Anda di halaman 1dari 48

Penanganan Lesi

Prakanker Serviks
Nasdaldy
Rumah Sakit Kanker Dharmais
Kanker Serviks
 Kanker terbanyak ke 3 diseluruh
dunia
 Di Indonesia peringkat ke 2 setelah
kanker payudara pada wanita
 Penyebab terbanyak kematian
kanker pada negara berkembang
Kanker serviks

 Dapat dicegah
 Kunci: mengidentifikasi dan
mengobati lesi prakanker pada
wanita
Lesi Prakanker

Papsmear (sitologi)
Atipik , Dislplasia Ringan, Displasia Sedang, Displasia
Keras
Atipik , NIS 1, NIS 2, NIS 3, Karsinoma Insitu (CIS)
Atipik (ASCUS), Low Grade SIL, High Grade SIL

 IVA positip
 Positip (acetowhite epithelial)

Tidak Termasuk : makroskopik kanker serviks


Catatan : Radang saja = Servistis  IVA negatip, bukan kanker
Lesi Prakanker
Neoplasia Intra Serviks ( NIS )

 Berbagai tingkatan pada NIS dapat


menetap selama beberapa tahun
 Diperlukan wantu 10 – 15 tahun dari
NIS menjadi kanker invasif
Prinsip dasar sebelum melakukan
terapi lesi pra kanker

 Konfirmasi histologik
 Pastikan bukan kanker invasif
 Tentukan lokasi dan perluasan dari
lesi
 Konseling pasien dengan baik
Opsi Terapi Lesi Pra kanker
 Observasi
 Metode Ablasi: menghancurkan
jaringan abnormal ( Kauterisasi,
Cryosurgery, Cold Coagulation dan
Laser )
 Metode Eksisi: Membuang jaringan
abnormal ( Laser, LEEP, Konisasi dan
Histerektomi )
Terapi Lesi Prakanker

Elektrokauter (Loop Diatermi)


LEEP (Loop Electrosurgical Exision Procedure)
LLETZ (Large Loop Exicion of Transformation Zone)
 dilakukan di poliklinik dan berobat jalan
 oleh Dokter Kebidanan

Konisasi
Diagnostik dan terapeutik
 di kamar operasi, bius umum sebentar/ spinal
 oleh Dokter Kebidanan
Laser
Loop Exicsion
 mahal, tajam dan harus terampil
 Di Rumah Sakit
 di kamar operasi, bius

KRIOTERAPI
Gas CO2  mencapai minus 600C atau lebih
Gas N2O  mencapai minus 800C atau lebih

Dibekukan/freezing > 3-6 menit


Pendukung program See & Treat
 bisa dikerjakan dokter/bidan/perawat terlatih
Perbandingan
Berbagai Terapi Prakanker Serviks

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------
Metode Kemudahan Biaya Komplikasi Keberhasilan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------

Krioterapi +++++ + +/- ++++ 95%

Elektrokauter ++ ++ + +++++ 97%

Laser + +++ ++/- +++++ 97%

Konisasi (Knife) + ++ ++/- +++++ 99%


Kegagalan Terapi
 Electrocoagulation 47/1734 (2,7%)
 Cryosurgery 540/6143
(8,7%)
 Laser 119/2130
(5,6%)
 Cold Coagulation (NIS 3) 110/1628
(6,8%)
 LEEP 95/2185
(4,3%)
Kekurangan Terapi Ablasi
 Tidak bisa evaluasi histopatologik
 Tidak bisa mengetahui adanya
kanker invasif dini
Observasi
( NIS I )
 Risiko menjadi kanker invasif kecil
 Proses progresifitas lama
 Risiko menjadi kanker tidak
sebanding dengan komplikasi terapi
 Kemungkinan “ overdiagnosis”
 Penghematan sumber daya
NIS I - Diterapi
 Potensi berkembang ke derajat tinggi/
kanker invasif walaupun minimal, tapi
nyata
 Sulit mengidentifikasi pasien mana yang
akan berkembang atau tidak
 Pasien sulit dimonitor
 Mudah berkembang bila ada
“immnunocompromised”
 Kecemasan pasien
 Keinginan pasien
PenentuanPilihan Terapi
 Perluasan dan distribusi lesi
 Derajat histologik
 Usia pasien
 Fungsi Reproduksi
 Ada kelainan lain selain lesi pra kanker
 Kemudahan “follow-up” pasien
 Biaya ( Negara Berkembang ) dan
kenyamanan pasien
“ CRYOSURGERY “
Prinsip “ Cryosurgeryy “
 “ Cryonecrosis “ jaringan yang
dibekukan pada suhu dibawah -20
derajat Celcius minimal 1 menit
 “ Rapid Freeze” diikuti dengan “
defrost” lebih merusak sel neoplastik
 “ Double freezing “ menghasilkan
kerusakan jaringan lebih banyak
Kriteria Pasien “ Cryosurgery “
 Lesi pra kanker sudaha dikonfirmasi
dengan histologik
 Lesi terbatas pada ektoserviks tanpa
perluasan ke vagina atau endoserviks
 Seluruh lesi terlihat, perluasan ke kanalis
servikalis tidak lebih dari 3 mm
 Luas lesi harus tercakup oleh “Probe”
 Tidak ada kanker invasif
 Kanalis servikalis normal
Kriteria Pasien “ Cryosurgery “
 Tidak hamil
 Nifas > 3 bulan
 Tidak menderita PID
 Pasien diberikan “ informed concent”
Efektivitas “ Cryosurgery”
 Angka keberhasilan terapi 86% - 95%
 Keberhasilan lebih rendah pada lesi
derajat tinggi / lesi luas ( >75% serviks)
 Pada NIS 3 atau lesi luas cryosurgery
kurang efektif dibandingkan ablasi laser
 Umumnya kurang efektif pada lesi di
kanalis servikalis
 Sebagian besar kegagalan terapi dapat
dideteksi dalam 1 tahun
Efektifitas Krioterapi
Tergantung

Dinginnya suhu yang dicapai  <


-200C
Lama freezing  3’ – 6’
Tipe & ukuran probe  cover
abnormal lesion
Luas & gradasi lesi  tercover
probe
Keamanan “ Cryosurgery “
 Metode terapi yang aman tanpa risiko
morbiditas atau mortalitas yang bermakna
 Perdarahan jarang
 PID pasca terapi jarang
 Infeksi pada serviks jarang
 Nyeri/ kram minimal
 Sekuele jangka panjang, seperti stenosis
yang mempengaruhi fertilitas tidak
terbukti
Efek Samping “ Cryosurgery “
 Pengeluaran cairan vagina dapat
samai 4 minggu
 Nyeri/ kram, umumnya dapat
ditolerir
 Kadang-kadang bisa terjadi mual,
pusing, muka muka merah
 Perdarahan ringan/ spotting, jarang
Anjuran
 Penjelasan sebelum tindakan dapat
mengurangi kecemasan pasien
tentang nyeri dan kurang nyaman
selama dan setelah terapi
 Operator ( health-provider) harus
menjelaskan kemungkinan efek
samping akut dan sekuele jangka
panjang
Persiapan pasen

Counseling (Informed concent)


Support mental untuk tidak cemas
Pasca Krio dianjurkan tidak
bersanggama dulu sampai gejala
over discharge hilang (+/- 4
minggu), bila perlu sekali pakai
kondom
Persiapan Alat

Cryogun, Probe
Tekanan Gas tanki
Spekulum, kondom, jelly water
soluble
Stop watch (Jam)
Lampu sorot
Cryotherapy Equipment:
CryotherapyProcedure:
2 mm

cervix 5 mm

- 20 0C Recovery zone
0 0C Lethal zone

- 85 0C

Recovery zone
probe

Ketebalan ice-ball 7 mm
min 20 ~ 85 0C : lethal zone Tidak efektif untuk lesi
0 ~ min20 0C : recovery zone > 5 mm – invasif
Teknik

Posisi Litotomi
Spekulum cocor bebek
Bersihkan vagina & serviks dengan cotton
bud netral
Probe dioles jelly, kemudian dimasukkan ke
vagina ditempelkan ke permukaan serviks
Dilakukan krioterapi double freeze (Freeze
3’  Defrost  Freeze 3’
Kemudian setelah bunga es lepas probe
ditarik pelan2
CryotherapyProcedure:
CryotherapyProcedure:
Cryotherapy
KESIMPULAN

 Efektif pada NIS 1-2


 Efek samping bisa diterima & aman
 Teknik mudah, praktis & murah
 Dapat diterima untuk program
lapangan
 See & Treat = Single visit approach
Kesimpulan
 Cryosurgery adalah metode terapi lesi pra
kanker yang efektif, aman dan nyaman
dengan biaya rendah
 Operator Cryosurgery tidak memerlukan
pendidikan khusus, cukup pelatihan
singkat
 Cryosurgery merupakan pilihan metode
terapi lesi pra kanker di negara dengan
keterbarasan sumber daya
Terima kasih
KRIO vs DIATERMI
CRYOTHERAPY
(Terapi Gas Dingin)

1967 Crisp
Kerusakan bioseluler lapis epitel < -200C
Freezing  kristalisasi intraseluler 
kerusakan struktur sel & DNA
Efek freezing CO2  -600C , N2O  -800C
Efektif untuk terapi lesi prakanker serviks
Krioterapi yang Ideal

Batas lesi tampak jelas


Ukuran serviks dalam batas normal
Lesi hanya meliputi 2 kuadran atau
kurang
Tidak ada kecurigaan lesi
mikroinvasif atau karsinoma invasif
Indikasi Krioterapi

IVA positif

Low Grade SIL (NIS 1)


High Grade SIL (NIS 2)
NIS 3  Kolposkopi  (Krio Double
Freeze)
KRIOTERAPI

Keuntungan Kerugian

Efektif untuk NIS 1-2 Untuk NIS 3 


double freeze
Teknik mudah Spesimen PA (-)

Tidak perlu listrik Perlu


pemahaman SSK
Tidak perlu anestei Watery discharge
Efek samping Krioterapi

 Cold cramping perut bawah (kaget saat cryo)


 Watery discharge 2-4 minggu
 Kadang2 spotting (bila sebelumya ada erosi)
 Keluhan PID (jarang)
LAGU IVA
Video
Mari jaga …..
K’sehatan kita ….
Agar …hidup bahagia ….

Cegah kanker ….
Leher rahim ….
Dengan ….periksa IVA ….

Reff : Periksa IVA …..


Jangan ragu ….
Jangan kita
menunda-nunda

Periksa IVA ….
Sekarang juga …..
Agar sehat bahagia

Anda mungkin juga menyukai