VERUKA PLANA
Veruka Plana
Merupakan hiperplasi
epidermis yang disebabkan oleh
HPV tipe 3 dan tipe 10
Klinis timbul papul datar miliar
atau lentikular, berdiamater 1-5
mm, permukaan licin dan rata,
berwarna sama dengan warna
kulit atau agak kecoklatan.
Insidensi terjadi pada anak, usia
muda, dan orang tua.
Penyebarannya terutama di
daerah muka dan leher, dorsum
manus dan pedis, pergelangan
tangan, serta lutut.
Pasien Ny. NH berusia 32
tahun
S : bintil-bintil di lengan
kanan sejak 5 bulan yang
lalu setelah terciprat
minyak panas
O: lengan kanan dan kiri
ditemukan papula
sewarna dengan kulit,
permukaannya licin dan
rata, ukuran bervariasi
 Penurunan fungsi penghalang epitel, Pada Ny. NH mengatakan
oleh trauma (termasuk lecet ringan),
maserasi atau keduanya, adalah bintik-bintik tersebut
predisposisi untuk inokulasi virus bekas kecipratan minyak
HPV, dan umumnya diasumsikan
sebagai port dentre infeksi pada goreng saat menggoreng
lapisan keratin kulit. ikan 5 bulan yang lalu.
Pasien imunokompromais, seperti Pada kejadian tersebut
HIV, atau setelah mendapat
pengobatan imunosupresan merupakan trauma yang
iatrogenik atau setelah melakukan termasuk salah satu
transplantasi organ padat,
berhubungan dengan peningkatan predisposisi untuk
insiden dan penyebaran veruka. terjadinya veruka plana .
Risiko pekerjaan dihubungkan pada
tukang daging, pengepak daging,
pengepak ikan.
 Penularan
Cara transmisi veruka Lesi papul Ny. NH
plana menyebar dengan awalnya di lengan kanan
kontak langsung atau kemudian juga terdapat di
tidak langsung langsung lengan kiri.
(melalui objek yang Hal ini dapat merupakan
terkontaminasi). autoinokulasi dari satu
Autoinokulasi (melalui lokasi ke lokasi lain pada
garukan) dari satu lokasi tubuh sehingga
ke lokasi yang lain di menularkan virus HPV
badan juga bisa yang diakibatkan oleh
menyebarkan virus HPV. garukan.
 Fenomena Koebner
Pada veruka plana Karena Ny. NH
mengeluhkan gatal di
lesinya dapat bersatu seluruh tubuhnya, termasuk
tersusun linier pada di tangan, pasien sering
menggaruk bagian yang
bekas garukan gatal kemudian muncul
(fenomena koebner). bintil-bintil serupa di sekitar
lesi awal yang membentuk
(Djuanda, 2016). garis baru sehingga tampak
Fenomena Koebner pada
lengan kanan pasien. Gatal
ini juga dirasakan karena
kulit pasien pada lengan
dan tungkai yang kering.
 DD
Lesi papul dengan permukaan datar pada lengan
Ny. NH mirip pada keadaan liken planus. Liken
planus adalah penyakit inflamasi kronik kulit,
membran mukosa, kuku, dan rambut, berupa
papul datar yang tersebar diskret atau
berkelompok dan terasa gatal. Pada liken planus
biasanya disertai skuama lekat, tipis dan
transparan yang mana tidak ditemukan pada Ny.
NH. Selain itu, pada liken planus juga terdapat
gambaran Wickham striae berupa anyaman
retikuler halus yang tidak terdapat pada Ny. NH.
 Untuk menegakkan diagnosis veruka plana
dapat dilakukan pemeriksaan histopatologis
yang akan menunjukkan hiperkeratosis dan
akantosis, tanpa papilomatosis, stratum
korneum tampak seperti rajutan keranjang
(basket-weave).
 Penatalaksanaan
Medikamentosa yakni
destruksi dengan bedah listrik,
atau bedah beku, destruksi
dengan bahan keratolitik atau
akustik, tetapi dengan
konsentrasi lebih ringan
daripada untuk veruka
vulgaris, misalnya asidum
salisikum 15-25%, atau
trikloroasetat 25%. Untuk
keluhan gatal dapat diberikan
antihistamin.
Non medikamentosa :
menjaga higiene perorangan
dan dengan menghindari
kontak langsung
Pada Ny. NH diberikan Loratadin 10
mg satu kali sehari bila gatal,
pemilihan anitihistamin non sedatif
ini disesuaikan dengan pekerjaan
pasien sebagai pegawai pabrik yang
bekerja di shift malam hari.
Selain itu, Ny. NH dilakukan terapi
bedah listrik mengacu pada
ketersediaan alat di RSUD Dr. Moh.
Saleh.
Pasien juga diberikan penjelasan
untuk menjaga kebersihan
perorangan dan menghindari kontak
langsung seperti menggaruk lesi dan
langsung mencuci tangan setelahnya.
Untuk kulit kering pasien maka
diberikan pelembab emolien yang
diaplikasikan setiap hari setelah
mandi.
 Prognosis
Rekurensi pada veruka plana tidak terjadi bila
destruksi dilakukan dengan baik, tetapi dapat
juga terjadi infeksi berulang atau regresi
spontan