Anda di halaman 1dari 38

KELAINAN KONGENITAL

PADA VULVA, VAGINA DAN


GENETALIA INTERNA

Oleh :
Andien Farkhatin Nisa
Annisa Irawati

STIKES WIDYA HUSADA SEMARANG


2019 - 2020
VULVA
1. Himen Imperforata :
• Selaput dara tidak ada lubang
• Kelainan ringan dan sering terjadi
• Darah haid tidak dapat keluar
• Himen menonjol dan berwarna kebiruan
• Hematocolpos
• Hematometra
• Hematosalphinks
Diagnosis :
• Periksa himen  tidak ada lubang
• Himen tampak menonjol
• Warna kebiru-biruan
• Perut membesar seperti orang hamil
• Selama hidupnya belum pernah keluar
darah haid
• Setiap bulan penderita merasakan
perutnya nyeri
Himen imperforata
Terapi :
• Himenektomi
• Membuat insisi secara cross (+)
• Lalu menggunting ke empat sisi seperti buah
ketupat
• Keluar darah tua kental kehitam-hitaman
• Sesudah tindakan penderita dibaringkan
dalam letak Fowler
• Selama 2-3 hari darah tua kental tetap akan
keluar sampai perutnya kempis
2. Atresia Kedua Labia minora :
• Kelainan kongenital yang jarang
• Karena membrana urogenitalis yang tidak
menghilang
• Belakang klitoris ada lubang tempat keluar
kencing dan darah haid
• Sulit Berhubungan Seksual
• Kadang-kadang bisa hamil
• Timbul masalah pada saat partus
• Perlu sayatan panjang untuk melahirkan
Atresia kedua labium minus
Terapi :
• Membuat insisi untuk memisahkan kedua labium
minus
• Melepaskan perlengketan
• Menjahit luka-luka yang timbul
• Pemberian antibiotika untuk mencegah
peradangan
3. HIPERTROPHY LABIA MINORA
• kondisi dimana terjadi disproporsi dari ukuran
labia minora relatif dari ukuran labia mayora.
Gejala Klinis
• paling umum adalah masalah estetis.
• asimetri dari labia minora.
• keluhan masalah hygiene (kertas tissue
menyangkut)
• rasa tidak nyaman saat berpakaian ketat,
nyeri baik saat bersepeda maupun hubungan
seksual.
Terapi
• Labiaplasti (Umur yang dianjurkan untuk tindakan ini
minimal 18 tahun)
• Tindakan dilakukan saat tidak menstruasi (untuk
mengurangi risiko infeksi dan mengurangi efek
hormonal)
• Indikasi tindakan ini adalah masalah estetis,
masalah hygiene, iritasi kronis, nyeri saat
berhubungan seksual, dan nyeri saat memakai baju
ketat.
• Kontraindikasi tindakan ini adalah pasien dengan
penyakit ginekologis aktif seperti infeksi atau
malignansi, dan gangguan perdarahan.
4. Duplikasi Vulva
• Terdapat dua Vulva
• Jarang ditemukan
• Bisa disertai kelainan berat lainnya
• Bayi biasanya meninggal
TERAPI
Insisi Perlengketan dan
menjahit luka – luka yang timbul.
5. Hipoplasi Vulva
• Vulva tipis dan kecil
• Timbul bersama genitalia lain yang kurang
berkembang
• Penyebab : hipoestrogenisme, infantilisme
• Ciri-ciri seks sekunder tidak berkembang
karena tidak adanya hormon estrogen
6. Kelainan Perineum
• Septum urogenital tidak tumbuh  kloaka
persisten
• Bayi tidak punya lubang anus
• Anus bermuara dalam sinus urogenital
• Air kencing dan feses keluar dari satu lubang
Beberapa Kelainan Perineum :
1. Atresia ani
2. Atresia recti
3. Anus vestibularis
4. Fistula rektovestibularis kongenital
5. Kloaka
VAGINA
Septum Vagina :
• Terdapat sekat sagital di bagian atas vagina
• Sering ditemukan bersama kelainan uterus
• Darah haid keluar secara normal
• Timbul dispareuni
• Pada partus, septum dapat robek spontan
• Penyebab : karena ada gangguan dalam fusi
atau kanalisasi kedua duktus Mulleri
Terdapat 2 jenis septum vagina :

1. Septum Vagina Transversal


2. Septum Vagina Longitudinal
Septum Vagina Tranversal
Septum Vagina Tranversal
Septum Vagina
Longitudinal
Aplasia/Agenesis Vagina

• Tidak ada vagina


• Introitus vagina hanya cekungan dangkal
• Penyebab : Vagina tidak berkembang dan tidak
terjadi kanalisasi
• Sering bersamaan uterus yang rudimenter
• Ovarium hipoplasia
• Ovarium polikistik
• Terapi : operasi dengan membuat vagina baru
saat wanita tersebut menikah
Agenisis vagina
Atresia Vagina

• Ada vagina, tapi buntu


• Penyebab : Gangguan kanalisasi, sehingga
terbentuk suatu septum yang horizontal
• Letak septum : bisa proksimal vagina, distal
vagina atau diatas himen (atresia retrohimenalis)
• Bila penutupan vagina menyeluruh  darah haid
tidak bisa keluar
• Bila penutupan vagina tidak menyeluruh 
kesulitan pada saat partus kala II
Kista Vagina
Dua macam kista kongenital :
1. Kiista dari Sisa-sisa epitel duktus Mulleri
2. Kista dari Sisa-sisa duktus Gartner yang
terletak dibagian anterolateral vagina

Terapi : Pengangkatan kista


GENETALIA INTERNA
(uterus,tuba fallopi, ovarium)
kelainan bawaan pada uterus dan kedua
tuba adalah kelainan yang timbul pada
pertumbuhan duktus mulleri, berupa tidak
terbentuknya satu atau kedua duk- tus.
Kelainan-kelainan tersebut sering disertai
oleh kelainan pada traktus urinarius,
sedangkan ovarium sendiri biasanya
normal.
1. Kelainan kongenital pada tuba fallopi
berupa tidak terbentuknya saluran fallopi,
1. Uterus yang Gagal dalam Pembentukan
(Prawirohardjo, 2011).
• Bila satu duktus Mulleri tidak terbentuk disebut
Uterus unikornis.
• Pada uterus unikornis vagina dan serviks normal
sedangkan uterus hanya mempunyai satu tanduk
serta satu tuba.
• Biasanya hanya ada satu ovarium dan satu
ginjal.
• Bila kedua duktus Mulleri tidak terbentuk uterus
dan vagina tidak ada (kecuali 1/3 bagian bawah
vagina dan kedua tuba tidak terbentuk.
2. Uterus yang Mengalami Gangguan dalam
Mengadakan fusi (penyatuan) (Prawirohardjo,
2011).
• UTERUS SEPTUS (uterus dengan sekat)
disebabkan karena tidak adanya resorpsi
(penyerapan ulang) dari dinding tengah dua
duktus paramesonephric (muller) (Sarwono,
2011). disebut uterus septus jika kondisi
kelainan adanya sekat ini terjadi sepanajang
fundus sampai serviks. Jika sekat hanya ada
dekat daerah fundus saja atau hanya dekat
serviks saja maka disebut sebagai uterus
subseptus.
• UTERUS BIKORNIS disebut sebagai
uterus bikornis jika dari hasil pemeriksaan
USG tampak dua uterus yang masing-
masing memiliki kavum uteri, atau tampak
satu kavum uteri dibagi dalam dua bagian.
• UTERUS ARKUATUS Pada fundus uteri
tampak cekungan yang ke dalam
diteruskan menjadi sub- septum.
Merupakan kelainan yang relatif lebih
ringan dari pada kelainan uter- us septus
dan uterus bikornis.

Anda mungkin juga menyukai