Anda di halaman 1dari 16

FETOMATERNAL

PATOFISIOLOGI
FETOMATERNAL
Persalinan Preterm
Persalinan yang terjadi pada
kehamilan kurang dari 37 minggu
(20-37 minggu) atau dengan berat
janin kurang dari 2500 gram
(Manuaba, 1999).
Etiologi
Penyebab sekitar 50% kelahiran
premature tidak diketahui. Namun,
sepertiga persalinan premature
terjadi setelah ketuban pecah dini
(PROM).
a. KPD (Ketuban Pecah Dini
b. Infeksi intrauterin
c. Kelainan Uterus
d. Vaginosis Bakterialis
Faktor Resiko Partus
Premature :
a. Umur Ibu
b. Paritas
c. Keadaan Sosial Ekonomi
d. Riwayat Persalinan Preterm Sebelumnya
e. Faktor Gaya Hidup
Manifestasi Klinis
Selain kontraksi uterus yang reguler baik nyeri atau
tidak terasa nyeri, gejala-gejala seperti tekanan
pada panggul (pelvis), kram seperti saat
menstruasi, perubahan discharge vagina (cair atau
berdarah), dan nyeri punggung bawah secara
empiris berkaitan dengan kelahiran preterm.
(Cunningham et al, 2005)
Kehamilan Lewat Bulan
Kehamilan lewat bulan (serotinus) ialah
kehamilan yang berlangsung lebih dari
perkiraan hari taksiran persalinan yang
dihitung dari hari pertama haid terakhir
(HPHT), dimana usia kehamilannya
telah melebihi 42 minggu (>294 hari).
Faktor penyebab kehamilan lewat waktu adalah
sebagai berikut:
1. Kesalahan dalam penanggalan, merupakan penyebab
yang paling sering.
2. Tidak diketahui.
3. Primigravida dan riwayat kehamilan lewat bulan.
4. Defisiensi sulfatase plasenta atau anensefalus,
merupakan penyebab yang jarang terjadi.
5. Jenis kelamin janin laki-laki juga merupakan
predisposisi.
6. Faktor genetik juga dapat memainkan peran
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
dalam mendiagnosis kehamilan lewat
waktu, antara lain :
a. HPHT jelas
b. Dirasakan gerakan janin pada umur kehamilan
16-18 minggu.
C. Terdengar denyut jantung janin (normal 10-12
minggu dengan Doppler, dan 19-20 minggu
dengan fetoskop).
d. Umur kehamilan yang sudah ditetapkan dengan
USG pada umur kehamilan kurang dari atau sama
dengan 20 minggu.
e. Tes kehamilan (urin) sudah positif dalam 6
minggu pertama telat haid.
Ketuban Pecah Premature
Ketuban pecah dini ( amniorrhexis – premature
rupture of the membrane PROM ) adalah keadaan
pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Pada
keadaan normal, selaput ketuban pecah dalam
proses persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi
sebelum usia kehamilan 37 minggu disebut
ketuban pecah dini KPD Preterm (PPROM =
preterm premature rupture of the membrane -
preterm amniorrhexis).
Etiologi Faktor Resiko
a. Infeksi a. Golongan sosio ekonomi
b. Serviks yang rendah
inkompetensia b. Ibu hamil tidak menikah
c. Tekanan Intra Uterin c. Kehamilan remaja
d. Kelainan Letak d. Merokok
e. Penyakit Menular Seksual
f. Vaginosis bacterial
g. Perdarahan antenatal
h. Riwayat ketuban pecah dini
pada kehamilan sebelumnya
Gejala Klinik
• Ketuban pecah tiba – tiba, pancaran involunter
atau kebocoran cairan jernih dari vagina
merupakan gejala khas.
• Cairan tampak di introitus
• Tidak ada his dalam 1 jam
• Gejala klinis lainnya adalah gejala dari infeksi
atau korioamnionitis seperti adanya demam yang
menyertai.
Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik terjadi karena
hambatan pada perjalanan sel telur
dari indung telur (ovarium) ke
rahim (uterus).
Faktor Resiko
a. Usia a. Riwayat
b. Paritas Kehamilan Jelek
c. Ras / Suku b. Riwayat
d. Tingkat Kontrasepsi
Pendidikan c. Riawayat Infeksi
e. Pekerjaan Pelvis
f. Riwayat d. Riwayat Operasi
Tuba
e. Merokok
Klasifikasi kehamilan ektopik berdasarkan
tempat terjadinya implantasi dari kehamilan
ektopik, dapat dibedakan menurut :
a. Kehamilan Tuba a. Kehamilan Heteropik
b. Kehamilan Ovarial b. Kehamilan
c. Kehamilan Uterus Interstisial
d. Kehamilan Servikal c. Kehamilan Tuba
e. Kehamilan Uterina
Abdominal d. Kehamilan Tuba
Abdominal
e. Kehamilan Tuba
Ovarial
 TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai