Anda di halaman 1dari 24

PATOLOGI NIFAS

Reinna Meilani 200.311.130 Djohardi 200.311.135 Dito Arieyadhi 200.311.182

PENDAHULUAN

Masa nifas atau masa puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan (beradaptasi) setelah kehamilan dan kelahiran yang ditandai dengan pulihnya alat-alat kandungan seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung 6 minggu setelah melahirkan.

Dalam proses adaptasi ini dibagi:

Immediate Puerperium : 21 jam post partum,Hal ini dihubungkan dengan resiko setelah melahirkan seperti : trauma persalinan,rasa takut serta gangguan post anastesia Early Puerperium : setelah 24 jam-1minggu post partum seperti :atonia uteri,kurangnya perawatan diri,efek obat selama persalinan. Remote puerperim Late puerperium :1minggu 6 minggu post partum seperti : pecahnya papila mammae dan mastitis yang berhubungan dengan kegiatan menyusui.

Perubahan Fisiologi Post partum

Tanda-tanda vital seperti : tekanan darah,nadi,pernafasan,suhu dilakukan pencatatan setiap 4 jam selama 2-3 hari Sistem kardiovaskuler meliputi : faktor pembekuan,peningkatan cardiac output,tes darah dan volume darah. Sistem gastrointestinal .Ditandai dengan perasaan lapar dan haus. Sistem perkemihan .Amati adanya kemungkinan terjadinya infeksi saluran kemih

Sistem muskuloskeletal biasanya terjadi nyeri dan fatigue (1-2 hari post partum) pada bahu leher dan lengan karena pengerahan tenaga saat persalinan. Sistem integumen ditandai dengan mulai berkurangnya striae gravidarum. Sistem persyarafan meliputi fatigue,ketidaknyamanan dan sukar tidur yang disebabkan proses melahirkan dan luka episiotomi.

Sistem endokrin seperti penurunan hormon estrogen,progesteron,HCG, kembali ke keadaan normal seperti sebelum hamil serta terjadinya menstruasi. Sistem reproduksi terjadinya involusi uteri yaitu kembalinya ukuran uterus menjadi ukuran uterus sebelum hamil.

INFEKSI NIFAS

Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup semua peradangan genitalia dalam masa nifas Morbiditas puerperalis infeksi ditandai dengan kenaikan suhu tubuh sampai 38OC atau lebih yang terjadi antara hari ke 2-10 post partum dan diukur peroral sedikitnya 4 kali sehari.

INSIDENS

Insidens infeksi post partum berkisar antara 1%-8%.Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: tindakan umum yang dilakukan,pemberian profilaksis(antibiotika) dan respon cepat terhadap obatobatan yang berspektrum luas.

Angka infeksi menurut jenisnya

Infeksi saluran kencing 30%60% kasus. Infeksi jalan lahir 25%-55% kasus. Infeksi mammae 5%-10% Infeksi campuran 2%-5%

ETIOLOGI

Infeksi nifas umumnya disebabkan oleh bakteri anaerob (Peptostreptococus,Bakteriodes dan Clostridium) dan bakteri aerob (bermacam kuman gram positif dan E.coli)

FAKTOR PREDISPOSISI

Kurang Gizi atau Malnutrisi. Anemia. Higiene yang kurang. Proses persalinan yang bermasalah:partus lama/macet,korioamnionitis, persalinan yang traumatik,kurang baiknya proses pencegahan infeksi serta manipulasi yang berlebihan. Semua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan penderita,seperti: perdarahan banyak,pre eklampsia,dsb.

Infeksi dapat terjadi sebagai berikut :

Penolong yang memakai sarung tangan dalam pemeriksaan dalam atau operasi membawa bakteri yang sudah ada dalam vagina kedalam uterus. Droplet infection.Sarung tangan atau alat-alat yang terkena kontaminasi bakteri yang berasal dari dokter atau pembantu-pembantunya

Kuman-kuman patogen rumah sakit. Koitus.Tapi ini bukan penyebab infeksi yang penting kecuali apabila mengakibatkan pecahnya ketuban. Infeksi intrapartum.Biasanya terjadi pada partus lama,ketuban sudah pecah dan beberapa kali dilakukan pemeriksaan dalam.Gejalanya ialah kenaikan suhu.Biasanya disertai dengan leukositosis,bradikardia serta peningkatan denyut jantung.

PENANGANAN UMUM

Antisipasi faktor predisposisi dan masalah dalam proses persalinan yang dapat berlanjut menjadi penyulit atau/komplikasi dalam masa nifas. Berikan pengobatan yang rasional dan efektif bagi ibu yang mengalami infeksi nifas. Lanjutkan pengamatan dan pengobatan terhadap masalah atau infeksi yang dikenali pada saat kehamilan ataupun persalinan.

Jangan pulangkan penderita apabila masa kritis belum terlampaui. Beri catatan atau instruksi tertulis untuk asuhan mandiri dirumah dan gejala-gejala yang harus diwaspadai dan yang harus mendapat pertolongan dengan segera. Lakukan tindakan dan perawatan yang sesuai bagi bayi baru lahir,dari ibu yang mengalami infeksi pada saat persalinan. Berikan hidrasi oral/IV secukupnya.

Menurut manifestasi klinis dapat dibagi 2 golongan yaitu:

Infeksi yang terbatas pada perineum,vulva,vagina,serviks dan endometrium. Penyebaran dari tempat tersebut diatas melalui vena,jalan limfe dan permukaan endometrium.

INFEKSI PADA PERINEUM,VULVA,VAGINA,SER VIKS DAN ENDOMETRIUM.

Vulvitis. Pada infeksi bekas sayatan episiotomi atau luka perineum yang menyebabkan jaringan disekitarnya bengkak. Vaginitis.Infeksi vagina dapat terjadi secara langsung pada luka vagina atau melalui perineum. Servisitis.Infeksi serviks sering juga terjadi,akan tetapi biasanya tidak menimbulkan banyak gejala.

Endometritis.Jenis infeksi yang paling sering dijumpai. Kumankuman memasuki endometrium melalui luka bekas insersio plasenta dan dalam waktu singkat mengikutsertakan seluruh endometrium.

PENYEBARAN MELAUI PEMBULUH-PEMBULUH DARAH.

SEPTIKEMIA.Pada septikemia kuman-kuman dari uterus langsung masuk kedalam peredaran darah umum dan menyebabkan infeksi umum. PIEMIA.Pada piemia terdapat tromboflebitis yang menjalar ke vena uterina,vena hipogastrica dan vena ovarii.

KOMPLIKASI PSIKOLOGIS

Post Partum Blues (PPB) Adalah gangguan emosional ringan yang berhubungan dengan kelahiran anak (Weomd,Thomas,Droppleman dan Meighan,1997).Post partum blues atau depresi sementara merupakan keadaan yang biasa dan bersifat temporer,biasanya dimulai antara hari pertama-beberapa hari post partum dan berakhir pada hari ke 2-3 minggu post partum.Gejalanya meliputi : perasaan cemas,iritable,sedih,bingung.

Depresi Post Partum.Sering terlihat pada minggu ke-4 setelah melahirkan.Estimasi pada wanita yang mengalami gangguan emosional,distorsi pikiran dan masalahmasalah yang berhubungan dengan depresi post partum berkisar 10%15%.Gejala meliputi : tidak mampu tidur/istirahat,menangis,tidak perhatian pada diri sendiri,kecemasan,ketakutan,permusuhan, kegagalan berpikir sehingga menimbulkan masalah interaksi ibu-bayi.

Psikosis post partum adalah keadaan psikiatrik yang parah,diperkirakan terjadi 1-2% dari wanita post partum.Seringkali timbul beberapa hari sampai 4-6 minggu post partum.Gejala meliputi perasaan gelisah,iritabilitas,halusinasi,menarik diri dari pergaulan,halusinasi serta delusi.

Etiologi : belum diketahui secara pasti,keadaan ini dapat berulang pada kehamilan yang akan datang. Faktor resiko : riwayat gangguan psikiatrik yang lalu berhubungan dengan hubungan suamiistri,mempunyai masalah keluarga,kehilangan atau kurangnya support social. Insidens : kira-kira 1/1000 kelahiran.

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai