Anda di halaman 1dari 4

CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

Dr. dr. Irawaty Djaharuddin, Sp.P(K), FISR

Instalasi Infection Center


RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

DEFINISI
COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh coronavirus yang menyerupai SARS-
CoV dan dapat menimbulkan gejala berupa demam, batuk, sesak napas, mual dan muntah,
diare sampai gejala yang berat seperti gagal napas dan kematian. Coronavirus adalah
zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia) dimana hewan yang diduga menularkan ke
manusia diduga asalnya dari kelelawar.

ETIOLOGI
Coronavirus (CoV) merupakan subfamily dari Coronaviridae ordo Nidovirales dan
dikelompokkan dalam 4 subfamily , ,  dan  berdasarkan genomic dan
serotypenya.Coronavirus merupakan virus RNA dengan genomic terbesar (>27 Kb).
Struktur tubuh virus (virion) ini terdiri dari membran, selubung lipid
bilayer (envelope), glikoprotein yang menyerupai paku (spike), genom RNApositif, dan
protein nukleokapsid.Sebagian besar coronavirus menginfeksi hewan dan menjadi pembawa
(Carrier) pathogen coronavirus sebelum menginfeksi manusia. Carrier yang paling sering
adalah musang, kelelawar dan tikus. Sampai saat ini terdapat 6 coronavirus yang dapat
menginfeksi manusia yaitu: 229E, NL63,OC43, HP, SARS-CoV dan MERS-CoV
GEJALA KLINIS
Coronavirus dapat menyebabkan gejala infeksi saluran pernapasan, gastrointestinal, dan
neurologis pada manusia, dan hewan mamalia lainnya.Manifestasi klinis biasanya muncul
dalam 2 hari hingga 14 hari setelah paparan. Tanda dan gejala umum infeksi coronavirus
antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Pada
kasus yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan
bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan sebagian besar adalah
demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen
menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru-paru.
Kriteria Pasien yang dicurigai terinfeksi COVID-19 adalah :

1. Seseorang yang mengalami:

 Demam (≥380C) atau ada riwayat demam,


 Batuk/ Pilek/ Nyeri tenggorokan,
 Pneumonia ringan hingga berat berdasarkan gejala klinis dan/ atau gambaran
radiologisPerlu waspada pada pasien dengan gangguan sistem kekebalan tubuh
(immunocompromised) karena gejala dan tanda menjadi tidak jelas.
DANMemiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala

2. Seseorang dengan demam (≥380C) atau ada riwayat demam ATAU ISPA ringan
sampai berat DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memiliki salah satu
dari paparan berikut:

 Riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19; ATAU


 Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien
konfirmasi COVID-19; ATAU
 Riwayat perjalanan ke Provinsi Hubei, China (termasuk Kota Wuhan); ATAU
 Kontak dengan orang yang memiliki riwayat perjalanan pada 14 hari terakhir ke
Provinsi Hubei, China (termasuk Kota Wuhan)

PENUNJANG DIAGNOSIS
1. Foto toraks
Foto toraks pasien dengan COVID-19 memberikan gambaran konsolidasi yang halus
pada kedua lapangan paru, dapat disertai dengan efusi pleura bilateral. Foto toraks
memiliki manfaat dalam screening pada fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
dengan prevalensi penyakit yang tinggi namun keterbatasan modalitas penunjang lainnya

2. Pemeriksaan Laboratorium
Sampel serum juga perlu dilakukan pemeriksaan, pada anak dan dewasa dibutuhkan
5-10 ml sementara pada bayi dibutuhkan setidaknya 1 ml. Pada fase awal penyakit
jumlah leukosit normal atau menurun, limfosit menurun, enzim hati dan mioglobin
meningkat pada beberapa pasien. C-reactive protein (CRP), erythrocyte sedimentation
rate (ESR) dan D-dimer meningkat sedangkan procalcitonin dalam batas normal

3. CT-Scan Toraks
Gambaran CT-scan toraks pada pasien dengan COVID-19 relatif sama dengan
pneumonia virus lainnya seperti SARS dan MERS yaitu groud glass opacity (GGO) dan
patchy shadow pada kedua lapangan paru.

4. Pemeriksaan Real-Time PCR dan Sequencing


Dalam menegakkan diagnosis terduga COVID-19 direkomendasikan mengumpulkan
sampel spesimen dari saluran napas atas (nasopharyngeal dan oropharyngeal swabs) dan
dari saluran napas bawah (sputum dan bilasan bronkus). Induksi sputum tidak
dianjurkan. Selanjutnya coronavirus diidentifikasi dengan Real Time-PCR (rt-PCR) dan
sequencing untuk mengidentifikasi spesies virus.

PENATALAKSANAAN
Sampai saat ini belum ditemukan terapi antiviral terhadap infeksi COVID-19. Terapi yang
direkomendasikan adalah simptomatik dan supportive serta isolasi terhadap pasien yang
terinfeksi.
 Isolasi pada semua kasus
 Implementasi pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
 Serial foto toraks
 Terapi oksigen (O2). Penggunaan High Flow Oxygen atau noninvasive ventilation
hanyapada pasien tertentu apabila terjadi depresi napas berat atau hipoksemia.
 Antibiotik empiris berdasarkan epidemiologi dan pola kuman setempat secepat
mungkin sampai diagnosis ditegakkan.
 Kortikosteroid tidak dianjurkan
 Terapi simptomatik
 Terapi Cairan
 Ventilasi mekanis (bila gagal napas)
 Penggunaan vasopressor apabila mengalami syok sepsis
 Cegah komplikasi selama perawatan
 Anti virus khusus untuk COVID-19 sampai saat ini belum ada

PENCEGAHAN
Pencegahan Infeksi dan penularan yang direkomendasikan WHO adalah:
 Hindari transmisi dari manusia ke manusia termasuk mengurangi infeksi sekunder
oleh kontak erat petugas kesehatan, mencegah kejadian peningkatan transmisi
penyakit dan mencegah penyebaran global dari Cina.
 Identifikasi, isolasi dan tangani pasien segera termasuk optimal terapi pada pasien
yang terbukti terinfeksi dan menggunakan APD ynag lengkap dan terstandarisasi.
 Identifikasi dan batasi transmisi dari hewan yang dicurigai sumber penularan.
 Tutup mulut dan hidung dengan tissue pada saat batuk atau bersin kemudian buang
tissue ditempat sampah.
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik, atau menggunakan
sanitizer yang berbahan dasar alkohol
 Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum cuci tangan
 Bersihkan dan desinfeksi secara rutin benda yang sering di sentuh
 Mencari pertolongan medis apabila memiliki gejala dan curiga terdapat paparan
infeksi.

Anda mungkin juga menyukai