Anda di halaman 1dari 16

PENYAKIT SARS

KELOMPOK 4
ANGGOTA

• Arni Badriah
• Intan Putri Waluyaningsih
• Nadia Syafirah
• Putri Inayah
• Rani Hermaliawati Putri
• Sukmawati
APA ITU SARS????

• Severe Acute Respiratory Syndrome atau SARS


adalah infeksi saluran pernapasan yang
disebabkan oleh SARS-associated
coronavirus (SARS-CoV). Gejala awalnya mirip
dengan influenza, namun dapat memburuk
dengan cepat.
• Etiologi
SARS pertama kali ditemukan di Guangdong, China, pada tahun 2002 dan
baru teridentifikasi di awal tahun 2003, Penyebabnya lain bisa karena
penyakit apapun, yang secara langsung ataupun tidak langsung yang melukai
paru-paru, diantaranya :
• Pneumonia
• Tekanan darah yang sangat rendah (syok)
• Terhirupnya makanan ke dalam paru (menghirup muntahan dari lambung)
• Beberapa transfusi darah
• Kerusakan paru-paru karena menghirup oksigen konsentrasi tinggi
• Emboli paru
• Cedera pada dada
• Overdosis obat seperti heroin, metadon, propoksifen atau aspirin
• Trauma hebat
• Transfusi darah (terutama dalam jumlah yang sangat banyak). 
– Patofisiologi
• SARS secara klinis lebih banyak melihatkan
bagian bawah. Dibandingkan dengan saluran
napas bagian atas. Pada saluran napas bawah,
sel-sel asinus adalah sasaran yang lebih banyak
terkena dari pada trakea ataupun bronkus
PATOFISIOLOGI PERJALANAN PENYAKIT
GEJALAH ATAU CIRI-CIRI PENYAKITNYA
Gejala SARS biasanya muncul 2–10 hari setelah seseorang terinfeksi virus SARS-
CoV, tapi bisa juga baru muncul 14 hari setelahnya. Gejala infeksi virus ini bisa
bervariasi pada tiap orang, namun secara umum akan muncul gejala berupa:
• Demam
• Batuk
• Sesak napas
• Nafsu makan menurun
• Tubuh mudah lelah
• Menggigil
• Sakit kepala
• Nyeri otot
• Diare
• Mual
• Muntah
• Gejala SARS mirip dengan gejala flu, tapi dapat memburuk dengan cepat. Pada
sebagian besar kasus, SARS akan berkembang menjadi pneumonia
– Pemeriksaan Penunjang
– Pemeriksaan radiologis
– Pada pemeriksaan fisik
– Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis SARS :
• Rontgen dada (menunjukkan adanya penimbunan cairan di tempat
yang seharusnya terisi udara)
• Gas darah arteri
• Hitung jenis darah dan kimia darah
• Bronkoskopi. 
– Pemeriksaan Laboratorium : Leukosit.
– Pemeriksaan Bakteriologis  :  sputum, darah, aspirasi
nasotrakeal atau transtrakeal, aspirasi jarum transtorakal,
torakosentesis, bronskoskopi, biopsy.
• Test DNA sequencing bagi coronavirus
– Penatalaksanaan
• Terapi Supportif Umum : meningkatkan daya tahan tubuh berupa
nutrisi yang adekuat, pemberian multivitamin dan lain-lain.
– Terapi oksigen
– Humidifikasi dengan nebulizer
– Fisioterapi dada
– Pengaturan cairan
– Pemberian kortokosteroid pada fase sepsis berat
– Obat inotropik
– Ventilasi mekanis
– Drainase empiema
– Bila terdapat gagal nafas, diberikan nutrisi dengan kalori cukup
• Terapi Antibiotik
• ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
• Identitas pasien
• Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, keyakinan,
pekerjaan, status perkawinan, dan alamat.
• Keluhan utama, biasanya keluhan utama pasie, contoh:
pasien mengeluh, baruk,sesak nafas, demam
• Riwayat Kesehatan Sekarang
• Sejak kapan, semakin memburuknya kondisi /
kelumpuhan, upaya yang dilakukan selama menderita
penyakit.
• Pengkajian fisik
CONTOH DIAGNOSA
Diagnosa Keperawatan
– Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan
dengan inflamasi dan obstruksi jalan nafas.
– Hipetermi b.d peningkatan laju metabolisme
RENCANA KEPERAWATAN
• Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan
dengan inflamasi dan obstruksi jalan nafas
• Tujuannya: Respiratory status : Ventilation
Respiratory status : Airway patency
• Kriteria hasil: Mendemonstrasikan batuk
efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu
Menunjukkan jalan nafas yang paten
Mampu mengidentifikasikan dan mencegah
factor yang dapat menghambat jalan nafas
intervensi
• Pastikan kebutuhan oral atau tracheal suctioning
• Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.
• Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning
• Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan.
• Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk
memfasilitasi suksion nasotrakeal
• Gunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan
• Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah
kateter dikeluarkan dari nasotrakeal
• Monitor status oksigen pasien
implementasi
• memasastikan kebutuhan oral atau tracheal suctioning
• mengauskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.
• mengInformasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning
• meminta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan.
• memberikan O2 dengan menggunakan nasal untuk
memfasilitasi suksion nasotrakeal
• menggunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan
• menganjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah
kateter dikeluarkan dari nasotrakeal
• memonitori status oksigen pasien.
kesimpulan
• SARS (severe acute respiratory syndrome) adalah
sekumpulan gejala sakit pernapasan yang mendadak
dan berat atau disebut juga penyakit infeksi saluran
pernafasan yang disebabkan oleh virus Corona Family
Paramyxovirus.
• SARS (severe acute respiratory syndrome) adalah
suatu jenis kegagalan paru-paru dengan berbagai
kelainan yang berbeda, yang menyebabkan terjadinya
pengumpulan cairan di paru-paru (edema paru).
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai