Anda di halaman 1dari 29

GANGGUAN KEBUTUHAN AKTIFITAS AKIBAT PATOLOGIS

SISTEM MUSKULOSKELETAL, PERSARAFAN DAN INDERA

OLEH :
DWI FEBRYANTO, S.Kep., Ns., M.Kep

Disampaikan Tanggal 02/09/2020


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN WAINGAPU
2020/2021
GANGGUAN KEBUTUHAN AKTIFITAS AKIBAT PATOLOGIS SISTEM
MUSKULOSKELETAL, PERSARAFAN DAN INDRA

KASUS-KASUS PATOLOGIS SISTEM KASUS-KASUS PATOLOGIS SISTEM


PERSARAFAN KASUS-KASUS PATOLOGIS
MUSKULOSKELETAL
STROKE, ENCHEPALITIS, MENINGITIS, SISTEM INDRA
Osteomylitis, Osteoporosis, Fraktur, TRAUMA KEPALA, T. MEDULLA
KATARAK, GLAUCOMA
Amputasi SPINALIS, POLIO, TETANUS

Proses Keperawatan

Pengkajian
Dignosis Keperawatan
Dokumentasi
Rencana Keperawatan
Implementasi Keperawatan
Evaluasi
Pengkajian
Anamnesa (auto dan
alo)

MUSKULOSKELETAL SARAF INDRA

Keluhan Utama : sakit kepala, Pusing,


Keluhan Utama : Nyeri yg terlokalisir, Keluhan Utama : tidak dapat melihat,
migrain, vertigo, mual, muntah, FAST
patah tulang, memar, pembengkakan, gg pandangan bercabang, pandangan ganda,
Riwayat Penyakit Sekarang :
fungsi anggota gerak, dan deformitas kehilangan sensasi atau rasa
Riwayat Penyakit Dahulu : DM,
Riwayat Penyakit Sekarang : Riwayat Penyakit Sekarang :
Hipertensi, Penyakit Jantung, Asma
Riwayat Penyakit Dahulu : DM, Riwayat Penyakit Dahulu : DM,
Riwayat Penyakit keluarga :
Hipertensi, Penyakit Jantung, Asma Hipertensi, Penyakit Jantung, Asma
Mempunyai enyakit yang sama dengan
Riwayat Penyakit keluarga : klien? Riwayat Penyakit keluarga : Penyakit
Penyakit yang sama dengan klien ? yang sama dengan klien?

Tanda-Tanda vital : TD, RR, Nadi, Suhu


Inspeksi
Palpasi
Prinsip Head Perkusi
Pemeriksaan Fisik to toe Auskultasi
Pemeriksaan Fisik
1. Kepala dan Wajah (Prinsip Inspeksi dan Palpasi)
Rambut : Distribusi, tebal atau tipis, warna, tekstur (halus atau kasar), penyebaran tidak ada rambut (alopesia)
Mata : alis mata dan bulu mata, Konjungtiva merah muda atau pucat, sklera, pupil. Tes visus (ketajaman penglihatan)
dengan optotipe snellent, tes lapang pandang., TIO (Normal 12-20 mmHg)
Telinga : Inspeksi (ukuran, bentuk, warna, lesi maupun massa,serumen, benda asing atau cairan
Palpasi (Gerakkan telinga ke atas dan kebawah tekan pada tragus jika nyeri kemungkinan Otitis Media)
Pendengaran (Garputala 512 Hz), Tes Rinne (Uji konduksi udara dan Uji konduksi tulang), Tes Weber (Uji lateralisasi)
Hidung : keadaan, bentuk dan fungsi hidung, sinus-sinus.
2. Mulut dan Faring : bibir (sianosis, pucat, sumbing, ulkus), mukosa (stomatitis), gigi (karies,sisa makanan), gigi,
lidah, platum (langit-langit mulut), faring (adanya radang), saat tersenyum wajah perot , pelo, kesulitan bicara, afasia
Cont...
• 3. Leher : Hati-hati pada trauma servikal
• 4. Thorax (IPPA) dan Jantung
• 5. Abdomen (IAPP)
• 6. Ekstremitas : nyeri, pembengkakan, deformitas, nyeri tekan, krepitasi
dan gerakan abnormal, kelemahan anggota gerak, kelumpuhan, kaji
kekuatan otot
• 7. Genetalia
Pemeriksaan Neurologis
Tingkat Kesadaran

Kuantitatif Kualitatif

Skor 14-15 :
Sadar penuh 1. Kompos Mentis
Respon membuka mata (E) skor
Apatis : 12-13 2. Apatis
max : 4
Delirium ; 10-11 3. Somnolent
Respon verbal skor max : 5
Somnolen : 7-9 4. Sopor
Respon Motorik : 6
Sopor : 4-6 5. Soporkomatus
TOTAL SKOR GCS 15
Coma : 3 6. Coma
Pemeriksaan 12 nervus saraf kranial
Olfaktorius (N.1) Menghidu/membaui
Optikus (N.II) Melihat (Ketajaman
penglihatan dan lapang
pandang
Okulomotorius (N.III)

Trokhlearis (N.IV) Gerakan bola mata

Trigeminus (N.V) Sensorik (Menyentuh dahi dg


kapas), Motorik (menggigit
Abdusen (N.VI) perhatikan otot masseter)

Sensorik : sensasi rasa


Fasialis (N.VII) Motorik : mengkerut
dahi, angkat alis,
tersenyum, meringis)
• Vestibulo-kokhlearis Mendengar dan
(N.VIII) Keseimbangan

Glosofaringeus (N.IX)
Menelan
Vagus (N.X)
Pemeriksaan otot sterno
Aksesoris (N.XI) keidomastoideus dan
trapezius

Hipoglosus (N.XII) Menginervasi otot eks dan


instinsik lidah
Pemeriksaan Reflekx

Indikasi keluhan : Mudah lelah, kesulitan berjalan, kelemahan, kelumpuhan,


gangguan gerak, nyeri punggung, dll. Pemeriksaan reflex terbagi dua yaitu
refleks fisiologis dan patologis
PEMERIKSAAN REFLEKS

FISIOLOGIS PATOLOGIS

REFLEKS BICEPS, TRICEPS,


BABINZKI, OPPENHEIN,
BRACHIORADIALIS, FLEKSOR JARI,
GORDON, SCHAEFER, GONDA,
PATELLA, ACHILLES, GLABELA,
CHADDOCK, HOFFMAN
JAW REFLEKS, REFLEK
TROMMER
KREMASTER
TANDA-TANDA RANGSANG
MENINGEAL
Neck Regidity (Kaku kuduk) Sering Dijumpai pada meningitis

Tanda Laseque

Tanda Kernig

Brudzinski Neck Sign

Brudzinzki Contra Lateral Leg


Sign
Pola fungsional
1. Pola persepsi kesehatan (Informasi penyakit yg diderita)
2. Pola nutrisi metabolik
3. Pola eliminasi
4. Pola aktifitas latihan
5. Pola istirahat dan tidur
6. Pola kognitif perseptual (adanya kekuatiran krn pusing, kesemutan, gangguan penglihatan)
7. Pola persepsi diri (CIHPI)
8. Peran dan Hubungan
9. Pola seksual reproduksi
10.Pola koping dan stres
11.Nilai dan kepercayaan
Pemeriksaan Diagnostik
• CT SCAN Kepala (Computed Temography) : Melihat adanya iskemik, infark otak, perdarahan otak
• MRI (Magnetic Resonance Imaging) (Mengetahui secara pasti apakah fraktur vertebra menekan
sum-sum tulang belakang) Evaluasi kondisi otak dan saraf tulang belakang
• EEG (Elektroensefalografi) : Merekam aktifitas elektrik disepanjang kulit kepala. Berfungsi untuk
mengukur fluktuasi tegangan yg dihasilkan arus ion didalam neuron otak.
• ANGIOGRAFI CEREBRAL : Prosedur yang melibatkan pencitraan sinar X utk menghasilkan
gambar pembuluh darah otak.
• FUNGSI LUMBAL : Prosedur pengambilan cairan tulang belakang dan otak (serebrospinal).
Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan jarum ke celah tulang belakang dipunggung bagian
bawah.
Masalah Keperawatan

Actual (PES) Resiko (PE) Wellnes/Potensial (P)

RUMUS : PROBLEM
RUMUS : RESIKO POTENSIAL
B.D ETILOGI DITANDAI
PROBLEM B.D ETILOGI PENINGKATAN
DENGAN SYMPTOM
Masalah Keperawatan
Muskuloskeletal Saraf Indra

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen 1. Gangguan perfusi jaringan Gangguan persepsi
cidera fisik yang ditandai dengan : cerebral berhubungan dengan gg sensorik motorik b.d
Ds : Pasien mengeluh nyeri (OPQRST) aliran darah otak yang ditandai penurunan penglihatan
Do : TTV, wajah meringis, melindungi dengan : Ditandai dengan DS
daerah nyeri DS : Pasien mengeluh sakit kepala dan DO (visus, lapang
2. Gangguan mobilitas fisik b.d Do : TTV, CT Scan infark pandang)
terputusnya kontiunitas jaringan tulang 2. Hambatan mobilitas fisik b.d
ditandai dengan (DS dan DO) penurunan neuromuskular ditandai
3. Resiko gangguan citra diri b.d......... dengan (DS dan DO)
BACA SDKI, SLKI, SIKI
INTERVENSI
No Hari/Tanggal Masalah Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan Dan Kriteria Hasil
1 Rabu/09/2020 1. Nyeri akut bd Setelah dilakukan tindakan RUMUS (ONEK)
agen cedera fisik keperawatan selama 1x 24 jam Observasi, Nursing,
yang ditandai diharapkan nyeri berkurang Edukasi, Kolaborasi
dengan : yang ditandai dengan (PRINSIP 1. Observasi Nadi
Dikaitkan
Ds : Pasien SMART): tiap 4 jam
mengeluh nyeri Spesifik, Meassurable (terukur), 2. latih pasien dengan anatomi
(OPQRST) Acttainable (dapat dicapai), latihan relaksasi fisiologi dan
Do : TTV, wajah Rasionabel, dan Time napas dalam patofisiologi
meringis, klien melaporkan nyeri 3. edukasi
melindungi daerah berkurang, wajah klien rileks, pentingnya
nyeri skala nyeri 0-3, Nadi 60- miring kiri,
100x/menit miring kanan,
4. Kolaborasi
pemberian
analgesik (Jika
belum mendapat
terapi, jika sudah
mendapat terapi
maka berikan
analgesik
(Asamefenamat
1x500 mg/oral).

2 Rabu/09/2020 dst dst dst dst


dst
Intervensi gg. Perfusi jaringan cerebral
• 1. Observasi tanda-tanda vital
• 2. Atur posisi 30 derajat
• 3. Ajarkan rubah posisi tiap 2 jam
• 4. Edukasi tentang pentingnya istirahat yang cukup
• 5. Kolaborasi pemberian thrombolitik
Implementasi
• Implikasi keperawatan harus berdasarkan Intervensi yang direncanakan dan dibubuhi
tanda tangan dan nama terang perawat yang melakukan tindakan keperawatan.
• Tahap pelaksanaan :
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Orientasi
3. Tahap Kerja
4. Tahap Terminasi
Evaluasi
• Evaluasi → proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan
keperawatan kepada klien.
• Tujuan Evaluasi :
1. Mengakhiri rencana tindakan keperawatan
2. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan
3. Meneruskan rencana tindakan keperawatan
Proses evaluasi
• Penentuan Keputusan Evaluasi
3 kemungkinan keputusan :
1. Tujuan Tercapai : klien mencapai seluruh tujuan dan kriteria hasil
2. Tujuan tercapai sebagian : klien mencapai sebagian tujuan dan kriteria hasil
3. Tujuan tidak tercapai : : klien tidak menunjukan perubahan.
Jika Tujuan Tidak tercapai yg perlu dilakukan :
1. Kaji ulang masalah/respon klien
2. Buat kriteria baru
Tipe dokumentasi evaluasi

1. Evaluasi Formatif (Proses)→ setiap tindakan, orientasi pada etologi,


dilakukan secara terus menerus.
2. Evaluasi Sumatif (Hasil) → akhir tindakan keperawatan, berorientasi
pada masalah, kesimpulan status kesehatan klien.
Hasil evaluasi dapat berupa :
1. Lanjutkan : Jika rencana dan masalah masih ada akan diteruskan.
2. Modifikasi : Jika masalah masih ada dan rencana diubah atau diperbaiki.
3. Batal/ disingkirkan : Masalah tersebut “kemungkinan” tapi tidak ditemui
data pendukung.
4. Terpecahkan/ selesai: Masalah telah dipecahkan dan intervensi
dihentikan.
Evaluasi

1. Nyeri akut teratasi


2. Gangguan mobilitas fisik teratasi
3. Gangguan perfusi jaringan cerebral teratasi
4. Gangguan persepsi sensorik motorik teratasi
TERIMA KASIH
Tugas Individu
• Ketik dalam word ukuran 12 times news roman
• Kumpul tanggal 10 September 2020 paling lambat jam 16.oo WITA via email ke
dwifebryanto37@gmail.com
• Skala Penilaian GCS
• Langkah-langkah pemeriksaan refleks-refleks (fisiologis, patologis dan rangsangan
meningeal)
• Masalah – masalah keperawatan yang muncul pada kasus gangguan muskuloskeletal, saraf
dan indra (MENGGUNAKAN STANDAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN INDONESIA/
SDKI)
BELAJAR MANDIRI
• Pemeriksaan kesadaran/GCS
• Pemeriksaan 12 nervus kranial
• Pemeriksaan fisiologis, patologis dan rangsangan meningeal
• ROM
• MENGUKUR KEKUATAN OTOT
• MELATIH PASIEN MENGGUNAKAN ALAT BANTU JALAN
• PROGRAM TERAPI
Tugas Kelompok

• ABSEN 1-3 (OSTEOMYELITIS)


• ABSEN 4-6 (OSTEOPOROSIS)
• ABSEN 7-9 (FRAKTUR)
• ABSEN 10-12 (AMPUTASI)
• ABSEN 13-15 (STROKE)
CATATAN : ikuti outline pembuatan makalah seminar yang ada di RPS, wajib konsul (harus kontrak
sebelumnya) konsul via email ke dwifebryanto37@gmail.com ,yang tidak konsul tidak diperkenankan
seminar.
Jadwal seminar : Kelas A dan C (Tanggal 9/9/2020)
Kelas B dan D (Tanggal 7/9/2020)

Anda mungkin juga menyukai