Anda di halaman 1dari 29

KEWASPADAAN

TERHADAP CORONA
VIRUS (NCOV)
KELOMPOK IKAKOM
UNDANA
PENDAHULUAN

 Coronavirus adalah virus yang dapat


menyebabkan common cold sampai Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS) pada
manusia. Virus ini juga dapat menyerang
binatang.
 April 2012 sindrom penyakit respirasi baru
di Negara Timur Tengah (Middle East)
 Middle east respiratory syndrome
coronavirus (MERS-CoV).
 Mei 2013, Arab Saudi + World Health
Organization (WHO) untuk menangani kasus
MERS-CoV
 penelitian
laboratorium kesamaan
antara gen virus yang ditemukan pada
kelelawar

 Walaupun demikian, tidak ada virus


MERS-CoV yang telah disolasi dari
kelelawar dan tidak ada bukti yang
mendukung adanya hubungan antara
kasus dan paparan kelelawar.
EPIDEMIOLOGI
 Pada 6 juni 2012, 55 kasus MERS-CoV
 31 kasus kematian. Kasus kematian dilaporkan
dari Perancis, Jerman, Itali, Jordan, Qatar, Saudi
Arabia, Tunisia, Emirrat Arab, Inggris dan
Irlandia. Di Saudi Arabia terdapat 40 kasus dan
25 kasus kematian yang dilaporkan.
 55kasus tsb memiliki latar belakang tinggal di
Jordan, Qatar, Arab Saudi atau Emmirat Arab,
ataupun memiliki riwayat perjalanan ke negara-
negara tersebut, atau memilki riwayat kontak
langsung dengan orang yang pernah berkunjung
ke negara tersebut.
 banyak ditemukan pada orang yang berusia
lanjut dan yang memiliki ketahanan tubuh
rendah.
 paling banyak terjadi pada fasilitas kesehatan
dimana transmisi virus dari orang ke orang
dapat terjadi. Namun, aplikasi dari intensive
infection-control, telah berhasil mengurangi
penularan MERS-CoV kepada petugas
kesehatan.
HTTP://WWW.HEALTH.GOV.AU/MERS-CORONAVIRUS
CORONAVIRUS
JENIS-JENIS CORONA VIRUS

 Virologist(Februari 2013):
 HCoV-229E
 HCoV-OC43
 SARS-CoV
 NL63/NL/New Haven coronavirus
 HKU1-CoV
 NCoV (Novel coronavirus
2012)/ MERS CoV
 HCoV-EMC
PENULARAN CORONA
VIRUS
CARA PENULARAN MERS-COV

 Hewan - Manusia
 Manusia - Manusia
 Penularan melalui :

→ kontak erat dengan penderita


→Sekret saluran napas
→Makanan dan minuman yang
terkontaminasi
JENIS CORONA VIRUS PADA HEWAN
 Infectious bronchitis virus (IBV) menyebabkan avian
infectious bronchitis.
 Porcine coronavirus (gastroenteritis coronavirus yang
menular pada babi, TGEV).
 Bovine coronavirus (BCV), menyebabkan enteritis pada
calve
 Feline coronavirus (FCoV) enteritis ringan pada kucing
dan juga peritonitis berat (varian berbeda pada virus
yang sama).
 canine coronavirus (CCoV) (menyebabkan enteritis
maupun infeksi saluran napas kucing).
 Turkey coronavirus (TCV) menyebabkan enteritis pada
kalkun
 Ferret enteric coronavirus menyebabkan epizootic
catarrhal enteritis kataral epizootic pada ferrest
TAKSONOMI

1. Genus: Alphacoronavirus; Jenis Spesies:


Alphacoronavirus 1
o Spesies: Alpaca coronavirus,
Alphacoronavirus 1, Human coronavirus
229E, Human Coronavirus NL63, Miniopterus
Bat coronavirus 1, Miniopterus Bat
coronavirus HKU8, Porcine epidemic
diarrhea virus, Rhinolophus Bat coronavirus
HKU2, Scotophilus Bat coronavirus 512
2. Genus Betacoronavirus; Jenis spesies: Murine
coronavirus
3. Genus Deltacoronavirus; Jenis spesies:
Bulbul coronavirus HKU11
o Spesies: Bulbul coronavirus HKU11,
Munia coronavirus HKU13, Thrush
coronavirus HKU12
4. Genus Gammacoronavirus; Jenis
spesies: Avian coronavirus
o Spesies: Avian coronavirus, Beluga
whale coronavirus SW1
GEJALA
 Suspek pasien MERS-CoV :
pasien yang mengalami infeksi
saluran napas akut berat
dengan riwayat bepergian dari
Timur Tengah 10-14 hari
sebelumnya atau memiliki
riwayat kontak dengan pasien
yang meninggal
GEJALA
 Gangguang saluran
pernapasan berat
meliputi : demam,
batuk, sesak napas
 Pneumonia

 Diare (tidak
ditemukan di semua
kasus)
 Pneumonia

 Gagal ginjal
TERAPI PENYAKIT CORONA
Hingga saat ini belum ada vaksin yang spesifik
dapat mencegah infeksi MERS-Cov. Selain itu,
belum ditemukan juga metode pengobatan
yang secara spesifik dapat menyembuhkan
penyakit yang disebabkan oleh MERS-Cov.
Amerika Serikat merekomendasi penggunaan
obat/antibiotika yang biasa digunakan untuk
mengobati pneumonia atipikal yang serius
bagi penderita SARS. Jika tidak ada respons
setelah diberi antibiotik, penderita hendaknya
diberikan kombinasi obat-obat antiviral
seperti oseltamivir atau ribavirin, beserta
steroid sekaligus.
PENCEGAHAN
1. Tutuplah hidung dan mulut dengan tisu
ketika batuk ataupun bersin dan segera
buang tisu tersebut ke tempat sampah.
2. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
dengan tangan yang belum dicuci;
3. Hindari kontak secara dekat dengan orang
yang sedang menderita sakit, misalnya
ciuman atau penggunaan alat makan/minum
bersama;
4. Bersihkan menggunakan desinfektan untuk
membersihkan barang-barang yang sering
disentuh.
KEWASPADAAN KKP
TERHADAP PENINGKATAN KASUS NOVEL
CORONA VIRUS (NCOV)
KEMENKES RI LAKUKAN BEBERAPA
KEGIATAN KEWASPADAAN TERHADAP
MERS-COV

 Kesiapan Sarana dan Petugas


Kesehatan
 Penanganan Lintas Sektor
 Kesiapan Kantor Kesehatan
Pelabuhan
 Koordinasi dengan WHO
KESIAPAN SARANA DAN PETUGAS
KESEHATAN
 Surat edaran kepada Dinas Kesehatan
Propinsi, KKP seluruh Indonesia dan B/BTKL
No. HK.03.03/D/II.1/633/2013 tanggal 19
Februari 2013 tentang kewaspadaan virus
corona baru (Novel Corona Virus).
 Surat edaran kepada Dinas Kesehatan
Propinsi, KKP seluruh Indonesia dan Rumah
Sakit Vertikal No. HK.03.03/D/II.1/1027/2013
tanggal 3 Mei 2013 tentang peningkatan
kewaspadaan Novel Corona Virus (nCoV).
PENANGANAN LINTAS SEKTOR

 Surat kepada BNP2TKI No.


PM.01.01/D/II.1/1112/2013 tanggal 17
Mei 2013 tentang kewaspadaan kasus
Novel Corona Virus (nCoV) di kalangan
TKI.
 Surat kepada Dirjen Asia Pasifik dan
Afrika Kementerian Luar Negeri RI No.
PM.01.05/D/II.1/1304/2013 tanggal 19
Juni 2013 tentang Kewaspadaan
terhadap kasus MERS CoV dan Avian
Influeza A H7N9.
KESIAPAN KANTOR KESEHATAN
PELABUHAN

 Suratedaran kepada Kepala KKP


seluruh Indonesia No.
HK.03.03/D/II.1/110/2013, tanggal
17 Mei 2013 tentang
kewaspadaan terhadap
peningkatan kasus Novel Corona
Virus (nCoV).
TINDAK LANJUT YANG DILAKUKAN
OLEH KANTOR KESEHATAN
PELABUHAN :
 Tindak lanjut yang dilakukan oleh Kantor
Kesehatan Pelabuhan :
1. Koordinasi dengan lintas sektor di
pelabuhan dan bandara, meliputi
Imigrasi, Syahbandar, Otoritas Bandara,
PT.Angkasa Pura dan PT.Pelindo untuk
melakukan pengamatan terhadap crew /
awak kapal / pesawat dan penumpang.
2. Persiapan pemasangan banner dan
spanduk kewaspadaan terhadap Novel
Corona Virus (nCoV).
3. Menyediakan logistik seperti Alat
Pelindung Diri (APD), kartu
kewaspadaan kesehatan / Healt Allert
Card (HAC), disinfektan dan obat-obatan.
4. Menyiapkan alat Thermal Scanner.
Pada sat ini sesuai kesepakatan WHO
dan Negara Kawasan Asia Tenggara
belum perlu mengaktifkan alat ini dan
akan dievaluasi dari waktu ke waktu.
5. Persiapan rujukan, dan lain lain yang
mengacu pada kesiapsiagaan pandemi
influenza.
6. Penyusunan rencana kontijensi dan
simulasi penanggulangan. Kegiatan
tersebut adalah kesiapsiagaan dan
antisipasi terhadap pandemi influenza,
yang pada prinsipnya dapat juga
digunakan sebagai kesiapsiagaan dan
antispasi terhadap MERS CoV.
KOORDINASI DENGAN WHO

 Indonesia(Dirjen PP dan PL RI)


salah satu dari 15 orang anggota
Emergency Committe yang dibentuk
oleh WHO untuk memberi masukan
ke Dirjen WHO dalam membuat
keputusan yang amat sangat penting
tentang public health emergency of
international concern, dan apa
rekomendasi WHO di bidang ini.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai