Anda di halaman 1dari 16

NOVEL CORONAVIRUS

(2019-nCoV)

UPTD. PUSKESMAS NUSA PENIDA III


Apa Itu Virus
Corona nCoV
yang Mematikan
& Gegerkan
Dunia?
Apa saja gejala yang ditimbulkan virus corona?

• Virus corona bisa membuat orang sakit saluran pernapasan bagian


atas dengan tingkat ringan hingga sedang, mirip dengan flu biasa.
Gejala virus corona lainnya termasuk pilek, batuk, sakit tenggorokan,
sakit kepala dan demam. Semua itu dapat berlangsung selama
beberapa hari.
Apa saja gejala yang ditimbulkan virus corona?

• Bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah,


misalnya orang tua dan anak-anak, ada kemungkinan virus dapat
menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang lebih serius seperti
pneumonia atau bronkitis.
• Bahkan, bisa menyebar menjadi pneumonia dan mengakibatkan
kematian jika tidak ditangani dengan segera.
Where do coronaviruses come from?
• Virus Corona juga menyebabkan penyakit pada berbagai spesies binatang
• SARS-CoV pernah ditularkan dari musang ke manusia di China pada tahun 2002 dan
MERS-CoV dari unta ke manusia Saudi Arabia pada tahun 2012
• Terdapat beberapa virus corona yang beredar pada binatang belum menginfeksi
manusia. Kejadian 'spillover' adalah ketika virus yang ditemukan beredar dalam spesies
hewan telah ditularkan ke manusia

• Virus corona dapat ditularkan dari manusia ke


manusia, terutama jika ada kontak dekat
• Sebagai contoh : selama pemberian perawatan
klinis kepada pasien yang terinfeksi tanpa
menerapkan langkah-langkah kebersihan yang
ketat
Gejala Klinis Klasifikasi klinis
• tiga gejala utama: demam, • Tidak berkomplikasi Pengobatan bersifat
batuk kering (sebagian • Pneumonia ringan supportif sesuai dengan
kecil berdahak) dan sulit gejala yang ada
bernapas atau sesak • Pneumonia berat
• ARDS
• Sepsis
• Syok septik

6
DIAGNOSIS
• Pasien dalam pengawasan atau kasus suspek / possible
• Orang dalam Pemantauan
• Kasus Probable
• Kasus terkonfirmasi

• KONTAK
• Kontak
• Kontak erat
• seseorang yang memiliki kontak (dalam 1 meter) dengan kasus yang terkonfirmasi selama
masa simptomatiknya termasuk satu hari sebelum onset gejala
Pemeriksaan fisik
• Tingkat kesadaran: kompos mentis atau penurunan kesadaran
• Tanda vital: frekuensi nadi meningkat, frekuensi napas
meningkat,tekanan darah normal atau menurun, suhu tubuh
meningkat Saturasi oksigen dapat normal atau turun Dapat disertai
retraksi otot pernapasan
• Pemeriksaan fisis paru didapatkan inspeksi dapat tidak simetris statis
dan dinamis, fremitus raba mengeras, redup pada daerah konsolidasi,
suara napas bronkovesikuler atau bronkial dan ronki kasar
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan radiologi
• Pemeriksaan spesimen saluran napas atas dan bawah
• Saluran napas atas dengan swab tenggorok(nasofaring dan orofaring)
• Saluran napas bawah (sputum, bilasan bronkus, BAL, bila menggunakan endotrakeal tube
dapat berupa aspirat endotrakeal)
• Bronkoskopi
• Pungsi pleura sesuai kondisi
• Pemeriksaan kimia darah
• Biakan mikroorganisme dan uji kepekaan dari bahan saluran napas (sputum,
bilasan bronkus, cairan pleura) dan darah
• Pemeriksaan feses dan urin (untuk investasigasi kemungkinan penularan
Diagnosis banding
• Pneumonia bakterial
• Gejala umum yang muncul diantaranya batuk, batuk berdahak, atau memberat
seperti muncul dahak purulen, dahak berdarah, dengan atau tanpa adanya nyeri
dada. Pada umumnya tidak bersifat infeksius, dan bukan penyakit infeksius
• SARS/MERS
• Jenis virus baru ini memiliki kemiripan dengan virus SARS dan MERS namun
analisis genetik menunjukkan serupa tetapi tidak sama. Virus jenis baru ini
sudah mengalami evolusi. Studi menunjukkan virus baru ini kemampuan
penyebaran dan patogenisitasnya lebih rendah daripada SARS
• Pneumonia Jamur
• Edema paru kardiogenik (gagal jantung)
Langkah-langkah antisipasi dan yang sudah
dilaksanakan
Di Pintu Masuk (Bandara dan
Pelabuhan)

Skrining ketat terhadap penumpang


dan kru pesawat/Kapal yang dating
dari daerah terjangkit

Pemberian HAC (Healt Alert Card)


bagi penumpang dan kru
Prinsip-prinsip dasar untuk mengurangi risiko
umum penularan infeksi pernapasan akut
meliputi :
• Menghindari kontak dekat dengan orang yang menderita
infeksi pernapasan akut.
• Sering mencuci tangan, terutama setelah kontak
langsung dengan orang yang sakit atau lingkungannya.
• Menghindari kontak tanpa perlindungan dengan
peternakan atau hewan liar.
• Orang dengan gejala infeksi pernapasan akut untuk etika
batuk (pertahankan jarak, batuk dan bersin dengan tisu
atau pakaian sekali pakai, dan cuci tangan).
• Pada fasilitas layanan kesehatan, tingkatkan praktik
pencegahan dan pengendalian infeksi standar di rumah
sakit, terutama di unit gawat darurat.
• Bagi wisatawan dengan gejala yang menunjukkan
penyakit pernapasan baik selama atau setelah
perjalanan, dianjurkan untuk berobat ke Fasilitas
pelayanan kesehatan setempat
Untuk pelaku pariwisata diharapkan :

• Komunikasi risiko kepada wisatawan dan ikut mengkaunter adanya


hoak
• Klinik hotel agar melaporkan kasus yang ditemukan kepada
Puskesmas di wilayahnya
• Hotel dapat bekerjasama dan memberikan akses kepada petugas
kesehatan (Puskesmas, Dinas Kesehatan Kab/Kota, Dinkes Provinsi)
yang melakukan ivestigasi dan pemantauan
SUKSEMA

Anda mungkin juga menyukai