PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
telah memperkirakan pada tahun 2025 nanti, 1,5 milyar orang di dunia akan
timbul karena tekanan darah dalam tubuh meningkat. Batasan tekanan darah
normal, apabila tekanan darah sistolik kurang dari 140 mmHg dan atau
menjadi 2 jenis yaitu hipertensi primer yang penyebabnya tidak diketahui dan
penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung dll. Banyak orang tidak
seringkali tidak menimbulkan gejala hal ini disebabkan gejalanya yang tidak
nyata dan pada stadium awal belum meninggalkan gangguan yang serius pada
kesehatannya (DepkesRI,2008)
1
Berdasarkan data World Health Organization (WHO),pada negara
maju, sekitar 330 juta orang yang mengalami hipertensi dan sekitar 640 juta
orang pada negara berkembang. Pada tahun 2025 diprediksikan ada sekitar
1,56 milyar orang dewasa yang mengalami tekanan darah tinggi. WHO juga
kematian, sekitar 12,8% dari seluruh total kematian. Secara global, prevalensi
peningkatan tekanan darah pada orang dewasa yang berusia 25 tahun atau
lebih adalah sekitar 40% pada tahun 2008. Karena perkembangan populasi
dan proses penuaan, jumlah orang yang menderita hipertensi yang tidak
terkontrol mengalami peningkatan dari sekitar 600 juta orang pada tahun 1980
hingga mencapai hampir 1 milyar orang pada tahun 2008. Menurut regional
peningkatan tekanan darah berada di Amerika, yaitu sekitar 35% untuk kedua
jenis kelamin. Pada regional ini, pria memiliki prevalensi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita (39% untuk pria dan 36% untuk wanita). Pada
2
Di Indonesia pada tahun 2007 telah melakukan Riset Kesehatan Dasar
Hal itu merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu
termasuk penyakit dengan jumlah kasus ter banyak pada pasien rawat jalan yaitu
ketiga di Indonesia dengan CFR (Case Fatality Rate) sebesar 4,81%. Berdasarkan
dan cakupan diagnosis hipertensi oleh tenaga kesehatan mencapai 36,8%, atau
3
dengan kata lain sebagian besar hipertensi dala m masyarakat belum terdiagnosis
(63,2%).
2013), dari rumah sakit tipe B yang berjumlah 24 rumah sakit, kasus
kasus) dan diabetes militus (102.399 kasus). Seperti halnya pada rumah sakit
tipe B, dua besar penyakit terbanyakpasien rawat jalan pada rumah sakit tipe
C adalah hipertensi (42.212 kasus) dan diabetes militus (35.028 kasus). Dan di
rumah sakit tipe D, diketahui bahwa hipertensi (3.301 kasus) dan infeksi
13,643 orang sedangkan pada tahun 2015 jumlah penduduk usia ≥ 15 tahun
faktor, yaitu yang tidak bisa diubah seperti umur, jenis kelamin, suku, dan
Individu dengan riwayat keluarga hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih
4
besar untuk menderita hipertensi daripada orang yang tidak mempunyai
dimana faktor utama yang berperan dalam patofisiologi adalah faktor genetic
dan paling sedikit tiga faktor yaitu asupan garam, stress, dan obesitas.
(Anggara, 2013)
menyebabkan risiko penyakit jantung dan strok. Hipertensi yang tidak dirawat
strok, pru-paru berair, penebalan dinding jantung, ginjal, dan otak serta
kematian (Arif,2007)
Utara memiliki prevalensi obesitas tertinggi yaitu 24% dan untuk prevalensi
obesitas sentral tertinggi ditempati oleh Provinsi DKI Jakarta yaitu mencapai
39,7%. Di Provinsi Riau prevalensi obesitas pada tahun 2013 adalah 13,7%
dan obesitas sentral mencapai angka yang lebih tinggi yaitu 27%.
5
Dari data tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
6
D. Manfaat Hasil Penelitian
1. Bagi peneliti