2. Tingkat II
Robekan yang terjadi lebih dalam yaitu selama mengenai selaput lendir vagina juga
mengenai muskulus perinei transversalis, tapi tidak mengenai sfingter ani.
3. Tingkat III:
Robekan yang terjadi mengenai seluruh perineum sampai mengenai otot-otot sfingter
ani. Ruptura perinei totalis di beberapa kepustakaan yang berbeda disebut sebagai
termasuk dalam robekan derajat III atau IV. Beberapa kepustakaan juga membagi
tingkat III menjadi beberapa bagian seperti (Cunningham et al.,2005) :
a. Tingkat III a. Robekan < 50 % ketebalan sfingter ani
b. Tingkat III b. Robekan > 50% ketebalan sfinter ani
c. Tingkat III c. Robekan hingga sfingter ani interna
4. Tingkat IV
Robekan hingga epitel anus . Robekan mukosa rectum tanpa robekan sfingter ani
sangat jarang dan tidak termasuk dalam klasifikasi diatas.
Tingkat I
Tingkat II
Tingkat III
Tingkat IV
Wiknjosastro , Hanifa. 2007. Ilmu Bedah Kebidanan. Edisi Pertama. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Cunningham FG et al. 2005. William Obstetrics. 22nd . New YorkM : Graw-Hill
Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu kandungan. Edisi 2. Jakarta :Yayasan Bina Sarwono
Prawirohardjo.
Saifudin, Abdul Bari. 2008. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawiohardjo.edisi 4. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.