Anda di halaman 1dari 18

Laporan Kasus

Kondiloma Akuminatum

Elmon Patadungan/112017185

Pembimbing : dr. Antoni Miftah, Sp.KK

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin


RS Bhayangkara Polda Lampung
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Periode 16 September – 19 Oktober 2019
Anamnesis Pasien
Nama lengkap: Tn. SS Jenis kelamin: Laki-Laki

Tanggal lahir: 1992 (27 tahun) Agama: Islam

Status Perkawinan: Sudah Menikah Alamat: Tempel Rejo

Tanggal Masuk RS: 26 September


Pekerjaan: Wiraswasta
2019

Diambil dari: Autoanamnesis Tn. SS, tanggal: 27 September 2019,


jam: 08.30 WIB

Keluhan utama:
Benjolan di dekat pangkal penis sejak 1 bulan Sebelum Masuk
Rumah Sakit (SMRS).
Riwayat Penyakit Sekarang

Benjoan terdapat Bentuk tidak


Keluhan: muncul
2 buah, ukuran ± teratur, sempat
benjolan
sebesar ujung berdarah saat
didaerapangkal
jarum pentul, tergesek dengan
penis ± 1 bulan
tidak nyeri, tidak celana. Merasa
SMRS
gatal tidak nyaman.
Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien ke
Rumah Sakit
dan
Lokasi sama, mendapatkan
sifat sama, tindakan
merasa tidak berupa
nyaman kauterisasi dan
Pernah terutama saat keluhan
mengalami berhubungan membaik.
keluhan serupa dengan istri.
± 1.5 tahun
sebelumnya
Pemerksaan Fisik

• Status Generalis : Dalam Bats Normal


• Status Lokalis : Distribusi : Regional
Ad regio : Genital
(pangkal penis)
Lesi: Terdapat massa
vegetasi solid dengan
permukaan tidak rata,
bertangkai, mudah
berdarah, warna
kehitaman/gelap.
Diagnosis

Diagnosis Diagnosis
Diagnosis Kerja
Banding Banding

Kondiloma Benign Pearly Penile


Veruka Vulgaris
Akuminatum Papules
Penatalaksanaan

• Terapi bedah elektrokauterisasi.

Terapi lain :

Tinctura podofilin 25% Asam Trikloroasetat 80-90 %

5-fluorourasil cream 1-5%


Edukasi dan Prognosis

– Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit dan cara


pengobatannya.
– Menjelaskan bahwa kondiloma akuminata adalah penyakit
menular seksual.
– Menerangkan bahwa kemungkinan kambuh lagi ada .
– Menerangkan bahwa setelah pembedahan akan diberikan
salep untuk luka ( biasa salep antibiotik untuk mencegah
infeksi sekunder ).

Ad vitam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA

Kelainan kulit berupa vegetasi


vegetasi oleh human bertangkai, berwarna
papilloma virus tipe tertentu, kemerahan (baru), jika telah
bertangkai dan permukaannya lama agak kehitaman
berjonjot.

HPV dapat ditularkan melalui


kontak kulit ke kulit pada area
tubuh yang terinfeksi HPV
Epidemiologi

Termasuk Penyakit akibat


Hubungan Seksual (PHS). Prevalensi terbesar adalah
Frekuensinya pada pria dan pada usia 17-33 tahun, dengan
wanita sama. Tersebar insiden yang memuncak pada
kosmopolit dan transmisi usia 20-24 tahun.
melalui kontak kulit langsung.

Pada laki-laki, perdarahan


potensial onkogenik yang telah karena flat warts pada meatus
dilaporkan 3 kali lipat risiko uretra penis, (HPV tipe 16).
kanker genitourinaria pada pria Obstruksi uretra akut dapat
yang terinfeksi terjadi pada wanita.
Etiologi
Patogenesis
Berkembangnya
morfologi keratinosit
atipikal yang disebut
koilosit. Secara umum,
epidermis akan
menunjukkan acanthosis
ditandai dengan berbagai
tingkat papilomatosis,
hiperkeratosis dan
parakeratosis Penetrasi virus menembus
kulitmikroabrasi
mukosaAwalnya fase laten
virus; tidak adanya tanda atau
gejala dan dapat berlangsung
dari satu bulan sampai
beberapa tahun.Setelah fase
laten, produksi dari DNA
virus, capsid dan partikel
dimulaiSel host terinfeksi
dan berkembang morfologi
koilocytosis atipikal dari
kondiloma (inkubasi 3 mgg-
8bln)
Gejala klinis
Diagnosis
Partner seksual multipel dan usia coitus yang lebih muda merupakan
faktor risiko kondiloma akuminata.

2/3 dari individu yang memiliki pasangan kontak seksual dengan


kondiloma akuminata, lesi dapat berkembang dalam waktu 3 bulan.

Keluhan utama biasanya salah satu benjolan nyeri, tidak pruritus


atau discharge. Terlibatnya lebih dari satu area sering terjadi.
Riwayat lesi multipel.

Riwayat pasien dengan PMS sebelumnya atau sedang terjadi.

Lesi dapat regresi, spontan atau progres


Penatalaksanaan

 Cryotheraphy
Cryotheraphy dapat dilakukan dengan
menggunakan open spray atau aplikator
cotton-tipped selama 10-15 detik dan dapat
diulang sesuai dengan kebutuhan.
Cryotheraphy untuk pengobatan lini pertama
sangat baik, terutama untuk lesi perianal

 Bedah listrik(electrosurgery)
Melibatkan penggunaan arus listrik frekuensi tinggi dalam bentuk termal
koagulasi atau elektrokauter untuk membakar dan menghancurkan lesi.
Jaringan yang kering kemudian dilakukan kuretase. Efek sampingnya
adalah minimal, biasanya terbatas pada nyeri post prosedural.
Prognosis

Faktor predisposisinya
Tingkat kekambuhan
Walaupun sering dicari, misalnya higiene,
lebih dari 50% setelah 1
mengalami residif, adanya flour albus, atau
tahun dihubungkan
prognosisnya baik. kelembaban pada pria
dengan:
akibat tidak disirkumsisi

 Infeksi berulang dari kontak seksual

 Masa inkubasi yang panjang dari HPV

 Lokasi virus pada lapisan kulit superfisial

 Virus yang persisten di kulit, folikel rambut

 Lesi yang dalam

 An underlying immunosuppression

Anda mungkin juga menyukai