Anda di halaman 1dari 32

PENDAHULUAN

• Alat elektronik dalam kebidanan antara lain terdiri dari :


1. Elektrokardiografi (EKG)
2. Dopler
3. Suction
4. Vacum Ekstraksi
5. Cardiotokografi (CTG)
6. Ultrasonografi
ELEKTROKARDIOGRAF
Pengertian Elektrokardiograf (Electrocardiograph-EKG/ECG)
• Elektrokardiograf (electrocardiograph-ekg/ECG) adalah suatu gambaran grafis dari beda
potensial antara dua titik pada permukaan tubuh.
• EKG biasanya direkam pada kertas grafik
• Dalam gambar tersebut terlihat ada dua macam kotak yaitu kotak besar dan kecil. Kotak kecil
mempunyai ukuran 1mm x 1mm, dan kotak besar mempunyai ukuran 5mm x 5mm.
• Dalam EKG ada dua variabel yang digunakan yaitu waktu dan tegangan.
• Variabel waktu dinyatakan dalam arah mendatar, dan variabel tegangan dalam arah tegak.
• Skala untuk variabel waktu adalah 0,04s/mm atau 25mm/s. Skala untuk tegangan adalah
0,1mv/mm atau 10mm/mv.
Fungsi Elektrokardiagram (EKG)
• Periksa aktivitas listrik jantung.
• Mencari penyebab nyeri dada, yang bisa disebabkan oleh serangan jantung, peradangan
kantung yang mengelilingi jantung ( perikarditis ), atau angina.
• Menemukan penyebab gejala penyakit jantung, seperti sesak napas, pusing, pingsan, atau
cepat, denyut jantung tidak teratur (palpitasi).
• Mencari tahu apakah dinding bilik jantung yang terlalu tebal (hipertrofi).
• Periksa bagaimana obat bekerja dengan baik dan apakah mereka menyebabkan efek
samping yang mempengaruhi jantung.
• Periksa seberapa baik perangkat mekanik yang ditanamkan dalam hati, seperti alat pacu
jantung, bekerja untuk mengontrol detak jantung normal.
• Periksa kesehatan jantung ketika penyakit atau kondisi lain yang hadir, seperti tekanan
darah tinggi, kolesterol tinggi, rokok merokok, diabetes, atau riwayat keluarga penyakit
jantung dini.
Kegunaan EKG adalah :
• Mengetahui kelainan-kelainan irama jantung (aritmia)
• Mengetahui kelainan-kelainan miokardium (infark, hipertrophy atrial dan ventrikel)
• Mengetahui adanya pengaruh atau efek obat-obat jantung
• Mengetahui adanya gangguan elektrolit
• Mengetahui adanya gangguan perikarditis
• Pada umumnya pemeriksaan EKG berguna untuk mengetahui : aritmia, fungsi alat pacu jantung,
gangguan konduksi interventrikuler, pembesaran ruangan-ruangan jantung, IMA, iskemik miokard,
penyakit perikard, gangguan elektrolit, pengaruh obat-obatan seperti digitalis, kinidin, kinine, dan
berbagai kelainan lain seperti penyakit jantung bawaan, korpulmonale, emboli paru, mixedema.
DOPPLER
Pengertian Doppler
Fetal dopler adalah alat diagnostik yang
digunakan untuk mendeteksi denyut
jantung bayi yang menggunakan prinsip
pantulan gelombang elektromagnetik. Alat
ini sangat berguna untuk mengetahui
kondisi kesehatan janin, dan aman
digunakan dan bersifat non invasif.
Prinsip penggunaan Doppler :
• Menggunakan azas gelombang bunyi
• Gelombang bunyi mempunyai sifat memantul, diteruskan dan diserap
• Bila gelombang bunyi mengenai tubuh manusia, maka bagian dari gelombang akan
dipantulkan dan bagian lain akan diteruskan ke dalam tubuh
• Gelombang bunyi yang masuk ke dalam tubuh dapat dipatah (direfraksi) dan menyebabkan
efek friksi (friction) pada jaringan
• Sumber bunyi akan mempunyai frekuensi dengan derajat tinggi apabila sumber bunyi
bergerak mendekati pendengaran
• Efek doppler banyak digunakan untuk mengukur bergeraknya zat cair dalam tubuh,
contonya adalah darah, bunyi yang mengenai darah akan memantulkan bunyi echo dan
diterima oleh detektor, kemudian diteruskan sehingga bisa didengar oleh pendengaran
Aplikasi Klinis :
1. Mendeteksi dan mengukur kecepatan aliran darah dengan sel darah merah sebagai
reflektor yang bergerak.
2. Pada bidang kebidanan, fungsi alat ini dispesifikkan untuk menghitung jumlah dan
menilai ritme denyut jantung bayi.
SUCTION PUMP
PENGERTIAN
• Suctioning atau penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan jalan nafas sehingga
memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan secret
pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri.
• Sebagian pasien mempunyai permasalahan di pernafasan yang memerlukan bantuan ventilator
mekanik dan pemasangan ETT (endo trakeal tube), dimana pemasangan ETT (endo trakeal tube)
masuk sampai percabangan bronkus pada saluran nafas.
• Pasien yang terpasang ETT (endo trakeal tube) dan ventilator maka respon tubuh pasien untuk
mengeluarkan benda asing adalah mengeluarkan sekret yang mana perlu dilakukan tindakan
suction
• Suction adalah suatu tindakan untuk membersihkan jalan nafas dengan memakai kateter penghisap
melalui nasotrakeal tube (NTT), orotraceal tube (OTT), traceostomy tube (TT) pada saluran
pernafasa bagian atas.
• Bertujuan untuk membebaskan jalan nafas, mengurangi retensi sputum, merangsang batuk, mencegah
terjadinya infeksi paru. Prosedur ini dikontraindikasikan pada klien yang mengalami kelainan yang dapat
menimbulkan spasme laring terutama sebagai akibat penghisapan melalui trakea gangguan perdarahan, edema
laring, varises esophagus, perdarahan gaster, infark miokard.
• SUCTION PUMP berfungsi untuk diipergunakan untuk menghisap cairan yang tidak dibutuhkan pada tubuh
manusia

Indikasi Penghisapan Sekret Endotrakeal Diperlukan Untuk


1. Menjaga jalan napas tetap bersih (airway maintenence)
2. Membersihkan jalan napas (branchial toilet) bila ditemukan :
3. Pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium.
4. Sebelum dilakukan tindakan radiologis ulang untuk evaluasi.
5. Mengetahui kepatenan dari pipa endotrakeal.
VACUM EKSTRAKSI
Pengertian Vacum Ekstraksi
• Ekstraksi vakum merupakam tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran
dengan sinergi tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi.
• Oleh karena itu, kerjasama dan kemampuan ibu untuk mengekspresikan bayinya, merupakan faktor yang
sangat penting dalam menghasilkan akumulasi tenaga dorongan dengan tarikan ke arah yang sama.
• Tarikan pada kulit kepala bayi, dilakukan dengan membuat cengkraman yang dihasilkan dari aplikasi
tekanan negatif (vakum).
• Mangkuk logam atau silastik akan memegang kulit kepala yang akibat tekanan vakum, menjadi kaput
artifisial.
• Mangkuk dihubungkan dengan tuas penarik (yang dipegang oleh penolong persalinan), melalui seutas
rantai.
• Ada 3 gaya yang bekerja pada prosedur ini, yaitu tekanan interauterin (oleh kontraksi), tekanan ekspresi
eksternal (tenaga mengedan) dan gaya tarik (ekstraksi vakum).
Syarat Dalam Melakukan Ekstraksi Vakum:
1. Presentasi belakang kepala
2. Penurunan kepala HIII+
3. Ketuban (-)
4. Tidak ada DKP / panggul sempit
5. Pembukaan lengkap
6. Harus ada tenaga mengedan dari ibu

Peralatan terdiri dari :


• Pompa
• Botol vakum
• Slang
• Mangkuk/cup berbagai ukuran
• Alat penarik
• Meter penunjuk tekanan
Prosedur Dalam Melakukan Ekstraksi Vakum:
1. Ibu tidur dalam posisi litotomi/Mc Robert
2. Persiapan alat vakum
3. Setelah persiapan vakum selesai, dipilih mangkuk yang sesuai
dengan pembukaan serviks, pada pembukaan lengkap, biasanya
ukuran mangkuk yang dipilih adalah mangkuk nomor 5
4. Mangkuk dimasukkan ke dalam vagina dalam posisi miring,
kemudian dipasang di bagian terendah kepala, menjauhi ubun-
ubun besar
5. Setelah mangkuk terpasang, dilakukan pemeriksaan ulang, apakah
ada jalan lahir/ jaringan yang terjepit.
6. Setelah itu pompa vakum dinyalakan, dimulai dengan tekanan -
0,2kg/cm2 selama 2 menit, kemudian dinaikkan lagi vmenjadi -
0,4kg/cm2 selama 2 menit, kemudian dinaikkan lagi menjadi -
0,6kg/cm2.
7. Setelah itu, dilakukan traksi percobaan, dilihat apakah saat dilakukan traksi , kepala janin ikut turun.
Jika tidak, pemasangan mangkuk diulangi lagi.
8. Bersamaan dengan timbulnya his, ibu disuruh mengejan, dan mangkuk ditarik searah dengan sumbu
panggul. Pada waktu melakukan tarikan , harus ada koordinasi yang baik antara tangan kiri dan
kanan penolong
9. Ibu jari dan telunjuk tangan kiri penolong menahan mangkuk,agar mangkuk selalu dalam posisi yang
benar, sehingga tidak terlepas. Sedangkan tangan kanan melakukan tarikan dengan memegang pada
pemegang.
10. Traksi dilakukan selama ada his, dan harus mengikuti putaran paksi dalam , sampai occiput terlihat
sebagai hipomoklion, traksi dilakukan curam ke arah atas, dan tangan kiri menahan perineum saat
kepala meregang perineum, hinggal lahirlah dahi, mata, hidung, mulut, dan dagu janin.
11. Setelah kepala lahir, tekanan dihentikan ,dan mangkuk dilepaskan, janin dilahirkan seperti persalinan
normal biasa.
CARDIOTOCOGRAFY ( C T G )
• Alat kardiotokografi (KTG) merupakan alat bantu
didalam pemantauan kesejahteraan janin
• Yang dipantau KTG/CTG :
1. Denyut jantung janin
2. Gerakan janin
3. Kontraksi uterus

• Dapat untuk mendeteksi tanda atau gejala yang


membahayakan janin
Jenis Fetal Monitoring :
1. Antepartum fetal monitoring
• Umur kehamilan 27 mgg – persalinan kala I
• Non stress test (NST)
• Mengukur kemampuan plasenta menyediakan oksigen secara adekuat pada janin
• Indikasi pada : gestasional diabetes (pend diabetes), hipertensi, kehamilan >42
minggu, riwayat abortus spontan, komplikasi selama kehamilan
• Contraction stress test
• Mengukur kemampuan plasenta menyediakan oksigen secara adekuat pada janin
selama kontraksi
• Indikasi pada : oligohidramnion,plasenta abnormal
2. Intrapartum fetal monitoring
• Dilakukan mulai kala I persalinan
• Metode invasiv dapat digunakan pada kala II setelah ruptur amnion
Pembacaan CTG :
1. Komponen denyut jantung janin
• Frekuensi dasar DJJ : 120 – 160 dpm
• Takikardi : > 160 dpm (pafa fetal hipoksia, maternal fever, hipertiroid, adrenalin)
• Bradikardi : < 120 dpm (pada fetal asfiksia, anestetik, fetal heart block)
2. Komponen kontraksi uterus
• Normal : kontraksi setiap 3-5 menit
3. Hub DJJ dengan kontraksi uterus
• Akselerasi :
• Peningkatan DJJ > 15 dpm atau lebih
• Lamanya 15 dtk – 2 mnt : akselerasi memanjang
• Lamanya > 2 mnt : takhikardi
• Dapat terjadi akibat gerakan atau stimulasi janin dan tidak memberi arti patologis
• Digunakan dalam menilai profil biofisik janin
• Deselerasi
• Deselerasi dini, Deselarasi lambat dan Deselerasi variabel
Deselerasi dini
• Penurunan DJJ sesaat bersamaan timbulnya
kontraksi, tidak mencapai 100 dpm
• Penurunan DJJ merupakan “bayangan
cermin” dari kontraksi
• Terjadi akibat kompresi kepala di dasar
pelvik & tidak mempunyai arti patologis

Deselerasi lambat
• Penurunan DJJ saat setelah kontraksi dimulai
• Tidak ada batasan mengenai besarnya penurunan
• Deselerasi lambat yang berulang mempunyai arti
patologis, yaitu insufisiensi plasenta, hipoksia/asfiksia
janin
• Besarnya penurunan DJJ tidak berhubungan dengan
derajat beratnya hipoksia
• DESELERASI VARIABEL
• Merupakan deselerasi yang bervariasi dalam bentuk dan saat terjadi
• Jenis deselerasi yang paling sering dijumpai, terutama pada persalinan kala II
• Terjadi akibat kompresi tali pusat
• Kebanyakan tidak berbahaya bagi janin
• Beratnya deselerasi berhubungan langsung dengan beratnya derajat
hipoksia janin
ULTRASONOGRAFI
(USG)

• Merupakan suatu metode diagnostik dengan menggunakan gelombang


ultrasonik
• Dapat untuk mempelajari struktur jaringan berdasar gambaran echo dari
gelombang ultrasonik yang dipantulkan oleh jaringan
• USG yang populer adalah jenis real time, kualitas resolusi yang baik,
bentuknya kompak dan ringan, serta cara pengoperasiannya mudah
Jenis Pemeriksaan USG

1. USG 2 Dimensi
• Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang).
• Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
2. USG 3 Dimensi
• Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut
koronal.
• Gambar yang tampil mirip seperti aslinya.
• Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas.
• Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).
3. USG 4 Dimensi
• USG 4 dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D).
• Kalau gambar yang diambil dari USG 3 dimensi statis, sementara pada USG 4 dimensi,
gambar janinnya dapat "bergerak".
• Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
4. USG DOPPLER
• Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat.
• Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:
• Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
• Tonus (gerak janin).
• Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
• Doppler arteri umbilikalis.
• Reaktivitas denyut jantung janin.
Teknik Pemeriksaan USG
• USG dapat dilakukan dengan dua cara,yaitu transabdominal dan transvaginal
• Transvaginal dilakukan pada trimester I, dimana dapat dilakukan 1 minggu lebih awal
daripada transabdominal
• Transabdominal :
• Posisi pasien dalam keadaan terlentang. Alat USG ditempatkan disebelah kanan pasien.
Pemeriksa berada disebelah kanan pasien, duduk menghadap ke arah muka pasien dan
layar monitor
• Persiapan, pada kehamilan trimester I harus dilakukan dalam keadaan kandung kemih
yang penuh sehingga mendesak massa usus keluar dari rongga pelvis dan mengubah
kedudukan uterus ke dalam posisi aksial
• Penggunaan bahan perangkai (coupling agent)
Contohnya jeli atau minyak mineral yang dioleskan pada permukaan abdomen
Indikasi Pemeriksaan USG
1. Usia kehamilan yang tidak jelas
2. Tersangka kehamilan multipel 12.Penentuan profil biofisik janin
3. Perdarahan dalam kehamilan 13.Evaluasi letak dan keadaan plasenta
4. Tersangka kematian mudigah atau janin 14.Adanya resiko atau tersangka cacat
5. Tersangka kehamilan ektopik bawaan
6. Tersangka kehamilan mola 15.Sebagai alat bantu pada tindakan
7. Terdapat perbedaan antara TFU dan lamanya obstetrik : versi luar, versi ekstraksi,
amenorea plasenta manual
8. Presentasi janin yang tidak jelas 16.Tersangka kehamilan dengan IUD
9. Tersangka pertumbuhan janin terhambat 17.Tersangka kehamilan dengan kelainan
10. Tersangka janin besar bentuk uterus
11. Tersangka oligohidramnion atau 18.Tersangka kehamilan dengan tumor pelvik
polihidramnion

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai