Pembimbing :
dr Steven Aristida Sp.OG
PERDARAHAN • Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan
PADA perdarahan
Perdarahan pada
kehamilan muda Kemungkinan
Penyebab
Mola Kehamilan
Hidatidosa Ektopik
Abortus
Abortus
• The National Center for Health Statistics, The Centers for Disease
Control and Prevention (CDC) & World Health Organization (WHO):
• Mendefinisikan aborsi sebagai penghentian kehamilan — spontan atau
diinduksi — sebelum usia gestasi 20 minggu atau dengan janin yang lahir
dengan berat <500g.
Macam – macam abortus
• Abortus septik
Abortus Spontan • Kira – kira 20% wanita hamil akan mengalami perdarahan
Abortion) • Kira-kira setengah dari kehamilan ini akan berakhir dengan aborsi
spontan.
• Kajii (1980) 75% janin aneuploid aborsi sebelum 8 minggu, sedangkan tingkat
• Abortus Euploid:
• Penyebab aborsi euploid masih kurang dipahami.
• Gangguan medis maternal, kelainan genetik, defek uterus, kondisi lingkungan dan gaya
Faktor
• Diabetus mellitus
• Kelainan tiroid
• Tuberkulosis, keganasan, atau kondisi serius lainnya. Jarang menyebabkan aborsi
Maternal
Infeksi
• Chlamydia trachomatis
• Mycoplasma genitalium
• Brucella abortus, Campylobacter fetus, & Toxoplasma gondii Masih dalam penelitian bagi aborsi pada manusia
Prosedur pembedahan
• Risiko keguguran akibat prosedur pembedahan selama kehamilan tidak dipelajari dengan baik
• Tidak ada agen anestesi yang digunakan saat ini yang membuktikan efek teratogenik bila digunakan pada semua usia kehamilan.
• The American College of Obstetricians and Gynecologists (2013) merekomendasikan:
• Operasi elektif ditunda sampai melahirkan atau setelahnya.
• Pembedahan tidak mendesak (nonurgent) harus dilakukan pada trimester kedua, jika memungkinkan, untuk mengurangi risiko teoretis untuk
aborsi atau kontraksi prematur.
Obat – obatan
Perilaku
• Alkohol (Terutama penggunaan alkohol secara teratur atau berat)
• Merokok
• Konsumsi kafein berlebihan (5 cangkir kopi per hari / sekitar 500 mg kafein Sedikit meningkatkan risiko aborsi)
• Abortus tingkat permulaan & merupakan ancaman terjadinya • Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks
abortus. telah mendatar & ostium uteri telah membuka tetapi hasil konsepsi
• Ditandai dengan perdarahan pervaginam, ostium uteri masih masih dalam kavum uteri dan dalam proses pengeluaran.
tertutup, hasil konsepsi masih baik dalam kandungan. • Ps akan merasa kontraksi yang sering dan kuat, perdarahan
• Pemeriksaan USG Untuk mengetahui pertumbuhan janin & bertambah sesuai dengan pembukaan serviks & usia kehamilan.
• Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada kehamilan • Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri dan masih ada yang
tertinggal.
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
• Pemeriksaan dalam:
• Besar uterus tidak sesuai usia kehamilan:
• Kanalis servikalis terbuka, teraba jaringan dalam kavum uteri / menonjol pada
• Karena semua hasil konsepsi telah keluar, ostium uteri telah menutup, ostium uteri eksternum,
uterus telah mengecil,
• Perdarahan Masih terjadi. Jumlah perdarahan tergantung pada jaringan
• Pemeriksaan USG Tidak diperlukan yang tersisa.
• Bila kehamilan antara 14 – 20 minggu Pasien akan merasakan rahimnya semakin mengecil dan tanda – tanda
kehamilan sekunder pada payudara mulai menghilang.
• Kadangkala:
• Missed abortion diawali dengan abortus iminens yang kemudian merasa sembuh Tapi pertumbuhan janin
spontan • Pemeriksaan urin kehamilan Biasanya negatif setelah 1 minggu terhentinya pertumbuhan kehamilan.
• Pemeriksaan USG:
•
MISSED ABORTION Uterus mengecil, kantong gestasi mengecil, tidak ada tanda – tanda kehidupan pada fetus.
• Penanganan:
1. Infus IV oksitosin mulai dari dosis 10 unit dalam 500cc dektstrose 5% 20 tetes/menit dapat diulangi
sampai total oksitosin 50 unit
• Jika tidak berhasil pasien istirahat 1 hari Ulangi maksimal 3 kali atau,
• Setelah janin atau jaringan konsepsi berhasil keluar dengan induksi ini dilanjutkan dengan tindakan
kuretase sebersih mungkin.
• Abortus infeksius Abortus yang disertai dengan infeksi pada alat genitalia.
• Abortus septik Abortus yang disertai infeksi pada peredaran darah tubuh atau peritoneum
(septikemia / peritonitis).
• Merupakan salah satu komplikasi tindakan abortus yang paling sering terjadi apabila asepsis & antisepsis
kurang diperhatikan.
Macam – macam aborsi
spontan • Diagnosis:
• Panas tinggi, tampak sakit & lelah, takikardia, perdarahan pervaginam yang berbau, uterus
membesar & lembut, nyeri tekan.
ABORTUS INFEKSIUS & ABORTUS
SEPTIK • Laboratorium Leukositosis
• Penanganan:
• Dilatasi & kuretase Setelah keadaan tubuh membaik, minimal 6 jam setelah pemberian
antibiotika.
• Dapat ditambah injeksi ATS + irigasi kanalis vagina dengan H 2O2 bila ditakutkan terjadi tetanus.
• Definisi 3 atau lebih keguguran berturut – turut pada usia kehamilan < 20
minggu atau dengan berat janin <500 g.
1. Alloimunitas
2. Endokrinopati
3. Toxin lingkungan
silia di saluran tuba yang membawa sel telur yang dan tumbuh di saluran tuba.
• Faktor ovum
Bila ovarium memproduksi ovum dan ditangkap oleh tuba yang kontralateral, dapat
membutuhkan proses khusus atau waktu yang lebih panjang sehingga kemungkinan
terjadinya kehamilan ektopik lebih besar.
Dimana proses peradangan yang dapat timbul pada endometrium dan endosalping dapat
menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik.
Hasil konsepsi mati dini dan diresorbsi Abortus ke dalam lumen tuba Ruptur dinding tuba
(Abortus tubaria)
Ovum yang dibuahi mati karena
Ovum berimplntasi pada ismus
vaskularisasi kurang. Pembukaan pembuluh2 darah oleh vili
Pada keadaan ini penderita tidak korialis pada tempat implantansi (tuba)
Vili korialis menembus lapisan
mengeluh apa-apa, haid muskularis tuba lalu ke peritoneum
Melepaskan mudigah dari dinding tuba
terlambat bbrp hari.
bersama dengan robeknya
Ruptur
pseudokapsularis
(Dapat terjadi secara spontan atau trauma
ringan)
Perdarahan
Nyeri perut
bag. bawah
Pusing/lemas
Demam
TRIAS Perdarahan Gejala mirip flu
Vagina Gejala Lain Muntah
Sinkope
Amenore
• Suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah dalam kavum Douglasi terisi darah
dengan menggunakan jarum spinal ukuran 16 -18
• Cara ini sangat berguna dalam membantu membuat diagnosis kehamilan ektopik
terganggu.
• Hasil positif: darah berwarna coklat sampai hitam yang tidak membeku atau berupa
bekuan-bekuan kecil.
• Cairan jernih yang mungkin berasal dari cairan peritoneum normal atau kista ovarium yang
pecah.
• Nanah yang mungkin berasal dari penyakit radang pelvis atau radang appendiks yang pecah
(nanah harus dikultur).
• Darah segar berwarna merah yang dalam beberapa menit akan membeku, darah ini berasal
dari arteri atau vena yang tertusuk. Kuldosentesis
Hoffman, B. L. (2016). Williams gynecology (Third edition.). New
Perdarahan Pada Kehamilan Trimester I, FK UNILA
York: McGraw-Hill Education.
Penilaian
klinik &
penanganan
kehamilan
ektopik
• Insiden mola hidatidosa relatif konstan di USA dan eropa yaitu 1:1000
kehamilan dan meningkat pada beberapa negara di Asia, yaitu 2 :1000
kelahiran.
• Wanita keturunan Asia atau Hispanic, defisiensi folat dan vitamin A
• Sering terjadi pada umur maternal ekstrim < 20thn dan >40 thn
• Wanita dengan riwayat abortus atau infertil
Hoffman, B. L. (2016). Williams Gynecology (third edition ). New york : MC Graw – Hill education
Patogenesis
Gangguan peredaran
darah dan kematian
mudigah
KOMPLIT PARSIAL
Patologi
Embrio-fetus Ada Tidak ada
Amnion, RBC fetus Ada Tidak ada
Edema vili Fokal, variabel Difus (menyeluruh)
Trofoblastik hyperplasia Fokal Difus (menyeluruh)
Gambaran klinis
Ukuran uterus Lebih kecil dari usia kehamilan 50% lebih besar dari usia
kehamilan
Kista theca-lutein Jarang 25-30%
Peningkatan β-HCG 0,5% 20%
Komplikasi Jarang Sering
Neoplasia trofoblas gestasional <5-10% 20%
KOMPLIT PARSIAL
• Perdarahan • Perdarahan
• Tidak adanya DJJ • Ukuran rahim ≠ lebih dari
• Ukuran rahim >>UK UK
• Nyeri perut • ≠ tanda toksemia
• Anemia • Tidak khas
• Kista teka-lutein gejala
abdominal akut
• Hiperemesis
• Hipertiroidisme
Anamnesis
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Radiologi :
Fisis
USG
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Pemeriksaan
Histologi Kadar β-hCG
Anamnesis
Amenorea
Mual, muntah, pusing dengan derajat yang lebih hebat.
Perdarahan pervaginam antara minggu ke6-8 setelah
amenorea dapat beragam mulai dari bercak darah sampai
perdarahan hebat bisa intermiten berminggu – minggu, atau
malahan berbulan – bulan
“Snow storm”
appearance
Abortus
DIAGNOSIS BANDING
Penatalaksanaan
• Tranfusi darah, untuk mengatasi syok hipovolemik
Perbaikan keadaan • Antihipertensi/konvulsi, seperti pada terapi preeklamsi/eklamsia
umum • Obat anti tiroid, bekerja sama dengan penyakit dalam
• Kuret vakum
Evakuasi jaringan
• Histerektomi
Perforasi
Perdarahan
Gangguan koagulasi
Emboli paru
Edema paru
Ilmu kebidanan Sarwono edisi 4
Prognosis
• Dalam D&K:
• Alat kecil atau obat digunakan untuk membuka
https://www.mayoclinic.org/tests-
procedures/dilation-and-curettage/about/pac-
Indikasi D/K
• Prosedur ini adalah alat utama untuk
evaluasi diagnostik dan pengobatan
perdarahan uterus abnormal.
Dilatasi – kuretase • Namun, indikasi untuk dilatasi dan
tajam
kuretase tajam (D/K) telah menurun
dengan perkembangan metode yang
kurang invasive sonografi
transvaginal untuk diagnostik
Inform consent
Anestesi
• Anestesi umum atau regional atau dengan blok saraf lokal yang dikombinasikan dengan sedasi
intravena.
Posisi pasien
• Posisi litotomi
Sonde uterus
Dilatasi serviks
Kuretase uterin
Hoffman, B. L. (2016). Williams
gynecology (Third edition.). New York:
McGraw-Hill Education.
• Metode yang paling sering digunakan
untuk menghilangkan hasil konsepsi
Dilatasi – kuretase trimester pertama.
daya sedutan • Aspirasi vakum Bentuk paling umum
(suction)
dari kuretase penyedotan.
• Memerlukan kanula plastik kaku yang
dipasang ke sumber vakum bertenaga listrik.
Hoffman, B. L. (2016). Williams
gynecology (Third edition.). New York:
McGraw-Hill Education.
Preoperatif
Intraoperatif
• Persiapan Instrumen
Prosedur
• Anestesi
• Anestesi umum, blok paracervical + sedasi intravena, atau sedasi intravena saja.
• Posisi pasien
• Posisi litotomi
• Dilatasi serviks
• Evakuasi uterin
• Kuretase tajam
Postoperatif