Anda di halaman 1dari 10

MERS-CoV

(Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus)


POKOK
BAHASAN : 01. DEFINISI
Berisi tentang pengertian dari MERS-CoV

02. EPIDEMIOLOGI
• Diagnosis
• Penularan
• Pengobatan
• Pencegahan
DEFINISI MERS-COV
Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS CoV) 

+
Menurut Kementerian Kesehatan RI, MERS merupakan suatu penyakit yang
disebabkan oleh corona virus yang disebut Middle East Respiratory Syndrome
Coronavirus (MERS-Cov), yang pertama kali dilaporkan pada tahun 2012 di Arab Saudi.

Virus ini berbeda dengan coronavirus lain yang telah ditemukan sebelumnya, sehingga
kelompok studi corona virus dari Komite Internasional untuk Taksonomi Virus
memutuskan bahwa novel corona virus tersebut dinamakan sebagai MERS-Cov.

Virus ini tidak sama dengan corona virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS), namun mirip dengan corona virus yang terdapat pada kelelawar.
Update terakhir MERS-CoV,

INDONESI NEGARA
A LAIN
WNI positif MERS-CoV :  Pada 7 Juli 2015 Korea Selatan melaporkan
- 41 th/Pr/TKI yg lama bermukim di Saudi/ jumlah kasus 186 dan jumlah kematian
wafat 27 April 2014 di RS King Saud Jeddah menjadi 33 orang, dengan angka kematian
dan dimakamkan tgl 28 April 2014 di Jeddah menjadi 17,5%
- 84 th/Lk/jamaah umroh asal Sulsel/sudah  Pada 8 Juli 2015 Thailand melaporkan
dinyatakan sembuh dan kembali ke jumlah kasus 1 orang dan belum ada yang
Indonesia meninggal.
 Pada 8 Juli 2015 Philipina melaporkan
Kasus dalam investigasi MersCoV Januari s.d jumlah kasus 1 dan melacak 200 orang
8 Juni 2015 sebanyak 31 orang yang penumpang satu pesawat dengan suspeck
dilaporkan dari 11 provinsi dan belum ada yang meninggal.
Hasil pemeriksaan lab : tidak ada yang positif
DIAGNOSIS
Dokter akan bertanya tentang gejala yang dialami
pasien dan kemungkinan pasien kontak dengan
penderita MERS CoV.

Demam lebih dari 38°C, batuk, sesak nafas, pilek, sakit tenggorokan, menggigil, nyeri otot,
bersifat akut, biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbid. Beberapa ada yang
mengalami gejala sakit perut (gastrointestinal) termasuk diare. Gejala MERS CoV
umumnya muncul 1-2 minggu setelah penderita terinfeksi virus.

Untuk memastikan apakah di dalam tubuh pasien terdapat virus penyebab MERS CoV,
dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
• Tes usap tenggorokan (PCR) guna mengambil sampel jaringan dari saluran pernapasan
pasien.
• Tes darah untuk mendeteksi antibodi terhadap virus dalam tubuh pasien.
• Pemeriksaan sampel tinja untuk mengecek ada tidaknya virus pada tinja pasien.
• Uji sampel dahak mengecek keberadaan virus pada dahak yang dikeluarkan oleh pasien.
• Rontgen dada guna mengecek ada tidaknya gangguan pada paru-paru pasien.

 Masa inkubasi 2-14 hari


01. Penularan dari hewan ke manusia

PENULARAN MERS-CoV dapat menginfeksi unta, dan unta ini kemudian


menularkan virus ke manusia. Penularan dapat terjadi lewat
kontak langsung seperti mengkonsumsi susu atau daging
Virus MERS ditularkan terutama dari
hewan ke manusia, namun penularan unta yang tidak dimasak hingga benar-benar matang.
dari manusia ke manusia juga
dimungkinkan.
MERS-CoV adalah virus zoonosis,
artinya ditularkan antara hewan dan 02. Penularan dari manusia ke manusia
manusia. Virus ini dapat menular antar manusia secara terbatas, dan
tidak terdapat transmisi penularan antar manusia yang
berkelanjutan. Kemungkinan penularannya dapat melalui :

 Langsung : melalui percikan dahak (droplet) pada saat


pasien batuk atau bersin.
 Tidak Langsung : melalui kontak dengan benda yang
terkontaminasi virus.
PENGOBATAN
1. Pengobatan MERS tingkat ringan
• Beristirahat sebanyak-banyaknya agar proses penyembuhan berjalan lancar
• Pemberian obat pereda sakit dan demam, misalnya paracetamol dan
ibuprofen

2. Pengobatan MERS tingkat berat


MERS dengan gejala berat biasanya membutuhkan penanganan di rumah
sakit. Selama rawat inap, dokter akan memberikan:
• Infus
Infus berisi cairan diberikan untuk mencegah dehidrasi pada pasien
• Oksigen
Pasien yang mengalami sesak napas berat akan memerlukan tambahan
oksigen, misalnya melalui masker napas maupun ventilator.
• Vasopressor
Vasopressor adalah obat untuk meningkatkan tekanan darah. Obat ini
diberikan jika tekanan darah pasien dinilai terlalu rendah.
PENCEGAHAN
Sampai saat ini, vaksin MERS masih dalam tahap pengembangan. Namun bisa menghindari
penularannya dengan cara-cara di bawah ini :

1.Tidak bepergian ke Timur Tengah dan sekitarnya.


2.Menghindari kontak dengan unta.
3.Menghindari konsumsi susu unta mentah atau produk yang berkaitan dengan unta.
4.Tidak mengonsumsi susu mentah dan makanan apapun yang mungkin terkontaminasi
dengan sekresi hewan (baik kotoran, urine, maupun cairan tubuh lainnya).
5.Sering mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir selama 20 detik atau
lebih.
6.Menutup hidung atau mulut dengan tisu ketika bersin atau batuk. Segera buang tisu yang
telah digunakan ke tempat sampah, lalu cucilah tangan.
7.Menggunakan desinfektan untuk membersihkan permukaan barang atau tempat tertentu
yang sering disentuh oleh penghuni rumah, misalnya gagang pintu.
8.Jangan sering memegang wajah (misalnya mata, hidung, dan mulut) sebelum mencuci
tangan.
9.Jangan saling meminjamkan alat makan.

https://www.alodokter.com/mers
Ditinjau oleh: dr. Tjin Willy
TERIMAKASIH!

Anda mungkin juga menyukai