Anda di halaman 1dari 25

Onkologi

(Penyakit Keganasan)
Oleh :
Totok Wahyudi, S.Kep., Ns., M.Kep
Materi
1. Definisi, sifat, faktor penyebab penyakit onkologi,
deteksi dan penanganan kanker
2. Kanker payudara dan kanker prostat. Penanganan
keperawatan dan farmakologi yang diterapkan.
3. Leukemia dan Myeloma, Penanganan keperawatan dan
farmakologi yang diterapkan.
4. Kanker Paru dan kanker Kolorektal, Penanganan
keperawatan dan farmakologi yang diterapkan.
Pendahuluan
Our Services

01 02 03 04
Onkologi adalah Penyakit kanker Diagnosis Kanker
Suatu ilmu yang 4. Pemeriksaan
Adalah penyakit yang 1. Pemeriksaan fisik
mempelajari jaringan (PA)
diakibatkan oleh suatu secara sistematis
tentang atau sel
mutase (perubahan) dalam 2. Petanda tumor
patofisiologi 5. Pemeriksaan
sel tubuh manusia menjadi (tumor markers)
penyakit kanker potong beku
ganas yang disebabkan 3. Pemeriksaan
intraoperatif
oleh banyak faktor. Ex : khusus : USG, CT-
radiasi, pola hidup, pola Scan, MRI, PET
konsumsi, herediter, dsb Scan, Radiologi
Our Team Layout

Karsinogenesis
Mutasi
Suatu faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan DNA pada sel Normal yang di
sebabkan oleh Radikal Bebas

Apabila kerusakan DNA

Tidak berat maka dapat memungkinkan terjadinya perbaikan sel menjadi normal

Sel kanker
Perbedaan sel normal • Berdiferensiasi macam-macam kadang baik
• Berdiferensiasi dengan baik dan maturasi
kadang tak berdiferensiasi
sempurna • Anaplastik (tidak memiliki fungsi)
• Mempunyai fungsi • Tumbuhnya tidak teratur
• Tumbuhnya beraturan • Hilangnya sifat apoptosis
• Memiliki sifat apoptosis • Merangsang angiogenesis
Infographic Style

Jenis Kanker

Berdasarkan asal jaringan / dasar : Berdasarkan jaringan Tubuh


 Karsinoma (Ca) dari Ektoderm dan
Liposarkoma, Fibrosarkoma,
Endoderm
Epidermoid, dsb
 Sarkoma (Sa) berasal dari mesoderm

Berdasarkan Anggota Tubuh

Kanker payudara, kanker prostat, kanker


paru, dsb
Infographic Style

Histopatologi dan Stadium Kanker

Derajat Diferensiasi Jaringan

1. Berdiferensiasi baik (good Derajat keganasan klinis


differentiated) 1. Derajat keganasan tinggi
2. Derajat keganasan sedang
3. Derajat keganasan rendah

2. Berdiferensiasi sedang Stadium Penyakit


(moderately differentiated) Menggunakan TNM system
T : Tumor
N : Nodule
M : Metastasis
3. Berdiferensiasi buruk (Poorly
Differentiated) ex : Anaplastic Prognosis suatu tumor
Tidak hanya tergantung stadiumnya akan
tetapi juga gambaran PA, perangai klinis
dan lain sebagainya.
Pengobatan Kanker
Pengobatan kanker dapat menggunakan
 Konsep Pengobatan modern : Pengobatan Multidisipliner
 Konsep Pengobatan Lama : Bergantian/estafet.

4 modalitas terapi
Sifat Pengobatan Tujuan Terapi
utama
1. Pembedahan
 Terapi lokal : Bedah
2. Radioterapi Kuratif/ menyembuhkan
dan Radioterapi
3. Kemoterapi dan Pliatif (mengurangi
 Terapi Sistemik :
4. Hormon-imunoterapi penderitaan pasien)
Kemoterapi,
5. Targeted molecular
Hormonterapi, dan
therapy (monoclonal
Immunoterapy
antibody therapy)
6. Terapi alternative : herbal,
kejiwaan, yoga, agama dsb
Modalitas A. Tindakan Bedah Kuratif
o Pengangkatan semua massa

Terapi Bedah tumor


o Batas sayatan harus bebas
tumor

A
o No touch method, End Block
 Peranan bedah dalam Methode
menangani adanya tumor o Radikalitas Terapi Bedah
masih sangat dominan, o Perlu di lakukan Kemoterapi
atau Adjuvant Radiotherapy
terutama untuk tujuan
kuratif pada kasus dini.
 Tujuan terapi bedah :
Kuratif dan Paliatif
B B. Tindakan Bedah Paliatif
 Akan tetapi tidak semua Tujuannya adalah untuk mengurangi
kanker dapat massa tumor, menghindari komplikasi,
disembuhkan hanya menjamin intake makanan, dan
menjamin agar tetap dapat bernapas.
dengan cara bedah.
Infographic Style

MODALITAS RADIASI

Radioterapi umumnya
bersifat terapi lokal
kecuali I-131 Option

Radioterapi Kuratif A Radioterapi Paliatif


• Tujuannya : untuk memberikan

Option

Option
Digunakan pada beberapa jenis anker
yang radisensitif seperti : Lymphoma B D keringanan keluhan serta meningkatkan
kualitas hidup penderitanya,
malignum, seminoma basalioma, Ca
Nasofaring stadium 1-2 C menghentikan pendarahan, mengurangi
rasa sakit, mengurangi bahaya patah
tulang, memperkecil massa tumor dengan
Radioterapi kuratif juga digunakan Option membebaskan jalan nafas/trakea
Sebagai terapi adjuvant pada operasi
kanker payudara stadium awal yang
dilakukan dengan Brast Conservation Tujuan Radioterapi adalah menangani
Therapy secara Kuratif dan Paliatif
Modalitas Kemoterapi &
Siklus Pembelahan Sel
Modalitas Kemoterapi Siklus Pembelahan Sel
• Sifat pengobatannya sistemik
• Efek obat sitostatika tidak Pentingnya mengerti cara kerja
selektif hanya terhadap sel dari obat sitostatika.
kanker akan tetapi berpengaruh
pada sel lainya

Keterangan obat sitostatika


Modalitas Kemoterapi Golongan Obat Sitostatika • G 0 : Sel dalam keadaan
Kemoterapi membutuhkan interval 1. Golongan Alkylating Agents istirahat
waktu yang cukup untuk 2. Golongan Antimetabolit • G 1 : pengobatan mulai aktiv
memberikan kesempatan pada sel- 3. Golongan Mitotic Inhibitor masuk dalam pembelahan sel
sel tubuh normal dalam 4. Golongan Antitumor • G 2 : Sel yang sudah memiliki
memperbaiki diri Antibiotika jumlah double kromosom/ DNA
• S : Fase synthese DNA
• M : Fase mitosis / pembelahan
Fungsi Organ
Tubuh yang Harus
Di Periksa
1. Fungsi Darah
2. Fungsi Ginjal
3. Fungsi Jantung
4. Fungsi Hati
5. Fungsi Paru
6. Fungsi Saraf
Efek Samping Kemoterapi

1. Mual-muntah
2. Sariawan
3. Rambut rontok
4. Warna kehitaman pada kulit

Beberapa obat sitostatika yang sering digunakan


pada kanker
1. Cyclophosphamide (endoxan, neosar Cytoxan)
2. 5-Fluororacil (5FU, Adrucil, Curacil)
3. Vincristine (Oncovin, Krebin)
4. Methotrexate (MTX, Farmitrexate)
5. Cisplatinum (Cisplatin, Platamine, Platinol)
6. Doxorubicin (Adriamicin, Adriablastina)
7. Pacritaxel (Taxol)

Diet Pada Penderita Kanker


Peran diet pada pasien kanker 30-40% sangat menunjang
proses pengobatan kanker. Diet yang disarankan oleh ahli gizi
pada pasien kanker dapat berupa diet rendah lemak terutama
lemak hewani, pemberian tinggi serat, Tinggi vitamin dan
mineral dan tinggi antioksidan.
Worldmap Style

Pengobatan CAM

CAM

CAM

Complementary Alternative Medicine CAM


(CAM)
Merupakan segala macam cara
pengobatan diluar dunia medis CAM
konvensional. Ex : akupuntur, herbal, CAM
yoga, kejiwaan, religious dsb.

Herbal Therapy
Pengobatan Complementary • Dasar : TCM, Ayurvedha dan pengobatan lokal turun
• Sifatnya sebagai pelengkap pada pengobatan konvensional temurun.
• Bukan merupakan pengganti/ alternative. Belum bisa • Cara kerja dari bahan herbal terhadap kanker :
menjadi solusi pengobatan tunggal selain medis 1. Merusak langsung sel kanker
• Masih memerlukan penelitian lebih lanjut 2. Menghambat/mengurangi Angiogenesis
3. Meningkatkan daya tahan tubuh
4. Mengembalikan apoptosis
Columns Style

KANKER PAYUDARA & KANKER PROSTAT

KANKER PAYUDARA
KANKER PROSTAT
Di Indonesia, jumlah penderita kanker prostat di tiga RS pusat
Di Indonesia, lebih dari 80% kasus ditemukan pendidikan (Jakarta, Surabaya dan Bandung) selama 8 tahun
berada pada stadium yang lanjut, dimana upaya terakhir adalah 1.102 pasien dengan rerata usia 67,18 tahun.
pengobatan sulit dilakukan. Oleh karena itu Stadium penyakit tersering saat datang berobat adalah stadium
perlu pemahaman tentang upaya pencegahan, lanjut sebesar 59,3% kasus, dan terapi primer yang terbanyak
diagnosis dini, pengobatan kuratif maupun dipilih adalah orkhiektomi sebesar 31,1 %, obat hormonal 182
paliatif serta upaya rehabilitasi yang baik, agar (18%), prostatektomi radikal 89 (9%), radioterapi 63 (6%),
pelayanan pada penderita dapat dilakukan sisanya adalah pemantauan aktif, kemoterapi dan kombinasi.
secara optimal. Pemeriksaan utama dalam menegakkan Kanker prostat adalah
anamnesis perjalanan penyakit, pemeriksaan colok dubur, PSA
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Keluhan Utama
serum serta ultrasonografi transrektal/ transabdominal.
1. Benjolan di payudara
2. Kecepatan tumbuh dengan/tanpa rasa sakit
3. Nipple discharge, retraksi puting susu, dan krusta Diagnosis prostat stadium awal hampir tanpa gejala. Kecurigaan akan
4. Kelainan kulit, dimpling, peau d’orange, ulserasi, 2 venektasi meningkat ketika adanya gejala lain seperti nyeri tulang, fraktur patologis
5. Benjolan ketiak dan edema lengan atau penekanan pada sumsum tulang. Penatalaksanaan pada Ca prostat
Keluhan Tambahan 1. Nyeri tulang (vertebra, femur) Sesak dan yaitu radioterapi definitive, radioterapi prostat dan KGB pelvik(untuk
lain sebagainya stadium lokal lanjut),radioteari paliatif (diberikan pada kanker yang sudah
Kemudian dilakukan pencatatan hasil pemeriksaan fisik berupa : - Status kelenjar getah bening
• Status generalis (Karnofsky Performance Score) o Kgb aksila: Jumlah, ukuran,
1. Status lokalis : konsistensi, terfiksir terhadap sesama
- Payudara kanan atau kiri atau bilateral atau jaringan sekitar
- Massa tumor : o Kgb infraklavikula: idem
o Lokasi o Kgb supraklavikula: idem -
o Ukuran Pemeriksaan pada daerah metastasis
o Konsistensi o Lokasi : tulang, hati, paru, otak
o Bentuk dan batas tumor o Bentuk
o Terfiksasi atau tidak ke kulit, m.pectoral atau dinding dada o Keluhan
o susu/nipple : Tertarik, Erosi, Krusta, Discha
Pemeriksaan Laboratorium Dianjurkan:
Perubahan kulit : Kemerahan, dimpling, edema/nodul satelit, 1. Pemeriksaan darah rutin dan
Peau de orange, ulserasi pemeriksaan kimia darah sesuai
o Perubahan putingsusu/nipple: Tertarik, Erosi, Krusta, dan dengan perkiraan metastasis
Discharge 2. Tumor marker : apabila hasil tinggi,
perlu diulang untuk follow up
Multiple Myeloma (MM)
• Gejala pada Multiple Myeloma Gejala umum MM di atas
• Multiple myeloma (MM) adalah kanker pada sel- bisa disingkat menjadi CRAB: Calcium, Renal, Anemia,
sel plasma darah. dan Bone.
• Pada kondisi normal, sel-sel plasma darah yang • Calcium, artinya kalsium darah naik akibat pelepasan
rusak atau cacat akan mati dengan sendirinya. kalsium dari kerusakan tulang. Hasil pemeriksaan
• Namun, pada multiple myeloma, sel-sel plasma laboratorium akan menunjukkan angka di atas kondisi
yang rusak atau cacat tidak akan mati. normal, yakni di atas 10 mg/dL.
• Jumlahnya justru berlipat ganda tak terkendali • Renal, artinya ginjal.Sel-sel myeloma memproduksi
• Sel-sel myeloma bisa mengalahkan produksi Mprotein yang sangat banyak, dan menghalangi fungsi
komponen darah, serta merusak tulang dan ginjal. ginjal untuk menyaring darah. Tingginya kalsium darah
• Pada penyandang MM, hampir semua mengalami juga memperberat kerja ginjal. Penurunan fungsi ginjal
kerusakan tulang (osteolitik). Keluhan yang sering ditandai angka kreatinin sama dengan atau lebih dari 2.0
ditemui adalah sakit dan nyeri tulang belakang dan mg/dL.
tulang pinggul. • Anemia, atau kekurangan sel darah merah ditandai
angka hemoglobin (hB) rendah. Pada perempuan, nilai
hB normal adalah 12.0—15.5 g/dL dan pada laki-laki
13.5—17.5 g/dL. Bone, artinya tulang yang rusak,
berupa titik-titik lunak (osteolitik) akibat MM.
Multiple myeloma (MM)

Penanganan Kanker Multiple Myeloma Perawatan dan


penanganan MM dilakukan dengan empat cara, yaitu terapi
lokal, sistemik, sel punca (stem cell), dan tambahan (ajuvan).
• Terapi lokal dilakukan di area tubuh tertentu. Contohnya
operasi dan radiasi.
• Operasi dilakukan untuk mengangkat gumpalan massa
sel-sel MM (solitary plasmacytoma) yang ada di luar
tulang, untuk atau memperbaiki tulang yang patah.
• Sedangkan, radiasi dilakukan dengan sinar energi tinggi
untuk menghancurkan gen-gen sel kanker dan menyetop
pertumbuhannya.
• Jika terapi lokal hanya di area tubuh tertentu, terapi
sistemik mengobati sel-sel kanker yang ada di seluruh
tubuh. Ini adalah perawatan utama dalam penanganan
MM.Terapi sistemik MM mencakup kemoterapi, terapi
target, dan steroid.
Leukemia
Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang
berasal dari sumsum tulang. Gejala dan Tanda :
• Biasanya ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih a. Pucat, lemah, nafsu makan menurun
dengan manifestasi adanya sel-sel abnormal dalam b. Demam tanpa sebab yang jelas
darah tepi (sel blast) secara berlebihan dan c. Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar
menyebabkan terdesaknya sel darah yang normal yang getah bening
mengakibatkan fungsinya terganggu. d. Mata menonjol
• Leukemia dibagi atas : e. Kejang sampai penurunan kesadaran
- Akut : Leukemia Limfoblastik Akut (LLA), Leukemia f. Perdarahan kulit (petekie, hematom)
NonLimfoblastik Akut (LNLA) atau Leukemia dan atau perdarahan spontan
Mieloblastik Akut (LMA) (epistaksis, perdarahan gusi)
- Kronis : Leukemia Mielositik Kronik (LMK). g. Nyeri tulang pada anak. Seringkali
ditandai pada anak yang sudah dapat
berdiri dan berjalan, tiba-tiba tidak
mau melakukannya lagi, anak lebih
nyaman untuk digendong.
h. Pembesaran testis dengan konsistensi
keras
Tata laksana Leukimia:
1. Kemoterapi
2. Penanganan suportif
a. Pemberian tranfusi komponen
darah yang diperlukan
b. Pemberian komponen untuk
meningkatkan kadar leukosit
c. Pemberian nutrisi yang baik dan
memadai
d. Pemberian antibiotik, anti
jamur, dan anti virus bila
diperlukan
e. Pendekatan psikososial
f. Perawatan di ruang yang bersih
KANKER PARU

• Kanker paru adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup keganasan yang berasal dari
paru sendiri (primer) Dalam pengertian klinik yang dimaksud dengan kanker paru primer adalah
tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus (karsinoma bronkus = bronchogenic carcinoma).
• DIAGNOSIS Kanker paru ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, dan pemeriksaan patologi anatomi. Anamnesis Gejala klinis kanker paru tidak khas
tetapi batuk, sesak napas, atau nyeri dada (gejala respirasi) yang muncul lama atau tidak kunjung
sembuh dengan pengobatan biasa pada “kelompok risiko” harus ditindak lanjuti untuk prosedur
diagnosis kanker paru. Gejala yang berkaitan dengan pertumbuhan tumor langsung, seperti
batuk, hemoptisis, nyeri dada dan sesak napas/stridor. Batuk merupakan gejala tersering (60-
70%) pada kanker paru.
• TATALAKSANA Manajemen terapi dibagi atas:
1. Kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK = non small cell carcinoma) : bedah,
kemoterapi dan radioterapi
2. Kanker paru jenis karsinoma sel kecil (KPKSK = small cell carcinoma)
Kanker Kolorektal
Kanker kolorektal adalah keganasan yang berasal dari
jaringan usus besar, terdiri dari kolon (bagian
terpanjang dari usus besar) dan/atau rektum (bagian
kecil terakhir dari usus besar sebelum anus)
DETEKSI DINI DAN DIAGNOSIS
A. Deteksi Dini
Tujuan skrining kanker kolorektal adalah deteksi dini, membuang
lesi pre-kanker dan mendeteksi penyakit pada stadium dini
sehingga dapat dilakukan terapi kuratif.
Indikasi
Indikasi pemeriksaan dini atau skrining kanker kolorektal adalah
individu dengan risiko sedang dan risiko tinggi. Yang termasuk
risiko sedang adalah: 1. Individu berusia 50 tahun atau lebih; 2.
Individu yang tidak mempunyai riwayat kanker kolorektal atau
inflammatory bowel disease 3. Individu tanpa riwayat keluarga
kanker kolorektal; 4. Individu yang terdiagnosis adenoma atau
kanker kolorektal setelah berusia 60 tahun.
Kanker Kolorektal
B. Diagnosis
Nilai prediksi tinggi KKR Berikut ini adalah gejala dan tanda yang menunjukkan nilai prediksi
tinggi akan adanya KKR:
1. Keluhan utama dan pemeriksaan klinis:
- Perdarahan per-anum disertai peningkatan frekuensi defekasi dan/atau diare selama
minimal 6 minggu (semua umur)
- Perdarahan per-anum tanpa gejala anal (di atas 60 tahun) Peningkatan frekuensi defekasi
atau diare selama minimal 6 minggu (di atas 60 tahun)
- Massa teraba pada fossa iliaka dekstra (semua umur) Massa intra-luminal di dalam rektum
2. Tanda-tanda obstruksi mekanik usus.
Setiap pasien dengan anemia defisiensi Fe (Hb < 11 g% pada laki-laki atau 10g% pada wanita
pascamenopouse.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan : pemeriksaan colok dubur (pada pasien gejala ano-rektal,
endoskopi, enema barium dengan kontras ganda dan CT colonography (Pneumocolon CT)
Kanker Kolorektal
TATALAKSANA
Penatalaksanaan kanker kolorektal bersifat multidisiplin. Pilihan dan
rekomendasi terapi tergantung pada beberapa faktor :
• Terapi bedah merupakan modalitas utama untuk kanker stadium dini
dengan tujuan kuratif.
• Kemoterapi adalah pilihan pertama pada kanker stadium lanjut
dengan tujuan paliatif.
• Radioterapi merupakan salah satu modalitas utama terapi kanker
rektum.
• Saat ini, terapi biologis (targeted therapy) dengan antibodi
monoklonal telah berkembang pesat dan dapat diberikan dalam
berbagai situasi klinis, baik sebagai obat tunggal maupun kombinasi
dengan modalitas terapi lainnya.
MATUR THANKYOU
:’)

Anda mungkin juga menyukai