Anda di halaman 1dari 3

SOAL SIFILIS

Seorang wanita berusia 23 tahun datang ke poliklinik ABC dengan keluhan demam ringan,
terdapat lesi yang tidak gatal dipermukaan kulit dan sakit tenggorokan. Setelah dilakukan
pemeriksaan didapati adanya pembengkakan kelenjar limfe pada leher dan lipatan paha.
Wanita tersebut mengaku bekerja sebagai PSK. Pemeriksaan RPR menunjukan hasil yang
reaktif.

1. Mikroorganisme apa yang diperkirakan menjadi penyakit wanita tersebut?


a. Neisseria gonorrhoeae
b. Treponema palidum
c. Cytomegalo virus
d. Trichomonas vaginalis

2. Pemeriksaan apakah yang menjadi pemeriksaan spesifik untuk penyakit di atas?


a. TPHA
b. VDRL
c. RPR
d. Tubex TF

3. Pada kasus di atas, hasil uji RPR pasien adalah reaktif, sehingga perlu dilakukan
konfirmasi dengan tes yang spesifik. Berdasarkan hal tersebut, pilihlah pernyataan yang
benar di bawah ini?
a. Jika hasil tes konfirmasi non reaktif, maka hasil dianggap reaktif palsu dan dapat
diabaikan.
b. Jika hasil tes konfirmasi non reaktif, maka dianggap reaktif palsu namun
harus diulang 1-3 bulan kemudian.
c. Jika hasil tes konfirmasi reaktif, maka harus dilanjutkan dengan tes TP-PA untuk
mengetahui titernya.
d. Jika tes konfirmasi reaktif, maka pasien dapat langsung diberi pengobatan.

Seorang wanita berusia 27 tahun yang sedang hamil anak pertama, terdiagnosis terkena
sifilis. Suami wanita tersebut berprofesi sebagai supir truk lintas pulau. Hasil pemeriksaan
menunjukan suami juga terkena sifilis aktif.

4. Berdasarkan kasus di atas, apa konsekuensi yang paling sering ditemui pada janin yang
dikandung ibu tersebut?
a. Sifilis neonatal
b. Janin meninggal saat lahir
c. Kematian perinatal
d. Kecacatan janin
5. Kapankah antibodi nontreponemal yang didapat janin secara transplasental menghilang
pada bayi terinfeksi sifilis yang diobati dengan penisilin?

a. 12 bulan
b. 8 bulan
c. 14 bulan
d. 10 bulan

6. Penegakan diagnosis sifilis neonatal secara serologis dapat dibuat pada kondisi?

a. Bayi memiliki titer nontreponemal delapan kali lipat lebih tinggi dari ibu saat
dilahirkan.
b. Bayi memiliki titer nontreponemal empat kali lipat lebih tinggi dari ibu saat
dilahirkan.
c. Titer nontreponemal bayi bertahan atau menurun setelah lahir.
d. Titer antibodi treponemal bayi tetap positif pada usia 20 bulan.

7. Berdasarkan kasus di atas, manakah pernyataan tentang sifilis aktif berikut ini yang
benar?

a. Memiliki titer RPR ≤ 1:4


b. Memiliki titer RPR ≥ 1:8
c. Diterapi dengan benzathine benzylpenicilini 2,4 juta IU secara I.V dosis tunggal
d. Diterapi dengan benzathine benzylpenicilini 2,4 juta IU secara I.M satu
kali/minggu selama 3 minggu

8. Gejala pada kulit yang tampak pada sifilis kongenita namun tidak tampak pada sifilis
dapatan adalah?

a. Ruam maculopapular
b. Kutil menahun
c. Bopengan kulit
d. Ruam vesiculo Bullous

Seorang ibu yang telah terdiagnosis menderita sifilis dan belum mendapat pengobatan,
melahirkan seorang bayi di rumah sakit ibu dan anak. Ayah bayi tersebut juga diketahui
memiliki riwayat sifilis dengan titer VDRL (+) 1:16. Bayi tersebut merupakan anak pertama
dari pasangan tersebut.

9. Berdasarkan kasus di atas, manakah pernyataan berikut ini yang tidak tepat?

a. Bayi yang dilahirkan dapat menderita sifilis kongenital.


b. Tidak diperlukan pemeriksaan radiologi dan cairan serebrospinalis.
c. Plasenta bayi tersebut dapat mengalami plasentomegali
d. Jika tidak diobati, bayi tersebut dapat terkena hepatosplenomegali.
10. Salah satu komplikasi yang dapat terjadi pada bayi di atas adalah neurosifilis. Bayi
dengan neurosifilis, harus mengulangi pemeriksaan cairan serebro spinal dengan
interval enam bulan sampai titer VDRL atau TPHA nya normal. Pengobatan kedua
direkomendasikan jika VDRL pada cairan serebro spinal (+) setelah __________ bulan
dari dosis pertama.

a. 4 bulan
b. 12 bulan
c. 8 bulan
d. 6 bulan

Anda mungkin juga menyukai