Deselerasi lambat
• Penurunan DJJ saat setelah kontraksi dimulai
• Tidak ada batasan mengenai besarnya penurunan
• Deselerasi lambat yang berulang mempunyai arti
patologis, yaitu insufisiensi plasenta, hipoksia/asfiksia
janin
• Besarnya penurunan DJJ tidak berhubungan dengan
derajat beratnya hipoksia
• DESELERASI VARIABEL
• Merupakan deselerasi yang bervariasi dalam bentuk dan saat terjadi
• Jenis deselerasi yang paling sering dijumpai, terutama pada persalinan kala II
• Terjadi akibat kompresi tali pusat
• Kebanyakan tidak berbahaya bagi janin
• Beratnya deselerasi berhubungan langsung dengan beratnya derajat
hipoksia janin
ULTRASONOGRAFI
(USG)
1. USG 2 Dimensi
• Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang).
• Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
2. USG 3 Dimensi
• Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut
koronal.
• Gambar yang tampil mirip seperti aslinya.
• Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas.
• Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).
3. USG 4 Dimensi
• USG 4 dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D).
• Kalau gambar yang diambil dari USG 3 dimensi statis, sementara pada USG 4 dimensi,
gambar janinnya dapat "bergerak".
• Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
4. USG DOPPLER
• Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat.
• Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:
• Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
• Tonus (gerak janin).
• Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
• Doppler arteri umbilikalis.
• Reaktivitas denyut jantung janin.
Teknik Pemeriksaan USG
• USG dapat dilakukan dengan dua cara,yaitu transabdominal dan transvaginal
• Transvaginal dilakukan pada trimester I, dimana dapat dilakukan 1 minggu lebih awal
daripada transabdominal
• Transabdominal :
• Posisi pasien dalam keadaan terlentang. Alat USG ditempatkan disebelah kanan pasien.
Pemeriksa berada disebelah kanan pasien, duduk menghadap ke arah muka pasien dan
layar monitor
• Persiapan, pada kehamilan trimester I harus dilakukan dalam keadaan kandung kemih
yang penuh sehingga mendesak massa usus keluar dari rongga pelvis dan mengubah
kedudukan uterus ke dalam posisi aksial
• Penggunaan bahan perangkai (coupling agent)
Contohnya jeli atau minyak mineral yang dioleskan pada permukaan abdomen
Indikasi Pemeriksaan USG
1. Usia kehamilan yang tidak jelas
2. Tersangka kehamilan multipel 12.Penentuan profil biofisik janin
3. Perdarahan dalam kehamilan 13.Evaluasi letak dan keadaan plasenta
4. Tersangka kematian mudigah atau janin 14.Adanya resiko atau tersangka cacat
5. Tersangka kehamilan ektopik bawaan
6. Tersangka kehamilan mola 15.Sebagai alat bantu pada tindakan
7. Terdapat perbedaan antara TFU dan lamanya obstetrik : versi luar, versi ekstraksi,
amenorea plasenta manual
8. Presentasi janin yang tidak jelas 16.Tersangka kehamilan dengan IUD
9. Tersangka pertumbuhan janin terhambat 17.Tersangka kehamilan dengan kelainan
10. Tersangka janin besar bentuk uterus
11. Tersangka oligohidramnion atau 18.Tersangka kehamilan dengan tumor pelvik
polihidramnion
“
TERIMAKASIH
”