Anda di halaman 1dari 24

MERS CoV

Middle East Respiratory Syndroma Corona Virus

Dr. Fauzar SpPD-KP


Sub Bagian Paru, Bagian Ilmu Penyakit Dalam
FK Unand/RSUP Dr M Djamil Padang
Middle East Respiratory Syndroma Corona
Virus (MERS CoV)

• Merupakan virus jenis baru dari kelompok Corona virus (Novel


Corona Virus) namun berbeda dg virus Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) pada tahun 2003
Kasus dengan Ko-morbid

• Dari laporan 47 kasus pertama infeksi MERS CoV di


Saudi arabia, 60% kasus memiliki penyakit komorbid
• Penyakit – penyakit komorbid tersering adalah :
No Ko-Morbid Jumlah Kasus %

1. Diabetes 32 68%

2. Penyakit ginjal kronis 23 49%

3. Penyakit jantung kronis 13 28%

4. Hipertensi 16 34%

5. Penyakit paru kronis 12 26%

NEJM 2013
Gambaran klinis
Gambaran klinis
• ILI (influenza like illness)
• Seperti severe acute respiratory infection/SARI
• Pneumonia
• Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS),
dapat disertai gagal ginjal, perikarditis dan
Disseminated Intravascular Coagulation (DIC).
• Pada pasien immunocompromise dapat
ditemukan gejala awal demam dan diare.
Definisi kasus MERS-CoV
• Kasus dalam penyodikan ( underinvestigated case)
• Kasus probable
• Kasus konfirmasi
Kasus dalam penyelidikan
(underinvestigated case)
a. Seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan tiga
keadaan di bawah ini:
· Demam (≥38°C) atau ada riwayat demam tinggi,
· Batuk,
· Pneumonia berdasarkan gejala klinis atau gambaran radiologis
yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

DAN
Salah satu kriteria berikut :
1) Seseorang yang memiliki riwayat perjalanan ke Timur Tengah (negara
terjangkit) dalam waktu 14 hari sebelum sakit kecuali ditemukan
etiologi/penyebab penyakit lain.
2) Adanya petugas kesehatan yang sakit dengan gejala
sama setelah merawat pasien ISPA berat (SARI /
Severe Acute Respiratory Infection), terutama pasien
yang memerlukan perawatan intensif, tanpa
memperhatikan tempat tinggal atau riwayat bepergian,
kecuali ditemukan etiologi/penyebab penyakit lain.
3) Adanya klaster pneumonia (gejala penyakit yang sama)
dalam periode 14 hari, tanpa memperhatikan tempat
tinggal atau riwayat bepergian, kecuali ditemukan
etiologi/penyebab penyakit lain.
4) Adanya perburukan perjalanan klinis yang mendadak
meskipun dengan pengobatan yang tepat, tanpa
memperhatikan tempat tinggal atau riwayat bepergian,
kecuali ditemukan etiologi/penyebab penyakit lain.
b. Seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) ringan sampai berat yang memiliki riwayat
kontak erat dengan kasus konfirmasi atau kasus
probable infeksi MERS-CoV dalam waktu 14 hari
sebelum sakit
Kasus Probabel

a. Seseorang dengan pneumonia atau ARDS dengan bukti klinis, radiologis


atau histopatologis
DAN
Tidak tersedia pemeriksaan untuk MERS-CoV atau hasil laboratoriumnya
negative pada satu kali pemeriksaan spesimen yang tidak adekuat.
DAN
Adanya hubungan epidemiologis langsung dengan kasus konfirmasi
MERS Co-V.

b. Seseorang dengan pneumonia atau ARDS dengan bukti klinis, radiologis


atau histopatologis
DAN
Hasil pemeriksaan laboratorium inkonklusif (pemeriksaan skrining
hasilnya positif tanpa konfirmasi biomolekular).
DAN
Adanya hubungan epidemiologis langsung dengan kasus konfirmasi
MERS Co-V.
Kasus Konfirmasi

• Seseorang yang terinfeksi MERS Co-V dengan hasil


pemeriksaan laboratorium positif. Untuk Indonesia,
kepastian hasil dilakukan oleh pemeriksaan
Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan (Balitbangkes).
Klaster
• Bila terdapat dua orang atau lebih
memiliki penyakit yang sama,dan
mempunyai riwayat kontak yang sama
dalam jangka waktu 14 hari.

• Kontak dapat terjadi pada keluarga atau


rumah tangga, dan berbagai tempat lain
seperti rumah sakit, ruang kelas, tempat
kerja, barak militer, tempat rekreasi, dan
lainnya.
Hubungan Epidemiologis Langsung
Apabila dalam waktu 14 hari sebelum timbul sakit :
• Melakukan kontak fisik erat, yaitu seseorang yang kontak fisik atau
berada dalam ruangan atau berkunjung (bercakap-cakap dengan
radius 1 meter) dengan kasus probable atau konfirmasi ketika kasus
sedang sakit.

• Termasuk kontak erat antara lain :


 Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan
membersihkan ruangan di tempat perawatan kasus
 Orang yang merawat atau menunggu kasus di ruangan
 Orang yang tinggal serumah dengan kasus
 Tamu yang berada dalam satu ruangan dengan kasus
 Bekerja bersama dalam jarak dekat atau didalam satu ruangan
 Bepergian bersama dengan segala jenis alat angkut / kendaraan
Perjalanan penyakit
Pemeriksaan Lab
• Pemeriksaan spesimen MERS CoV dilakukan dengan
menggunakan reverse transcriptase polymerase chain
reaction (RT-PCR)

Bahan pemeriksaan :
• Spesimen dari saluran napas atas (hidung, nasofaring
dan/atau swab tenggorokan)
• Spesimen saluran napas bagian bawah (sputum, aspirat
endotracheal, kurasan bronkoalveolar)

Tempat pemeriksaan :
Cara penularan MERS-CoV
• Virus ini dapat menular antar manusia secara
terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan
antar manusia di komunitas yang berkelanjutan.
• Kemungkinan penularannya dapat melalui :
Langsung : melalui percikan dahak (droplet)
pada saat pasien batuk atau bersin.
Tidak Langsung : melalui kontak dengan benda
yang terkontaminasi virus.
Unta
• Penelitian baru pada unta menunjukkan bahwa unta dewasa
sudah punya antibodi terhadap MERS CoV, angkanya bisa
mencapai lebih dari 70%.

• Unta anak2 punya virus yang aktif, penelitian menunjukkan


sampai 35% pada swab hidung unta muda.

• Belum dapat membuktikan bahwa ada penularan dari unta ke


manusia secara jelas, karena hubungan langsung kausal belum
ditemukan.

• Data ini bisa membuat kita lebih ber-hati2 dan waspada dalam
kaitannya dengan unta.
• Virus di Unta dan Manusia, tapi tidak ada kasus yang
berhubungan

• Unta : Muda, Virus hidup.

• Hanya sekitar 49 kasus yang mempunyai informasi kontak


dengan hewan, termasuk mempunyai atau mengunjungi
peternakan unta, ayam, bebek, kambing, domba, dan barang
lainnya.
Pengobatan
• Belum ada vaksin yang tersedia.
• General supportive care
• Antibiotik untuk pneumonia
• Intensive care
• Pencegahan sepsis
• Pengobatan yang bersifat spesifik belum ada.
• Universal Precaution

Anda mungkin juga menyukai