Anda di halaman 1dari 30

L

REFERAT
CORONA VIRUS DISEASE-19 (COVID-
19)
Oleh:
Pinky Melinda 19710044
Wahyuni Sofiatul Af’idah 15710302

Dokter Pembimbing:
dr. Sri Wahyuningsih,Sp.Rad

SMF RADIOLOGI
RSUD IBNU SINA GRESIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA
KUSUMA
DEFINISI

Pneumonia Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah


peradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh Severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Sindrom gejala
klinis yang muncul beragam, dari mulai tidak berkomplikasi (ringan)
sampai syok septik (berat).
Pada anamnesis gejala yang dapat ditemukan yaitu, tiga gejala
utama seperti demam, batuk kering (sebagian kecil berdahak) dan
sulit bernapas atau sesak.
PNEUMONIA 2019-nCoV
Laporan Kasus Secara epidemiologi outbreak
pneumonia yang tidak berkaitan dengan paparan satu Terkonfirmasi kasus d dari
3•
diketahui penyebabnya pasar di Kota Wuhan 31 Provinsi di China
di kota Wuhan, Provinsi •Sampel isolat untuk • Teridentifikasi 15 staff
Hubei, China. diidentifikasi mikroorganisme rumah sakit terifeksi
• Awalnya per tanggal 3 penyebab tipe baru • 14 kota di China di
Januari hanya 44 • Coronavirus karantina
pasien. Transmisi hewan ke
manusia
31/12/2019 01/01/2020 11-12/01/2020 22/01/2020 Kondisi Terkini

Outbreak dicurigai 15 pekerja medis terinfeksi,


2• 4
terkait dengan suatu • 1pasien dalam kondisi kritis
pasar di Wuhan. • Tim di China mengkonfirmasi
• The Huanan virus Wuhan dapat transmisi
Seafood melalui manusia ke
wholesale di Wuhan manusia
ditutup
CARA PENULARAN

• Droplet saluran nafas seperti batuk dan


• bersin. Kontak erat (menyentuh atau jabat
• tagan).
Menyentuh benda atau permukaan yang
terdapat virus lalu menyentuh mulut, hidung,
• atau mata tanpa mencuci tangan.
Kontaminasi feses
GEJALA KLINIS
• Gejala muncul dalam 2-14 hari setelah paparan
• Tanda dan gejala umum infeksi coronavirus antara lain seperti
gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak
nafas.

BILA TIDAK TERDAPAT DEMAM, TIDAK MENYINGKIRKAN


KEMUNGKINAN INFEKSI VIRUS
DEFINISI KASUS
Istilah yang digunakan untuk mengklasifikasikan status pasien yang
dicurigai Pneumonia COVID-19 :

PDP (Pasien Dalam Pengawasan atau Kasus Suspek/Possible

ODP (Orang Dalam Pemantauan )

Kasus Probable

Kasus Terkonfirmasi
SINDROME KLINIS BERKAITAN DENGAN INFEKSI nCoV
ANAMNESIS

1. Apakah ada
• Gejala sistemik: demam, malaise, fatigue, nyeri kepala, mialgia
gejala:
• Gejala saluran pernapasan: batuk, pilek, nyeri tenggorokan, hidung
tersumbat, sesak napas
• Gejala lain: diare, mual, muntah

2. Apakah ada faktor


• Kontak erat dengan PDP, kasus probabel, atau kasus terkonfirmasi COVID-
risiko:
• 19 Tinggal atau bepergian ke negara atau area terjangkit.
PEMERIKSAAN FISIK

Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tergantung ringan atau beratnya manifestasi klinis.
a. Tingkat kesadaran
b. Tanda vital
c. Dapat disertai retraksi otot pernapasan
d. Pemeriksaan fisik paru
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kultur darah

Sampel spesimen saluran napas

Serologi

Kasus terkonfirmasi nCoV


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Pencitraan Thorax


Kasus yang dicurigai atau kasus yang dikonfirmasi harus dilakukan.pemeriksaan rontgen dada
sesegera mungkin. CT Scan Thorax dilakukan bila perlu. Pada tahap awal penyakit, gambar
dada menunjukkan beberapa plak kecil dan perubahan interstitial yang jelas di pinggiran paru-
paru. Semakin memburuk beberapa infiltrat opacity ground-glass bilateral dan / atau bayangan
infiltrat. Konsolidasi paru dapat terjadi pada kasus yang parah. Efusi pleura jarang terlihat.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gambaran foto thorax pada pasien COVID-19 menyerupai gambaran penyakit pneumonia

1. Ground Glass Opacities (GGO)


PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Konsolidasi lobus bawah paru bilateral
PEMERIKSAAN PENUNJANG
3. Peripheral air space opacities
PEMERIKSAAN PENUNJANG
4.Diffuse air space disease
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Ground Glass Opacities (GGO)

B
PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Konsolidasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
2. Konsolidasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
4.Crazy-paving pattern

B
PEMERIKSAAN PENUNJANG
5.Penipisan septum interlobular

B
PEMERIKSAAN PENUNJANG
6. Air bronchogram
ALUR PENATALAKSANAAN
ALUR PENATALAKSANAAN
• Selama tatalaksana intensif , tentukan terapi kronik yang dilanjutkan dan terapi yang perlu di dan prognosis
hentikan sementara. menyesuaikan tatalaksana kondisi kritis
• Komunikasi dengan pasien dan keluarga: dukungan dan informasi prognosis Pahami kondisi co-morbid pasien untuk
• Pahami nilai pasien dan preferensi pasien terkait dengan intervensi
• Perburukan klinis: gagal napas cepat progresif dan sepsis, dan penerapan tatalaksana Observasi
suportif segera
ARDS
• Berdasarkan penelitian; kurang bermanfaat bahkan ada kemungkinan merugikan untuk tatalaksana pneumonia virus atau
(nekrosis avascular; klirens virus tertunda; infeksi sekunder) kortikotiroid sistemik tidak diberikan rutin
• Antimikroba untuk pathogen-pathogen yang menjadi biasanya penyebab sesuai dengan
diagnosis klinis, berdasarkan epidemiologi lokal dan panduan tatalaksana
Pemberian antimikroba empiris
• Pemberian antibiotik dalam satu jam dari asesmen awal untuk pasien dengan sepsis
• Terapi cairan konservatif jika tidak ada bukti syok
Terapi cairan
• Target saturasi SpO2≥90% (tidak hamil) ≥92-95% (hamil)
Suplementasi oksigen
• Ketersediaan: pulse oximetri; system oksigen yang berfungsi, masker pemberi oksigen dan
lainnya
TERAPI SUPURATIF & MONITORING
VAKSIN PNEUMONIA
• Vaksin Pneumokokus (PCV : Pneumococcal Conjugate Vaccine)
• kekebalan terhadap 13 strain bakteri Streptococcus pneumoniae, yang paling
Vaksin PCV13 sering menyebabkan penyakit pneumokokus pada manusia.
• Masa perlindungan sekitar 3 tahun.
• Vaksin PCV13 utamanya ditujukan kepada bayi dan anak di bawah usia 2 tahun.

• Vaksin PPSV23
• proteksi terhadap 23 strain bakteri pneumokokus
Vaksin PPSV23
• Vaksin PPSV23 ditujukan kepada kelompok umur yang lebih dewasa. usia 65
tahun ke atas, atau usia 2 hingga 64 tahun dengan kondisi khusus

• Di negara berkembang, bakteri Haemophilus influenzae type B (Hib) merupakan


penyebab pneumonia dan radang otak (meningitis) yang utama.
Vaksin Hib • Di Indonesia vaksinasi Hib telah masuk dalam program nasional imunisasi untuk
bayi.

BELUM RILIS VAKSIN UNTUK KASUS PNEUMONIA YANG SEDANG OUTBREAK SAAT INI KARENA
DISEBABKAN CORONAVIRUS JENIS BARU.
Implementasi Pengendalian dan Pencegahan Infeksi (PPI)

Standar pencegahan

hand hygiene alat pelindung diri


Pembersihan/perawatan lingkungan
rumah sakit

pencegahan tertusuk jarum


atau benda tajam pencucian dan desinfektan
Sumber gambar: google.com
managemen pembuangan limbah medis peralatan medis

Anda mungkin juga menyukai