Anda di halaman 1dari 16

PENDARAHAN

UTERUS ABNORMAL :
ALGORITMA
PENATALAKSANAAN

MUHAMMAD RIS SUANGKUPON LUBIS (12100115032)


PEMBIMBING: DR. M.ARIEF SOLEHUDIN., SP.OG., M.KES

PROGRAM PENDIDIKAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA


BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD SYAMSUDIN, SH SUKABUMI
TAHUN 2015
Pendahuluan
• Perdarahan uterus abnormal adalah masalah umum,
dan penatalaksaanya rumit. Dokter sering tidak dapat
mengidentifikasi penyebab perdarahan abnormal
setelah melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

• Banyak artikel membahas penatalaksanaan


pendarahan uterus abnormal termasuk algoritma
penatalaksanaannya
• Kebanyakan algoritma hanya menyatakan pendapat
penulis tentang apa yang harus dilakukan. Dari
tahun 1985 sampai sekarang terdapat 76 artikel
mengenai perdarahan uterus abnormal yang
muncul, dan 24 di antaranya terdapat algoritma .
Dari 24 algoritma, 23 diantaranya berdasarkan pada
pendapat dari para penulis dan satu berdasarkan
pada bukti.
• Algoritma dalam artikel ini dirancang untuk
membantu dokter layanan primer untuk
mengelola perdarahan uterus abnormal
menggunakan strategi yang konsisten dengan
bukti serta praktek yang sebenarnya dari dokter
ahli kandungan.
Perdarahan uterus abnormal terdiri dari :

Perdarahan
Uterus Pendarahan
Disfungsion Uterus
al Struktural
Perdarahan
Uterus
• Ovulasi Metode
• Anovulasi Kontrasepsi • Polip
• CA Endometrium
• Komplikasi Kehamilan
Algoritma dimulai dengan meminta dokter untuk
mengkategorikan pasien sesuai dengan pola perdarahan
Pendarahan uterus akut
hebat pada pasien yang
tidak hamil biasanya terjadi
pada salah satu wanita :
Pasien diberikan estrogen dosis tinggi (secara oral atau intravena pada
perdarahan tertunda yang hebat) dan kemudian turunkan jadwal kontrasepsi
oral. Salah satu regimen kontrasepsi oral adalah etinil estradiol 30 ug /
norgestrel 0,3 mg (misalnya, LoOvral)
Berikan 1 aktif pil 4 kali sehari selama 4 hari

3 kali sehari selama 3


hari
2 kali sehari selama 2 hari

Berhenti pil selama 1 minggu

Sekali sehari selama 3 minggu

Ikuti siklus dengan, 3 minggu diberikan dan 1 minggu berhenti, untuk setidaknya 3
bulan.
• Perdarahan yang tidak teratur merupakan kategori
heterogen yang terdiri dari metroragia,
menometrorrhagia, oligomenor, perdarahan
berkepanjangan yang dapat berlangsung minggu atau
bulan, dan pola yang tidak teratur lainnya.
Menoragia didefinisikan sebagai
kehilangan darah lebih besar dari 80 mL
per siklus.
• Menorrhagia sering dapat dikelola tanpa pengambilan sampel
endometrium karena perdarahan biasa, bahkan jika berat,
mengenai kanker endometrium. Namun, jika pendarahan
berkepanjangan (>7 hari) atau tidak merespon terapi hormon,
evaluasi lebih lanjut dengan USG pervaginam atau
pengambilan sampel endometrium
Perdarahan terjadi umumnya dengan dosis rendah pil
kontrasepsi oral. Jika perdarahan abnormal berlanjut
setelah 3 bulan pertama, dosis pil yang lebih tinggi dapat
diberikan.
Algoritma dalam penelitian ini awalnya didasarkan
pada bukti tetapi dimodifikasi agar sesuai dengan
perawatan yang sebenarnya kepada pasien serta
meyakinkan penulis dan pembaca untuk kegunaan
dalam praktek.

Anda mungkin juga menyukai