Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan
tatalaksana kehamilan, persalinan, dan nifas
Pokok Bahasan
Dalam modul ini akan dibahas pokok bahasan dan
subpokok bahasan sebagai berikut:
1. Tata Laksana kegawatdaruratan dasar pada kehamilan,
persalinan dan nifas
a. Henti jantung dan henti napas
b. Syok
c. Kejang
d. Sesak napas
e. Pingsan
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 4
Tidak
TERDUGA
Respon tim medis yang cepat Tim terdiri atas Dokter, Perawat, dan
dan tepat Bidan
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 6
Metode Komunikasi
Menggunakan KODE
untuk mobilisasi tim
emergensi
Komunikasi internal tim
Badge merah Badge hijau
memakai badge/kartu
berwarna
Masing-masing penolong
memiliki tugas tersendiri
Badge kuning
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 9
Pembagian Tugas
Tim Emergensi
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 10
1. Stabilisasi
2. Pemberian oksigen
3. Infus dan terapi cairan Penatalaksanaan awal
kegawatdaruratan obstetri
4. Transfusi darah
5. Medika mentosa
6. Rujukan !!
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 11
URAIAN MATERI
1. TATA LAKSANA
KEGAWATDARURATAN DASAR
PADA KEHAMILAN, PERSALINAN,
DAN NIFAS
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 12
Tatalaksana khusus
Resusitasi Jantung Paru
(RJP) :
30x kompresi
2x bantuan nafas
6. Tekan/kompresi dada di
pertengahan sternum
7. Kompresi sebanyak 30 : 2
18
9. Pada Ibu usia kehamilan >20
minggu :
Miringkan ibu ke sisi kiri 15-
30O, bila tidak mungkin dorong
uterus ke sisi kiri
(Cardiff Wedge)
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 15
B. Syok
Curigai atau antisipasi kejadian syok jika terdapat kondisi
berikut ini:
1. Perdarahan pada kehamilan muda
2. Perdarahan pada kehamilan lanjut atau pada saat
persalinan
3. Perdarahan pascasalin
4. Infeksi berat (seperti pada abortus septik, korioamnionitis,
metritis)
5. Kejadian trauma
6. Gagal jantung
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 16
Tatalaksana Syok
Umum :
1. Carilah bantuan tenaga kesehatan lain.
2. Pastikan jalan napas bebas dan berikan oksigen.
3. Miringkan ibu ke kiri.
4. Hangatkan ibu.
5. Pasang infus intravena (2 jalur bila mungkin) dengan
menggunakan jarum terbesar (no. 16 atau 18 atau ukuran
terbesar yang tersedia).
6. Berikan cairan kristaloid (NaCl 0,9% atau Ringer Laktat)
sebanyak 1 liter dengan cepat (15-20 menit).
7. Pasang kateter urin (kateter Folley) untuk memantau jumlah
urin yang keluar.
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 17
3. Anafilaktik :
• Hentikan kontak dengan alergen yang dicurigai.
• Resusitasi cairan yang agresif
• Epinefrin/adrenalin 1:1000 (1 mg/ml) 0,2-0,5 ml IM
atau subkutan.
• Antihistamin (difenhidramin 25-50 mg IM atau IV),
penghambat reseptor H2 (ranitidin 1 mg/kgBB IV) dan
kortikosteroid (metilprednisolon 1-2 mg/kgBB/hari,
diberikan tiap 6 jam
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 21
C. KEJANG
C1. Eklampsia – dibahas pada bab berikutnya
C2. Epilepsi
• Gangguan kronik otak dengan ciri timbulnya gejala-gejala yang datang dalam
serangan-serangan, berulang.
• Kejang muncul tidak dipengaruhi kehamilan.
Tatalaksana :
C3. Malaria
Disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium, dan ditandai
dengan gejala demam, anemia, dan splenomegaly.
Tata laksana:
Pada prinsipnya pengobatan malaria pada ibu hamil sama dengan
pengobatan pada orang dewasa lainnya. Pada ibu hamil tidak diberikan
Primakuin.
Pengobatan Malaria falciparum dan Malaria Vivaks Pada Ibu Hamil
D. Sesak Napas
D1. Asma Akut
Penyakit sistem respirasi yang ditandai dengan episode sesak dan mengi
berulang
Pada persalinan
• Asma dapat memburuk selama persalinan sehingga persalinan harus
Tatalaksana
• Posisikan ibu dalam posisi tegak
• Bila produksi urin masih rendah (<30 ml/jam dalam 4 jam), pemberian
E. Pingsan
Adalah suatu keadaan dimana seorang mengalami rasa “pusing”
(dizzy) hingga kemudian kehilangan kesadaran sejenak atau
pingsan (faint). Hal ini terjadi akibat fluktuasi tekanan darah yang
terjadi sejenak dan cepat
A. Hiperemesis Gravidarum
• Mual dan muntah yang terjadi
pada kehamilan hingga usia 16
minggu
• Klasifikasi derajat HEG:
• Tanpa dehidrasi
• Dengan dehidrasi dan
gangguan keseimbangan
elektrolit
• Dengan muntah yang
persisten, dehidrasi, gangguan
keseimbangan elektrolit,
ketosis dan penurunan berat
badan > 5%
Diagnosis
Hipermesis Gravidarum :
Dehidrasi,
Ketidakseimbangan
elektrolit
Tatalaksana
1. Umum : Periksa kondisi umum, hemodinamik,
pertahankan kecukupan nutrisi (vitamin dan asam
folat) di awal kehamilan
2. Khusus :
Doksilamin 10mg dan Vitamin B6 10mg hingga 4 tablet/hari
Dimenhidrinat (50-100 mg peroral atau supositoria, 4-6 kali
sehari (maksimal 200 mg/hari bila meminum 4 tablet
doksilamin/piridoksin)) atau prometazine (5-10 mg 3-4 kali sehari
per oral atau supositoria)
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 33
Tatalaksana
Chlorpromazine, Proklorperazine, Prometazine, Metoklopramide,
Ondansetron
Jika dehidrasi, pasang kanula intravena dan berikan cairan, serta:
Mola Hidatidosa
Penyakit trofoblastik gestasional, yang disebabkan oleh kelainan pada
villi khorionik yang disebabkan oleh proliferasi trofoblastik dan edema.
Diagnosis :
Prinsip Tatalaksana
2. Pemberian uterotonika
Tatalaksana
C. Perdarahan Antepartum
C1. Abortus
• Ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kandungan
• Kriteria :
1. Usia kehamilan < 22 minggu (WHO – IMPAC), atau
2. Usia kehamilan < 20 minggu atau berat janin < 500 gram.
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 41
Faktor Predisposisi
Diagnosis
1. Perdarahan pervaginam dari bercak hingga berjumlah banyak
2. Perut nyeri dan kaku
3. Pengeluaran sebagian produk konsepsi
4. Serviks dapat tertutup maupun terbuka
5. Ukuran uterus lebih kecil dari yang seharusnya
6. Apabila tersedia ultrasonografi – sangat membantu menegakkan
diagnosis
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 44
Tatalaksana Umum
1. Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan
umum ibu, hemodinamik dan keadaan yang mendukung
kepada penegakan diagnosis.
2. Periksa tanda-tanda syok (akral dingin, pucat, takikardi,
tekanan sistolik <90 mmHg).
3. Bila syok lakukan tatalaksana awal syok.
Diagnosis
3. Syok
Tatalaksana
1. PERHATIAN! Tidak dianjurkan melakukan pemeriksaan dalam
sebelum tersedia kesiapan untuk seksio sesarea. Pemeriksaan
inspekulo dilakukan secara hati-hati, untuk menentukan sumber
perdarahan.
2. Lakukan penilaian awal cepat kondisi keadaan umum,
hemodinamik dan keadaan yang mendukung kepada penegakan
diagnosis
3. Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus cairan intravena
(NaCl 0,9% atau Ringer Laktat).
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 50
Diagnosis
• Perdarahan dengan nyeri intermiten atau menetap
• Warna darah kehitaman dan cair, tetapi mungkin ada bekuan jika solusio
relatif baru
• Syok tidak sesuai dengan jumlah darah keluar (tersembunyi)
• Anemia berat
Tatalaksana
• Perhatian! Kasus ini tidak boleh ditatalaksana pada fasilitas
Tatalaksana
Tata laksana umum
• Lakukan penilaian awal cepat kondisi keadaan umum,
hemodinamik dan keadaan yang mendukung kepada penegakan
diagnosis (termasuk analisis partograf)
• Berikan oksigen menggunakan sungkup 8-10L/menit
D. Persalinan Preterm
Diagnosis
1. Persalinan yang terjadi >
20 minggu dan usia
kehamilan < 37 minggu
2. Kontraksi 4 kali dalam 20
menit atau 8 kali dalam
60 menit
3. Pembukaan serviks ≥
2cm
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 57
Persalinan Preterm
Tatalaksana :
1. Umum : RUJUK !!
2. Khusus : Tokolitik, kortikosteroid,
dan antibiotik profilaksis
3. Bila lahir di klinik/puskesmas :
Cegah hipotermia !!
Tatalaksana Khusus :
• Jika ketuban pecah terjadi pada kehamilan 24 – 34 minggu berikan
pematangan paru dosis pertama injeksi deksametason 6 mg IM
• Jika ketuban pecah terjadi pada kehamilan 24 – 34 minggu disertai
dengan kontraksi berikan tokolitik :
Nifedipin 3 x 20 mg/hari, atau
MgSO4 4 g IV dosis awal dilanjutkan 4 gr / 6 jam
• Lakukan konseling pada pasien dan keluarga mengapa diperlukan
rujukan ke rumah sakit dengan fasilitas yang memadai, terutama jika
kehamilan masih <37 minggu
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 60
RUJUK !!!
Pada kondisi dimana terjadi
distosia pada PK1 aktif
dengan his yang kuat maka
berikan tokolitik untuk
mencegah ruptur uteri dengan
cara sebagai berikut :
Nifedipin 3x20 mg/hari atau
MgSO4 4 gram IV dosis
awal dilanjutkan 4 gram/ 6
jam
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 61
Tata Laksana :
Jika terdapat tanda
persalinan macet, segera
lakukan rujukan
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 62
Malpresentasi
1. Presentasi Dahi
2. Presentasi Muka
3. Presentasi Majemuk
4. Presentasi Bokong (sungsang)
5. Letak Lintang
Tata Laksana :
Segera Lakukan Rujukan
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 63
H. Distosia Bahu
Kepala dilahirkan, bahu
anterior tidak dapat lewat
di bawah simfisis pubis.
• Tanda distosia bahu yang
harus diamati penolong
persalinan adalah:
• Kesulitan melahirkan wajah STRETCHING
dan dagu
• Kepala bayi tetap melekat
erat di vulva atau bahkan
tertarik kembali (turtle sign)
• Kegagalan paksi luar kepala
bayi
• Kegagalan turunnya bahu
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 64
Penting
dipahami
06/23/2022 Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, SpOG(K) 65
I. Infeksi Nifas
Penyebab (terbanyak)
• Metritis : Infeksi pada uterus pasca salin
Tatalaksana :
• Metritis : Oksigen, Hidrasi, Antibiotik, pantau tanda vital, nyeri perut,
TERIMA KASIH