Disusun Oleh :
Pembimbing
Dr. dr. Irman Permana, Sp.A(K), M.Kes
a. Sewaktu menembus kulit, bakteri piogenik dapat terikut masuk pada saat larva
menembus kulit, menimbulkan rasa gatal pada kulit (ground itch). Creeping
eruption (cutaneous larva migrans), umumnya disebabkan larva cacing tambang
yang berasal dari hewan seperti kucing ataupun anjing, tetapi kadang-kadang
dapat disebabkan oleh larva Necator americanus ataupun Ancylostoma duodenale.
b. Sewaktu larva melewati paru, dapat terjadi pneumonitis, tetapi tidak sesering oleh
larva Ascaris lumbrico0ides.1
2. Cacing dewasa
Cacing dewasa umumnya hidup di sepertiga bagian atas usus halus dan melekat pada
mukosa usus. Gejala klinis yang sering terjadi tergantung pada berat ringannya infeksi,
makin berat infeksi manifestasi klinis yang terjadi semakin mencolok:1
Pada anak, dijumpai adanya korelasi positif antara infeksi sedang dan berat dengan
Anoreksia, badan menjadi kurus, sukar tidur dan pasien menjadi iritabel,
Kontak rumah tangga dapat diobati pada saat yang sama dengan
individu yang terinfeksi. Perawatan berulang setiap 3-4 bulan
mungkin diperlukan dalam keadaan dengan paparan berulang, seperti
pada anak-anak yang diasuh di institusi. Kebersihan tangan yang baik
adalah metode pencegahan yang paling efektif.
Strongiloidiasis
ETIOLOGI
Larva Rhabditiform dalam usus menjadi larva filariform infektif yang dapat
menembus mukosa usus atau kulit daerah perianal, sehingga terjadi autoinfeksi.
Setelah larva filariform menginfeksi kembali inang, mereka dibawa ke paru-paru,
faring, dan usus kecil seperti dijelaskan di atas, atau menyebar ke seluruh tubuh.
Signifikansi autoinfeksi pada Strongyloides adalah bahwa kasus yang tidak diobati
dapat menyebabkan infeksi persisten, bahkan setelah beberapa dekade tinggal di
daerah non-endemik, dan dapat berkontribusi pada pengembangan sindrom
hiperinfeks
SIKLUS HIDUP
MANIFESTASI KLINIS
Larva filariform yang menembus kulit, timbul kelainan kulit yang
dinamakan creeping eruption yang sering disertai rasa gatal yang hebat.4
Pembekuan yang terlalu lama atau memasak daging sapi dan babi
secara menyeluruh akan membunuh bentuk kista larva parasit.
Sanitasi manusia yang tepat dapat memutus penularan dengan
mencegah infeksi pada hewan ternak.
KESIMPULAN
Kecacingan merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah
kesehatan di dunia terutama pada negara berkembang. Indonesia merupakan
negara beriklim tropis dan termasuk negara berkembang yang memiliki
lingkungan yang lembab dan dapat mendukung cacing untuk berkembang
biak, terutama STH (Soil Transmitted Helminth), seperti Ascaris
lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk), dan
Ancylostoma duodenale, Necator americanus (cacing tambang). Soil
Transmitted Helminths (STH) merupakan suatu nematoda usus yang
memerlukan media tanah untuk proses berkembangnya cacing dari fase
non-infeksius menjadi infeksius. Menurut WHO orang berpotensi
mengalami infeksi cacing STH adalah anak prasekolah dan anak usia
sekolah, oleh karena itu WHO merekomendasikan pengobatan berkala
tanpa diagnosa pada orang yang berpotensi mengalami infeksi terutama
pada daerah endemik.
SARAN
3. Bhutta ZA. Enteric fever (typhoid fever). Dalam: Kliegman RM, Stanton BF, St.
Geme III JW, Schor NF, Behrman RE, penyunting.Nelson textbook of pediatrics.
Edisi ke-19. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2018. hlm. 954–8.
5. Kliegman, R., Stanton, B., St. Geme, J., Schor, N. and Nelson, W. (2020). Nelson
Textbook of Pediatrics. 21th ed, Philadelphia, PA: Elsevier, pp 217-222.
TERIMA KASIH