATA PENUNJANG
Hb : 11,40 gr/dl
Leukosit : 16,99 rb
Trombosit : 449,8 rb
SGOT : 210U/L
SGPT : 80 U/L
Alkali phospatase : 228U/L
Gamma GT : 253U/L
Bilirubin total : 0,88 mg/dl
Bilirubin direk : 0,78 mg/dl
Albumin : 2,0 gr/dl
HbsAG : 19,43
Anti HBc : +/positif
Anti HCV : 0,260 s/co

11
ANALISIS DATA

No Data Penyebab Masalah


1. DS Nyeri kronik
:- klien mengeluh bilah ditekan Infasi virus
bagian keadaan kanan atas
abdomen Hepar

-klien mengatakan nyerinya


seperti ditusuk-tusuk Hati mengadakan

DO : perlawanan

-klien mengiris bila di tekan Pembuluh dara dan


bagian kuadran kanan atas saraf-saraf tertekan
abdomen.
Suplai oksigen
-ada pembesaran pada kusadran
menurun
kanan atas
-skala nyeri 3
Metabolisme anaerob
TTV
T : 110/70 mmHg
Pengeluaran asam
P : 94x/menit
laktat
R : 20/menit
S : 36,8 c
Nyeri
2. DS. Nutrisi kurang
-Klien mengeluh kurang nafsu Fungsi hempar dari
makan terganggu kebutuhan
-terasa mual bila makan tubu
Fungsi metabolisme
DO: -karborhidrat
Klien menghabiskan ¼ porsi -protein
makan -lemak terganggu

12
Bb : 48 kg Gangguan sistem
Tb : 163 cm pencernaan
Dx hepatitis B (mual,lemah,lesuh)
SGOT :210 u/l
SGPT : 80u/l
Albumin : 2,0 gr/dl
3 DS:
-klien mengeluh lemas tidak Fungsi untuk intoleran
bisa melakukan aktivitas seperti merubah glukosa dan aktivitas
biasanya monosakarida
terganggu
DO:
-klien terlihat lemas Karbohidrat
-klien terlihat dibantu oleh
keluarga dalam melakukan Energi
aktivitas
Kelemahan

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri kronik b. d hepatomegali
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh ,b.d gangguan sistem
pencernaan (mual)
3. Intoleran aktivitas b.d penurunan energi
C. INTERVENSI

N Tgl/ Dx Tujuan Intervensi Rasional Pa


o jam raf
1. 31- Nyeri kronis Setelah 1. observasi 1.untuk
10- b.d hipertropi dilakukan TTVsetiap 6 jam mengetahui
2013 hepar tindakan keadaan umum

13
11.0 (hepatome keperawatan 2.kaji sifat dan pasien
0 gali) ditandai selama 3x24 skala nyeri.
dengan jam,rasa nyeri 2.untuk
Ds: teratasi dengan 3.lati klien mengetahui
-klien kriteria: melakukan keadaan nyeri
mengeluh -klien merasa Tehnikrelaksasi yang dirasakan
bilah sedikit nyaman dengan nafas
ditekanpada -skala nyeri dalam. 3.teknik

bagian berkurang relaksasi dengan

kuadran menjadi 2 4.atur posisi nafas dalam

kanan atas pasien senyaman dapat

-klien mungkin dan mengurang

mengatakan pertahankan tira relaksasi nyeri

nyerinya baring ketika

seperti pasien mengalami 4.mengurangi

ditusuk-tusuk gangguan rasa tegangan

Do: nyaman pada otot ,mengurang

-klien abdomen. i kebutuhan

mengiris bila metabolic dan

ditekan 5.aliakn perhatian melindungi hati

bagian klien terhadap

kuadran nyeri dengan 5..dengan

bagian atas ngobrol baca mengalikan


koran. perhatian klien
abdomen
tidak berfokus
-ada
6.kolaborasi pada nyeri
pembesaran
dengan dokter
pada kuadran
untuk pemberian 6.mengurangi
kanan atas
analgatik intabilitas
abdomen.
traktur
-nyerih 3
gastrointestital
-perut

14
kelihatan dan nyeri serta
membesar gangguan rasa
dan nyaman pada
mengkilat abdomen

2. 31- Nutrisi Setelah 1.kaji status 1.untuk


10- kurang dari dilakukan nutrisi klien mengetahui
2013 kebutuhan tindakan 2.timbangan berat keadaan klien
11:0 tubu b.d mual keperawatan badan tiap hari 2.untuk
0 ditandai selama 3x24 3.awasi memantau berat
dengan : jam nutrisi pemasukan badan
Ds : terpenuhi jumlah kalori 3.untuk
Klien dengan 4.berikanan mengetahui
mengeluh kriteria: makanan sedikit banyak
kurang nafsu -klien tidak dalam frekuansi sedikitnya
makan mengeluh sering makanan yang
mual 5.berikan masuk
Do : -nafsuh makan keperawatan 4.untuk
-klien meningkat mulut sebelum menghindari
menghabiska -klien makan mual dan refluk
n ¼ porsi menghabiskan 6.anjurkan lambung
makan 1 porsi makanan pada 5.menghilangka
-bb:48kg makanan posisi duduk n rasa tak
-tb:163 cm tegak enak,dan dapat
7.berikan meningkatkan
pemasukan yang nafsuh makan
mengandung 6.menurunkan
kalori tinggi dan rasa penuh pada
karbohidrat abdomen dan
8.kolaborasi dapat
dengan ahli diet meningkatkan

15
dalam dalam pemasukan
memenuhi 7.untuk
kebutuhan pasien memenuhi
9.kolaborasi kebutuhan tubuh
dengan dokter 8.berguna
dalam pemberian membuat
vitamin anti program diet
ametik untuk memenuhi
kebutuhan klien
9.mengurangi
mual dan
memenuhi
kebutuhan serta
membantu
dalam proses
penyembuhan
3. 31- Intoleransi Setelah 1.kaji aktivitas 1.mengetahui
10- aktifitas dilakukan klien kebutuhan
2013 badan tindakan 2.bantu aktivitas aktifitas klien
11.0 penurunan selama 3x24 klien 2.untuk
0 energi jam,aktifitas 3.tingkatkan tirah pemenuhan
ditandai terpenuhi baring/duduk aktifitas klien
dengan: dengan 4.ubah posisi 3.meningkatkan
Ds:klien kriteria:-klien klien tiap 2jam istrahat dan
mengeluh bisa sekali ketenangan
lemas,tidak melakukan 5.berikan latihan untuk
bisah aktifitas tentang gerak meyediakan
melakukan walaupun ada sendi pasip energi dan
aktivitas pengawasan melancarkan
seperti biasa dari keluarga peradaran darah
Do:-klien dan perawat 4.menghindari

16
terlihat lemas resiko kerusakan
-klien terlihat jaringan
di bantu 5.tirah baring
keluarga lama akan
dalam menurunkan
melakukan kemampuan
aktivitas

D. IMPLEMENTASI

No Tgl/jam Implementasi Paraf


1. 31-10-2013 T1:Mengobservasi TTV
10.00 R1:
T :120/80 mmHg
P : 92x/ menit
R : 20x/ menit
S : 36,7 c

T2 : mengkaji sifat dan skala nyeri


R2:-sifat nyeri tekan seperti ditusuk
-skala nyeri 3( nyeri mengganggu)

T3:mengatur posisi klien dengan posisi


yang nyaman
R3:klien tidur dengan satu bantal
Klien mengatakan sedikit nyaman

T4:melatih klien untuk melakukan teknik


relaksasi dengan nafas dalam
R4:klien mengerti dan mau melakukan
relaksasi dengan nafas dalam

17
T5:menganjurkan kepada klien untuk
mengalihkan perhatian dengan cara banyak
ngobrol dengan keluarga ataupun dengan
penunggu pasien yang lainnya, supaya
tidak terfokus pada nyeri
R5:klien mengatakan mau melakukan
sambil tersenyum

T6:kolaborasi dengan dokter untuk


pemberian obat anti nyeri dan anti biotic
10.20 -memberikan obat cefotaxime 1gr melaluli
R6:klien mau diberikan obat lewat selang
infuse
-tidak ada efek samping yang disarankan
misalnya alergi,mengantuk dan pusing

Dx 31-10-2013 T1:mendiskusikan jenis makanan yang


2 disukai R1:
10.30 -klien menyukai nasi,sayur dan kupat tahu
-klien kurang suka terhadap makanan yang
disajikan RS

T2:menganjurkan pada klien untuk duduk


pada saat makan dan minum
R2:klien mengerti sambil mengganggukan
kepala dan mau melaksanakannya

T3:menganjurkan pada klien untuk makan


sedikit tapi sering

18
R3:klien mengerti dan mau melakukannya

T4:kolaborasi dengan dokter untuk


pemberian obat mual
-memberikan obat methoclopamid 1 ampil
per-IV setengah jam sebelum makan
R4:klien mau diberikan obat

11.00

T5:menyajikan makanan yang hangat dan


menarik
R4:
-klien mau makan makanan yang disajikan
-klien hanya menghabiskan ¼ porsi
makanan yang disajikan

T6:mengkaji apakah klien masih


mua,berkurang atau bertambah,dan apakah
11.20 masih ada kembung
R6:klien mengatakan masih mual,namun
kembung tidak ada

T7:mengganti cairan infuse D 5%,20


tetes/mnt
R7:cairan infuse terpasang 20 tetes/mnt

12.40

19
13.30
Dx 31-10-2013 T1:menganjurkan untuk lebih banyak
3 beraktifitas
R1:klien tampak tidur

10.30 WIB
T2:menganjurkan kepada keluarga pantau
dan awasi klien serta bantu klien dalam
melakukan aktifitas
R2:keluarga klien mau melakukannya
12.40 WIB

T3:menganjurkan beraktifitas sesuai


dengan kemampuan
R3:klien mampu beraktifitas dengan
melakukan berjalan dari tempat tidur ke
kamar mandi sambil dibantu keluarga dan
perawat

E. EVALUASI

NO DX Hari/tanggal Evaluasi Paraf


1.nyeri kronis Jumat, 1 S :- klien mengatakan

20
b.d november 2013 nyeri kurang dengan
hepatomogali skala 2
-klien mengataka merasa
sedikit nyaman
O :-
TD :120/80mmHg ,N:84
x/menit ,S: 36,8 C,RR:
20x/mnt
A:Masalah nyeri teratasi
sebagian
P:Pertahankan intervensi
-pantau penggunaan
2.Nutrisi Jumat, 1 S:klien mengatakan
kurang dari November 2013 mual berkurang tpi
kebutuhan kadang masih mual
tubuh,b.d O:makanan yang
gangguan dihabiskan saat makan ¼
sistem porsi
pencernakan A:Masalah nutrisi
(mual) kurang dari kebutuhan
tubuh teratasi sebagian
P:Melanjutkan intervensi
-Monitor adanya
penurunan berat badan
-Jadwalkan ulang,jadwal
tindakan infasif disaat
jam makan
3.Intoleran Jumat,1 S:Klien mengatakan
aktifitas b.d November 2013 akan berusaha untuk
penurunan latihan
energi O:Klien sudah dapat

21
duduk disisi tempat tidur
A:Masalah intoleransi
aktivitas teratasi
sebagian
P:Pertahankan intervensi
-dilibatkan keluarga
dalam memantau dan
membantu aktivitas klien

BAB III
PENUTUP

22
A. Kesimpulan
Hepatitis merupakan persoalan kesehatan masyarakat yang
perlu segera ditanggulangi, mengingat prefalensi yang tinggi
dan akibat yang di timbulkan hepatitis. Penularan hepatitis
terjadi melalui kontak dengan darah, saliva, semen, alat-alat
yang tercemar hepatitis dan inokulasi perkutan dan supkutan
secara tidak sengaja. Resiko untuk terkena hepatitis
dimasyarakat berkaitan dengan kebiasaan hidup yang meliputi
aktifitas seksual, gaya hidup bebas.
B. Saran
Penyuluhan kesehatan masih diperlukan untuk
meningkatkan perilaku lebih sehat dalam upaya mengurangi
penyakit menular berbasis lingkungan, seperti hepatitis.
Peningkatan akses masyarakat terhadap fasilitas air minum
yang aman, fabodoh sebagai cuci tangan dan rumah sehat
terutama untuk masyarakat miskin di perdesaan sebuah perlu di
upayakan terus menerus dengan melibatkan sektor terkait serta
serta partisipasi masyarakat. Upaya pencegahan lainnya tetapi
dilanjutkan seperti skrining pada pendonor darah, persembahan
latihan dan vaksin.

DAFTAR PUSTAKA

23
Daft Chandrasam. Parakrama. 2006. Patologi Anatomi, Jakarta : Buku
Kedokteran.
Doenges, Manlynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Jakarta : Buku
Kedokteran
Sherwoad. Laurale, 2001. Fisiologi Manusia dan Sel ke Sistem. Jakarta : Buku
Kedokteran.

24

Anda mungkin juga menyukai