DEFINISI
COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh coronavirus yang menyerupai SARS-
CoV dan dapat menimbulkan gejala berupa demam, batuk, sesak napas, mual dan muntah,
diare sampai gejala yang berat seperti gagal napas dan kematian. Coronavirus adalah
zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia) dimana hewan yang diduga menularkan ke
manusia diduga asalnya dari kelelawar.
ETIOLOGI
Coronavirus (CoV) merupakan subfamily dari Coronaviridae ordo Nidovirales dan
dikelompokkan dalam 4 subfamily , , dan berdasarkan genomic dan
serotypenya.Coronavirus merupakan virus RNA dengan genomic terbesar (>27 Kb).
Struktur tubuh virus (virion) ini terdiri dari membran, selubung lipid
bilayer (envelope), glikoprotein yang menyerupai paku (spike), genom RNApositif, dan
protein nukleokapsid.Sebagian besar coronavirus menginfeksi hewan dan menjadi pembawa
(Carrier) pathogen coronavirus sebelum menginfeksi manusia. Carrier yang paling sering
adalah musang, kelelawar dan tikus. Sampai saat ini terdapat 6 coronavirus yang dapat
menginfeksi manusia yaitu: 229E, NL63,OC43, HP, SARS-CoV dan MERS-CoV
GEJALA KLINIS
Coronavirus dapat menyebabkan gejala infeksi saluran pernapasan, gastrointestinal, dan
neurologis pada manusia, dan hewan mamalia lainnya.Manifestasi klinis biasanya muncul
dalam 2 hari hingga 14 hari setelah paparan. Tanda dan gejala umum infeksi coronavirus
antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Pada
kasus yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan
bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan sebagian besar adalah
demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen
menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru-paru.
Kriteria Pasien yang dicurigai terinfeksi COVID-19 adalah :
2. Seseorang dengan demam (≥380C) atau ada riwayat demam ATAU ISPA ringan
sampai berat DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memiliki salah satu
dari paparan berikut:
PENUNJANG DIAGNOSIS
1. Foto toraks
Foto toraks pasien dengan COVID-19 memberikan gambaran konsolidasi yang halus
pada kedua lapangan paru, dapat disertai dengan efusi pleura bilateral. Foto toraks
memiliki manfaat dalam screening pada fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
dengan prevalensi penyakit yang tinggi namun keterbatasan modalitas penunjang lainnya
2. Pemeriksaan Laboratorium
Sampel serum juga perlu dilakukan pemeriksaan, pada anak dan dewasa dibutuhkan
5-10 ml sementara pada bayi dibutuhkan setidaknya 1 ml. Pada fase awal penyakit
jumlah leukosit normal atau menurun, limfosit menurun, enzim hati dan mioglobin
meningkat pada beberapa pasien. C-reactive protein (CRP), erythrocyte sedimentation
rate (ESR) dan D-dimer meningkat sedangkan procalcitonin dalam batas normal
3. CT-Scan Toraks
Gambaran CT-scan toraks pada pasien dengan COVID-19 relatif sama dengan
pneumonia virus lainnya seperti SARS dan MERS yaitu groud glass opacity (GGO) dan
patchy shadow pada kedua lapangan paru.
PENATALAKSANAAN
Sampai saat ini belum ditemukan terapi antiviral terhadap infeksi COVID-19. Terapi yang
direkomendasikan adalah simptomatik dan supportive serta isolasi terhadap pasien yang
terinfeksi.
Isolasi pada semua kasus
Implementasi pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
Serial foto toraks
Terapi oksigen (O2). Penggunaan High Flow Oxygen atau noninvasive ventilation
hanyapada pasien tertentu apabila terjadi depresi napas berat atau hipoksemia.
Antibiotik empiris berdasarkan epidemiologi dan pola kuman setempat secepat
mungkin sampai diagnosis ditegakkan.
Kortikosteroid tidak dianjurkan
Terapi simptomatik
Terapi Cairan
Ventilasi mekanis (bila gagal napas)
Penggunaan vasopressor apabila mengalami syok sepsis
Cegah komplikasi selama perawatan
Anti virus khusus untuk COVID-19 sampai saat ini belum ada
PENCEGAHAN
Pencegahan Infeksi dan penularan yang direkomendasikan WHO adalah:
Hindari transmisi dari manusia ke manusia termasuk mengurangi infeksi sekunder
oleh kontak erat petugas kesehatan, mencegah kejadian peningkatan transmisi
penyakit dan mencegah penyebaran global dari Cina.
Identifikasi, isolasi dan tangani pasien segera termasuk optimal terapi pada pasien
yang terbukti terinfeksi dan menggunakan APD ynag lengkap dan terstandarisasi.
Identifikasi dan batasi transmisi dari hewan yang dicurigai sumber penularan.
Tutup mulut dan hidung dengan tissue pada saat batuk atau bersin kemudian buang
tissue ditempat sampah.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik, atau menggunakan
sanitizer yang berbahan dasar alkohol
Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum cuci tangan
Bersihkan dan desinfeksi secara rutin benda yang sering di sentuh
Mencari pertolongan medis apabila memiliki gejala dan curiga terdapat paparan
infeksi.